Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENILAIAN KELAYAKAN EKONOMI INVESTASI PERALATAN TAMBANG MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL COST (STUDI KASUS: EXCAVATOR DOOSAN DX 340 LC-5) hidayatullah sidiq; Faisol Mukarrom
KURVATEK Vol 4 No 1 (2019): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v4i1.1118

Abstract

Penambangan merupakan kegiatan padat modal, salah satunya pertimbangan investasi dalam kepemilikan peralatan penambangan. Dalam menentukan kapan harus melakukan investasi peralatan juga harus dipertimbangkan. Alternatif pertimbangan penilaian kelayakan ekonomi dalam investasi terdapat beberapa metode, diantaranya adalah metode average cost dan incremental cost. Analisa kelayakan dimulai dengan membuat model life cycle cost excavator Doosan DX 340 LC-5 untuk mengetahui performa biaya yang ditimbulkan akibat penggunaan alat tersebut. Model life cycle cost dimulai dari data tahun 2012 sampai dengan tahun 2018. Biaya dan harga menggunakan dolar ($), dengan konversi dari rupiah ke dolar adalah Rp. 14.000,-. Harga rental alat excavator Doosan DX 340 LC-5 saat pengambilan data ini adalah $ 25,36/ jam. Harga solar industry yang digunakan adalah $ 0,75/Lt, dan gaji operator sebesar $ 1,75/jam. Dari hasil Analisa penggunaan excavator Doosan 340 DX LC5 saat ini tidak layak jika diteruskan hingga tahun proyek selesai. Untuk melanjutkan sisa proyek tersebut akan lebih baik jika mendatangkan excavator Doosan 340 unit baru dengan metode sewa walaupun harga sewa lebih mahal dari saat ini, tetapi dengan PA unit yang baik maka average unit cost akan lebih menguntungkan dibandingkan tetap menggunakan alat yang lama. Alternatif mendatangkan unit dengan cara membeli alat tidak direkomendasikan karena dilihat dari analisis incremental cost pada cash flow terlihat NPV dan ROR yang lebih kecil sehingga tidak layak secara ekonomi.
Evaluasi Kapasitas Pompa Pada Pit 2 Bangko Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan M. Muslih Ridho; A.A. Inung Arie Adnyano; Faisol Mukarom; Sigit Budi Hartono
Retii 2021: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-16
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara. Lokasi pertambangan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk terletak diwilayah Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Penambangan Batubara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk menggunakan sistem penambangan terbuka. Metode penambangan akan menyebabkan terbentuknya cekungan yang luas sehingga sangat potensial untuk menjadi daerah tampungan air, baik air yang berasal dari air limpasan maupun air hujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui debit total air yang masuk ke area tambang dan untuk mengetahui efisiensi dari pompa yang digunakan dan lama waktu yang dibutuhkan pompa untuk mengeluarkan air yang masuk ke tambang. perhitungan intensitas hujan digunakan metode Monohobe dan perhitungan debit limpasan menggunakan metode rasional. Berdasarkan hasil penelitian analisis data curah hujan tahun 2016 – 2020, diperoleh curah hujan rencana adalah 154,46 mm/hari, intensitas curah hujan sebesar 42,99 mm/jam dengan periode ulang hujan 5 tahun. Daerah tangkapan hujan pada lokasi penelitian seluas 105,3 Ha . Hasil penelitian diperoleh debit total air yang masuk ke tambang sebesar 11,55 m3 /detik dan digunakan pompa 1 unit yaitu pompa KSB LSA 8X6 dengan debit pompa 500 m³ /jam dan waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan air 83,19 jam. Kata Kunci : Mine Dewatering, Pompa
Evaluasi Realisasi Biaya Sewa Alat Berat PT salawati Motorindo Untuk Kegiata Produksi Dan Pengapalan Di PT Gag Nikel Provinsi Papua Barat Maharani iren Sarungallo; Hidayatullah Shidiq; Faisol Mukarom
