This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecopsy
Hemy Heryati Anward
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Gambaran hubungan saudara kandung pada remaja akhir yang memiliki saudara dengan tunadaksa Ricka Octafrianti Tinambunan; Dwi Nur Rachmah; Hemy Heryati Anward
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 3 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i3.495

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran hubungan saudara kandung pada remaja akhir, untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam hubungan saudara kandung serta untuk mengetahui pengaruh kehadiran saudara yang normal maupun yang tuna daksa dalam hubungan saudara kandung yang terjalin. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara terhadap dua orang remaja akhir yang memiliki saudara dengan tunadaksa.Temuan penelitian memperlihatkan bahwa kedua subjek menunjukkan hubungan saudara kandung yang dekat, hubungan yang didominasi oleh saudara sulung, hubungan dengan rasa cemburu dan hubungan yang berkonflik. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan saudara kandung adalah konstelasi keluarga, hubungan orang tua dengan anak dan perlakuan orang tua. Penelitian ini juga menemukan saudara yang normal juga memberikan pengaruh positif terhadap saudaranya yang tunadaksa dan pengaruh kehadiran saudara dengan tunadaksa terhadap saudara yang normal menyebabkan saudara yang normal merasa kurang percaya diri, merasa dibedakan saat bersama dengan teman sebaya dan rasa lelah saat harus merawat saudara dengan tunadaksa. 
Perbedaan intensitas atensi siswa pada suhu dingin, ideal, dan panas di SMK Telkom Sandhy Andhy Putra Banjarbaru Amelia Salehah; Hemy Heryati Anward; Dwi Nur Rachmah
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 1 (2016): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i1.1939

Abstract

 Salah satu aspek penentu dalam keberhasilan proses belajar adalah kemampuan memfokuskan atensi. Salah satu bentuk stimulus yang dapat mempengaruhi atensi adalah suhu lingkungan. Kondisi suhu ruang kelas yang tidak nyaman dapat menyebabkan siswa tidak dapat memfokuskan atensi. Atensi juga memainkan peran dalam intelegensi, sehingga intelegensi dimasukan sebagai kovariabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan intensitas atensi siswa pada suhu dingin, ideal, dan panas di SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru, dan untuk mengetahui perbedaan kemampuan atensi siswa dilihat dari tingkat intelegensinya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan rancangan The One-Group Posttest Only. Subjek pada penelitian ini terdiri dari tiga kelompok penelitian yang masing-masing berjumlah 23 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan alat tes CFIT skala 3A untuk mengukur intelegensi dan TIKI-M subtes 6 untuk mengukur intensitas atensi. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis kovarian (anakova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan intensitas atensi siswa kelas suhu dingin, ideal, dan pans. Siswa pada kelas panas lebih baik dari pada intensitas atensi siswa pada kelas suhu dingin dan ideal, serta intensitas atensi siswa pada suhu dingin lebih baik dari pada intenistas atensi siswa pada kelas suhu ideal. Hal ini dapat terjadi karena pada suhu panas atau dingin terjadi peningkatan kewaspadaan, sehingga kemampuan untuk mempertahankan atensi pun meningkat. Sementara pada kelas ideal siswa berada pada suhu nyaman dan sudah terbiasa dengan kondisi suhu tersebut, sehingga peningkatan intensitas atensi kurang terlihat. Intelegensi juga berperan sebesar 20,1% terhadap atensi.Kata kunci: Intensitas atensi, siswa, suhu ruang kelas, intelegensi One of the key aspects in the success of learning process is the ability to pay attention. One form of stimulus that can affect attention is the ambient temperature. The uncomfortable temperature in classrooms can cause students unable to pay attention and focus. Since attention also plays a role in intelligence, intelligence is included as the covariance. The objectives of this study was to find out whether there was difference in attention intensity at cold, ideal, and hot temperatures at SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru, and to find out the differences in students’ attentional abilities seen from the level of intelligence. The method use in this study was a quasi-experimental method with the design of The One-Group Posttest Only. The subjects divided into three groups, each of which consisted of 23 people selected using a purposive sampling technique. Data were collected using CFIT scale 3A for measuring the intelligence and TIKI-M subtest 6 for measuring the intensity of attention. The data were then analyzed using covariance analysis techniques (Ancova). The results showed that there are differences in the attention intensity of students between classes with cold, ideal, and hot temperatures. The attention of the students in the classroom with hot temperature was better than that of the students in the classes with ideal and cold temperatures, and the attention intensity of students in the classroom with cold temperature was better than that of students in the classroom with ideal temperature. It could happen because hot or cold temperatures increased alertness that the ability to sustain attention also increased while in the ideal classroom the students were at a comfortable temperature and got accustomed to that temperature condition so an increase in the intensity of attention was less visible. Intelligence also contributes 20.1% to the attention.Keywords: intensity of attention, student, classroom temperature, intelligence
Dampak e-media terhadap kenakalan perilaku seksual pada remaja di Batulicin Robby Adrianie; Hemy Heryati Anward; Neka Erlyani
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 3 (2015): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i3.1927

