This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecopsy
Rooswita Santia Dewi
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peranan perceived organizational support terhadap kepuasan kerja Rooswita Santia Dewi
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 3 (2015): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.884 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i3.1925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peranan perceived organizational support terhadap kepuasan kerja. Subjek pada penelitian ini berjumlah 50 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling, yakni teknik pengambilan sampel dengan karakteristik tertentu. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner yang terdiri dari skala perceived organizational support dan kepuasan kerja. Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan adanya peranan perceived organizational support terhadap kepuasan kerja dengan sumbangan efektif sebesar 1% sedangkan 99% sisanya sumbangan dari faktor lain selain perceived organizational support. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan terdapat peranan perceived organizational support terhadap kepuasan kerja karyawan.  Kata Kunci: perceived organizational support, kepuasan kerja, karyawan This study aims to determine whether there is a role of perceived organizational support toward job satisfaction. Subjects in this study amounted to 50 people. The sampling technique used was purposive sampling technique, the technique of sampling with particular characteristics. Methods of data collection using questionnaires consisting of a scale of perceived organizational support and job satisfaction. Simple linear regression test results indicate the role of perceived organizational support on job satisfaction with the effective contribution of 1%, while the remaining 99% contribution from factors other than perceived organizational support. Based on the research results can be concluded there is the role of perceived organizational support toward employee job satisfaction. Keywords: perceived organizational support,job satisfaction, employee  
Hubungan konformitas teman sebaya dengan perilaku menyontek di SMPI Sabilal Muhtadin Banjarmasin Risa Widyastuti; Rahmi Fauzia; Rooswita Santia Dewi
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 2 (2015): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i2.543

Abstract

Perilaku menyontek dikalangan pelajar bukan lagi sebuah fenomena yang mengherankan. Terdapat banyak hal yang membuat seseorang melakukan tindakan menyontek, salah satunya dikarenakan adanya pengaruh sosial dari lingkungan khususnya teman sebaya atau konformitas teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konformitas teman sebaya dengan perilaku menyontek. Populasi dari penelitian ini berjumlah 302 siswa, sementara yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 84 siswa. Teknik penelitian yang digunakan yaitu sampling jenuh. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan seluruh siswa kelas VII untuk dijadikan sampel dikarenakan terbatasnya jumlah siswa yang dapat dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu kuesioner konformitas teman sebaya dan kuesioner perilaku menyontek. Analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi product moment Karl Pearson. Sebelum dilakukan uji korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas menunjukkan bahwa data yang diperoleh berdstribusi normal dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu pada konformitas teman sebaya sebesar 0,200 dan nilai signifikansi perilaku menyontek sebesar 0,211. Adapun hasil analisis korelasi dengan menggunakan 84 subjek yaitu 0,579 dengan p > 0,05. Dengan demikian penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan positif yang cukup kuat antara variabel konformitas teman sebaya dengan perilaku menyontek.
Peranan komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior pada perawat Rilma Maulida Fitria; Rooswita Santia Dewi; Silvia Kristanti Tri Febriana
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 1 (2015): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.655 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i1.510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan komitmen organisasi terhadap OCB pada Perawat Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura. Sampel penelitian merupakan perawat Rumah Sakit Umum Daerah Martapura yang berjumlah 49 orang, dipilih menggunakan teknik random sampling. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa skala, yaitu skala komitmen organisasi dan skala OCB. Penelitian ini menggunanakan metode uji analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan secara umum komitmen organisasi berpengaruh terhadap OCB yaitu sebesar 17,8% terhadap tinggi atau rendahnya tingkat OCB, sehingga tinggi atau rendahnya komitmen organisasi akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya OCB perawat Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi organizational citizenship behavior (OCB) Farida Rahmayanti; Silvia Kristanti Tri Febriana; Rooswita Santia Dewi
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 3 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.745 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i3.500

