Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelapisan Calsium Carbida Permukaan Baja Karbon Rendah Dengan Pack Carburizing Energizer Serbuk Cangkang Kerang Mutiara Sujita Darmo; Sugiman Sugiman; Salman Salman; Agus Dwi Catur; Paryanto Dwi Setyawan
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 6 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v6i2.2073

Abstract

The research was conducted at the Laboratory of Material Mechanics, Department of Mechanical Engineering, Mataram University. The purpose of this research   determined  the effect of the Pack Carburizing  parameters (temperature, soakin  time and carburizer media composition) on the thickness  of calsium carbida layer  (CaC), which is formed on the surface of low carbon steel. The thickness of the calcium carbonate layer affects the surface hardness number  of low carbon steel. This research used low carbon steel  grade SS400 as the specimen. Carburizer media is a mixture of corncob charcoal powder and Pinctada maxima shells  powder (PMSP).  Packs Carburizing was carried out at various temperatures: 875 0C, 900 0C, soaking  time: 1,2,3 hours and the percentage of PMSP on the carburizer media: 10%, 20%, 30%. The results of the research show that the temperature carburizing , soaking time and the addition of PMSP  affect the thickness of the calcium carbide layer on the surface of SS400 steel which is subjected to pack carburizing process. This is indicated by an increase in the surface  hardness number of 421%, the wear resistance 62,2 %.  the thickness of the calcium carbide layer 1050 µm, the formation of pearlite structure, at the carburizing temperature of 900 0C,  soaking time 3 hours and 30% addition of PMSP.
Kegiatan Pembuatan Tepung Ikan Dari Limbah Ikan Dengan Teknologi Press Milling Di Masrakat Pesisir Pantai Ampenan Sujita Darmo; I Wayan Joniarta; Nur Kaliwantoro; Rudy Sutanto; Sultan Sultan
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 2, No 2 (2020): Oktober, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.976 KB)

Abstract

Kelurahan Ampenan Tengah dalah salah daerah pesisir  pantai  di wilayah Kodya Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat.  Masyarakatnya rata-rata hidup dibawah garis kemiskinan. Jumlah  penganggurannya banyak, akibat dampak pemulangan TKI yang bekerja di Malaysia. Mata pencaharian penduduknya adalah sebagai pemindang ikan,  peternak itik, nelayan, dan pedagang ikan. Kegiatan  jual beli hasi tangkapan ikan dilakukan di  Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ampenan Tengah. Tujuan dari kegiatan KKN-PPM yang telah dilaksanakan adalah untuk mengatasi rendahnya pendapatan industri rumah tangga pemindangan ikan dan nelayan. kurangnya ketersediaan tepung ikan bagi peternak itik, dan pengolahan limbah ikan   yang belum optimal. Target dan luaran yang telah di capai dari kegiatan KKN-PPM adalah : peningkatan produksi, efisiensi biaya, perbaikan sistem, dan peningkatan partisipasi masyarakat untuk menangkap  peluang pasar produk tepung ikan  yang masih terbuka. Karena peternak itik dan unggas lainnya  yang  berada di sekitar Kecamatan  Ampenan sangat memerlukan tepung ikan, untuk mengurangi biaya pakan sehingga bisa meningkatkan pendapatannya. Metode yang digunakan adalah :  melakukan pemberdayaan kelompok sasaran dengan menerapkan secara langsung teknologi pembuatan  tepung ikan dari limbah ikan dengan Teknologi Press Mill  kepada khalayak sasaran mitra KKN-PPM. Khalayak sasaran mitranya adalah  (masyarakat pemindang ikan, nelayan dan peternak itik di  Kampung Banjar, Melayu, dan  Bugis,  Kelurahan Ampenan Tengah.. Kegiatan KKN-PPM  dilaksanakan selama 2.5 bulan, dikuti oleh 30 orang mahasiswa dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan. Pembuatan tepung ikan dari limbah ikan dengan dengan Teknologi Press Mill yang diterapkan   merupakan   hasil   penelitian Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.  Kandungan  protein  tepung  ikan  hasil  kegiatan  KKN  PPM sekitar 70 – 73  %,  sehingga layak digunakan  oleh peternak itik dan unggas   yang berada di wilayah Kelurahan Ampenan Tengah sebagai pengganti konsentrat/pakan unggas buatan pabrik yang harganya jauh lebih mahal.
Penetas Telur Sistem Rak Putar Dengan Kontrol Suhu RTD Sujita Darmo; I.B Alit; I.G Bawa Susana; I.W Joniarta; Sultan Sultan
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 2, No 1 (2020): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.145 KB)

Abstract

Melimpahnya produksi telur asin di Lombok Barat tak terlepas dari banyaknya sentra peternakan itik alabio di wilayah ini.  Di Lombok Barat tercatat 1.778 peternak itik alabio  yang tersebar dan bergabung di lebih dari 10 Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI). Jumlah itu jauh lebih banyak dibandingkan dengan peternak unggas lain, seperti peternak ayam petelur yang hanya berjumlah 246 orang ataupun peternakayam pedaging yang hanya 99 orang. Beberapa sentra ternak itik di Lombok Barat yang terkenal adalah Desa Jeringo dan Mambalan, Kecamatan Gunungsari, tahun 2011 meraih predikat sebagai KTTI terbaik tingkat Propinsi Nusa Tenggara Barat. Banyaknya jumlah peternak itik menjadikan Lombok Barat sebagai salah satu sentra peternakan itik di NTB. Walaupun demikian masih banyak kendala yang dihadapi oleh mitra antara lain : Jumlah DOD itik yang dihasilkan dengan penetasan secara konvensional jumlahnya sangat terbatas. Karena tanpa menggunakan peralatan kontrol suhu dan kelembaban udara, sehingga perkembangan embrio dalam telur itik tidak maksimal(keberhasilan telur yang bisa menetas sangat rendah (kurang dari 30%). Jumlah yang dihasilkan terbatas kurang dari 100 ekor per periode penetasan (28 hari). Padahal keperluan DOD untuk tiap peternak minimal  400 ekor sehingga diperlukan DOD 12 ribu ekor untuk 30  peternak . Sistem manajemen yang diterapkan masih bersifat kekeluargaan. Untuk mengatasi masalah berkaitan dengan aspek  produksi, perlu dicarikan pemecahannya melalui  metode pendekatan penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat (IbM), dengan cara penerapan teknologi tepat guna berupa Alat  Penetas Telur Sistem Rak Putar dengan Kontrol Suhu RTD   , yang bisa meningkatkan produktivitas  dan kualitas DOD itik alabio. Selanjutnya untuk mengatasi masalah manajemen, dilakukan dengan cara menerapkan system manajemen JUST-IN-TIME (JIT). Sistem JIT akan diterapkan pada pengadaan pakan dan DOD,  sistem penjadwalan (penggantian itik yang sudah afkir/tidak bertelur) dan diterapkan  analisis biaya-volume-laba (CPV), serta analisis  titik impas (BEP)