Abstract

Remaja dengan berbagai masalahnya dapat memunculkan berbagai perilaku berupa kenakalan remaja. Kenakalan remaja mengacu kepada suatu rentang perilaku yang sangat luas, salah satu bentuk kenakalan remaja adalah kenakalan perilaku seksual. Perkembangan e-media seperti terbukanya informasi memungkinkan mengakses berbagai macam informasi pornografi, yang tidak layak dikonsumsi oleh remaja. Bentuk informasi ini sulit dikontrol dan mudah didapat bahkan dikota kecil seperti Batulicin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak e-media terhadap kenakalan perilaku seksual pada remaja di Batulicin dan mengetahui bentuk-bentuk kenakalan perilaku seksual akibat e-media pada remaja di Batulicin. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan teknik studi kasus deskriptif yang bertujuan mengetahui dampak dan bentuk-bentuk e-media terhadap kenakalan perilaku seksual pada remaja di Batulicin. Subjek penelitian adalah 2 orang remaja SMA di Batulicin dan 1 orang remaja MA di Batulicin, berusia 15 sampai 21 tahun dan memiliki akses untuk menggunakan e-media. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan tes grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek telah melakukan hubungan seksual diluar nikah. Penyebabnya karena beberapa faktor internal dan eksternal. Tidak adanya norma yang dimiliki untuk menyaring informasi menjadikan subjek terjerumus dan melakukan kenakalan perilaku seksual. Informasi yang didapat melalui teman dan e-media seperti HP, laptop dan TV untuk memutar video porno. Bentuk kenakalan perilaku seksual ketiga subjek adalah berpegangan tangan, necking (berciuman sampai daerah dada), meraba payudara dan alat kelamin, petting (saling menempelkan alat kelamin), membaca atau menonton berbau pornografi, melakukan hubungan seksual. Kata kunci: E-Media, Kenakalan Perilaku Seksual, Remaja  Adolescents with a variety of problems can bring a variety of behaviors such as delinquency. Juvenile delinquency refers to a very wide range of behaviors, one of which is sexual behavior delinquency. The development of e-media information such as the open information enable the access to various kinds of pornography, which is not suitable for adolescents. This kind of information is difficult to control and easy to obtain even in a small town like Batulicin. The purpose of this study was to find out the impact of e-media on sexual behavior delinquency, and the forms of sexual behavior delinquency as a result of e-media in adolescents in Batulicin. The method used in this study was a qualitative approach, with a descriptive case study technique aimed at knowing the impact and forms of e-media on sexual behavior delinquency in adolescents in Batulicin. The subjects were 2 adolescents in SMA at Batulicin and 1 adolescent in MA at Batulicin, aged 15 to 21 years and having an access to e-media. Data were collected using techniques of observation, interview, documentation and graphical test. The results showed that all three subjects had sexual relations outside marriage. It was caused by several internal and external factors. The absence of norms to filter information made the subject fall in sexual behavior delinquency. The information were obtained through friends and e-media such as HP, laptop and TV playing porn videos. The forms of sexual behavior delinquency in three subjects were holding hands, necking (kissing up to the chest), touching breast and genital organ, petting, reading or watching pornography, and sexual intercourse. Keywords: E-Media, Sexual Behavior Delinquency, Adolescent
Peranan lima besar kepribadian terhadap kecenderungan buli pada remaja Herni Rizki Ramadhani; Hemy Heryati Anward; Dwi Nur Rachmah
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 3 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i3.501