Abstract

Penelitian ini menguji pengaruh konflik peran dan suasana kerja terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menemukan bukti adanya pengaruh konflik peran dan suasana kerja secara simultan dan secara parsial terhadap organizational citizenship behavior (OCB). Penelitian ini menggunakan karyawan bagian produksi perusahaan X sebanyak 50 orang. Subjek penelitian dipilih menggunakan metode purposive random sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian ini dapat menyimpulkan adanya pengaruh signifikan konflik peran dan suasana kerja terhadap organizational citizenship behavior secara simultan. Sedangkan secara parsial suasana kerja maupun konflik peran juga memberikan pengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior.
Peranan suasana kerja terhadap kepuasan hidup dan produktivitas kerja pada Karyawan X Ridha Ayu Safitri; Rooswita Santia Dewi; Sukma Noor Akbar
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 3 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i3.496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan suasana kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dan peranan suasana kerja terhadap kepuasan hidup karyawan. Sampel pada penelitian ini yaitu 50 orang karyawan. Jenis pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan skala suasana kerja, skala produktivitas kerja, dan skala kepuasan hidup. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan kuantitatif analisis regresi linier sederhana sebanyak dua kali. Hasil analisis peranan suasana kerja terhadap produktivitas kerja diperoleh sebesar 49,9%. Kemudian hasil analisis peranan suasana kerja terhadap kepuasan hidup sebesar 55,6%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suasana kerja memiliki peranan terhadap kepuasan hidup dan suasana kerja memiliki peranan terhadap produktivitas kerja.
Regulasi dalam belajar pada santri "Mutazawiz" di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra, Cindai Alus, Martapura, Kalimantan Selatan Muhammad Luthfi Fernando; Dwi Nur Rachmah; Rooswita Santia Dewi
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 2 (2016): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i2.2654

Abstract

 ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku melanggar aturan dan bagaimana regulasi dalam belajar yang dilakukan oleh santri “Mutazawis” di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra.Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan berupa studi kasus.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling pada tiga subjek.Tehnik penggalian data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian didapatkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan santri “Mutazawis” yaitu tidak melaksanakan tugas piket, makan minum sambil berdiri, tidur setelah sholat subuh, tidak sholat kemesjid, memalak maknan  santri lain, membaca majalah dan komik yang berbau mistik atau pornografi, membawa HP, berpacaran, berkelahi, menghakimi diluar prosedur pondok, merokok, kabur ketempat-tempat hiburan (warnet, rental playstation, diskotik), melawan ustadz, tidak mau menerima sanksi, meminum obat-obatan dan minuman keras.Santri “Mutazawis” yang memiliki regulasi dalam belajar yang tinggi akan memiliki strategi belajar, mampu mengatur konsentrasi, menjaga pendidikannya, memiliki persepsi positif terhadap keadaan. Memiliki motivasi intrinsik, perasaan positif, kesiapan dan keinginan untuk menguasai seluruh keterampilan dan ilmu di pondok pesantren.Mampu mengelola waktu dan tempat belajar, meregulasi usaha, dan mencari bantuan ketika kesulitan belajar.Sebaliknya bagi santri “Mutazawis” yang tidak dapat melakukan regulasi dalam belajarnya. Regulasi dalam belajar santri “Mutazawis” dapat berubah ketika mendekati ujian yaitu dengan merancang strategi belajar, mengatur konsentrasi belajar, mengelola waktu belajar,  dan meregulasi usaha belajar dengan baik. Kata Kunci: Regulasi Dalam Belajar, Santri “Mutazzawis”, Pondok Pesantren.ABSTRACT The purpose of this study was to find out the patterns of behaviorsviolating rules and howregulation in learning was followed by “Mutazawis” male students  in Islamic Boarding School Darul Hijrah Putra. The design of this study was a qualitative studydesign with a case study approach. The samples were gathered using purposive sampling on three subjects. The techniques of collecting data were through interviews, observation, and documentation. From the results of the study, it was found out that there were violations committed by “Mutazawis” male students, such as not conducting the scheduled duties to clean rooms, eating and drinking while standing, sleeping after morning prayers, not praying at the mosque, asking forcibly for other student’s food, reading musical or pornographic magazine and comic, bringing handphone, dating, fighting, judging something beyond the boarding’s procedures, smoking, escaping to entertainment places (cafe, playstation rental, discotheque), contending clerics, not accepting the sanctions, and taking drugs and liquor. “Mutazawis” male students  which had higher regulation in learning would have a learning strategy, be capable of adjusting the concentration, maintain education, and have a positive perception of any situation. They would also have intrinsic motivation, positive thinking, readiness and desire to control the entire skills and knowledge in the boarding school. They would be able to manage time and place for learning, regulate learning efforts, and seek for help when facing learning difficulties. Regulation in learning in “Mutazawis” male students could change when approaching the exam time by well devising strategies to learn, adjusting the concentration,managing the learning time, and regulating learning efforts. Keywords: Regulation in learning, “Mutazawis” male students, Islamic boarding school.
Analisis fenomenologi eksistensi narapidana pelaku pembunuhan berencana di Lembaga Pemasyarakatan Rina Aulia; Rooswita Santia Dewi; Rahmi Fauzia
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 1 (2015): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i1.512

