Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MODIFIKASI INSTALASI PENYEDOT DEBU DENGAN PENERAPAN SUDU TIPE AKSIAL UNTUK KERAJINAN KULIT KERANG MUTIARA “YANTO” HANDYCRAFT I Wayan Joniarta; I Kade Wiratama; I Made Adi Sayoga; Nur Kaliwantoro; Pandri Pandiatmi
Jurnal Bakti Nusa Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v3i2.65

Abstract

Mitra kegiatan pengabdian adalah “YANTO“ Handycraft. Permasalahan mitra yaitu penyedot debu kurang maksimal, ketrampilan dalam modifikasi serta perawatan penyedot debu, manfaat dan bahaya debu kulit kerang. Kegiatan ini bertujuan merancang bagian pengisap debu sudu tipe aksial, modifikasi saluran debu dan perawatan. Metodelogi kegiatan dimulai dengan mendesain, pembuatan di bengkel kemudian aplikasi di mitra. Penyuluhan mengenai bahaya dan manfaat debu kulit kerang. Evaluasi kegiatan dengan Skala Lickert. Hasil kegiatan yaitu tim pelaksana telah berhasil memodifikasi saluran penyedot debu dengan aplikasi sudu tipe aksial. Terjadi perubahan tingkat pemahaman dan ketrampilan dalam memodifikasi dan merawat instalasi penyedot debu. Peningkatan terbesar yaitu pemahaman dan ketrampilan dalam modifikasi mesin penyedot debu dari 20% menjadi 64%. Perubahan yang paling kecil adalah pengetahuan dan ketrampilan cara bongkar pasang saluran debu dari 14% menjadi 48%. Berdasarkan personal yang melakukan bahwa Pak Sudiyanto memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang lebih baik dibanding dengan karyawan yang lain dari sebelumnya 28% menjadi 68%.
PENERAPAN ALAT PENGASAPAN IKAN RAMAH LINGKUNGAN DI KAMPUNG NELAYAN BANGKO BANGKO SEKOTONG LOMBOK BARAT Sujita Darmo; Zainuri Achmad; I Made Adi Sayoga; Nur Kaliwantoro; Ida Bagus Alit
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 3 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i3.524

Abstract

Bangko Bangko is a fishing village located in Bangko Bangko Bay, Batuputih Village, Sekotong District, West Lombok, West Nusa Tenggara. In the fishing village of Bangko-Bangko, only 60 families live, with a livelihood as fishermen and fishing. Because the position of the bay has sufficient waters, so many fish can be caught, especially tongkol. Around 200 fishing boats docked in Bangko Bangko Bay, with the catch in the form of tuna. The abundance of tuna catches resulted in a low price, 5 thousand per kg of fresh fish and 7.5 thousand for pindang fish per bamboo package containing 5 fish. The purpose of the service activities that have been carried out in August 2018 is to increase the selling price of tuna. The method of activity to increase the selling price of tongkol by processing it into smoked fish, using an environmentally friendly fish smoking device. As a result, the smoked fish produced has a more savory aroma, a distinctive smoke smell, so the price increases for packaging ranging from 12.5 to 15 thousand rupiah. Smoked fish is relatively more durable than fresh fish and pindang fish, so the distribution of sales reaches Mataram City. Other activity outputs are in the form of transfer of skills in manufacturing techniques and steps for implementing environmentally friendly fish smoking, as well as manuals on smoking fish techniques. The application of environmentally friendly fish smoking tools in this community service program can improve the welfare of the fishing village of Bangko Bangko and its surroundings.
Aplikasi Alat Penetas Telur Kontrol Suhu dan Kelembaban di Desa Batu Tulis Kecamatan Jonggat Lombok Tengah Sujita Sujita; Nasmi Herlina Sari; Sinarep Sinarep; Achmad Zainuri; Nur Kaliwantoro
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.485 KB) | DOI: 10.29303/jkp.v4i2.136

Abstract

Desa Batu Tulis Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah dikenal  sebagai petani dan peternak itik gamel. Ciri khas telur itik gamel warna telur putih dan besar. Telur asin asal Desa Batu Tulis merupakan produk unggulan, oleh-oleh khas Lombok yang paling banyak dicari oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Karena rasa dan tekstur kuning telur itik yang khas dan bentuk yang besar. Kendala yang  dialami oleh peternak itik di Desa Batu Tulis adalah ketersediaan DOD berkurang, karena saat penetasan telur itik sering mengalami permasalahan. Telur itik hanya dapat  disimpan selama 3 – 6 hari di dalam suhu kamar (25–27°C). Apabila telur disimpan lebih dari waktu tersebut, telur akan fertil lalu mati. Salah satu cara mengatasi kendala tersebut dengan cara penyuluhan, sekaligus menerapkan alat tetas telur itik dengan kontrol suhu dan kelembaban (Thermostat-Hygrostat)  dengan sensor suhu dan kelembaban  DHT11. Hasil dari kegiatan jumlah telur yang bisa ditetaskan mencapai 80% (160 DOD), yang tidak bisa  menetas 20 % (40 butir). Walaupun demikian penggunaan alat penetuas telur bisa mengatasi masalah, kurangnya ketersediaan DOD dan meningkatkan harga jual telur itik.
Kegiatan Pembuatan Tepung Ikan Dari Limbah Ikan Dengan Teknologi Press Milling Di Masrakat Pesisir Pantai Ampenan Sujita Darmo; I Wayan Joniarta; Nur Kaliwantoro; Rudy Sutanto; Sultan Sultan
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 2, No 2 (2020): Oktober, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.976 KB)

