Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PRESSURELESES SINTERING KOMPOSIT AL-KAOLIN TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Sigit Budihartono
TRAKSI Vol 12, No 1 (2012): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.29 KB) | DOI: 10.26714/traksi.12.1.2012.%p

Abstract

Aluminium serbuk sebagai matrik dan kaolin sebagai penguat dikenal sebagai bahan komposit matrik logam (MMC), yang dapat diproduksi dengan teknik metalurgi serbuk. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tekanan kompaksi dan variasi suhu sinter komposit Al-Kaolin terhadap kekerasan, densitas, dan struktur mikro. Dalam penelitian ini komposit Al-kaolin dengan variasi penambahan unsur penguat sebesar 0, 5, 10 dan 15 % kaolin. Pembentukan green body dengan tekanan kompaksi 550 MPa, dan proses sinter pada suhu 500°C,525°C,550°C selama 2 jam. Pengujian meliputi uji densitas,kekerasan dan pengamatan setruktur mikro. Hasil penelitian menunjukankenaikan densitas optimum dicapai pada komposisi kaolin 5% sebesar 2,7362 gr/cm3 dan kekerasan tertinggi pada komposisi 15% kaolin VHN 54kg/mm2 pada suhu sinter 550°C. Tingkat porositas paling rendah berdasarkan foto struktur mikro didapat pada Al murni (0% kaolin).Kata kunci:  Metalurgi serbuk, Komposit Al-kaolin, Kompaksi, Sintering. rata-rata
PENGARUH PROSES SINTERING PADA TEMPERATUR 800?C TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PRODUK GERABAH Muhammad Rifai; Sigit Budi Hartono
TRAKSI Vol 16, No 2 (2016): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2492.208 KB) | DOI: 10.26714/traksi.16.2.2016.%p

Abstract

Untuk membuat produk gerabah, perlu dilakukan dengan menggunakan metode yang baik serta proses pengerjaan yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses sintering pada temperatur 800 0C terhadap sifat mekanis pada produk industri gerabah kasongan. Bahan material yang digunakan berupa tanah merah, tanah kuning dan pasir halus. Masing-masing material dikeringkan kemudian disaring sampai didapat ukuran butir 80 mesh, kemudian material di-mixing selama 20 menit dengan proses kering. Produk dibentuk dengan menggunakan cetakan stone gipsum dengan tekanan 15 kg. Sintering produk dilakukan dengan menggunakan tungku listrik (furnace) dengan laju pemanasan 13,3 0C/menit sampai temperatur 800 0C dan ditahan selama 60 menit. Pendinginan dilakukan di dalam furnace sampai pada temperatur suhu ruang 30 0C. Uji bending dengan bentuk balok ukuran (P = 50 mm, L = 3 mm, T = 4 mm) dengan menggunakan standar JIS R 1601 dan untuk kekerasan Rockwell, sampel di-mounting di dalam resin. Pengujian Kekerasan Rockwell pada sampel 1 dan 2 sebesar 20,3 dan sampel 3 sebesar 22,6. Pada ketahanan bending sampel 1 dan 2 sebesar 0,016 dan sampel 3 sebesar 0,05 (kg/mm2).Kata kunci : Sintering, Kekerasan Rockwell, Bending.
VARIASI UKURAN PASIR CETAK TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK CORAN SCRAP PISTON SEPEDA MOTOR Sigit Gunawan; Sigit Budi Hartono
TRAKSI Vol 15, No 1 (2015): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4006.224 KB) | DOI: 10.26714/traksi.15.1.2015.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi ukuran besar butir pasir cetak terhadap kekerasan dan kekuatan tarik coran scrap aluminium piston sepeda motor. Aluminium merupakan logam yang ringan (berat jenis 2.56 kg/m3 atau 1/3 berat jenis tembaga) kekuatan tarik maksimum dalam keadaan dingin 17 – 20 kg/cm 2 , dan titik cairnya 660ºC, sedangkan titik didihnya 1800°C. Variabel penelitian adalah besar butir pasir silika. Variasi besar butir pasir silika 140 mesh, 130 mesh, 120 mesh, 110 mesh, dan 100 mesh. Proses pengecoran dilakukan dengan cara mencairkan scrap aluminium piston sepeda motor, dilanjutkan dengan penuangan logam cair dalam cetakan pasir silika dengan tingkat kehalusan pasir 140 mesh, 130 mesh, 120 mesh, 110 mesh, dan 100 mesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan kekasaran pasir silika menyebabkan kekerasan meningkat tetapi kekuatan tarik cenderung menurun. Kekerasan rata-rata tertinggi 84,90 HB pada 120 mesh, dan kekuatan tarik rata-rata tertinggi 14,92 kg/mm2 pada 130 mesh.
Studi Eksperimental Desain Kontraksi Wind Tunnel Bentuk Nosel Chamber Positif & Negatif Sigit Budi Hartono
TRAKSI Vol 21, No 2 (2021): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/traksi.21.2.2021.%p

