Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Lysis Test of Ascaris lumbricoides Eggs After Giving Ethanol Extract of Chinese Ketepeng Leaves (Cassia alata L.) Sri Kartini; ira oktaviani rz
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 9 No 2 (2020): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.985 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v9i2.236

Abstract

soil or known as soil transmitted helminth (STH). Infection caused by these parasites can be eradicated by giving synthetic drugs and herbal medicines. One of the plants that can be used as herbal medicine is ketepeng cina (Cassia alata L.). chinese ketepeng leaves (Cassia alata L.) have one benefit, namely to treat intestinal worms. This study aims to determine the morphological changes of eggs Ascaris lumbricoides after the administration of ethanol extract of chinese ketepeng leaves (Cassia alata L.) with concentration 1%, 2%, 3%, 4%, 5%. The method used in this study is laboratory experiments. The results of this study indicate that the ethanol extract of chinese ketepeng leaves (Cassia alata L.) in concentrated 4% and 5% changes color in the eggs but there is no morphological change in eggs. From this study it can be concluded that the ethanol extract of chinese ketepeng leaves (Cassia alata L.) is not able to damage the morphologi of Ascaris lumbricoides worm eggs.
Teratogeneous Effects of Gynuraprocumbens (Lour.) Merr. Ethanol Extract Against Musculus Fetal Rahimatul Uthia; Ira Oktaviani RZ; Riza Anggraini; Fitra Fauziah
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 9 No 1 (2020): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v9i1.242

Abstract

AbstractThis study looked at the teratogenous effects of ethanol extracts ofGynuraprocumbens (Lour.) Merr. on the white mice fetus. Experimental animalsconsisted of 24 mices, 4 male mices and 20 female mices, divided into 4groups, namely the negative control group, ethanol extracts ofGynuraprocumbens (Lour.) Merr. 150 mg/kgBW; 300 mg/kgBW; and 600mg/kgBW. Provision is made from the 6th day until the 15th day ofpregnancy. Laparactomy is carried out on the 18th day of pregnancy. Theparameters observed were body weight of mices, number of fetuses,average fetal weight, and macroscopic observation of the fetus. The resultsshowed that the parent's body weight, number of fetuses, and average fetalweight were significantly different (sig <0.05). Macroscopic observation ofthe fetus obtained slow growth in ethanolic extracts dose of 600 mg/kgBW.This study can be concluded that the ethanol extract ofGynuraprocumbens(Lour.) Merr.has a teratogeniceffect on the fetus of whitemice.
EDUKASI BAHAYA BAHAN KIMIA OBAT YANG TERDAPAT DIDALAM OBAT TRADISIONAL Wahyu Margi Sidoretno; Ira Oktaviani Rz
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 1 No 2 (2018): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.488 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v1i2.453

Abstract

Obat Tradisional (OT), merupakan campuran bahan-bahan alami yang berasal daritumbuhan, hewan, mineral, dan gelenika atau campuran dari bahan tersebut yang secaraturun-temurun telah digunakan untuk pengobatan. OT membutuhkan waktu yang lebih lamauntuk memberikan efek kerja dibandingkan obat kimia. Namun sering kali masyarakatmenginginkan OT yang berefek “cespleng”. Padahal sebaliknya, jika khasiat OT cesplengdalam sekali pakai maka perlu diwaspadai kemungkinan ditambahkan bahan kimia obat(BKO). BKO yang ditambahkan seringkali tidak terukur takarannya, sehingga berpotensimembahayakan kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus.Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi dan motivasi kepada kaderposyandu dan PKK untuk memahami bahaya BKO dalam obat tradisional sehingga mampumemberikan penjelasan dan meningkatkan pengetahuan pada masyarakat atas penggunaanobat tradisional sehingga terwujud masyarakat yang sadar obat. Tahap persiapan meliputiaudiensi, koordinasi dan pemantapan dengan mitra kemuadian identifikasi peserta kegiatan.Tahap pelaksanaan yaitu kegiatan berupa pemberian materi, diskusi dan memberikanpelatihan bagaimana cara melihat izin edar obat tradisional pada web BPOM. Pada akhirpelaksanaan diadakan evaluasi dan perbaikan. Hasil kegiatan menunjukkan keberhasilanproses yang ditunjukkan dengan kehadiran peserta mencapai 73,3%. Peningkatanpengetahuan sebesar 60% dan sebanyak 90% peserta telah memiliki pengetahuan dalammemilih obat tradisional yang aman digunakan.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA GEL EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus lemairei (Hook). Britton & Rose) TERHADAP Propionibacterium acnes ira oktaviani rz; Agung Hidayat
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 3 No 1 (2019): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v3i1.1109

