Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sifat Mekanik Komposit Sandwich Berpenguat Serat BambuFiberglass dengan Core Polyurethane Rigid Foam Catur, Agus Dwi; D.S., Paryanto; Sinarep, Sinarep; Prayitno, Nanang
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.955 KB)

Abstract

Strong and rigid material is needed to restrain the bending load. Sandwich construction is applied when the stiff light material is needed. Fiberglass is a high strength fibers, while the bamboo fiber is a strong natural fiber. Both of these fiber reinforce composite resin. Compressive strength, bending strength and specific gravity of sandwich composites were discussed in this paper. Composite sandwich with fiberglass-bamboo fiber reinforcement and with a polyurethane rigid foam core sheet 25 mm have been manufactured and tested. Composite sandwich made by two laminated skin and a core. The number of layers fiber and type of composite sandwich were varieted in this study. There was no striking difference in the value of compressive strength of sandwich composite with variations of amount reinforcement layers of the skin. The compressive strength on edge area showed that the number and the type of layer on the skin will determine compressive strength. The compressive strength on the edge area will increase by increasing the number of layers. Bamboo lamina gives a better compressive strength than the fiberglass lamina. Sandwich composite density was lower than the average density of wood, it was ranged from 97.1 to 392.1 kg/m . The bending test was conducted by using four-point bending to determine the bending strength. The highest bending strength of the composite was obtained at 798 N/cm 3 . This value is owned by composite variants with skin consists of two layers of woven bamboo combined with 1 layer of fiberglass.Keywords: sandwich composite, bamboo, specific gravity, bending, polyurethane.
Pelapisan Calsium Carbida Permukaan Baja Karbon Rendah Dengan Pack Carburizing Energizer Serbuk Cangkang Kerang Mutiara Sujita Darmo; Sugiman Sugiman; Salman Salman; Agus Dwi Catur; Paryanto Dwi Setyawan
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 6 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v6i2.2073

Abstract

The research was conducted at the Laboratory of Material Mechanics, Department of Mechanical Engineering, Mataram University. The purpose of this research   determined  the effect of the Pack Carburizing  parameters (temperature, soakin  time and carburizer media composition) on the thickness  of calsium carbida layer  (CaC), which is formed on the surface of low carbon steel. The thickness of the calcium carbonate layer affects the surface hardness number  of low carbon steel. This research used low carbon steel  grade SS400 as the specimen. Carburizer media is a mixture of corncob charcoal powder and Pinctada maxima shells  powder (PMSP).  Packs Carburizing was carried out at various temperatures: 875 0C, 900 0C, soaking  time: 1,2,3 hours and the percentage of PMSP on the carburizer media: 10%, 20%, 30%. The results of the research show that the temperature carburizing , soaking time and the addition of PMSP  affect the thickness of the calcium carbide layer on the surface of SS400 steel which is subjected to pack carburizing process. This is indicated by an increase in the surface  hardness number of 421%, the wear resistance 62,2 %.  the thickness of the calcium carbide layer 1050 µm, the formation of pearlite structure, at the carburizing temperature of 900 0C,  soaking time 3 hours and 30% addition of PMSP.
PENGARUHORIENTASI DANFRAKSI VOLUME SERAT DAUN NANAS (ANANAS COMOSUS)TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT POLYESTERTAK JENUH(UP) Paryanto Dwi Setyawan; Nasmi Herlina Sari; Dewa Gede Pertama Putra
Dinamika Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2012): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.715 KB)

Abstract

Composite manufacturing is done by hand lay-up method with a fiber volume fraction 10%, 20%, 30%, and 40% with unidirectional and random short fiber orientation of pineapple leaves. Specimen testing is performed with a standard tensile strength test ASTM D3039. As a results is known that the tensile strength of composites increased with increasing fiber volume fraction for unidirectional fiber orientation, but rather to the random orientation of short fibers. Meanwhile, the composite tensile strain increases withincreasingfibervolume fractionfor both theorientation of thefibersof pineappleleaves.
Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Pendekatan Ergonomis di UMKM Anak Agung Alit Triadi; Paryanto Dwi Setyawan; Rudy Sutanto Sutanto; Made Wijana Wijana; Syahrul Syahrul Syahrul
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 4, No 1 (2022): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.354 KB)

