LMF. Purwanto
Program Studi Doktor Arsitektur Konsentrasi Arsitektur Digital, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENYESUAIAN DESAIN PASAR KANJENGAN SEMARANG MENUJU KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG HIJAU Ratri Septina Saraswati; LMF Purwanto
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 27 No. 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v27i1.1646

Abstract

Perancangan bangunan gedung termasuk pasar rakyat harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu SNI Pasar, persyaratan bangunan gedung, aksesibilitas dan persyaratan gedung hijau. Bangunan Gedung Hijau mengutamakan pada penghematan energi dengan cara menetukan orientasi bangunan Utara-Selatan untuk mengurangi pemanasan karena sinar matahari, ventilasi dalam ruangan, pemnafaatan pencahayaan alami semaksimal mungkin, dan pengelolaan limbah, sampah, air, dan pemanfaatan material hijau. Apabila dalam tahap perencanaan belum terpenuhi, maka perlu dilakukan peninjauan ulang desain sebelum permohonan izin membangun diajukan.
KOMPARASI PERPINDAHAN PANAS (HEAT TRANSFER) MATERIAL DINDING DENGAN SIMULASI THERM Aria Zabdi Alias Dian Pandu; LMF Purwanto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i1.654

Abstract

Abstract: Understanding materials heat transfer ease designers to make decisions in design stages, related to materials, costs and comfort to be achieved. Nowadays, understanding heat transfer does not have to be done by performing complex calculations, many simulation software have been created to perform heat transfer analysis with a friendly user interface. Moreover, the output of heat transfer simulation and analysis produces images that are easier to understand visually, such as flux vector displays, temperature boundaries to infrared color grading that make it easier for users to read the simulation results. THERM is a heat transfer simulation software developed by the Lawrence Berkeley National Laboratory, University of California in collaboration with the US Department of Energy. With the license-free usage, this software has the potential to be used optimally by designers and academics who have an interest in heat transfer analysis. This research is expected to provide an overview of the potential use of THERM software for modeling and analysis of heat transfer. The THERM software can be a good alternative for conducting research for academics and practitioners alike, given its ease of use, free licensing and accuracy. THERM produces simulation output with detailed and easy-to-understand visualizations. In testing with simulation, it is found that the material with the lowest density and thermal conductivity has the highest heat insulation power. Walls with light brick material show a significant effect in heat insulation compared to walls with concrete brick and red brick (fire-brick) material.Abstrak: Memahami perpindahan panas pada material mempermudah perancang untuk mengambil sebuah keputusan dalam perancangan, terkait dengan material, biaya dan kenyamanan yang akan dicapai. Dewasa ini, pemahaman terhadap perpindahan panas tidak harus dilakukan dengan melakukan perhitungan yang kompleks, banyak perangkat lunak simulasi telah diciptakan untuk melakukan analisis terhadap perpindahan panas dengan antar muka pengguna (user interface) yang bersahabat. Lebih dari itu output dari simulasi dan analisis perpindahan panas menghasilkan citra yang lebih mudah dipahami secara visual, seperti tampilan vector flux, garis batasan temperatur hingga infrared color grading yang mempermudah pengguna dalam membaca hasil simulasi. THERM adalah salah satu perangkat lunak simulasi perpindahan panas yang dikembangkan oleh Lawrence Berkeley National Laboratory, University of California bekerja sama dengan US Department of Energy. Dengan penggunaan bebas lisensi (tidak berbayar), perangkat lunak ini berpotensi untuk digunakan secara maksimal oleh perancang maupun akademisi yang memiliki minat terhadap analisis perpindahan panas. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran potensi penggunaan perangkat lunak THERM untuk melakukan pemodelan dan analisis perpindahan panas. Perangkat lunak THERM dapat menjadi alternatif yang baik untuk melakukan penelitian bagi akademisi maupun praktisi, mengingat kemudahan pemakaian, lisensi tidak berbayar dan keakuratan yang diberikan. THERM menghasilkan output simulasi dengan visualisasi yang detail dan mudah dipahami. Dalam pengujian dengan simulasi, didapat bahwa material dengan berat jenis dan nilai konduktivitas termal terendah memiliki daya insulasi panas tertinggi. Dinding dengan material bata ringan menunjukkan efek signifikan dalam menginsulasi panas dibandingkan dengan dinding dengan material batako maupun bata merah.
DIGITAL FABRICATION AS A LEARNING MEDIA FOR LIGHTWEIGHT STRUCTURE WITH CASE STUDY OF SHELL STRUCTURE Stephanus Evert Indrawan; LMF Purwanto
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.126-133