Abstract

Penelitian ini membandingkan desain kontraksi wind tunnel dengan bentuk nosel chamber positif dan negative dengan beberapa parameter yang diteliti yaitu pengaruh geometri kontraksi Wind Tunnel yang berbentuk nosel chamber positif dan negatif, karakteristik medan aliran (velocity dan pressure) dari aliran, berapa nilai intensitas turbulen aliran udara. Desain Wind Tunnel pada tahap awal akan dilakukan modeling dengan simulasi komputer, yang berguna sebagai permodelan desain bentuk dan geometri yang paling baik dan optimal, dengan tinjauan berbagai aspek dan parameter aerodinamika sesuai dengan kebutuhan penelitian, sehingga bagian-bagian utama terowongan angin seperti, honey comb, kontraksi, seksi uji, diffuser dan fan isap, akan dirancang memenuhi aspek aerodinamis. Studi eksperimental dilakukan untuk melihat dan mengidentifikasi fenomena aspek aerodinamis, dengan menggunakan model nosel bentuk chamber positif dan negatif yang berukuran skalatis dan dilakukan di dalam Wind Tunnel. Ujicoba dilakukan dengan metode eksperimen pada wind tunnel  pada tiga tingkat variasi kecepatan, yaitu; kecepatan rendah 4 m/s, kecepatan sedang 8 m/s dan kecepatan tinggi 12 m/s, menggunakan visualisai gambar dan dikombinasikan dengan pengukuran data variasi kecepatan aliran udara, agar dapat menghasilkan aliran kecepatan angin pada kisaran minimum dan maksimum di bagian seksi uji Wind Tunnel (rata-rata 0,5 ~ 8 m/s). pada nilai intensitas turbulensi yang paling rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum bentuk kontraksi nosel camber (-) memiliki performasi yang lebih baik pada kecepatan 6 m/s ke atas, karena luas area up-stream dan down stream yang sama sehingga selisih kecepatan yang dihasilkan dari kedua model uji menjadi sama, walaupun dengan nilai kecepatan hasil yang berebeda pada kecepatan input yang sama, di daerah up stream dan down stream terjadi ketidak seragaman kecepatan aliran, sehingga hasil ini menunjukan bahwa karakter aliran yang dihasilkan pada nosel (+) membentuk aliran yang tidak seragam kecepatannya dan Nosel (-) variasi kecepatan alirannya lebih seragam, ini menunjukkan bahwa karakter aliran yang dihasilkan pada nosel (-) lebih baik bila dibandingkan nosel (+).-------This study compares the design of wind tunnel contractions with positive and negative chamber nozzles with several parameters studied, namely the effect of wind tunnel contraction geometry in the form of positive and negative chamber nozzles, flow field characteristics (velocity and pressure) of the flow, what is the value of the turbulent intensity of air flow. In the early stages of the Wind Tunnel design, modeling with computer simulation will be carried out, which is useful as the best and optimal modeling of the shape and geometry design, with a review of various aspects and aerodynamic parameters according to research needs, so that the main parts of the wind tunnel such as honey comb, contraction, test section, diffuser, and suction fan, will be designed according to aerodynamic aspects, using a nozzle model of positive and negative chamber shapes with scalar size and carried out in the Wind Tunnel. The experiment was conducted using an experimental method in a wind tunnel at three levels of speed variation, namely; low speed 4 m/s, medium speed 8 m/s, and high speed 12 m/s, using image visualization and combined with measurement of airflow velocity variation data, to produce wind speed flow in the minimum and maximum range in the Wind test section. Tunnel (average 0.5 ~ 8 m/s) at the lowest turbulence intensity value. The results of this study indicate that in general, the contraction form of the chamber nozzle (-) has better performance at speeds of 6 m/s and above because the upstream and down-stream areas are the same so that the difference in velocity resulting from the two test models is the same, although with different results velocity values at the same input speed, in the upstream and downstream areas there is a non-uniform flow velocity, so this result shows that the flow character generated at the nozzle (+) forms a flow that is not uniform in speed and the nozzle (-) the variation of flow velocity is more uniform, this indicates that the flow characteristics produced at the (-) nozzle are better than the (+) nozzle.
EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA 514.0 Sigit Gunawan; Sigit Budi Hartono
TRAKSI Vol 17, No 1 (2017): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.209 KB) | DOI: 10.26714/traksi.17.1.2017.%p