Abstract

Kasus pembunuhan berencana menjadi kejahatan yang tidak jarang terjadi di negeri ini. Narapidana pelaku pembunuhan berencana akan menjalani hukuman dalam waktu yang cukup lama yaitu terancam hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun. Pidana penjara tersebut mengakibatkan perampasan kemerdekaan, dan menimbulkan akibat negatif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan dirampasnya kemerdekaan itu sendiri. Berdasarkan pengalaman membunuh dan pengalaman masuk penjara, maka narapidana pelaku pembunuhan berencana akan mengalami rekonstruksi struktur eksistensi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis fenomenologi eksistensi narapidana pelaku pembunuhan berencana di salah satu Lembaga Pemasyarakatan di Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan pada dua orang subjek narapidana pelaku pembunuhan berencana dengan menggunakan metode penelitian analisis fenomenologi eksistensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek dapat merekonstruksi eksistensi dan mewujudkan eksistensi dalam proses pembinaan di lembaga pemasyarakatan dengan caranya masing-masing. Rekonstruksi eksistensi pada penelitian ini menunjukkan bahwa, manusia perlu melakukan penyesuaian terhadap dirinya sendiri untuk dapat menemukan eksistensi atau arti dari keberadaan dirinya di dunia ini dengan menjaga sikap yang optimis dalam menentukan pilihan hidup. Dalam melakukan penelitian ini, akan lebih baik jika peneliti terlebih dahulu menguasai keterampilan mengadakan analisis fenomenologi eksistensi dan mengguakan tekhnik-tekhnik pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan agar hasil temuan lebih maksimal dan akurat.
Hubungan antara gaya hidup konsumtif dengan keputusan pembelian perhiasan emas pada pelanggan toko emas di Kawasan Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura Anita Dwi Oktari; Rooswita Santia Dewi; Silvia Kristanti Tri Febriana
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 4 (2014): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i4.507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara gaya hidup konsumtif dengan keputusan pembelian perhiasan emas pada pelanggan toko emas di kawasan Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, dengan menggunakan teknik accidental sampling dalam pengambilan sampel. Subjek penelitian adalah 60 orang wanita yang membeli perhiasan emas dengan karakteristik sampel dalam penelitian ini yaitu wanita berusia 20-50 tahun . Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala gaya hidup konsumtif dan skala keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson Product Moment diketahui hasil koefisien korelasi sebesar r = -0,302. Dari hasil perhitungan tersebut terbukti bahwa ada hubungan negatif antara gaya hidup konsumtif dengan keputusan pembelian pada pelanggan toko emas di kawasan Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura yaitu semakin tinggi gaya hidup konsumtif maka semakin rendah keputusan pembelian atau semakin kurang pertimbangan seseorang dalam membeli sesuatu. Sebaliknya semakin rendah gaya hidup konsumtif maka semakin tinggi keputusan pembelian atau semakin banyak pertimbangan seseorang dalam membeli perhiasan emas. Sumbangan efektif gaya hidup konsumtif terhadapkeputusan pembelian pada pelanggan perhiasan emas sebesar 9,1% sedangkan sisanya sebesar 90,9 % dipengaruhi oleh variabel lain.  Kata kunci : Gaya Hidup Konsumtif, Keputusan Pembelian. The purpose of this study was to find out whether there was any relationship between consumptive lifestyle and gold jewelry purchase decision in the customers of gold stores in Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura. The method used in this study was a quantitative research method, using accidental sampling technique. The subjects were 60 women who bought gold jewelry, aged around 20 - 50 years old. The instruments were consumptive lifestyle scale and purchase decision scale. The results of Pearson Product Moment correlation analysis indicated that the correlation coefficient was r = -0.302. The results of these calculations proved that there was a negative relationship between consumptive lifestyle and purchase decision in the customers of gold stores in the area of Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura; the higher the consumptive lifestyle, the lower the purchase decision or the less the consideration of a person took into buying something. Conversely, the lower the consumptive lifestyle, the higher the purchase decision or the more the consideration of a person took into buying gold jewelry. The effective contribution of consumptive lifestyle on purchase decision in the customers of gold jewelry was 9.1% while the remaining 90.9% of it was influenced by other variables. Keywords: Consumptive Lifestyle, Purchase Decision
Peranan social loafing terhadap perilaku prososial buruh perusahaan air mineral X Muhammad Saputra Setyawan; Neka Erlyani; Rooswita Santia Dewi
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 3 (2016): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.288 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i3.2661

