Prakosa Rachwibowo
Program Studi Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS LITOLOGI DAN STRUKTUR GEOLOGI BERDASARKAN CITRA LANDSAT PADA AREA PROSPEK PANASBUMI GUNUNG TELOMOYO DAN SEKITARNYA, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH Agista, Zendi; Rachwibowo, Prakosa; Aribowo, Yoga
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 1 (2014): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Geological Engineering E-Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2493.635 KB)

Abstract

Komplek Gunung Telomoyo merupakan salah satu daerah prospek panasbumi di Indonesia ditandai dengan munculnya manifestasi panasbumi di sekitarnya. Komplek Gunung Telomoyo terletak di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Secara fisiografis terletak pada Zona Solo. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang model sistem panasbumi komplek Gunung Telomoyo berdasarkan data litologi, struktur geologi dari kenampakan citra satelite. Metode penelitian meliputi interpretasi citra, pengamatan lapangan yang dilanjutkan dengan metode analisis.Dari hasil interpretasi citra satelite, didapatkan interpretasi litologi, geomorfologi dan pola kelurusan (lineament). Citra landsat yang digunakan yaitu citra komposit saluran 4R, 5G, 7B. Proses interpretasi citra ini menggunakan unsur – unsur dasar interpretasi citra seperti warna, bentuk, tekstur, rona, pola dan bayangan ditambah dengan interpretasi geologi yang meliputi relief atau morfologi. Interpretasi litologi didapatkan litologi lava, piroklastik dan alluvium. Struktur geologi hasil interpretasi citra  satelit meliputi, struktur sesar, struktur runtuhan (collapse) dan kelurusan (lineament). Struktur permukaan dianalisis melalui kerapatan lineament di permukaan dengan metode FFD (Fault Fracture Density). Berdasarkan peta FFD, diketahui bahwa daerah prospek panasbumi berada di daerah Candiumbul, Kendal Duwur, Keningar, Gunung Telomoyo, Candidukuh, dan baratlaut daerah penelitian. Analisis struktur geologi dari lineament menggunakan diagram roset diketahui arah umumnya yaitu barat – laut, timurlaut-baratdaya. Berdasarkan analisis petrografi, litologi penyusun berupa lava andesit dan piroklastik.Berdasarkan survey lapangan, sistem panasbumi Gunung Telomoyo yang menjadi heat source berasal dari magma andesit – basaltik, lalu reservoir area panasbumi Gunung Telomoyo terdapat pada batuan piroklastik, dan cap rock nya yaitu lava andesit. 
ANALISIS MASERAL DENGAN METODE REFLECTANCE VITRINITE UNTUK MENGETAHUI KUALITAS BATUBARA PADA SUMUR AL 25, LAPANGAN KINTAP, KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, PT. ANUGERAH LUMBUNG ENERGI Hakim, Lutfi; Rachwibowo, Prakosa; Widiarso, Dian Agus; Zaqqie, Bagus
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 1 (2014): Volume 6, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Geological Engineering E-Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.291 KB)

Abstract

The spread of coal deposits in Indonesia is quite large, most of coal basin is located in Sumatra and Kalimantan. One of the basin that produce economical coal deposit with value of calories more than 6.000 kal/g in Tanjung Formation is Asam-Asam Basin (Darlan etc, 1999). PT Anugerah Lumbung Energi is one of the coal mining companies with mining working area on Asam-asam basin. Research area  is located  in Kintap field, Tanah Laut Regency, South Kalimantan. The aim of this research is to find out about coal quality using maceral analysis with vitrinite reflectance method on well AL 25 and spread direction of coal seam at the research area.Methods of research are descriptive and analysis. Based on these methods, done the stage of the analysis and interpretation with data supporting are stratigraphical data and laboratory data. Activities performed such as geological mapping, maceral analysis with vitrinite reflectance methods and coal quality interpretation on well AL 25. The software used to support this undergraduate thesis are the Arcgis ,Autocad X 5 and Corel Draw. In Undergraduate Thesis, the author has divided into five phases, such as lithology description, cropline withdrawal based on strike and dip, maceral analysis, coal quality interpretation and results correlation of maceral analysis, rank and coal quality on the well AL 25.Based on the result of analysis data, it can be interpreted that lithology at the research area are sandstones, siltstone, claystone and thin layer of coal. The direction of seam coal ( cropline ) at the research area is southeast - northwest based on strike / dip. The results of the maceral analysis for each seam produce rank between Lignite to High Volatile bituminous B, whereas the results of the quality analysis for each seam produces a caloric value ranging from 12040.35 to 13786.69 Btu/lb or ranged from High Volatile Bituminous C to High Volatile Bituminous B. Based on the result of maceral analysis, rank and coal quality, it can be concluded that there are a mutual relation between maceral, rank and coal quality. The mutual relation is when the high percentage value of vitrinite reflectance so that value of coal calorie is good too.
IDENTIFIKASI PENYEBAB GERAKANTANAH DENGAN PENYELIDIKAN GEOLOGI TEKNIK DAN PENGUKURAN GEOLISTRIK METODE WENNER PADA PERUMAHAN TAMAN SENTOSA DAN SEKITARNYA KELURAHAN SUKOREJO KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG Fauzan, Fachry Afif; Rachwibowo, Prakosa; Hidajat, Wahju Krisna
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 2 (2014): Wisuda Periode Juli - Oktober 2014
Publisher : Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.283 KB)