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui peranan lima besar kepribadian (keterbukaan, kesadaran, ekstraversi, keramahan dan neurotisme) terhadap kecenderungan buli pada remaja di SMP Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Subjek penelitian berjumlah 75 (tujuh puluh lima) orang. Teknik pengambilan data dengan cara purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala lima besar kepribadian dan skala kecenderungan buli. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima variabel bebas yang diteliti, terdapat satu variabel yang secara signifikan berperan negatif terhadap kecenderungan buli pada remaja, yaitu variabel dimensi keramahan. Sumbangan efektif variabel bebas (keterbukaan, kesadaran, ekstraversi, keramahan, dan neurotisme) terhadap variabel terikat (kecenderungan buli) sebesar 50,6%.
Hubungan efikasi diri dengan kesiapan kerja pada mahasiswa yang sedang mempersiapkan skripsi Dede Yuwanto; Marina Dwi Mayangsari; Hemy Heryati Anward
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 4 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i4.506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kesiapan kerja pada mahasiswa yang sedang mempersiapkan skripsi di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Psikologi yang sedang mempersiapkan skripsi berjumlah 49 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala yang terdiri dari skala efikasi diri dan skala kesiapan kerja. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif sebesar 35,7% antara efikasi diri dengan kesiapan kerja, sehingga semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi pula kesiapan kerja pada mahasiswa yang sedang mempersiapkan skripsi di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.Kata kunci: Efikasi Diri, Kesiapan Kerja This study aims to determine the relationship of self-efficacy with working readiness on students who are preparing a thesis in Psychology Department of Medicine Faculty, University of Lambung Mangkurat. The sample in this study are 49 students of Psychology Department who are preparing thesis taken by purposive sampling technique. The method of data collection uses a scale consisting of self-efficacy scale and working readiness scale. Analysis of the data used is using correlation analysis. Based on these results, it can be concluded that there is a positive relationship between self-efficacy with working readiness of 35,7%, so that the higher self efficacy, the higher the working readiness on students who are preparing thesis in Psychology Department of Medicine Faculty, University of Lambung Mangkurat.Keywords: Self Efficacy, Working Readiness
Peranan kelekatan pada jamban terhadap pembentukan identitas masyarakat pinggiran sungai di Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin Rizky Amalia Jannati; Hemy Heryati Anward; Neka Erlyani
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 3 (2015): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i3.1930

