Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital Era

ANALISIS WACANA SAWO SEBAGAI SIMBOL PERJUANGAN SECARA KULTURAL DI NAHDLATUL ULAMA Muchlis Daroini
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 1 No 1 (2021): Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.96 KB)

Abstract

Dalam tradisi Jawa bahasa tidak semata dimaknasi sebagai bentuk ungkapan perasaan, tapi banyak mengandung nilai-nilai filosofis yang penuh makna dan pesan secara filosofis. Tradisi reflekstif- filosofis inilah yang menjadikan masyarakat Jawa banyak melahirkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai luhur secara kultural di masayarakat. Tak terkecuali adalah kelompok masyarakat NU yang akar kulturalnya Jawa, karena memang NU dilahirkan di tanah Jawa, sehingga tradisi-tradisi lokal Jawa yang berakulturasi dengan nilai-nilai Islam menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan dari masyarakat NU khususnya di Jawa. Diantara pesan simbolik tersebut adalah Sawo. Dalam tubuh NU secara historis sawo diyakini sebagai sebuah pesan dari Pangeran Diponegoro kepada pasukannya yang berpencar setelah tertangkap oleh Belanda. Pesan perubahan strategi perjuangan dakwah dari fisik menuju kultural. Dengan menggunakan analisis semiotika penelitian ini berusaha mengungkap makna-makna dan posisi makna dalam pergerakan kultural NU sekaligus mengungkap realitas pergerakan yang didasarkan pada makna sawo, baik nilai, kultural dan struktur masyarakat serta kaitanya dengan Islam yang menjadi nilai dasar NU.
MOTIF PENGGUNAAN INSTAGRAM @BARIKA BOUTIQUE SEBAGAI MEDIA PROMOSI Nur Azizah Istiqomah; Muchlis Daroini
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 2 No 1 (2022): Proceeding of The 2nd Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.597 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta tentang toko Barika Boutique yang menggunakan media sosial instagram dalam mempromosikan produknya dan telah terbukti meningkatkan omzet penjualanya setiap tahun. Sementara itu secara teoritis, berbagai motif yang mendorong Barika Boutique menggunakan media sosial Instagram untuk memenuhi kebutuhanya sebagai media promosi secara tepat sehingga dapat mempromosikan produknya pada konsumen sangat penting karena berkaitan dengan kepuasan yaitu omzet yang meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali: Motif-motif yang mendorong Barika Boutique menggunakan Instagram @Barika Boutique sebagai media promosi. Penggunaan Instagram sebagai media promosi pada akun @Barika Boutique. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu menggali motif penggunaan Instagram @Barika Boutique sebagai media promosi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data interaktif, yang meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: beberapa motif yang mendorong Barika Boutique menggunakan Instagram sebagai media promosi yaitu motif informatif, motif pendidikan, dan motif hiburan, dan motif ekonomi, serta 4 alasan manusia menggunakan media yaitu motif untuk pengalihan, hubungan pribadi, identitas pribadi dan monitoring. Penggunaan instagram sebagai media promosi yang dilakukan oleh Barika Boutique yaitu melalui penggunaan beberapa fitur utama dari instagram seperti upload foto video pada feed Instagram, instastory, reels, highlight, direct message.
PENGAJARAN ILMU MARTABAT TUJUH DALAM KITAB ‘TOPAH’ MELALUI TRADISI TUTUR PADA MASYARAKAT JAWA Muchlis Daroini
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 2 No 1 (2022): Proceeding of The 2nd Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.56 KB)

Abstract

Penyebaran Islam di Nusantara menemukan momentum yang landai dan menyejukkan ketika bersinggungan dengan nilai-nilai dan ajaran-ajaran local yang sudah ada. Khususnya di Jawa pertemuan ajaran Islam melalui diskursus tasawwuf terutama tasawwuf falsafi yang dibawa oleh para ulama sufi di Aceh. Meski demikian, sebagaimana para penganut ajaran Ibnu Arabi tentang wahdatul wujud kehadiran tasawwuf terutama dokrin wahdatul wujud menjadi kontroversi di tengah menguatnya kajian fiqh dan tasawwuf amali. Penolakan kelompok fiqh atau syariah terhadap doktrin wahdatul wujud yang di dalamnya termasuk ajaran Martabat tujuh yang ditulis oleh Syeikh Fadhlullah Burhanfuri dengan kitab Tuhfatul Mursalah Ila ruuhinnabi, semakin menjadikan tasawwuf menjadi satu ajaran yang tersembunyi. Selain tersembunyi tasawwuf kemudian mengakulturasi dengan satu ajaran local yang secara prinsip ajaran-ajaran tersebut terdapat kesamaan. Diantaranya adalah ajaran-ajarn Kejawen yang terlebih dahulu ada di Jawa. Pengaruh-pengaruh tasawwuf dalam Kejawen semakin membaurkan idiom-idiom bahasa keislaman yang Arabian. Diantaranya adalah Kitab Topah yang dianggap kitab rahasia yang tidak berwujud, atau kitab sir, yang sesungguhnya adalah Kitab Tuhfatul Mursalah ila Ruhinnaby yang mengajarkan konsep tajalli Tuhan dalam martabat tujuh.