Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendekatan Integral Penal Policy dan Non Penal Policy dalam Penanggulangan Kejahatan Anak Beby Suryani Fithri
DOKTRINA: JOURNAL OF LAW Vol 1, No 2 (2018): Doktrina:Journal of Law Oktober 2018
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/doktrina.v1i2.1922

Abstract

Anak-anak tidak terbebas dari kemungkinan melakukan perbuatan pidana (kejahatan) sama halnya seperti orang dewasa. Terhadap anak yang terlanjur melakukan kejahatan dibutuhkan upaya penanggulangan yang efektif mengingat anak masa depan anak yang masih panjang. Penelitian ini jenisnya penelitian yuridis normatif dan penelitian ini juga bersifat deskriptif analitis. Pendekatan integral kebijakan penal dan kebijakan non penal diharapkan mampu mampu menanggulangi masalah kejahatan anak yang sering terjadi di dalam masyarakat. Pendekatan penal dilakukan melalui penerapan hukum pidana sementara pendekatan non penal dilakukan melalui upaya-upaya pencegahan terjadinya kejahatan dengan melihat akar masalah kejahatan tersebut.
THE IMPACT OF JOB APPRAISAL AND COMPENSATION ON EMPLOYEE PRODUCTIVITY IN THE SUB-DISTRICT OFFICE SOUTH NIAS REGENCY Jafar Syahbuddin Ritonga; Beby Suryani Fithri; Yuni Syahputri
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 5 (March 2023)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the effect of Work Appraisal and Compensation on Work Productivity of Sub-district Office Employees Maniamolo South Nias Regency. This research includes population research which has been conducted on 30 employees at the Maniamolo Sub-District Office. The questionnaire was tested for validity and reliability before collecting data research. The test tool used in this study uses the classical assumption test which includes the data normality test, classical assumption test, and classical assumption test. Assumption test which includes data normality test, multicolonierity test, autocorrelation test, and heteroscedasticity test. The data analysis method used is multiple regression. The research resulted in the following: (1) Work Appraisal has a positive and significant effect on Employee Productivity which is indicated by the value of tcount (6.947) ttable (1.703) and a significant level of 0.000 (0.05). (2) compensation has a positive and significant effect on employee work productivity which is indicated by the value of tcount = (3.093) t table (1.703) and a significant level of 0.005 (0.05). (3) Appraisal Work Appraisal and Compensation have a joint effect on employee work productivity, which is indicated by the value of f count 41.365 3.354 significant level of 0.000 α = 0.05, and while the value of the coefficient of determination (R2) of 0.754 or 75.4%, which means that the ability of the independent variables (Work Appraisal and Compensation) can explain the dependent variable (Work Productivity Employees) is 75.4% and the remaining 24.6% is explained by other variables.Therefore it can be concluded that Job Appraisal and Compensation have a positive and significant effect on Employee Productivity.
Pertimbangan Pengunaan Sanksi Pidana sebagai Ultimum Remedium dalam Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga Windy Sri Wahyuni; Beby Suryani Fithri; Dessy Agustina Harahap
Al Ahkam Vol. 17 No. 1 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37035/ajh.v17i1.4714

Abstract

Kesempurnaan dan keharmonisan rumah tangga yang utuh, bahagia, sejahtera, dan damai adalah impian setiap orang dalam rumah tangga. Namun pada kenyataannya perilaku kekerasan dalam rumah tangga kerap ditemukan dalam masyarakat. Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah garansi yang diberikan oleh negara guna menanggulangi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, memproses pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan memproteksi korban kekerasan dalam rumah tangga. Dalam menangani tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga, sanksi pidana tidak harus selalu digunakan dengan pertimbangan bahwa kekerasan dalam rumah tangga tidak saja menggambarkan permasalahan hukum tetapi juga permasalahan sosial yang penyelesainnya dapat ditempuh dengan sanksi hukum lainnya bahkan dapat pula diselesaikan di luar dari proses peradilan formal melalui mediasi penal. Hal ini sejalan dengan fungsi hukum pidana sebagai ultimum remedium dalam penyelesaian perkara pidana, yang menyatakan bahwa penggunaan sanksi pidana harus diakhirkan dengan mengedepankan sanksi hukum lainnya dan baru dapat digunakan apabila sanksi hukum lain tidak mampu menyelesaikannya. Pertimbangan penggunaan sanksi pidana sebagai ultimum remedium lainnya juga didasarkan pada kenyataan bahwa penjatuhan sanksi pidana terhadap pelaku berpotensi merusak kerukunan rumah tangga yang seharusnya sudah membaik apabila dilakukan melalui jalur perdamaian atau mediasi penal.