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peranan kelekatan terhadap jamban pada pembentukan identitas masyarakat pinggiran sungai. Subjek pada penelitian ini berjumlah 40 orang terdiri dari 20 orang subjek berjenis kelamin perempuan dan 20 orang subjek laki-laki. Metode pengambilan subjek dilakukan dengan metode purposive sampling, yakni pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Penelitian kuantitatif ini dilaksukan dengan cara membagi kuisioner penelitian kepada subjek yang menggunakan jamban, serta bertempat tinggal di sepanjang pinggiran sungai Kelurahan Kuin Selatan RT 17 dan RT 18. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peranan kelekatan pada jamban sebesar 60,6% terhadap pembentukan identitas masyarakat pinggiran sungai di Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan ada peranan kelekatan terhadap jamban pada pembentukan identitas masyarakat pinggiran sungai di Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin. Kata Kunci: kelekatan tempat, proses identitas, jamban, pinggiran sungai  Insanitary toilets by the river which are commonly used by riverside community have always been the task of the government as the policy maker in an effort to improve the quality of people’s lives, especially the citizens of Banjarmasin. The purpose of this study was to find out if there was a role of attachment to toilet towards the identity formation of riverside community. The hypothesis proposed in this study was that there was a role of the attachment to toilet towards the identity formation of riverside community in Kuin Selatan Urban Village of Banjarmasin City. The samples in this study were 40 people, selected using purposive sampling. Data were collected using a questionnaire, consisting of identity formation scale and attachment to toilet scale. The result of this study is there was a role of attachment to the toilet towards the identity formation with the effective contribution of 60.6%. It can be concluded that there was a role of attachment to toilet towards the identity formation of riverside community in Kuin Selatan Urban Village of Banjarmasin City.  Keywords: place attachment, identity formation, toilet, riverside
Peranan conscientiousness terhadap perilaku cyberloafing pada mahasiswa Lu’lu’ul Fuadiah; Hemy Heryati Anward; Neka Erlyani
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 1 (2016): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.48 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i1.1942

Abstract

 Penggunaan internet pada mahasiswa dapat berdampak negatif, salah satunya cyberloafing, yaitu tindakan individu yang menggunakaan akses internet lembaganya selama jam kuliah berlangsung untuk kepentingan pribadi dan aktivitas-aktivitas internet lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Cyberloafing dipengaruhi beberapa sifat-sifat kepribadian, salah satunya adalah conscientiousness (kesadaran). Mahasiswa yang memiliki tingkat conscientiousness yang tinggi dapat mengontrol perilaku untuk meraih tujuan dan tidak terpengaruh oleh keinginan pribadi sehingga tidak akan melakukan cyberloafing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan conscientiousness terhadap perilaku cyberloafing pada mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dengan jumlah subjek 60 orang. Alat ukur menggunakan dua skala yaitu skala conscientiousness dengan jumlah 45 aitem (α = 0,927) dan skala cyberloafing dengan jumlah 50 aitem (α = 0,940). Skala ini menggunakan skala moodel Likert dan analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil diperoleh nilai -t hitung < -t tabel (-2,219 < 2,002), artinya ada peranan negatif antara conscientiousness dengan perilaku cyberloafing. Semakin tinggi tingkat conscientiousness, maka semakin rendah perilaku cyberloafing. Peranan conscientiousness terhadap perilaku cyberloafing hanya sebesar 7,8%, sehingga conscientiousness tidak sepenuhnya berperan langsung terhadap perilaku cyberloafing pada mahasiswa.Kata kunci: Conscientiousness, Cyberloafing The usage of internet can have negative impacts on students, one of which is cyberloafing, the action of an individual using the internet access of an institution during the lecture hours for personal interests and other internet activities that are not related to the lectures. Cyberloafing influences some personality traits, such as conscientiousness. Students whose high level of conscientiousness can control their behavior to reach their goals and are not affected by personal desires and so will not do cyberloafing. The purpose of this study was to find out the role of conscientiousness towards cyberloafing behavior in students. The sampling technique used in the study was a random cluster sampling technique with the subjects of 60 people. Data were collected using two scales, namely conscientiousness scale with 45 items (α = 0.927) and cyberloafing scale with 50 items (α = 0.940). These scales used Likert scale model, and the data were analyzed using simple linear regression. The results showed that the value of -t count < -t table (-2.219 < -2.002), indicating that there was a negative role of conscientiousness towards cyberloafing behavior. The higher the level of conscientiousness, the lower the cyberloafing behavior. The role of conscientiousness towards cyberloafing behavior was only 7.8%, so conscientiousness did not directly contribute to cyberloafing behavior in students.Keywords: Conscientiousness, Cyberloafing
Gambaran kenakalan berlalu lintas pada remaja dan faktor-faktor penyebab Abdi Irawan; Emma Yuniarrahmah; Hemy Heryati Anward
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 3 (2015): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.128 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i3.1928