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan social loafing terhadap perilaku prososial. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah terdapat peranan social loafing terhadap perilaku prososial pada buruh perusahaan air mineral X. Subjek pada penelitian ini berjumlah 60 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner yang terdiri dari skala social loafing dan perilaku prososial. Berdasarkan hasil uji normalitas nilai signifikansi untuk skala social loafing bernilai 0,183 (>0,05) dan perilaku prososial bernilai 0,200 (>0,05) yang berarti sebaran data berdistribusi normal. Hasil uji linearitas untuk skala social loafing dan perilaku prososial bernilai 0,044 (<0,05), analisis ini menunjukkan bahwa kedua variabel penelitian memiliki hubungan yang linier. Hasil uji regresi linier sederhana menemukan terdapat peranan social loafing terhadap perilaku prososial dengan diperoleh t hitung (-2,030) > t table (2,002). Dari analisis data didapatkan persamaan regresi Y’ = 136,210 + (-0,138x), dengan demikian terdapat peranan negativ social loafing dengan perilaku prososial dengan asumsi semakin tinggi social loafing maka semakin rendah perilaku prososial. Sumbangan social loafing terhadap perilaku prososial adalah sebesar 6,6% sedangkan 93,4 % sisanya sumbangan dari faktor lain social loafing.Kata Kunci : Social loafing, Perilaku prososial, BuruhThe objective of this study was to find out the role of social loafing towards prosocial behavior. The hypothesis proposed in this study was that there was a role of social loafing towards prosocial behavior in the employees of mineral water company X. The subjects in this study were 60 people, selected using random sampling technique. Data were collected using questionnaires consisting of the social loafing scale and prosocial behavior scale. Based on the results of the normality test, the significance value for the scale of social loafing was 0.183 (> 0.05), and the scale of prosocial behavior 0.200 (> 0.05), which meant that the data were distributed normally. The result of linearity test for the scales of social loafing and prosocial behavior was 0.044 (<0.05), indicating that the two variables had a linear correlation. The results of simple linear regression test showed that there was a role of social loafing towards prosocial behavior with the t count > t table (-2.030 > 2.002). The regression obtained from the data analysis was the regression equation Y' = 136.210 + (-0.138x), and thus there was a negative role of social loafing towards prosocial behavior with the assumption that the higher the social loafing, the lower the prosocial behavior. The contribution of social loafing to prosocial behavior was 6.6% while the remaining 93.4% was from other factors.Keywords : social loafing, prosocial behavior, employees