Abstract

Implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dengan pendekatan ergonomis bekerjasama dengan Mitra UKM yaitu Workshop Ponks Gallery dengan sasaran intinya adalah karyawan dan pemilik usaha. Berdasarkan hasil pendahuluan dengan cara observasi diketahui bahwa mitra (pengrajin kayu limbah) lebih banyak bekerja dalam sikap kerja yang statis. Pekerja juga mempunyai karakteristik yang berbeda seperti jenis kelamin, usia dan masa kerja yang memungkinkan adanya kelelahan setelah bekerja. Selama bekerja, para perajin sering tidak menggunakan alat keselamatan diri. Berdasarkan kondisi seperti ini perlu dilakukan sosialisasi metode kerja yang ergonomis serta pemanfaatan alat keselamatan diri sehingga program K3 di mitra terealisasi. Alat keselamatan diri seperti helm, sarung tangan, kaca mata, masker, alat pelingdung telinga dan sepatu).Kegiatan implemetasi dan demonstrasi di lokasi mitra berlangsung selama 1 hari dengan melibatkan seluruh karyawan dan pemilik usaha. Materi yang diberikan yaitu pengenalan metode kerja ergonomis (posisi, waktu dan gerak) dan pengenalan alat pendukung keselamatan kerja, fungsi, dan cara menggunakan secara benar. Kuisioner di awal dan akhir penyuluhan akan memberikan gambaran bagaimana perubahan tingkat kesadaran karyawan terhadap kenyamanan dan keselamatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah minimal 90 % karyawan mau sadar dan menerapkan metode kerja ergonomis serta menggunakan alat keselamatan kerja secara rutin sehingga mampu menunjang pelaksanaan penerapan K3 di tempat kerja.Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik dan mitra sangat antusias berinteraksi serta bersifat terbuka menerima transfer iptek dari tim. Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi hal yang prioritas untuk menjaga kelangsungan usaha mitra. 
THE EFFECT OF NICKEL ELECTROPLATING ON THE SURFACE HARDNESS OF LOW CARBON STEEL Salman; Ardi Wiranata; Sinarep; Paryanto Dwi Setyawan
Energy, Materials and Product Design Vol. 1 No. 2 (2022): Energy, Materials and Product Design
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.037 KB)

Abstract

Electroplating on steel is basically done with the aim of protecting the steel surface from corrosion attack. However, it is necessary to know the quality surface hardness of steel that has undergone electroplating. This research is determining the electroplating time and the best anode and cathode distance to surface hardness in the nickel electroplating process on low carbon steel. The method was done by placing the specimen into a electrolyte solution. Then the hardness test was carried out on the specimen. The results shown that the ST-37 steel coating with nickel with a variation of the plating time of 12 minutes and the distance between the anode and cathode of 150mm,has highest hardness number of 246.7kg/mm2. By ANOVA analysis the coating time greatly affects the surface hardness.
DISEMINASI ALAT PENGIRAT BAMBU KE PENGRAJIN BAMBU DI DESA RADAMATA, SUMBA BARAT DAYA salman Salman; Sugiman Sugiman; Paryanto Dwi Setyawan; Sinarep Sinarep; I Made Adi Sayoga
Jurnal Bakti Nusa Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v4i1.97

Abstract

Pemanfaatan bambu seyogyanya menciptakan peluang nilai tambah yang lebih tinggi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Perlu dilakukan sinergitas program-program pemerintah lintas sektor untuk dapat mewujudkan pengembangan bambu yang terintegrasi sehingga menjadikan bambu sebagai penggerak ekonomi rakyat. Karena itulah dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi pengembangan pengolahan bambu di daerah tertinggal, maka tim pelaksana peningkatan kapasitas tenaga kerja non pertanian melakukan diseminasi alat pengirat bambu di di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.  Kegiatan diawali dengan pembuatan alat pengirat bambu melalui tahap perancangan sebelumnya dari tim LPPM Unram. Selanjutnya alat di-diseminasi ke pengrajin bambu di Sumba Barat Daya. Hasil dari kegiatan adalah adanya sikap antusiasme dari para pengrajin dan adanya alat pengirat bambu pada pengrajin setempat.  
Penyuluhan Penghancur sampah Daun di Lingkungan Gomong Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat Arif Mulyanto; Pandri Pandiatmi; Paryanto Dwi Setyawan; Agus Dwi Catur; IMade Adi Sayoga; Khairil Anwar Fajrie; Dimi Frasepta Ilhami
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 5 No. 1 (2023): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkp.v5i1.147

Abstract

Gomong sebagai desa di perkotaan mempunyai permasalahan sampah. Salah satu pengelolaan sampah yang bisa dilakukan oleh pedesaan di perkotaan adalah dengan mendaur ulang sampah. Sampah yang berasal dari tumbuhan sering kali dibuang ke tempat pembuangan akhir atau dibakar. Sampah tumbuhan dapat dibedakan antara sampah daun dan batang. Sampah yang berupa batang dapat diolah menjadi bahan bakar, sedang sampah yang berupa daun dapat diolah menjadi pupuk kompos. Metode yang digunakan adalah perancangan, pembuatan alat kemudian dilanjutkan pelatihan dan penyuluhan alat penghancur sampah dedaunan tipe vertikal. Produk akhir berupa cacahan sampah daun berukuran 1 cm atau lebih kecil. Cacahan daun ini kemudian dibasahi dengan air yang telah diberi zat EM4 untuk membantu penghancuran secara biologis. Setelah ditiriskan cacahan sampah dedaunan lalu dikemas dimasukan ke dalam plastic sekitar 3 kg dan disimpan. Setelah 2 minggu cacahan sampah yang sudah dibasahi dengan larutan EM4 tersebut siap untuk digunakan sebagai pupuk kompos.