Abstract

Buah naga merupakan jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus, dalam pemanfaatan buah naga terutama buah naga merah biasa hanya terpaku pada daging buahnya, sedangkan kulitnya belum lazim untuk dimakan dan menjadi limbah. Padahal kulit buah naga merah memiliki banyak manfaat salah satunya adalah sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa diameter zona hambat antibakteri gel kulit buah naga merah dengan kosentrasi 30%, 50%, dan 70% terhadap Propionibacterium acnes. Penelitian ini dilakukan dengan metode sumuran pada media MHA menggunakan kontrol positif adalah klindamisin dan kontrol negatif adalah basis gel. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak kulit buah naga (Hylocereus lemairei (Hook). Britton & Rose) mampu menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes dengan diameter daya hambat rata-rata pada konsentrasi 30%, 50%, dan 70%, adalah 8,66 mm, 12,06 mm, dan 15 mm serta pada kontrol positif didapat rata-rata 25 mm.
Uji Efektivitas Esktrak Organik dari Gelatin Tulang Patin (Pangasius Hypophthalmus) pada penurunan Berat Badan Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) Rahimatul Uthia; Ira Oktaviani Rz
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 8 No 4 (2022): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.408 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v8i4.2767

Abstract

Menurut Sirkesnas tahun 2016, prevalensi obesitas sebesar 20,7 % pada kategori penduduk usia ≥18 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi untuk menurunkan prevalensi obesitas tersebut dengan penemuan suplemen yang bisa memberikan efek penurunan berat badan. Gelatin sendiri bisa menjadi bahan makanan yang rendah kalori yang bisa dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan. Selain karena kalorinya yang rendah, bahan makanan yang satu ini juga membantu mengurangi nafsu makan serta memberikan efek kenyang lebih cepat. Tahapan penelitian dimulai dengan pembuatan ekstrak cair kulit nenas, ekstraksi gelatin dari tulang Patin menggunakan ekstark cair kulit nenas, administrasi gelatin dengan dosis 0,09; 0,18; 0,36 g/hari kepada kelompok tikus uji yang sebelumnya sudah diobesitaskan dengan pemberian PTU dan makanan lemak tinggi, serta pengumpulan data berat badan tikus. Dari penelitian diperoleh selisih rata-rata berat badan tikus sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol positif, kontrol negatif, dan tiga variasi dosis berturut-turut 40,4; 29,6; 17,4; 23,2; 30,8; dan 31 g per hari. Selisih berat badan setelah dianalisis dengan anova oneway menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05), dengan kata lain pemberian eksrtak gelatin dari tulang patin tidak mempengaruhi penurunan berat badan secara signifikan.
PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN IKAN PATIN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TULANG IKAN PATIN TINGGI KALSIUM DI KAMPUNG PATIN XIII KOTO KAMPAR Ira Oktaviani Rz; Rahmiatul Uthia; Fathul Jannah; Alexsander Yandra
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/diklatreview.v6i2.1110

Abstract

Tulang ikan merupakan salah satu limbah dari industri perikanan yang belum dimanfaatkan dengan baik. Salah satu pemanfaatan tulang ikan yaitu pengolahan menjadi tepung tulang. Program PKM ini merupakan program lanjutan dari program sebelumnya dan merupakan aplikasi dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Pada program sebelumnya, kegiatan berupaya meminimalisir masalah limbah tulang ikan patin dengan mengubah tulang menjadi tepung tinggi kalsium, pada program kali ini bertujuan dalam meningkatkan pengetahuan mitra akan manfaat tulang ikan patin yang dapat diolah menjadi tepung tulang ikan patin dan mitra dapat mengaplikasikan langsung tepung tulang ikan patin ke dalam pembuatan produk olahan ikan patin hasil olahan kampung ini yaitu bakso ikan patin. Kegiatan dilakukan dengan metode pelatihan dalam bentuk penyampaian materi dan pelatihan pembuatan produk dengan metode tatap. Kegiatan yang dilakukan adalah praktek pembuatan tepung tulang ikan dan pemanfaatan tepung tulang ikan patin ke dalam produk olahan ikan patin sehingga menghasilkan bakso ikan patin tinggi kalsium. Pada kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta akan manfaat tepung tulang ikan patin dilihat dari nilai pre test dan post test yaitu sebesar 4,85 menjadi 93,93 dan peserta telah mampu memanfaatkan tepung tulang ikan kedalam bakso ikan patin yang dapat dilihat dari rata-rata keterampilan peserta pelatihan sebesar 88,8%.
Edukasi Pemanfaataan Gelatin Organik Sehat dan Ramah Lingkungan dari Tulang Patin di Kampung Patin Kabupaten Kampar Rahimatul Uthia; Ira Oktaviani RZ; Yeni Aryani
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 5 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i5.11551

Abstract

It's known that gelatin is a protein made from the skin and bones of animals, such as cows or pigs. The protein is a derivative of collagen type of protein found in skin, bones, and muscles. Meanwhile, the source of gelatin obtained from Patin bones, where Riau Province is one of Patin development center in Indonesia, make this easy to obtain Patin bones as a source of gelatin. Besides Patin, Kampar Regency also has the potential pineapple commodities. Pineapple production centers in Kampar Regency located in Tambang District, namely in Kualu 2 Nenas Village and Rimbo Panjang Village with an average production of 875 tons/hectare and 1.6 tons/hectare, respectively. This is what underlies the use of pineapple peel as a gelatin extractor from Patin's bones so that the gelatin obtained later is an organic gelatin extract that is healthy and environmentally friendly. Therefore, it is deemed necessary for a Patin processing center to know other benefits of Patin bones that make organic gelatin.
FORMULASI GEL EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH SEBAGAI TABIR SURYA Ira Oktaviani Rz; Dian Novita; Fathul Jannah
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 10 No 2 (2021): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v10i2.2446

Abstract

Sunscreen is a preparation that contains chemical compounds that can absorb, scatter or reflect sunlight that hits the skin so that it can be used to protect the function and structure of human skin from damage caused by sunlight. In the field of pharmacology, dragon fruit peel can be used as an antioxidant or free radical scavenger. This study aims to determine the SPF value of red dragon fruit (Hylocereus lemairei (Hook) Britton & Roose) peel extract and gel at concentrations of 30%, 50% and 70%. This research is a quantitative descriptive analysis. Red dragon fruit peel extract was tested using the Uv-Vis spectrophotometry method. The results showed that the SPF value of the red dragon skin extract was 13.0225; the SPF value of red dragon fruit peel extract gel at concentrations of 30%, 50%, and 70% were 5.1557; 8.5413; and 6.8113. Where the extract from the red dragon fruit skin has good potential if used as an active ingredient in gel preparations to protect against ultraviolet light because each concentration has an SPF value with the category of extra sunscreen protection (6-8) and maximum protection (8-15).
Empowerment of Ranah Singkuang Village Cadres in Making Shower Gel from Organic Patin Bone Gelatin Rahimatul Uthia; Ira Oktaviani Rz; Fathunikmah Fathunikmah; Alexsander Yandra
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 5 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i5.16484

Abstract

This community engagement is an implementation of previous research in which organic gelatin was made from Patin bones extracted using pineapple water. Gelatin is a derivative of collagen, which is a type of protein found in skin, bones and muscles. The source of gelatin can be obtained from Patin bones, where Riau Province is a province that produces quite a lot of Patin in Indonesia, as a source of gelatin. Kampar Regency also has potential for developing pineapple commodities. It has an average production of 875 tons/hectare to 1.6 tons/hectare. This is the basis for using pineapple skin as a gelatin extractor from Patin bones, so that the gelatin obtained later is healthy organic extract gelatin. As a downstream product, it is used to make shower gel as one of the downstream gelatin products developed in community engagement in Ranah Singkuang.