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Gag Nikel merupakan usaha pertambangan bijih nikel laterit dengan kegiatan penambangan menggunakan jasa kontraktor penambangan. Pada penelitian ini membahas tentang penentuan metode sewa alat berat yang akan diterapkan untuk kegiatan produksi dan pengapalan selanjutnya, dengan metode sewa alat berat antara sewa alat berat per jam dan biaya alat berat cost/ton. Data yang digunakan yaitu waktu kerja alat berat, harga solar $0,79/Lt dan biaya per Ton $5,9/Ton dengan jumlah tonase yang terkapalkan selama 3 bulan dari bulan Januari sampai bulan Maret 2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penentuan metode sewa alat berat di PT Gag Nikel menggunakan metode Incremental Cost dan tiga struktur modal dengan membandingkan nilai NPV terbesar sebagai acuan keputusan untuk pemilihan metode sewa alat berat. Dari hasil perhitungan cash flow dengan tingkat bunga (i) sebesar 8% menggunakan struktur modal 100% modal sendiri, 60% modal sendiri 40% modal pinjaman dan 50% modal sendiri 50% modal pinjaman. Jadi dari ketiga struktur modal yang memenuhi metode sewa alat berat yang efisien dan menguntungkan adalah struktur modal 100% dengan biaya alat berat cost/ton karena memperoleh nilai NPV terbesar.
Evaluasi Kelayakan Ekonomi Penambangan Batugamping Di PT. Semen Bosowa Maros Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan Ivanna Elisa Donda; Hidayatullah Shidiq; Faisol Mukarom
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Semen Bosowa adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri dalam hal penyediaan bahan baku bangunan yaitu semen dengan kapasitas produksi 4.2 juta ton/tahun. Evaluasi kelayakan ekonomi dilakukan untuk mengetahui komposisi apa saja yang digunakan dalam menentukan evaluasi kelayakan penambangan batugamping. PT. Semen Bosowa yang telah beroperasi selama 24 tahun. Pada penelitian ini evaluasi yang dilakukan untuk 5 tahun dari tahun 2022-2026. Metode yang digunakan untuk menghitung aliran kas masuk dan keluar adalah Discounted Cash Flow dengan menggunakan parameter kelayakan ekonomi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Back Period PBP. Struktur modal yang digunakan adalah 60% modal sendiri 40% modal pinjaman dan diskon factor yang digunakan berasal dari perhitungan WACC sebesar 18%. Hasil analisis yang dilakukan NPV sebesar Rp.93.669.293.085, IRR 98% dan PBP 1,07 tahun. Analisis kepekaan baik operasi maupun pendapatan pada penurunan 5% sampai kenaikan 10% menunjukan nilai terendah NPV dan IRR adalah Rp. 67.415.665.068 dan 77% pada kondisi biaya pendapatan -10% dengan PBP 1,34 tahun. Nilai tersebut masih diatas discounted rate sebesar 18% sehingga dapat disimpulkan bahwa secara ekonomi penambangan batugamping PT. Semen Bosawa pada periode 2022-2026 adalah dapat untuk dilanjutkan. Kata kunci : kelayakan, NPV, IRR, PBP
PELEPASAN ION Cu[II] DAN Mn[II} PADA AIR ASAM TAMBANG MENGGUNAKAN LEMPUNG BONTANG : Kata kunci: Lempung Bontang, air asam tambang, tembaga, mangan faisol Mukarrom; Hidayatullah Sidiq; Hendro Purnomo
Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 25 No. 1 (2023): JURNAL INNOFARM : Jurnal Inovasi Petanian
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/innofarm.v25i1.8646

Abstract

Clay mineral is known as a good adsorbent on metal ions. This study aimed to determine Bontang clay adsorption capacity on Cu(II) and Mn[II] heavy metal ions contained in acid mine drainage. In this study, Bontang clay was calcined at 600-700 ºC and characterized by Fourier Transform Infrared Analyzer (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), and Surface Area Analyzer (SAA). FTIR characterization shows the presence of active groups of silanol (Si-OH) and aluminol (Al-OH) act as heavy metal adsorbent. XRD characterization demonstrated the presence of montmorillonite, kaolinite, illite and quartz. SAA characterization revealed that after activation was greater than before activation, in amount of 34.793 m2/g for pre-activation and 49.859 m2/g for post activation. Calcination of Bontang clay improved the adsorptive capability of Cu[II] and Mn[II]. Maximum adsorption percentage of Cu[II] on raw and calcined Bontang clay were 96,53% and 94.67% at initial concentration of 10 mg/dm3 and they were 74.91% and 32.82 % for Mn[II. They decreased to 7.2% and 8.3% for raw and calcined Cu[II] and 4.3% and 6.8% for Mn[II] at initial concentration of 5,000 mg/dm3. The higher adsorption percentage is for lower concentrations for both Cu[II and Mn[II].