Abstract

Kenakalan berlalu lintas merupakan salah satu bentuk dari perilaku kenakalan remaja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku kenakalan berlalu lintas pada remaja di Batulicin dan faktor-faktor penyebabnya. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang remaja laki-laki yang merupakan pelaku kenakalan berlalu lintas di wilayah Batulicin. Teknik penggalian data pada penelitian ini adalah wawancara mendalam semi terstruktur dan observasi partisipasi pasif. Hasil analisis dari ketiga subjek, diperoleh kesimpulan bahwa gambaran berbagai bentuk kenakalan berlalu lintas yaitu: Tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK saat berkendara, tidak menggunakan plat nomor kendaraan, tidak menggunakan helm saat berkendara, tidak memakai kaca spion kanan dan kiri, menggunakan knalpot bersuara nyaring, tidak mengaktifkan fungsi speedo meter, manuver berbahaya, melakukan pelecehan verbal atau perkataan kasar pada pengendara lain, balapan liar, mengebut, menerobos lampu merah, dan berkendara dalam keadaan mabuk. Pada ketiga subjek juga ditemukan faktor yang mempengaruhi kenakalan berlalu lintas yaitu, faktor internal yang meliputi, identitas diri yang negatif, kontrol diri yang rendah, usia awal melakukan kenakalan, jenis kelamin laki-laki, kepercayaan diri rendah, kestabilan emosi kurang, aktualisasi diri terhambat, tidak memiliki model yang baik, penyesuaian sosial yang kurang, perkembangan sosial kurang, dan kurangnya kelekatan pada orang tua,faktor eksternal meliputi, pengaruh teman sebaya yang negatif, prestasi sekolah yang rendah,  status sosial ekonomi menengah kebawah, peran orang tua yang buruk dan kualitas lingkungan sekitar yang buruk. Kata Kunci : Kenakalan, Lalu lintas, Remaja Road traffic delinquency is one form of juvenile delinquency. The purpose of this study was to describe the road traffic delinquency behavior in adolescents in Batulicin and the contributing factors. Subjects in this study were three teenagers who were the perpetrators of road traffic delinquency in Batulicin. Data were gathered through semi-structured in-depth interviews and observation of passive participation. It can be concluded from the results of the  analysis that there were some various types of road traffic delinquency, namely not having a driver's license, not carrying vehicle registration when driving, not using the license plate numbers, not wearing helmets while driving, not wearing the right and left rear-view mirrors, applying loud-voiced exhaust, not activating the Speedo meter, doing dangerous maneuvers, delivering verbal harassment or vulgarity on the other riders, wild racing, speeding, running a red light, and driving in a drunken state. There were some factors found in the three subjects that affected the road traffic delinquency. The first was the internal factors that included negative self-identity, low self-control, mischief in early age, male gender, low self-esteem, less emotional stability, hampered self-actualization, lack of good models, less social adjustment, less social development, and lack of attachment to parents. The second was the external factors including negative peer influences, low school performance, middle and lower socioeconomic status, poor parental role and poor quality of the surrounding environment. Keywords: Delinquency, Traffic, Adolescent
Peranan penyesuaian diri terhadap stres akibat kemacetan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Dwi Utami Madya Putri; Hemy Heryati Anward; Neka Erlyani
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 2 (2016): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.966 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i2.2669