Abstract

The lightweight structure system is an effort to optimize the structure to distribute the load efficiently. Unfortunately, students often have difficulty imagining the learning outcomes application in the real world when studying light structural systems. However, the use of the scalar model can still explain several essential aspects of a lightweight structural system, one of which is the effect of connection and formation of material components on the structural capability. Therefore, this paper aims to bridge the learning process by utilizing digital devices from the concept stage of structural modeling with the help of software (Rhinoceros, Grasshopper, and Kangaroo) to the realization process using laser cutting. The method used is a semi-experimental method that applies Hooke's law principle, which produces a shell structure system with a digital fabrication approach that utilizes a lightweight material, namely, corrugated paper board, as the primary material. This paper concludes that digital technology and digital fabrication processes can help students understand the concept of lightweight structures because they can use computer simulations, cut them using laser cutting, and assemble them in the field in a series of simultaneous processes. 
USULAN ELEMEN PENEDUH FASAD CURTAIN WALL GEDUNG BERTINGKAT TINGGI STUDI KASUS:GEDUNG GRAHA TELKOM SIGMA, BSD, TANGERANG Budijanto Chandra; LMF Purwanto
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 12 No 1 (2022): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v12i1.2269

Abstract

Perubahan iklim dengan fenomena pemanasan global makin memburuk dan perlu mengurangi pemakaian bahan bakar dari fosil secara signifikan. Di sisi lain, tren arsitektur terkini khususnya untuk gedung tinggi adalah memakai fasad curtain wall yang tidak cocok dengan iklim tropis. Pemakaian fasad bangunan memakai curtain wall sangat boros energi, karena radiasi panas matahari dapat leluasa masuk ke dalam bangunan sehingga boros energi listrik karena beban pendinginan bertambah. Salah satu usaha yang bisa dilakukan guna menurunkan radiasi panas sinar matahari yang menembus ke ruang dalam adalah dengan memakai elemen peneduh. Tujuan penelitian ini adalah memberikan solusi elemen peneduh untuk bangunan tinggi yang memakai sistem curtain wall pada fasad. Metode penelitian menggunakan mixed methods. Hasil penelitian didapat beberapa alternatif elemen peneduh yang berpotensi besar dalam penghematan energi dari bangunan bertingkat tinggi.
Peran Computer Numeric Control (CNC) Pada Karya Arsitektur The Role of Computer Numeric Control in Architecture Works Choirul Amin; LMF Purwanto
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.866 KB) | DOI: 10.56444/sarga.v16i2.19

Abstract

Mesin Computer Numeric Control ( CNC ) adalah pengembangan dari mesin yang sudah ada sebelumnya tetapi belum menggunakan computer, masih menggunakan model sebagai contoh duplikasinya yang disebut Numeric Control ( NC ). Mesin Computer Numeric Control ( CNC ) pada awalnya dipergunakan sebagai alat cetak industri terutama pada bidang mesin dan otomotif. Computer Numeric Control ( CNC ) pada dasarnya dapat memakai bahan apa saja yang secara fisik bisa digrafir atau dibor ( dengan penyesuaian tertentu pada alat potongnya sesuai klasifikasi bahan ). Bahan material dasar yang sering dipakai dengan Mesin Computer Numeric Control ( CNC ) antara lain : metal / besi, kayu, plastic dan aluminium. Dari beberapa hal tersebut apakah mesin Computer Numeric Control ( CNC ) dapat berperan dalam sebuah karya arsitektur yang dihasilkan seorang arsitek?, atau apakah nantinya dengan adanya teknologi semacam ini peran arsitek tak lagi dibutuhkan? Pada sebuah karya arsitektur material bahan bangunan fabrikasi yang dihasilkan oleh Mesin Computer Numeric Control ( CNC ), biasanya dipakai sebagai finishing, walau tidak menutup kemungkinan dipakai sebagai sebuah struktur dengan rekayasa tertentu, dan juga material fabrikasi semacam ini dipakai sebagai bagian dari interior maupun produk produk furnitur hingga pelengkap suatu ruangan seperti vas, lampu, rak, dll. Produk Computer Numeric Control ( CNC ) pada sebuah karya arsitektur juga sangat indah dinikmati sebagai komponen yang diekspos pada bangunan. Suatu hasil dari produk Computer Numeric Control ( CNC ) tidak dapat dikategorikan sebagai karya arsitektur apabila hanya indah tetapi tanpa makna. Seorang arsitek menggunakan Mesin Computer Numeric Control ( CNC ) adalah sebagai tools atau alat kepanjangan tangan untuk menerjemahkan konsep dan arti dari sebuah karya arsitektur.
KOMPARASI PERPINDAHAN PANAS (HEAT TRANSFER) MATERIAL DINDING DENGAN SIMULASI THERM Aria Zabdi Alias Dian Pandu; LMF Purwanto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i1.654

Abstract

Abstract: Understanding materials heat transfer ease designers to make decisions in design stages, related to materials, costs and comfort to be achieved. Nowadays, understanding heat transfer does not have to be done by performing complex calculations, many simulation software have been created to perform heat transfer analysis with a friendly user interface. Moreover, the output of heat transfer simulation and analysis produces images that are easier to understand visually, such as flux vector displays, temperature boundaries to infrared color grading that make it easier for users to read the simulation results. THERM is a heat transfer simulation software developed by the Lawrence Berkeley National Laboratory, University of California in collaboration with the US Department of Energy. With the license-free usage, this software has the potential to be used optimally by designers and academics who have an interest in heat transfer analysis. This research is expected to provide an overview of the potential use of THERM software for modeling and analysis of heat transfer. The THERM software can be a good alternative for conducting research for academics and practitioners alike, given its ease of use, free licensing and accuracy. THERM produces simulation output with detailed and easy-to-understand visualizations. In testing with simulation, it is found that the material with the lowest density and thermal conductivity has the highest heat insulation power. Walls with light brick material show a significant effect in heat insulation compared to walls with concrete brick and red brick (fire-brick) material.Abstrak: Memahami perpindahan panas pada material mempermudah perancang untuk mengambil sebuah keputusan dalam perancangan, terkait dengan material, biaya dan kenyamanan yang akan dicapai. Dewasa ini, pemahaman terhadap perpindahan panas tidak harus dilakukan dengan melakukan perhitungan yang kompleks, banyak perangkat lunak simulasi telah diciptakan untuk melakukan analisis terhadap perpindahan panas dengan antar muka pengguna (user interface) yang bersahabat. Lebih dari itu output dari simulasi dan analisis perpindahan panas menghasilkan citra yang lebih mudah dipahami secara visual, seperti tampilan vector flux, garis batasan temperatur hingga infrared color grading yang mempermudah pengguna dalam membaca hasil simulasi. THERM adalah salah satu perangkat lunak simulasi perpindahan panas yang dikembangkan oleh Lawrence Berkeley National Laboratory, University of California bekerja sama dengan US Department of Energy. Dengan penggunaan bebas lisensi (tidak berbayar), perangkat lunak ini berpotensi untuk digunakan secara maksimal oleh perancang maupun akademisi yang memiliki minat terhadap analisis perpindahan panas. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran potensi penggunaan perangkat lunak THERM untuk melakukan pemodelan dan analisis perpindahan panas. Perangkat lunak THERM dapat menjadi alternatif yang baik untuk melakukan penelitian bagi akademisi maupun praktisi, mengingat kemudahan pemakaian, lisensi tidak berbayar dan keakuratan yang diberikan. THERM menghasilkan output simulasi dengan visualisasi yang detail dan mudah dipahami. Dalam pengujian dengan simulasi, didapat bahwa material dengan berat jenis dan nilai konduktivitas termal terendah memiliki daya insulasi panas tertinggi. Dinding dengan material bata ringan menunjukkan efek signifikan dalam menginsulasi panas dibandingkan dengan dinding dengan material batako maupun bata merah.
STRUKTUR ATAP GREEN DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN Yolla Kawuwung; LMF Purwanto
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v3i1.35

Abstract

Struktur atap green menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan lingkungan sangat erat sekali. Bangunan yang berkembang saat ini lebih memilih atap dengan bahan material yang mudah di dapat. Harga terjangkau dan akibatnya kondisi lingkungan terasa panas dan semakin jauh dari rasa nyaman. Atap green mulai di terapkan di beberapa kota, menunjukkan bahwa banyak manfaat yang akan diperoleh. Atap yang dijadikan taman, membantu penyerapan air dimana prosesnya harus memakai teknologi yang berkembang saat ini, untuk itu dalam penelitian penulisan secara metode deskriptif kualitatif dipilih untuk melihat pengalaman-pengalaman pembangunan dengan menggunakan atap green yang menjadi contoh bahwa lingkungan akan terasa sehat apabila mulai memakai atap green dengan melihat strukturnya yang ramah akan lingkungan.
Peran Computer Numeric Control (CNC) Pada Karya Arsitektur The Role of Computer Numeric Control in Architecture Works Choirul Amin; LMF Purwanto
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v16i2.19

Abstract

Mesin Computer Numeric Control ( CNC ) adalah pengembangan dari mesin yang sudah ada sebelumnya tetapi belum menggunakan computer, masih menggunakan model sebagai contoh duplikasinya yang disebut Numeric Control ( NC ). Mesin Computer Numeric Control ( CNC ) pada awalnya dipergunakan sebagai alat cetak industri terutama pada bidang mesin dan otomotif. Computer Numeric Control ( CNC ) pada dasarnya dapat memakai bahan apa saja yang secara fisik bisa digrafir atau dibor ( dengan penyesuaian tertentu pada alat potongnya sesuai klasifikasi bahan ). Bahan material dasar yang sering dipakai dengan Mesin Computer Numeric Control ( CNC ) antara lain : metal / besi, kayu, plastic dan aluminium. Dari beberapa hal tersebut apakah mesin Computer Numeric Control ( CNC ) dapat berperan dalam sebuah karya arsitektur yang dihasilkan seorang arsitek?, atau apakah nantinya dengan adanya teknologi semacam ini peran arsitek tak lagi dibutuhkan? Pada sebuah karya arsitektur material bahan bangunan fabrikasi yang dihasilkan oleh Mesin Computer Numeric Control ( CNC ), biasanya dipakai sebagai finishing, walau tidak menutup kemungkinan dipakai sebagai sebuah struktur dengan rekayasa tertentu, dan juga material fabrikasi semacam ini dipakai sebagai bagian dari interior maupun produk produk furnitur hingga pelengkap suatu ruangan seperti vas, lampu, rak, dll. Produk Computer Numeric Control ( CNC ) pada sebuah karya arsitektur juga sangat indah dinikmati sebagai komponen yang diekspos pada bangunan. Suatu hasil dari produk Computer Numeric Control ( CNC ) tidak dapat dikategorikan sebagai karya arsitektur apabila hanya indah tetapi tanpa makna. Seorang arsitek menggunakan Mesin Computer Numeric Control ( CNC ) adalah sebagai tools atau alat kepanjangan tangan untuk menerjemahkan konsep dan arti dari sebuah karya arsitektur.
Penerapan Metode Scenic Beauty Estimation (SBE) dalam Penilaian Estetika Jalur Pedestrian Jendral Ahmad Yani, Bekasi Khuluk, Nazaruddin; Purwanto, LMF.
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 7 No. 01 (2025): Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v7i01.815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan mengevaluasi estetika jalur pedestrian di Jalan Jend. A. Yani, Bekasi, dengan fokus pada penilaian visual dari dua sisi, yaitu barat dan timur. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kuantitatif dengan analisis Scenic Beauty Estimation (SBE). Hasil pengukuran estetika dilakukan dengan memberikan skor pada pemandangan sepanjang jalur, dimana nilai berkisar antara -20,15 hingga 83,31 untuk sisi barat dan -30,64 hingga 86,75 untuk sisi timur. Hasil menunjukkan bahwa sisi barat memiliki pemandangan tertinggi pada nilai 83,31, dengan kelengkapan street furniture seperti bangku dan vegetasi yang memperindah lingkungan. Namun, sisi timur mencapai nilai tertinggi 86,75 dengan kehadiran street furniture yang lebih lengkap, termasuk petunjuk bagi penyandang disabilitas, meskipun masih terdapat kekurangan seperti kurangnya lampu dan bollards untuk keamanan pejalan kaki. Sebaliknya, pemandangan terburuk terlihat pada sisi barat dengan nilai -20,15, yang kurangnya street furniture, vegetasi, dan lebar jalur yang memadai, sementara sisi timur mencapai nilai terendah dengan kurangnya lampu, bollards, dan elemen estetika lainnya.
PERKEMBANGAN STRUKTUR PNEUMATIK MEMPERKAYA DISAIN ARSITEKTUR LMF Purwanto, LMF.
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 28 No. 1 (2000): JULY 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.28.1.%p