Abstract

Kelurahan Ampenan Tengah dalah salah daerah pesisir  pantai  di wilayah Kodya Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat.  Masyarakatnya rata-rata hidup dibawah garis kemiskinan. Jumlah  penganggurannya banyak, akibat dampak pemulangan TKI yang bekerja di Malaysia. Mata pencaharian penduduknya adalah sebagai pemindang ikan,  peternak itik, nelayan, dan pedagang ikan. Kegiatan  jual beli hasi tangkapan ikan dilakukan di  Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ampenan Tengah. Tujuan dari kegiatan KKN-PPM yang telah dilaksanakan adalah untuk mengatasi rendahnya pendapatan industri rumah tangga pemindangan ikan dan nelayan. kurangnya ketersediaan tepung ikan bagi peternak itik, dan pengolahan limbah ikan   yang belum optimal. Target dan luaran yang telah di capai dari kegiatan KKN-PPM adalah : peningkatan produksi, efisiensi biaya, perbaikan sistem, dan peningkatan partisipasi masyarakat untuk menangkap  peluang pasar produk tepung ikan  yang masih terbuka. Karena peternak itik dan unggas lainnya  yang  berada di sekitar Kecamatan  Ampenan sangat memerlukan tepung ikan, untuk mengurangi biaya pakan sehingga bisa meningkatkan pendapatannya. Metode yang digunakan adalah :  melakukan pemberdayaan kelompok sasaran dengan menerapkan secara langsung teknologi pembuatan  tepung ikan dari limbah ikan dengan Teknologi Press Mill  kepada khalayak sasaran mitra KKN-PPM. Khalayak sasaran mitranya adalah  (masyarakat pemindang ikan, nelayan dan peternak itik di  Kampung Banjar, Melayu, dan  Bugis,  Kelurahan Ampenan Tengah.. Kegiatan KKN-PPM  dilaksanakan selama 2.5 bulan, dikuti oleh 30 orang mahasiswa dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan. Pembuatan tepung ikan dari limbah ikan dengan dengan Teknologi Press Mill yang diterapkan   merupakan   hasil   penelitian Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.  Kandungan  protein  tepung  ikan  hasil  kegiatan  KKN  PPM sekitar 70 – 73  %,  sehingga layak digunakan  oleh peternak itik dan unggas   yang berada di wilayah Kelurahan Ampenan Tengah sebagai pengganti konsentrat/pakan unggas buatan pabrik yang harganya jauh lebih mahal.
Penyuluhan Pembuatan Briket dari Sampah Biomassa untuk Bahan Bakar di Lingkungan Batu Ringgit, Mataram Salman Salman Salman; Syharul Syahrul .; Nasmi Herlina Sari; Emmy Dyah Sulistyowati; Nur Kaliwantoro .
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 5 No. 1 (2023): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkp.v5i1.138

Abstract

Salah satu cara pemanfaatan sampah biomassa adalah dengan mengolahnya menjadi briket sampah biomassa.Karena itulah dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini tim pelaksana pengabdian melakukan penyuluhan pembuatan briket sampah biomassa di depan kelompok tani di Linkungan Batu Ringgit Selatan, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekabela, Kotamadya Mataram. Saat ini kelompok tani tersebut belum memanfaatkan sampah biomassa mereka yang tersedia secara melimpah di sekitar mereka.Hasil pelaksanaan dari kegiatan pengabdian ini meliputi pengadaan alat pencacah sampah organik, penyuluhan pembuatan briket sampah organik, dan produksi briket. Dari kegiatan ini tim pelaksana berhasil memproduksi briket. Hasil pembuatan briket sampah biomassa ini bisa ditawarkan konsumen baik skala rumah tangga, industri maupun sesuai tujuan awal yaitu PLTU sebagai target pemasaran dalam skala besar.
Aplikasi Fly Ash Batu Bara di Industri Pembuatan Batako Dusun Peseng, Bumi Ayu Lombok Barat Sujita Sujita; Nur Kaliwantoro; Ahmad Zainuri; Emy Dyah Sulistyowati; Pandri Pandiatmi
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 5 No. 2 (2023): Oktober, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkp.v5i2.153

Abstract

The existence of industrial waste has a negative impact, so it often becomes a problem for people's lives. One example is the waste from burning coal called coal fly ash (Faba). The problem-solving method uses Faba as a mixture of bricks through community service activities in the brick-making home industry group. Activities in the form of counseling and training on making bricks using Faba as a mixed material. In general, the quality of the bricks resulting from community service activities is in accordance with the standard SNI 03-0349-1989 the results of the minimum average compressive strength test for bricks are 27 Kg/cm2, and the highest compressive strength is 65 Kg/cm2, with a volume ratio of sand: cement is 6:1, Faba 60%, The benefits for the target audience (block makers in Peseng Hamlet, Bumi Ayu Village, Gerung District, West Lombok) are very helpful. Can save production costs and better brick quality, according to SNI 03-0349-1989 standards. Faba which is considered a waste material, can be utilized, and has a higher economic value.