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan penyesuaian diri terhadap stres akibat kemacetan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Teknik pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin angkatan 2013 dengan subjek sebanyak 51 orang. Metode pengumpulan data menggunakan regresi linier sederhana. Penyesuaian diri memiliki peranan terhadap stres sebesar 54,8%, sedangkan 45,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar stres. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penyesuaian diri yang tinggi akan dapat menurunkan stres akibat kemacetan. Kata kunci: penyesuaian diri, stres, kemacetan ABSTRACT The objective of this study was to find out the role of self adjustment towards stress due to traffic jam on the students of Medical Faculty of Lambung Mangkurat University, Banjarmasin. The subjects in this study were selected using purposive sampling technique with the criteria that they were students of Medical Education Department of Medical Faculty of Lambung Mangkurat University Banjarmasin, batch 2013 as many as 51 students. The data collection method was a simple linear regression. The self adjustment had a role towards stress by 54.8 %, while 45.2 % was influenced by factors other than stress. Based on these results, it can be concluded that the high level of self adjustment can reduce the stress due to traffic jam. Keywords: self adjustment, stress, traffic jam 
Peranan penguasaan lingkungan terhadap motivasi migrasi pada penduduk yang tinggal di pemukiman kumuh Besty Ronna Istiqomah; Hemy Heryati Anward; Neka Erlyani
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 3 (2016): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.116 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i3.2660

Abstract

Tempat tinggal berpengaruh pada kesejahteraan psikologik dan salah  satu dimensi di dalamnya yaitu penguasaan lingkungan. Bagi mereka yang tidak dapat menguasai lingkungan kemungkinan hal ini turut berperan dengan motivasi mereka untuk pindah dari tempat tinggal hal inilah yang disebut sebagai motivasi migrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan penguasaan lingkungan terhadap motivasi migrasi pada penduduk yang tinggal di daerah  kumuh Cempaka Raya di Banjarmasin. Hipotesis  dalam penelitian ini  yaitu ada peranan penguasaan lingkungan terhadap motivasi migrasi pada penduduk yang tinggal di pemukiman kumuh Cempaka Raya Banjarmasin. Subjek dalam penelitian ini adalah 60 orang penduduk di Cempaka Raya Banjarmasin RT 42. Pemilihan subjek yaitu dengan  menggunakan teknik cluster random sampling. Metode  pengumpulan  data pada penelitian ini menggunakan skala penguasaan lingkungan  dan skala motivasi migrasi. Metode analisis data yang digunakan  yaitu regresi linear sederhana. Berdasarkan  hasil  diperoleh nilai t hitung > t tabel  (13,273>1,672) yaitu terdapat peranan penguasaan lingkungan terhadap motivasi migrasi, dengan nilai t sebesar 13,273,  artinya terdapat peranan positif antara penguasaan lingkungan  dengan motivasi migrasi, semakin tinggi peguasaan lingkungan maka  semakin tinggi pula motivasi migrasi, dan sebaliknya. Peranan  penguasaan lingkungan terhadap motivasi migrasi adalah sebesar 75,2 %, sedangkan 24,8 % merupakan faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.Kata Kunci : Penguasaan Lingkungan, Motivasi Migrasi, Pemukiman KumuhResidence  affects  psychological  well-being,  and  one  of  the  dimensions  in  it  is  environment  control.  For  those  who cannot control the environment, the condition will most likely contribute to their motivation to move from their place to somewhere  else,  which  is  called  motivation  for  migration.  The  objective  of  this  study  was  to  find  out  the  role  of  the environmental  control  towards  the  motivation  for  migration  in  residents  living  in  the  slum  of  Cempaka  Raya  in Banjarmasin.  The  hypothesis  of  this  study  was  that  there  was  a  role of  environmental  control  towards  motivation  for migration in the population living in the slum of Cempaka Raya Banjarmasin. Subjects in this study were 60 residents in Cempaka Raya Banjarmasin RT 42. The subjects were selected using cluster random sampling technique. Data were collected  using  the  scale  of  environmental  control  and  the  scale  of  motivation  for  migration.  The  data  were then analyzed using simple linear regression. The results showed the value of t count > t table (13.273 > 1.672), indicating that there  was a role of environmental control towards the motivation for migration, with the value of t 13.273, which meant  there was  a  positive  role  of  environmental  control  towards  motivation  for  migration.  The  higher  the environmental  control,  the  higher  the  migration  motivation,  and  vice  versa.  The  role  of  the  environmental  control towards the motivation for migration was 75.2% while 24.8% was from other factors not included in this study.Keywords : Environmental Control, Motivation for Migration, Slum