Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ritual Sebagai Ekosistem Budaya: Inovasi Pertunjukan Berbasis Ekonomi Kreatif Novi Anoegrajekti; Sudartomo Macaryus; Asrumi Asrumi; M. Zamroni; Abdul Latif Bustami; Latifatul Izzah; Rendra Wirawan
PANGGUNG Vol 31, No 1 (2021): Eksistensi Seni Budaya di Masa Pandemi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1982.135 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v31i1.1535

Abstract

Ritus merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) objek pemajuan kebudayaan. Ritus sebagai bagian dari budaya dipandang berpotensi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif. Artikel ini bertujuan membahas bagaimana dinamika ritual sebagai ritus tahunan bersih desa dalam kaitannya dengan ekonomi kreatif. Ritual diselenggarakan sebagai syukur atas panen, keselamatan, dan penghormatan cikal bakal desa. Ritual meliputi: Seblang, Ider Bumi, Kebokeboan, Keboan, Puter Kayun, Gelar Pitu, dan Petik Laut diselenggarakan setahun sekali. Dengan metode etnografi, menghimpun data lapangan melalui observasi, partisipasi, dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Dengan pendekatan cultural studies setiap data ditempatkan sebagai peristiwa budaya dalam kaitannya dengan relasi kuasa. Dinamika dan inovasi ritual dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata. Inovasi juga untuk mewujudkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian penyelenggaraan ritual berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Hal itu menjadi peluang bagi optimalisasi potensi ekonomi kreatif masyarakat, menyosialisasikan, mempromosikan, dan memasarkan produk industri lokal.Kata Kunci: Festival, Kebijakan, Lokalitas, Ritual
Tolak Ukur Kebijakan Pembagian Dividen pada Perusahaan Go-Public Rendra Wirawan
Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi Vol. 9 No. 2 (2019): September 2019
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30741/wiga.v9i2.466

Abstract

Dividends are profit rights granted to shareholders sourced from the ability of the issuer to make a net profit from operating activities. Dividends are usually distributed at the end of the accounting year which is decided from the results of the GMS (General Meeting of Shareholders). The ratio of the dividend payout rate is called the DPR (dividend payout ratio). This ratio shows the percentage of profits paid by companies in the form of dividends with the total profit available to shareholders. The purpose of this research is to find out and analyze the company's benchmarks in determining dividend distribution policy on companies going public. There are several ratios that can influence companies in determining dividend distribution policies. The ratio is the ratio of profitability which is proxied by the value of ROA, leverage is proxied by the value of Current Ratio and the value of the company which is proxied by the value of PER (Price Earning Ratio). This research is a type of quantitative research using secondary data that is the financial statements of go-public companies in banking companies in 2015-2017. Targeted outputs are international journals, proceedings in local scientific meetings and IPR. TKT is at level 2: the basic assumptions and laws that will be used in technology reaches 80%, the study of literature on the basic principles of technology reaches 80% and the formulation of research hypotheses reaches 80%.
Ritual Sebagai Ekosistem Budaya: Inovasi Pertunjukan Berbasis Ekonomi Kreatif Novi Anoegrajekti; Sudartomo Macaryus; Asrumi Asrumi; M. Zamroni; Abdul Latif Bustami; Latifatul Izzah; Rendra Wirawan
PANGGUNG Vol 31 No 1 (2021): Eksistensi Seni Budaya di Masa Pandemi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v31i1.1535

Abstract

Ritus merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) objek pemajuan kebudayaan. Ritus sebagai bagian dari budaya dipandang berpotensi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif. Artikel ini bertujuan membahas bagaimana dinamika ritual sebagai ritus tahunan bersih desa dalam kaitannya dengan ekonomi kreatif. Ritual diselenggarakan sebagai syukur atas panen, keselamatan, dan penghormatan cikal bakal desa. Ritual meliputi: Seblang, Ider Bumi, Kebokeboan, Keboan, Puter Kayun, Gelar Pitu, dan Petik Laut diselenggarakan setahun sekali. Dengan metode etnografi, menghimpun data lapangan melalui observasi, partisipasi, dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Dengan pendekatan cultural studies setiap data ditempatkan sebagai peristiwa budaya dalam kaitannya dengan relasi kuasa. Dinamika dan inovasi ritual dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata. Inovasi juga untuk mewujudkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian penyelenggaraan ritual berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Hal itu menjadi peluang bagi optimalisasi potensi ekonomi kreatif masyarakat, menyosialisasikan, mempromosikan, dan memasarkan produk industri lokal.Kata Kunci: Festival, Kebijakan, Lokalitas, Ritual