Abstract

Salah satu permasalahan yang terjadi di Perumahan Taman Sentosa,Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang dan sekitarnya adalah gerakantanahyang terjadi pada lokasi tersebut yang menjadi lokasi penelitian. Kejadiangerakantanah yang terjadi cukup mengganggu aktifitas masyarakat dan merusakinfrastruktur bangunan serta jalan yang ada. Penyebab dan klasifikasigerakantanah tersebut perlu diketahui secara baik sehingga dapat dilakukanpenanggulangan gerakantanah yang tepat terhadap lokasi penelitian. Tujuan daripenelitian ini adalah menentukan litologi lokasi penelitian, klasifikasigerakantanah, dan penyebab gerakantanah yang terjadi berdasarkan analisispengukuran geolistrik metode Wenner dan pemetaan geologi teknik. Geolistrik merupakan metode geofisika yang digunakan untuk mengetahuikondisi geologi bawah permukaan berdasarkan variasi nilai resistivitas jenisbatuannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah geolistrik metodeWenner, dengan 4 titik pengukuran geolistrik yang tersebar di sekitar lokasipenelitian. Proses pengolahan data dilakukan menggunakan software IPI2winuntuk mengetahui nilai resistivitas batuan. Sedangkan pemetaan geologi teknikadalah penyelidikan material permukaan menggunakan peta kontur denganmemperhatikan sifat geologi teknik material dengan hasil akhir berupa petageologi teknik. Hasil interpretasi litologi berdasarkan nilai resistivitas batuan, dapatdikelompokkan menjadi batulempung (< 10 Ωm) dan batupasir (10-100 Ωm) dantidak ditemukan adanya ketidakmenerusan litologi yang menjadi pencirikeberadaan struktur geologi. Sedangkan hasil penyelidikan geologi teknikpermukaan ditemukan pada lokasi penelitian batulempung sisipan batupasir danlempung kepasiran dan tidak ditemukan adanya struktur geologi. Batulempungsisipan batupasir 75% komposisinya memiliki ukuran butir 0,06 mm dan 25%dibawah 0,02 mm. Sedangkan lempung kepasiran terdiri dari 90% komposisilempung dengan ukuran butir dibawah 0,02 mm dan 10% pasir dengan ukuranbutir 0,06 mm.Setelah dilakukan analisis terhadap data-data geolistrik dan geologi teknik yang didapat diketahui bahwa jenis gerakantanah yang terjadi pada lokasipenelitian adalah rayapan (creep) yang disebabkan oleh keberadaan materiallempung pada lokasi penelitian. 
KAJIAN DAERAH RAWAN BENCANA ALAM GERAKAN TANAH BERDASARKAN ANALISIS FAKTOR PENGONTROL DI WILAYAH KECAMATAN CILONGOK, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH Kusumayadi, Henri; Rachwibowo, Prakosa; Hidajat, Wahju Krisna
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 2 (2014): Wisuda Periode Juli - Oktober 2014
Publisher : Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2476.685 KB)

Abstract

Kecamatan Cilongok merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas yang berada di lereng selatan Gunung Slamet. Kecamatan ini memiliki  daerah-daerah rawan bencana alam gerakan tanah yang dikontrol oleh faktor kondisi geologi (litologi), kemiringan lereng, dan tata guna lahan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui zona kerentanan gerakan tanah dan mengetahui cara untuk mengurangi gerakan tanah. Metode penelitian meliputi pengamatan lapangan yang dilanjutkan dengan metode analisis.Pengamatan lapangan meliputi pemetaan lokasi gerakan tanah dan pemetaan faktor-faktor penyebab gerakan tanah (litologi, kelerengan, dan tata guna lahan). Setelah melakukan pengamatan lapangan, data lapangan dianalisis sehingga menghasilkan peta geologi, peta kelerengan, peta tata guna lahan. Kemudian analisis dilanjutkan dengan melakukan pembobotan faktor-faktor pengontrol gerakan tanah dilakukan sehingga menghasilkan nilai bobot setiap faktor pengontrol.  Langkah selanjutnya yaitu menumpangtindihkan (overlaying) ketiga peta faktor pengontrol (dengan nilai bobot masing-masing) sehingga menghasilkan peta tingkat kerentanan gerakan tanah.Berdasarkan peta tingkat kerentanan gerakan tanah, Kecamatan Cilongok dapat dibagi menjadi tiga zona tingkat kerentanan gerakan tanah, yaitu zona tingkat kerentanan tinggi (luas mencakup + 35% peta), zona tingkat kerentanan sedang (luas mencakup + 15% peta), dan zona tingkat kerentanan rendah (luas mencakup + 50% peta). Peta zona tingkat kerentanan gerakan tanah dapat digunakan untuk skala prioritas mitigasi bencana alam gerakan tanah berdasarkan zona tingkat kerentanan. Untuk mengendalikan gerakan tanah, dapat dilakukan tindakan yang tepat berdasarkan faktor pengontrol gerakan tanah di masing-masing daerah.
PERENCANAAN PERKUATAN LERENG PERUMAHAN CITRALAND MANADO, SULAWESI UTARA Yulianto, Fredy Aditya; