Articles
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI AUGMENTED REALITY TERHADAP PEMAHAMAN ANATOMI TUBUH MANUSIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN
Efroliza Efroliza;
Sukron Sukron
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 1: Februari 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36729/jam.v6i1.572
Latar Belakang: Perkembangan tekhnologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, bigdata, robotic dan revolusi digital. Sehingga media pembelajaran merupakan hal penting dalam membentuk hasil belajar mahasiwa, Anatomi tubuh manusia merupakan ilmu dasar keperawatan dalam membuat asuhan keperawatan. Peningkatan pemahaman mahasiswa kita bisa menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality dengan media aplikasi Augmented Reality yang akan menampilkan animasi 3D yang ditampilkan secara virtual pada perangkat mobilephone. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan media pembelajaran aplikasi Augmented Reality anatomi tubuh manusia pada mahasiswa keperawatan STIKes Muhammadiyah Palembang. Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan quasy ekperimen one group pre dan post test dengan sampel 31 responden dari masing-masing kelompok. Waktu penelitian tanggal 24 Agustus sampai 10 September 2020 di STIKes Muhammadiyah Palembang. Analisis data menggunakan Uji T-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh media pembelajaran aplikasi Augmented Reality terhadap pemahaman anatomi tubuh manusia pada mahasiswa keperawatan dengan p-value 0,000 yang menunjukkan ≤ 0,05. Saran: Hasil jurnal dapat diaplikasikan ke dalam media pembelajaran di kelas maupun praktikum, untuk penelitian selanjutnya untuk membuat 3D animasi kelainan sistem pada anatomi tubuh manusia.Kata Kunci: Media, Aplikasi Augmented Reality, Anatomi tubuh
PENGARUH SENAM KAKI DIABETES TERHADAP TINGKAT SENSITIVITAS KAKI KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
Sukron Sukron;
Efroliza Efroliza
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 1: Februari 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36729/jam.v6i1.560
Latar Belakang: Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan berbagai komplikasi salah satunya adalah kerusakan neuropati yang berupa hilangnya sensitivitas kaki. Salah satu terapi non farmakologi untuk mengatasi hilangnya sensitivitas kaki adalah senam kaki diabetes yang bertujuan untuk melancarkan peredaran darah. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh senam kaki diabetes menggunakan koran terhadap sensitivitas kaki klien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif melalui pendekatan Pre – Eksperimental dengan rancangan One group pretest and postest. Penelitian ini dilaksanakan pada 1juli sampai dengan 16 Agustus 2020 di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Sampel pada penelitian menggunakan metode Non probability sampling yaitu sebanyak 45 responden dengan instrumen penelitian berupa pengukuran dengan benang monofilament test. Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa rata – rata skor tingkat sensitivitas kaki sebelum dilakukan senam kaki diabetes adalah 3,44 dan rata – rata skor tingkat sensitivitas kaki setelah dilakukan senam kaki diabetes adalah 4,56. Analisa menggunakan Uji Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara senam kaki diabetes menggunkan koran terhadap tingkat sensitivitas kaki klien diabetes melitus tipe 2 (p = 0,000). Saran: Diharapkan kepada Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Muhammdiyah Palembang sebaiknya dapat memberikan terapi non farmakologi seperti senam kaki untuk meningkatkan sensitivitas kakiklien diabetes melitus tipe 2. Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Sensitivitas Kaki, Senam Kaki Diabetes
Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Pelaksanaan Keselamatan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Efroliza Efroliza;
Mulyadi Mulyadi
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (108.233 KB)
|
DOI: 10.58550/jka.v3i2.8
Angka Kejadian Tidak Diharapkan di berbagai dunia masih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan keselamatan pasien masih belum optimal. Salah satu aspek keberhasilan dalam keselamatan pasien adalah kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efektivitas kepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif melalui pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling yaitu 68 responden perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,5% responden menyatakan kepemimpinan efektif, dan 69,1% responden memiliki pelaksanaan keselamatan pasien yang baik. Ada hubungan yang signifikan antara efektivitas kepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksanaan keselamatan pasien (p value = 0,024). Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk dapat meningkatkan pelaksanaan keselamatan pasien dengan dibentuknya penanggung jawab dalam bidang keselamatan pasien di ruangan terintegrasi dengan tenaga medis lainnya.
