Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDOKUMENTASIAN GAMBAR TERUKUR CAGAR BUDAYA OMAH GEDE DAN WITANA BUYUT TRUSMI CIREBON herwindo, Rahadhian P; Arif, Kamal A; Dewi, Mira; Sugiarto, Roni; Purnama, Mimie; Purnama, Iwan; Hidayah, Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v2i01.427

Abstract

Kabupaten Cirebon merupakan wilayah di pesisir Jawa Barat yang memiliki kekayaan cagar budaya termasuk dalam wujud arsitekturnya. Secara garis besar, upaya pelestarian cagar budaya dilakukan melalui upaya perlindungan, pemeliharaan, dan dokumentasi. Upaya perlindungan dilakukan melalui penyelamatan, pengamanan. Upaya pemeliharaan dilakukan melalui konservasi dan pemugaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung Upaya dokumentasi dilakukan melalui perekaman data dan publikasi. Adapun perekaman data, merupakan rangkaian kegiatan pembuatan dokumen tentang cagar budaya yang dapat memberikan informasi atau pembuktian keberadaannya. Kegiatannya berupa pemotretan, penataan, penggambaran, survey. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut untuk mendukung Pemerintah Daerah Cirebon dan masyarakat dalam pendokumentasian Cagar Budaya. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal kepekaan dan pemahaman mengenai bangunan cagar budaya di wilayah Jawa Barat. Selain itu materinya dapat dikembangkan untuk menunjang penelitian dan abdimas berikutnya. Metode Dokumentasi ini dilaksanakan dengan pendekatan measured drawing dilakukan pada Bale Gede dan Witana Trusmi melalui pengukuran keseluruhan kondisi eksisting bangunan sedemikian adanya. Hasilnya digunakan sebagai dokumen referensi dalam melakukan penelitian ataupun pemugaran/renovasi bangunan kedepannya apabila terjadi kerusakan/ kehancuran pada bangunan yang bersangkutan.
POTENSI KONSERVASI ARSITEKTUR UNTUK KAWASAN WISATA KAMPUNG ARAB DI CIREBON Prayuko, Bregas Vikri; Arif, Kamal Abdullah; Herwindo, Rahadhian Prajudi; Purnama, Mimie; Pangestu, Mira Dewi; Purnama, Iwan; Nurhidayah, Nurhidayah; Grasella, Patricia; Lisa, Teresa; Ramadhan, Gibran
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 05 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v2i05.781

Abstract

Kawasan Panjunan Cirebon merupakan salah satu kawasan yang memiliki nilai sejarah yang penting dalam perkembangan kota Cirebon. Panjunan memiliki bangunan cagar budaya Masjid Merah Panjunan, yang dibangun sejak 1480 dan merupakan salah satu masjid tertua di Cirebon. Kawasan ini juga hidup dan memiliki peran penting pada zaman kolonialisme Indonesia. Tidak heran bahwa bangunan-bangunan yang ada di kawasan ini sangat beragam. Hal tersebut nampak dalam studi langgam yang disandingkan dengan keadaan visual (tampak) bangunan pada kawasan Panjunan. Dengan demikian beberapa bangunan yang ada di kawasan ini memiliki potensi konservasi arsitektur. Upaya konservasi arsitektur dapat dilakukan dengan menentukan bangunan-bangunan yang berpotensi untuk dikonservasi berdasarkan tampaknya, dilanjutkan dengan usulan penerapan adaptive reuse untuk bangunan terpilih, serta mendeskripsikan potensi revitalisasi cagar budaya yang ada di sana. Beberapa bangunan terpilih memiliki potensi konservasi dapat dipugar difungsikan secara optimal. Upaya yang dilakukan tidak hanya mendukung konservasi arsitektur melainkan juga dapat mendukung keadaan ekonomi, sosial budaya, bahkan pariwisata kawasan Panjunan, Cirebon. Potensi konservasi akan terjadi secara maksimal jika diupayakan juga revitalisasi pada cagar budaya yang ada pada kawasan Panjunan yang kini kurang mendapatkan perhatian. Dengan dilakukannya revitalisasi, value atau nilai dari cagar budaya tersebut dapat meningkat. Kawasan Panjunan dengan langgam bangunan yang beragam menjadi semakin menarik dengan potensi konservasi arsitekturnya. Dengan demikian perkembangan kawasan selanjutnya juga diharapkan dapat berdampingan dengan upaya konservasinya sehingga tetap dapat melestarikan peninggalan sejarah yang membentuk identitas kawasan dari dulu hingga kini.
PENEMPATAN TURBIN ANGIN OPTIMAL UNTUK GEDUNG PUSAT PEMBELAJARAN ARNTZ-GEISE 2 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN, BANDUNG UNTUK MENGHASILKAN ENERGI BERSIH SEPANJANG TAHUN Gideon, Samuel; Purnama, Mimie
Riset Arsitektur (RISA) Vol 8 No 04 (2024): RISET ARSITEKTUR "RISA"
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering Parahyangan Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/risa.v8i04.8586.388-405

