Isnawati Nur Afifah Latif
Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Isnawati Nur Afifah Latif; Nurlaili Dina Hafni
PREMIERE : Journal of Islamic Elementary Education Vol 1 No 2 (2019): PREMIERE : Journal of Islamic Elementary Education
Publisher : Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jp.v1i2.79

Abstract

In the 2013 curriculum, the concept of assessment to understand learning through competence refers to three approaches, namely assessment as learning, assessment for learning, assessment of learning. All three approaches must be taken by the teacher in the assessment activities. assessment as learning is carried out during the learning process by expecting results in the form of information to the teacher about students' readiness to understand deeper concepts. Assessment for learning. Assessment of learning is carried out by the teacher to measure the level of achievement of student competencies that can be known from previous learning assessments. In Islamic education subjects, the competencies assessed cover three aspects, namely aspects of knowledge, attitudes, and skills. Thus, the valuation technique must be adjusted so that the assessment and the results obtained are appropriate so that all interested parties can optimally utilize the results of the assessment.
OPTIMALISASI LINGKUNGAN PENDIDIKAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Isnawati Nur Afifah Latif
PREMIERE : Journal of Islamic Elementary Education Vol 2 No 1 (2020): PREMIERE : Journal of Islamic Elementary Education
Publisher : Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jp.v2i1.86

Abstract

The result of students development depends on education received from any it experienced environtmental education. The third environment called “triplecenter of education” can be explained as family, school, and people society. To get the best result from family education , teachers must concern on a couple of rules: 1) Attempt well-circumstance on the family environment; (2) Each family members should learn to hold on each their due and responsibility; (3) Parents and another adults on a family should know each character of the kids on their family; (4) We should keep away from anything destruct the development of children soul; and (5) Let our kids associate with their friends on the same age in the family environment. When kids growing up, they will be an member of people society who has each diversity. School environment is the next destination after kids passing through from family environment to complete the children education process. Teacher on the school not only have an responsibility to educate, but also to improve the cognitive, psychomotor, and affective aspect of the students. After passing through school environment, the education process next to social education in the people society environment. People society means a bunch of many families which have each different rules on it. When we was young, we only have due only, but since we growing as adults, we have wider responsibility on our hands begin from responsibility on our family, on our daily task in the school, people society, until our task on country and God. The emergence of Covid-19 pandemic has an effect on education system and force us to do “learning from home”, it should adapt to government rules to prevent the speread of pandemic. Learning from home system needs “triplecenter of education” to keep education goals can be fully achieved.
KORELASI KREATIFITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PRESTASI SISWA TERHADAP PENGAMALAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS XII DI SMKN 2 MALANG Isnawati Nur Afifah Latif; Siti Nurjanah
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam Vol 14 No 2 (2020): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jt.v14i2.96

Abstract

Pendidikan menjadi kunci peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Pendidikan Agama Islam menjadi bagian yang terintegrasi dalam kehidupan bermasyarakat mengingat mayoritas penduduk penganut agama Islam. Fakta ini menjadikan Pendidikan Agama Islam sebagai faktor penting pembentuk kepribadian bangsa. Sekolah menjadi salah satu tempat diberikan Pendidikan agama Islam dengan dengan sistem terukur melalui kurikulum. Pencapaian keberhasilan pendidikan Agama Islam di sekolah dalam penelitian ini diukur dengan varibel Kreatifitas Guru (X1), Prestasi Belajar (X2), dan Pengamalan Agama siswa (Y1). Asumsi yang digunakan bahwa kreatifitas guru dan prestasi siswa akan memberi pengaruh terhadap pengamalan Agama Islam siswa di SMKN 2 Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket, dokumentasi dan skala Likert. Metode analisis menggunakan analisis korelasi dan regresi. Pengolahan data menggunakan software SPSS 25. Metode yang dipakai yaitu single (enter) dan bukan menggunakan metode stepwise. Uji hasil pengukuran dengan uji reabilitas dengan taraf nyata 5%. menggunakan koefisien aloha cronbach . Diperoleh nila F sebesar 3,546 dengan nilai signifikan 0,03 yang berarti varibel Kreatifitas Guru (X1), Prestasi Belajar (X2) memberi pengaruh signifikan terhadap Pengamalan Agama siswa (Y). Berlainan dengan hasil uji t sebesar 0,269 dengan nilai signifikan 0,012 menunjukkan Kreatifitas Guru (X1) dan Prestasi Belajar (X2) tidak memberi pengaruh signifikan terhadap Pengamalan Agama siswa (Y) SMKN 2 Malang.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BEKAL MORAL DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA Isnawati Nur Afifah Latif
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam Vol 15 No 1 (2021): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jt.v15i1.125

Abstract

Pendidikan Agama Islam bertujuan membentuk generasi berakhlak mulia. Pancasila adalah dasar negara Indonesia dengan sila pertama menyebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini menunjukkan bahwa negara ini menghormati Agama. Berdasar hal ini, Pendidikan Agama Islam sebagai pembentuk moral generasi Indonesia, yang merupakan generasi mayoritas. Indonesia bukan negara agama, tetapi menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa di urutan prioritas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur. Peneliti menemukan bahwa negara sekuler pun menempatkan pendidikan Agama, menjalani keyakinan dan kepercayaan sebagai bekal penting warganegaranya, dan dijamin oleh hukum negara. Agama, keyakinan, kepercayaan mempengaruhi psikologis dan kualitas individu yang berpengaruh pada kemajuan negara. Mengikuti penjelasan di atas/sebelumnya, Sistem Pendidikan Nasional menjadi pedoman pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, sehingga output pendidikan yang ditarget sesuai dengan tujuan negara Indonesia. Kemudian keberadaan Kurikulum penting mengarahkan keberlangsungan Pendidikan Nasional tersebut.
REKONSTRUKSI PEDIDIKAN ISLAM DAN PERAN PESANTREN DALAM MEMBANGUN KEPRIBADIAN MUSLIM YANG KAFFAH Mohamad Mundzir; Isnawati Nur Afifah Latief
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam Vol 12 No 1 (2018): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jt.v11i1.17