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki efek perlakuan panas aging terhadap kekerasan dan ketangguhan impak paduan aluminium AA 514.0.Variabel penelitian adalah suhu aging. Variasi suhu aging 250°C, 300°C, 350°C, 400°C, dan 450°C. Proses aging dilakukan dengan cara memanaskan spesimen pada suhu 250°C, 300°C, 350°C, 400°C, dan 450°C dengan waktu tahan selama 1 jam, kemudian didinginkan di udara bebas hingga suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekerasan rata-rata tertinggi diperoleh pada raw material yaitu sebesar 35,5 kg/mm2. Kenaikan suhu aging menyebabkan kekerasan meningkat tetapi ketangguhan impak cenderung menurun. Nilai ketangguhan impak tertinggi diperoleh pada suhu aging 250°C sebesar 1,446 joule/mm.Kata Kunci: Suhu Aging, Kekerasan, Ketangguhan Impak
PENENTUAN UMUR BANTALAN LUNCUR TERLUMASI BERDASAR LAJU KEAUSAN BAHAN Hasta Kuntara; Sigit Gunawan; Sigit Budi Hartono
TRAKSI Vol 14, No 1 (2014): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1299.201 KB) | DOI: 10.26714/traksi.14.1.2014.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat perumusan teoritik umur bantalan luncur terlumasi berdasar volume keausan bahan bantalan yang saling kontak dengan pendekatan kajian pustaka menggunakan variabel-variabel linier maupun variabel pembagi yang berkaitan langsung dengan keausan bantalan, yang selama ini belum banyak dipakai sebagai salah satu penentuan umur bantalan luncur. Penelitian dilakukan dengan melakukan kajian perumusan, persamaanpersamaan, teori serta konsep-konsep keausan bahan dan pelumasan pada suatu kontak permukaan yang telah ada, yang bersumber  dari handbook ASM, text book, penelitian pada jurnal nasional maupun internasional. Pembuatan formulaatau persamaan ini mengacu pada persamaan keausan abrasif dengan memformulasikan  dengan persamaan maupun variabel-variabel keausan L, k, F, V, ξ dan A sebagai variabel linier serta C, ν, dan H sebagai variabel pembagi terhadap Va, untuk mendapatkan volume keausan. Keausan ini kemudian menjadi penentu umur bantalan luncur dengan konsep pengurangan ukuran bantalan akibat keausan terhadap kondisi standarnya, dengan menganggap keausan merata radial. Penelitian ini menghasilkan formula penentuan umur bantalan luncur terlumasi berdasar keausan bahan bantalan terlumasi, dengan pendekatan Va/t sebagai laju keausannya dan Vp, serta Vps. Va = +.,.-.../.01.2.3 , Va/t merupakan formula laju keausan yang didapat, penentuan umur dengan melakukan pengurangan ∆V = Vs - Vps , Vs : volume standar awal bantalan, Vps : volume tersedia. Sehingga umur  t adalah waktu yang dapat ditentukan dari selisih volume standar terhadap laju volume Va/t,   t = ∆,,&56
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CETAKAN KERAMIK DENGAN METODE CAD/CAM/CNC PADA INDUSTRI KERAMIK KASONGAN Sigit Budi Hartono; Firman Heryana
TRAKSI Vol 13, No 2 (2013): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.393 KB) | DOI: 10.26714/traksi.13.2.2013.%p