HUBUNGAN HOLISTIC HEALTH ASSESMENT DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HEMODIALISA
imaru diani;
efroliza efroliza
Masker Medika Vol 11 No 1 (2023): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52523/maskermedika.v11i1.513
Introduction. Kidney failure is a case that continues to increase globally. Kidney failure patients require renal replacement therapy as an effort to improve the patient's condition. Hemodialysis therapy is an option that is often used as renal replacement therapy in patients with end-stage renal failure. Hemodialysis therapy not only provides a level of life expectancy for patients, but on the other hand it can have an impact on changing the patient's health condition holistically and can affect the patient's quality of life. Objective. The study aims to determine the relationship of holistic health assessment to the quality of life of hemodialysis patients at Palembang Hospital. Methodology. The study used a cross sectional design with a total sampling method of 51 respondents. The instruments used in this study were the Dialysis Symptom Index (DSI) and DF 36. Analysis of the results of the data used the Pearson test. Results. Based on the results of the SPSS analysis, the value of r = -0.428 and pvalue 0.002 (p <0.05) was obtained, which means that there is a relationship between holistic health assessment and quality of life in hemodialysis patients at Palembang Hospital. Discussion. Based on the results of the study, there is a negative relationship between holistic health assessment and patient's quality of life. This means that patients undergoing hemodialysis tend to experience health problems both physically and psychologically which can have an impact on reducing the patient's quality of life.
HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN SOP PENCEGAHAN RESIKO JATUH DI RUMAH BHAYANGKARA MOH.HASAN PALEMBANG
efroliza efroliza;
Dewi Susantri Susantri Nengrum
Masker Medika Vol 11 No 1 (2023): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52523/maskermedika.v11i1.529
Latar Belakang: Data kejadian pasien jatuh di Indonesia tercatat sebesar 14%, padahal untuk mewujudkan keselamatan pasien angka kejadian pasien jatuh seharusnya 0%. Pelaksanaan pengkajian risiko jatuh pada pasien yang tidak terlaksana dengan baik disebabkan oleh beberapa faktor di rumah sakit. Dampak dari tidak berfungsi manajemen keperawatan dapat berupa adanya risiko terhadap pasien jatuh, sehingga diperlukan manajemen risiko yaitu proses dimana mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membantu untuk memberikan perawatan yang sangat baik, aman, efisien dan efektif. Tujuan penelitian: diketahui hubungan fungsi manajemen keperawatan dengan penerapan SOP pencegahan resiko jatuh di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Metode penelitian: Desain yang digunakan adalah Survey Analitik dengan pendekatan “Cross Sectional”, jumlah 52 responden dengan menggunakan instrument berupa kuesioner. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara Moh.Hasan Palembang, Dengan ruang penelitian JN1, JN2, Candana, dan Ruang Poli. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan analisa bivariat menggunakan Chi- square. Hasil: univariat menunjukkan bahwa fungsi manajemen keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Moh. Hasan Palembang tinggi sebanyak 35 responden (67,3%). Penerapan SOP pencegahan resiko jatuh di Rumah Sakit Bhayangkara Moh. Hasan Palembang dilakukan sebanyak 40 responden (76,9%). Hasil bivariat menunjukkan nilai Odds ratio sebesar 8,183 berarti fungsi manajemen keperawatan yang tinggi memiliki penerapan SOP pencegahan resiko jatuh sebesar 8,183, sedangkan nilai p value 0,004 sehingga Ha diterima yang berarti ada hubungan fungsi manajemen keperawatan dengan penerapan SOP pencegahan resiko jatuh di Rumah Sakit Bhayangkara Moh.Hasan Palembang. Kesimpulan: Ada Hubungan fungsi manajemen keperawatan dan penerapan SOP resiko jatuh di wilayah Rumah Sakit M.Hasan Palembang
HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN SOP PENCEGAHAN RESIKO JATUH DI RUMAH SAKIT
Efroliza Efroliza
Jurnal Inspirasi Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Inspirasi Kesehatan (JIKA)
Publisher : Fakultas Kesehatan IKesT Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52523/jika.v1i2.78