Abstract

Resource development is indeed quite basic as a target human development with all its physical and mental devices. Absorption natural resources and the environment without including source development human power, will result in the growth of excessive exploitation. Even will damage the environment, will also destroy potential sources for humanity's prosperity. But keep in mind that source development human power cannot be separated from community social development. Because what it means is the abundance of natural resources, without a form of society harmonious. Morally how it involves social spirituality in managing their social environment by utilizing existing resources. So the Islamic boarding schools must be more open and flexible in seeing social reality, nature and the environment and its institutional system, with all progress and the development of science and technology in practice must be able to educate and prepare qualified human resources in accordance with the demands of the times. In the life of the Islamic boarding schools there are values, ethos and culture in fact, it is very appropriate to develop a noble attitude. The values developed are for example: the values of monotheism, humanity, justice and honesty, concern for other beings, independence and unity and others. Islamic boarding schools with ethos that are carried, do good deeds according to the needs and aspirations of the community. On the basis of the aims of guiding and maintaining harmony, boarding schools appear and grow without waiting and hoping for rewards from anyone. This is what later gave birth to a large number of Islamic boarding schools with all their strengths and limitations
Pola Pendidikan Keluarga dalam Membendung Gaya Hidup Hedonis di Lingkungan Perindustrian Isnawati Nur Afifah Latief; Nurlaili Dina Hafni
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam Vol 11 No 1 (2017): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51675/jt.v9i1.34

Abstract

Kecamatan Jenu merupakan salah satu kawasan industri yang terdapat di Kabupaten Tuban. Di daerah ini terdapat tiga industri besar, yaitu PT TPPI di desa Tasik Harjo, PT PJB PLTU di tanjung Awar-awar dan kilang minyak pertamina di desa Mentoso. Dengan adanya ketiga industri ini pada area yang berdekatan menyebabkan perekonomian ketiga desa tersebut juga meningkat. Seiring dengan meningkatnya perekonomian tersebut, maka mereka juga terpengaruh dengan gaya hidup hedonis yang banyak diikuti oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan pembelian barang mewah yang meliputi kendaraan bermotor, fashion dan makanan. Di desa Mentoso gaya hidup hedonis tidak terlalu terlihat dibandingkan di desa-desa sekitarnya seperti Tasik Harjo, Tanjung Awar-awar dan Remen yang sangat terpengaruh oleh gaya hidup hedonis. Hal ini dapat dilihat dari pendidikan remaja di desa Mentoso, yakni para remaja mulai umur 12-18 yang lebih memilih belajar di pesantren. Berbeda dengan remaja di desa lainnya yang lebih bangga untuk bersekolah di kota. Dengan banyaknya remaja yang bersekolah di pesantren juga mempengaruhi gaya hidup dan fashion mereka. Mereka tidak terlalu mengunggulkan penampilannya. Pengetahuan dan pemahaman yang telah ditempuh di lembaga formal maupun informal mengakibatkan karakter baik, sopan, peduli dengan lingkungan, religius, dan sederhana. Tidak hanya akibat dari pendidikan, pola asuh yang dilakukan, orang tua juga berperan dalam hal ini. Para orang tua di Desa Mentoso menerapkan aturan yang jelas dengan mengharap sikap yang dewasa dari anak. Hal ini terlihat pada pemahaman akan konsekuensi dari perbuatan yang telah dilakukan. Para orang tua memberikan pemahaman dari contoh yang terjadi pada kesehariannya. Ketika mereka bekerja dengan tekun, maka hasil yang didapat juga akan berlimpah. Begitupun sebalikya. Ketika mereka dekat dengan Tuhan, melaksanakan apa yang diharuskan dalam agama dan menghindari apa yang dilarang dalam aturan agama, maka ketenangan yang didapat adalah ketenangan dan kenyamanan. Begitupun sebaliknya.
STANDAR ISI SEBAGAI ACUAN PENGEMBANGAN MUTU KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Isnawati Nur Afifah Latif
Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman Vol. 11 No. 2 (2021): AL HIKMAH
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Al-Hikmah Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.753 KB) | DOI: 10.36835/hjsk.v11i2.3659

Abstract

Abstract. Each unit of Islamic education is required to be able to develop acurriculum by orienting on increasing faith and piety as a guide in digging scienceand technology and to dig and to deceive the cultural diversity and potential of theregion, so that a skilled and virtuous figure will appear in order to meet worlddemands. work. In an effort to fulfill the objectives of the vision and mission ofnational education, the government authorizes the implementers of formal educationprograms to conduct quality assurance in each education program. The curriculum ofIslamic religious education includes efforts to realize harmony, compatibility,conformity, and balance between human relationship with Allah, human relationshipwith humans, human relationship with other creatures and the environment, humanrelationship with himself. The main aspect that should be considered in thepreparation of Islamic education curriculum materials is the change of cognitive,psychomotor, and affective aspects of students for the better. Efforts to make theIslamic religious education curriculum effective can be done by implementing thecurriculum in accordance with the principles and principles of the curriculum.Keywords: Content Standards 1, Curriculum Quality 2, Islamic education 3