Abstract

Penggunaan teknologi dalam pembuatan produk diberbagai bidang industri terus dikembangkan guna meningkatkan efisiensinya. Demikian juga halnya dengan industri keramik yang selama ini semakin banyak diaplikasikan sebagai kebutuhan rumah tangga. Dalam proses produksinya, industri keramik secara berangsur-angsur menggunakan proses otomatis untuk menggantikan proses manual. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pembuatan master keramik dengan menggunakan Mesin CNC di industri keramik Kasongan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembuatan keramik dengan menggunakan Mesin CNC. Analisis proses pemesinan yang dilakukanmeliputi parameter pemesinan, waktu dan hasil atau produk. Pembuatan master keramik menggunakan Mesin CNC Freis tipe Roland EGX 600 yang terlebih dahulu dirancang dengan software ArtCAM Pro dengan desain grafis berupa vektor. Bahan yang digunakan untuk membuat master keramik adalah stone gypsum. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemilihan mata pahat dalam pemesinan harus disesuaikan dengan bentuk relief yang akan dibuat. Semakin kecil dan rumit relief yang akan dibuat maka akan semakin kecil pula diameter pahat dapat digunakan. Sedangkan untuk mengurangi getaran pada saat pemesinan, dapat dilakukan dengan mengurangi kecepatan spindle (rpm) danmenurunkan tebal pemakanan.
PENGARUH PRESURELESS SINTERING TERHADAP FRACTURE TOUGHNESS KOMPOSIT KAOLIN-ZIRCONIA Sigit Budi Hartono
TRAKSI Vol 12, No 2 (2012): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.409 KB) | DOI: 10.26714/traksi.12.2.2012.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh presureless sinteringterhadap fracture toughness komposit Kaolin-Zirconia. Kaolin(2SiO2.Al2O3.2HO), suatu material keramik yang telah digunakan secara luas pada industri keramik. Zirconia (ZrO2) biasanya digunakan sebagai media untuk meningkatkan fracture toughness suatu material yang dikenal dengan ZTC (Zirconia Toughened Ceramics) misalnya: ZTA (Zirconia Toughened Alumina) dan ZTM (Zirconia Toughened Mullite). Dalam penelitian ini, komposisi berat Zirconia divariasikan dari 0%, 3%, 6%,9%, 12%, 15%, dan 18% terhadap matrik Kaolin. Spesimen dibuat dengan tekanan kompaksi uniaxial 25 MPa dalam bentuk balok. Dimensispesimen balok (50x10x8)mm2 dengan retak awal ditengah (SENB) untuk uji fracture toughness dan disinter pada suhu 1500oC selama 1 jam. Spesimen fracture toughness dipolis dan diuji dengan metode single edgenotched beam (SENB). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fracture toughness naik dari 0,73 MPa.m (0% berat Zirconia) menjadi 0,96 MPa. m 0,5 (15% berat Zirconia) dan turun pada18% berat Zirconia.Kata Kunci: Fracture Toughness, Kaolin, Zirconia
Evaluasi Kapasitas Pompa Pada Pit 2 Bangko Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan M. Muslih Ridho; A.A. Inung Arie Adnyano; Faisol Mukarom; Sigit Budi Hartono
Retii 2021: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-16
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara. Lokasi pertambangan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk terletak diwilayah Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Penambangan Batubara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk menggunakan sistem penambangan terbuka. Metode penambangan akan menyebabkan terbentuknya cekungan yang luas sehingga sangat potensial untuk menjadi daerah tampungan air, baik air yang berasal dari air limpasan maupun air hujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui debit total air yang masuk ke area tambang dan untuk mengetahui efisiensi dari pompa yang digunakan dan lama waktu yang dibutuhkan pompa untuk mengeluarkan air yang masuk ke tambang. perhitungan intensitas hujan digunakan metode Monohobe dan perhitungan debit limpasan menggunakan metode rasional. Berdasarkan hasil penelitian analisis data curah hujan tahun 2016 – 2020, diperoleh curah hujan rencana adalah 154,46 mm/hari, intensitas curah hujan sebesar 42,99 mm/jam dengan periode ulang hujan 5 tahun. Daerah tangkapan hujan pada lokasi penelitian seluas 105,3 Ha . Hasil penelitian diperoleh debit total air yang masuk ke tambang sebesar 11,55 m3 /detik dan digunakan pompa 1 unit yaitu pompa KSB LSA 8X6 dengan debit pompa 500 m³ /jam dan waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan air 83,19 jam. Kata Kunci : Mine Dewatering, Pompa