Latar Belakang : Data kejadian pasien jatuh di Indonesia tercatat sebesar 14%, padahal untuk mewujudkan keselamatan pasien angka kejadian pasien jatuh seharusnya 0%. Pelaksanaan pengkajian risiko jatuh pada pasien yang tidak terlaksana dengan baik disebabkan oleh beberapa faktor di rumah sakit. Dampak dari tidak berfungsi manajemen keperawatan dapat berupa adanya risiko terhadap pasien jatuh, sehingga diperlukan manajemen risiko yaitu proses dimana mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membantu untuk memberikan perawatan yang sangat baik, aman, efisien dan efektif. Tujuan penelitian: diketahui hubungan fungsi manajemen keperawatan dengan penerapan SOP pencegahan resiko jatuh di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Metode: Desain yang digunakan adalah Survey Analitik dengan pendekatan “Cross Sectional”, jumlah 52 responden dengan menggunakan instrument berupa kuesioner. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022, Analisa data menggunakan Chi- square. Hasil: univariat menunjukkan bahwa fungsi manajemen keperawatan tinggi sebanyak 35 responden (67,3%). Penerapan SOP pencegahan resiko jatuh dilakukan sebanyak 40 responden (76,9%). Hasil bivariat menunjukkan nilai Odds ratio sebesar 8,183 dan nilai p value 0,004 Simpulan: Ada Hubungan fungsi manajemen keperawatan dan penerapan SOP resiko jatuh di wilayah Rumah Sakit M.Hasan Palembang.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Keselamataan Pasien
efroliza efroliza
Masker Medika Vol 12 No 1 (2024): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52523/maskermedika.v12i1.583
Latar Belakang : Keselamatan pasien yaitu suatu program instansi kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih aman. Terdapat 6 sasaran keselamatan pasien agar tidak terjadi Insiden Keselamatan Pasien. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang seharusnya tidak terjadi. Kesalahan dalam pemberian pelayanan kesehatan merupakan suatu tindakan yang tidak tepat atau tidak sesuai rencana tindakan yang akan diberikan. Dari kesalahan pemberian pelayanan kesehatan ini menyebabkan resiko terjadinya Insiden Kesalamatan Pasien. Tujuan : Untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan keselamatan pasien. Metode Penelitian : Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 51 responden. Instrumenpenelitianmenggunakankuesioner tentang karakteristik, sikap, pengetahuan, dan pelaksanaan keselamatan pasien.Hasil : Hasil analisis bivariate menggunakan uji chi square pada karakteristik umur,jenis kelamin, pendidikan, lama kerja nilai P value> 0,05, pengetahuan dan sikap menggunakan Fisher’s exact test dengan nilai P value (0,028) <α 0,05. Simpulan : Tidak ada hubungan antara karakteristik perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien, semakin baik sikap perawat maka semakin baik pelaksanaan keselamatan pasien, dan semakin baik pengetahuan perawat maka semakin baik pelaksanaan keselamatan pasien.
The Effect of Mentoring and Emotional Freedom Technique (M-EFT) on Nurses Students' Readiness and Anxiety Facing Competency Tests
Efroliza, Efroliza
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 8, No 1 (2023): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24990/injec.v8i1.531
Introduction: Competency Test is one of the mandatory instruments by the government to ensure quality graduates. Guiding students to prepare optimal results in the competency test, one of which is mentoring. The purpose of this study was to determine the effect of mentoring and emotional freedom technique (M-EFT) on the readiness and anxiety of nurse students to face the competency test. Method: This study is a quantitative study with a quasi-experimental research design with a pre-test and post-test approach with a control group with a statistical test used, namely the Mann Whitney test. The population in this study were nursing students from two institutions, namely the Muhammadiyah Palembang Institute of Health and Technology and the Musi Charitas Catholic University Palembang with a total sample of 153 people. Results:There is a significant effect (0.001) of the intervention of mentoring and emotional freedom technique (M-EFT) on the readiness and anxiety of co-ners students to face the competency test. Conclusions: there is a significant effect of M-EFT on students' readiness and anxiety to face the competency test. It is hoped that the M-EFT intervention can be used as an alternative method in overcoming the problem of learning readiness and anxiety in co-ners in educational institutions.
