Nia Triswanti
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN KEPATUHAN TRANSFUSI DARAH TERHADAP PERTUMBUHAN ANAK THALASSEMIA DI RUMAH SINGGAH THALASSEMIA BANDAR LAMPUNG Festy Ladyani Mustofa; Nia Triswanti; Prambudi Rukmono; Muhammad Furqan Satriadi
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.318 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i2.2510

Abstract

Penyakit Thalassemia di Indonesia  termasuk dalam kelompok negara yang berisiko tinggi. Berdasarkan data Yayasan Thalassemia Indonesia/Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia diketahui bahwa penyandang thalassemia di Indonesia mengalami peningkatan dari 4.896 penyandang di tahun 2012 menjadi 9.028 penyandang pada tahun 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan transfusi darah terhadap pertumbuhan anak dengan thalassemia di rumah singgah thalassemia Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi  dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah anak dengan thalassemia beta major yang berusia 5-10 tahun yang terdata di rumah singgah thalassemia Bandar Lampung berjumlah 55 responden. Hasil penelitian didapatkan 65.5% responden yang memiliki kepatuhan transfusi darah baik dan yang memiliki pertumbuhan baik sebanyak 76.4% responden. Hasil dari uji Spearman, didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan transfusi darah terhadap pertumbuhan anak dengan thalassemia (p = 0.019). Terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan kepatuhan transfusi darah terhadap pertumbuhan anak dengan thalassemia. Dengan nilai koefisian korelasi 0.316 bertanda positif yang artinya nilai kepatuhan transfusi darah tinggi maka nilai pertumbuhan anak thalassemia juga tinggi, demikian sebaliknya bila kepatuhan transfusi darah rendah maka nilai pertumbuhan anak thalassemia juga rendah.
PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG RUTIN DAN TIDAK RUTIN MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG Nia Triswanti; Tusy Triwahyuni; Zulfian Zulfian; Arsy Sulisvia Ningsih
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 2 (2021): Volume 8 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v8i2.4072

Abstract

Penyakit gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di Indonesia dengan prevalensi sebesar 0,39% pada tahun 2018. Penyakit gagal ginjal kronik membutuhkan terapi hemodialisa sebagai pengganti fungsi ginjal secara fisiologis, terapi ini dilakukan 2-3 kali dalam seminggu dengan kurun waktu kurang lebih 4-5 jam dari terapi hemodialisa yang dilakukan keadaan ini dapat berpengaruh terhadap jumlah leukosit pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah leukosit pada pasien gagal ginjal kronik yang rutin dan tidak rutin menjalani hemodialisa. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung yang berjumlah 71 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa rekam medik. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah leukosit pada pasien rutin menjalani hemodialisa sebesar 6.295 /µl. Hasil rata-rata jumlah leukosit pada pasien yang tidak rutin menjalani hemodialisa sebesar 7.142 /µ. Hasil uji Mann Whitney menunjukan bahwa tidak ada perbedaan jumlah leukosit pada pasien yang rutin dan tidak rutin menjalani hemodialisa dengan nilai p=0,193 (p>0,005). Tidak ada perbedaan jumlah leukosit pada pasien gagal ginjal kronik yang rutin dan tidak rutin menjalani hemodialisa. Peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan pengelolaan variabel-variabel yang mempengaruhi hasil penelitian seperti lamanya proses hemodialisa.
PERBEDAAN KADAR KREATININ PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG RUTIN DENGAN TIDAK RUTIN MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG Rima Puspita Sari; Zulfian Zulfian; Nia Triswanti; Tusy Triwahyuni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 2 (2021): Volume 8 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v8i2.4088

Abstract

Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan suatu keadaan kerusakan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel. Upaya agar dapat menurunkan kadar kreatinin serum tentu dengan memperbaiki fungsi dari ginjal yaitu dengan hemodialisa, terapi hemodialisa rutin yaitu dengan 2 atau 3 kali dalam seminggu, sekurang kurangnya sudah berlangsung selama 3 bulan secara continue. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar kreatinin yang rutin dengan tidak rutin menjalani hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 71 dengan teknik Total Sampling. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney mendapatkan p-value = 0,835 dimana lebih dari nilai kemaknaan yaitu 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna dari kadar kreatinin rutin dengan tidak rutin melakukan hemodialisa. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rutin dengan tidak rutin melakukan hemodialisa pada pasien GGK di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung.
PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAME BANDAR LAMPUNG PADA MASA PANDEMI COVID-19 Devita Febriani Putri; Tusy Triwahyuni; Nia Triswanti; Ni Gusti Ayu Dewi Rismasari; Vionita Vionita; Den Raza Anggara; Nurmarisah Nurmarisah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2023): Volume 10 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i1.9173

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah vektor-borne diseases disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melaluinyamuk vektor Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pada akhir tahun 2019 merebaknya virus baru yaitu SARS-CoV-2 dengan penyakitnya yang disebut COVID-19. Selain kesulitan yang ditimbulkan oleh COVID-19, negara endemik DBD harus menghadapi peningkatan kasus DBD. Pengetahuan dan perilaku masyarakat memiliki peran penting dalampengendalian kasus DBD. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku masyarakat dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Sukarame Bandar Lampung pada masa pandemi COVID-19. Penelitiananalitik dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling menggunakan Simple Random Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang valid dan reliabel dengan pengumpulan datadilakukan dengan metode wawancara dan observasi door to door di  wilayah kerja Puskesmas Sukarame BandarLampung. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Didapatkan dari 98 responden, kejadian DBD positif sebanyak 33responden (33,7%) dan negatif sebanyak 65 responden (66,3%). Analisis Chi-square menunjukkan, terdapathubungan bermakna antara pengetahuan masyarakat dengan kejadian DBD dengan p-value 0,037 dan terdapat hubungan bermakna perilaku masyarakat dengan kejadian DBD dengan p-value 0.018. Tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat berpengaruh pada kejadian DBD di di wilayah kerja Puskesmas  Sukarame pada saat pandemiCOVID-19. Pengetahuan masyarakat merupakan salah satu aspek pertama yang perlu segera ditingkatkan. Masyarakat yang mempunyai dasar pengetahuan baik akan mempunyai self efficacy yang berwujud pada perilaku/tindakan pencegahan DBD.