Abstract

Abstract-In today’s climate condition, green building technologi is no longer a luxury but a necessity. Wind is one of the natural resources that we can harvest using wind turbines to generate clean energy. Unfortunately, winds that blows in cities on tropical countries tends to have less speed than ones that blows in other climates and areas. Fortunately, winds speed can be manipulated through building orientation and forms to produce high speed winds that can be used by wind turbines to generate clean energy. There are many wind phenomenons that occurs due to building orientation and form, some of these phenomenons are: Wind Tunnel Effect, Cumulative Effect, and winds on the peaks of buildings. Other than that, buildings that have sharp edges tend to produce higher wind speeds than those that have curved edges. Pusat Pembelajaran Arntz-Geise 2 (PPAG 2) UNPAR, Bandung is a building that can produce these 4 phenomenons in order to generate high speed winds through its form and orientation. This evaluative research will analyze PPAG 2’s form againts winds that it will experience and evaluate where in the building are optimal spots to install wind turbines. The wind datas that will be used is a daily data throughout 2021. Those data will then be used as a base for wind simulations using the Computational Fluid Dynamics (CFD) Software. The results from the simulation will be analyzed to determine the optimal placements of wind turbines in order for PPAG 2 to generate clean energy year-round. The result of this research says that all outer edges of PPAG 2 is suitable for wind turbine placements, along with the top of both towers and the bridge connecting the northern and souther tower. Keywords: Wind Turbine, PPAG 2, placement, year-round, clean energy
PENEMPATAN TURBIN ANGIN OPTIMAL UNTUK GEDUNG PUSAT PEMBELAJARAN ARNTZ-GEISE 2 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN, BANDUNG UNTUK MENGHASILKAN ENERGI BERSIH SEPANJANG TAHUN Gideon, Samuel; Purnama, Mimie
Jurnal Riset Arsitektur Vol 8 No 04 (2024): RISET ARSITEKTUR "RISA"
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/risa.v8i04.8586.388-405

Abstract

Abstract-In today’s climate condition, green building technologi is no longer a luxury but a necessity. Wind is one of the natural resources that we can harvest using wind turbines to generate clean energy. Unfortunately, winds that blows in cities on tropical countries tends to have less speed than ones that blows in other climates and areas. Fortunately, winds speed can be manipulated through building orientation and forms to produce high speed winds that can be used by wind turbines to generate clean energy. There are many wind phenomenons that occurs due to building orientation and form, some of these phenomenons are: Wind Tunnel Effect, Cumulative Effect, and winds on the peaks of buildings. Other than that, buildings that have sharp edges tend to produce higher wind speeds than those that have curved edges. Pusat Pembelajaran Arntz-Geise 2 (PPAG 2) UNPAR, Bandung is a building that can produce these 4 phenomenons in order to generate high speed winds through its form and orientation. This evaluative research will analyze PPAG 2’s form againts winds that it will experience and evaluate where in the building are optimal spots to install wind turbines. The wind datas that will be used is a daily data throughout 2021. Those data will then be used as a base for wind simulations using the Computational Fluid Dynamics (CFD) Software. The results from the simulation will be analyzed to determine the optimal placements of wind turbines in order for PPAG 2 to generate clean energy year-round. The result of this research says that all outer edges of PPAG 2 is suitable for wind turbine placements, along with the top of both towers and the bridge connecting the northern and souther tower. Keywords: Wind Turbine, PPAG 2, placement, year-round, clean energy
PENDOKUMENTASIAN GAMBAR TERUKUR CAGAR BUDAYA OMAH GEDE DAN WITANA BUYUT TRUSMI CIREBON herwindo, Rahadhian P; Arif, Kamal A; Dewi, Mira; Sugiarto, Roni; Purnama, Mimie; Purnama, Iwan; Hidayah, Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v2i01.427