HUBUNGAN FUNGSI CONTROLLING KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN SOP PENCEGAHAN RESIKO JATUH DI RUANG RAWAT INAP
Farizqil, Dicky Adrianto;
Efroliza, Efroliza;
Apriany, Anita
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24853/ijnsp.v3i1.42-47
ABSTRAK Perawat menjadi bagian yang terpenting dalam memberikan pelayanan terhadap pasien, khususnya keselamatan pasien dari resiko terjatuh.Untuk mencapai pelayanan yang optimal rumah sakit salah satunya melalui fungsi controlling kepala ruangan. Peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit klinis meningkat khususnya keselamatan pasien. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi controlling kepala ruangan terhadap pelaksanaan SOP pencegahan resiko jatuh di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan menggunakan metode deskriptif korelasi. Berdasarkan masalah dan tujuan yang hendak dicapai, peneliti menggunakan desain cross sectional. Sampelnya adalah Kepala Ruangan dan Perawat sebanyak 55 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Teknik analisis data dengan cara univariat dan bivariat dengan menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini adalah Fungsi controlling kepala ruangan dalam kategori baik sebanyak 36 responden (65.5%) dan hasil dari pelaksanaan SOP resiko jatuh dalam kategori baik sebanyak 32 responden (58.2%) dengan nilai p value = 0.011 (p value < 0.05). Fungsi controlling kepala ruangan mempunyai hubungan terhadap pelaksanaan SOP pencegahan resiko Jatuh. Penelitian ini dapat menjadi informasi bagi perawat untuk meningkatkan komitmen dalam menerapkan pelaksanaan SOP pencegahan resiko jatuh serta menjadi dasar untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan perawat dalam pelaksanaan SOP resiko jatuh. Kata kunci: Fungsi controlling, Resiko jatuh, Keselamatan Pasien, Perawat. ABSTRACT Nurses become the most important part in providing services to patients, especially patient safety from the risk of falling. To achieve optimal hospital services, one of them is through controlling the head of the room. Improving the quality of clinical hospital services is especially patient safety. Research objectives to determine the correlation of Head Room Controlling Function on the implementation of SOP for Falling Risk Prevention in the Inpatient Room of Bhayangkara Hospital Palembang in 2019. This research was a non-experimental study using descriptive correlation method. Based on the problem and objectives to be achieved, researchers used a cross sectional design. The sample was 55 heads of rooms and nurses. The sample in this study was total sampling. The analysis used univariate and bivariate analysis by using Chi-square. The results of this study were head room controlling function in the good category of 36 respondents (65.5%) and theresults of the implementation of SOP for Falling Risk Prevention in the good category of 32 respondents (58.2%) with a p value = 0.011 (p value (0.05) This research could be information for nurses to increase commitment in implementing the implementation of SOP for Falling Risk Prevention and as a basis for increasing the awareness and knowledge of nurses in the implementation of SOP for Falling Risk Prevention. Keywords: Controlling Function, Falling Risk, Patient Safety, Nurses
Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi dan Senam Hipertensi pada Masyarakat di Kota Palembang
Efroliza, Efroliza;
Fitriani, Dina;
Kurniati, Dinda Aprilia;
Damayanti, Erika Sherly;
Natasa, Erpiorela;
Amanda, Nadila Dea;
Wati, Nila;
Hidayat, Tohri;
Novianti, Tri Wahyu;
Larassati, Tria;
Randa, Yudha Oxi
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 5 No 4 (2025): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v5i4.952
Hipertensi merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang cukup serius dan berbahaya karena menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, gagal jantung, penyakit ginjal dan stroke yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Persentase angka kejadian hipertensi di kota Palembang dari 1.668.848 jiwa penduduk kota palembang, 255.449 penduduk yang diukur tekanan darahnya dan 146,220 orang (57,2%) yang mendapatkan pelayanan kesehatan tekanan darah tinggi (hipertensi) sesuai standar, persentase kejadaia hipertensi di kota Palembang dalam tiga tahun terakhir pada tahun 2018 sebeser (22,5%), pada tahun 2019 sebesar (54,2%) dan pada tahun 2020 sebesar (57,2%). Untuk mengatasi masalah tersebut penulis melakukan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan senam hipertensi dengan menggunakan media Leaflet dan demonstrasi. Hasil penyuluhan kesehatan sebelum penyuluhan kesehatan menggunakan media Leaflet dan demonstrasi yaitu dengan pengetahuan rendah sebesar 50 %, pengetahuan cukup sebesar 33 % dan pengetahuan tinggi sebesar 17 % dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan senam hipertensi sesudah penyuluhan kesehatan yaitu dengan pengetahuan rendah sebesar 17 %, pengetahuan cukup sebesar 20 % dan pengetahuan tinggi sebesar 63 %. Kesimpulan: didapatkan hasil terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan senam hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan. Disarankan agar program penyuluhan hipertensi terus digalakkan dan diintegrasikan ke dalam layanan kesehatan primer, dengan mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan spesifik sasaran.