Abstract

Pneuimatic Structure is one of the structural system in the Soft Shell Structure. The main characteristic of this structure is that all the forces occurred in the membrane are in the form of tensile strength. In the Pneumatic, the tensile strength 0ccurs because of the air pressure inside the pneumatic structure is different form the one outside this structure. Pneumatic structure is classified into two major groups, Air Inflated Structure and Air Supported Structure. Each of this group is developed form the side, the various shaping, the functions, even recently is has been developed vertically. At the beginning, Pneumatic structure was merely developed as the roof covering, and for the horizontal-span structure it has been used to support the floor in the Medium Rise Building?Multy Story Building. It is interesting to pay close attention to the development of pneumatic structure as the structural system which has typical shapes and working systems. This progress is not as fast as the other simple structures, however this structure is appealing to be developed due to its typical working principles and innovative shape. Abstract in Bahasa Indonesia : Pneumatic Structure merupakan salah satu sistem struktur yang termasuk dalam kelompok Soft Shell Structure yang memiliki ciri khas semua gaya yang terjadi pada membran-nya berupa gaya tarik. Pada Pneumatic, gaya tarik terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dalam struktur pneumatic dengan tekanan udara diluar struktur ini. Pneumatic Structure dibagi dalam dua kelompok besar yaitu Air Inslated Structure dan Air Supported Structure. Dari kedua kelompok ini masing-masing dikembangkan dari sisi; olah bentuk yangbermacam-macam, fungsinya dalam sebuah bangunan, bahkan kini telah dikembangkan secara vertikal. Pneumatic Structure pada mulanya hanya dikembangkan sebagai bidang penutup atap dan untuk bangunan berbentang lebar, sekarang mulai dipikirkan untuk memikul beban lantai pada bangunan bertingkat sedang (Medium Rise Building). Mencermati perkembangan pneumatic structure sebagai sistem struktur yang memiliki bentuk dan sistem kerja yang khas ini, sangatlah menatik. Walaupun pengembangannya tidak secepat sistem struktur lain yang lebih sederhana, namun sistem struktur ini ternyata menarik perhatian untuk dikembangkan karena kekhasannya prinsip kerjanya dan bentuknya yang inovatif. Kata kunci: struktur pneumatik, desain dan aplikasi.