Abstract

Kabupaten Cirebon merupakan wilayah di pesisir Jawa Barat yang memiliki kekayaan cagar budaya termasuk dalam wujud arsitekturnya. Secara garis besar, upaya pelestarian cagar budaya dilakukan melalui upaya perlindungan, pemeliharaan, dan dokumentasi. Upaya perlindungan dilakukan melalui penyelamatan, pengamanan. Upaya pemeliharaan dilakukan melalui konservasi dan pemugaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung Upaya dokumentasi dilakukan melalui perekaman data dan publikasi. Adapun perekaman data, merupakan rangkaian kegiatan pembuatan dokumen tentang cagar budaya yang dapat memberikan informasi atau pembuktian keberadaannya. Kegiatannya berupa pemotretan, penataan, penggambaran, survey. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut untuk mendukung Pemerintah Daerah Cirebon dan masyarakat dalam pendokumentasian Cagar Budaya. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal kepekaan dan pemahaman mengenai bangunan cagar budaya di wilayah Jawa Barat. Selain itu materinya dapat dikembangkan untuk menunjang penelitian dan abdimas berikutnya. Metode Dokumentasi ini dilaksanakan dengan pendekatan measured drawing dilakukan pada Bale Gede dan Witana Trusmi melalui pengukuran keseluruhan kondisi eksisting bangunan sedemikian adanya. Hasilnya digunakan sebagai dokumen referensi dalam melakukan penelitian ataupun pemugaran/renovasi bangunan kedepannya apabila terjadi kerusakan/ kehancuran pada bangunan yang bersangkutan.
POTENSI KONSERVASI ARSITEKTUR UNTUK KAWASAN WISATA KAMPUNG ARAB DI CIREBON Prayuko, Bregas Vikri; Arif, Kamal Abdullah; Herwindo, Rahadhian Prajudi; Purnama, Mimie; Pangestu, Mira Dewi; Purnama, Iwan; Nurhidayah, Nurhidayah; Grasella, Patricia; Lisa, Teresa; Ramadhan, Gibran
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 2 No 05 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v2i05.781

Abstract

Kawasan Panjunan Cirebon merupakan salah satu kawasan yang memiliki nilai sejarah yang penting dalam perkembangan kota Cirebon. Panjunan memiliki bangunan cagar budaya Masjid Merah Panjunan, yang dibangun sejak 1480 dan merupakan salah satu masjid tertua di Cirebon. Kawasan ini juga hidup dan memiliki peran penting pada zaman kolonialisme Indonesia. Tidak heran bahwa bangunan-bangunan yang ada di kawasan ini sangat beragam. Hal tersebut nampak dalam studi langgam yang disandingkan dengan keadaan visual (tampak) bangunan pada kawasan Panjunan. Dengan demikian beberapa bangunan yang ada di kawasan ini memiliki potensi konservasi arsitektur. Upaya konservasi arsitektur dapat dilakukan dengan menentukan bangunan-bangunan yang berpotensi untuk dikonservasi berdasarkan tampaknya, dilanjutkan dengan usulan penerapan adaptive reuse untuk bangunan terpilih, serta mendeskripsikan potensi revitalisasi cagar budaya yang ada di sana. Beberapa bangunan terpilih memiliki potensi konservasi dapat dipugar difungsikan secara optimal. Upaya yang dilakukan tidak hanya mendukung konservasi arsitektur melainkan juga dapat mendukung keadaan ekonomi, sosial budaya, bahkan pariwisata kawasan Panjunan, Cirebon. Potensi konservasi akan terjadi secara maksimal jika diupayakan juga revitalisasi pada cagar budaya yang ada pada kawasan Panjunan yang kini kurang mendapatkan perhatian. Dengan dilakukannya revitalisasi, value atau nilai dari cagar budaya tersebut dapat meningkat. Kawasan Panjunan dengan langgam bangunan yang beragam menjadi semakin menarik dengan potensi konservasi arsitekturnya. Dengan demikian perkembangan kawasan selanjutnya juga diharapkan dapat berdampingan dengan upaya konservasinya sehingga tetap dapat melestarikan peninggalan sejarah yang membentuk identitas kawasan dari dulu hingga kini.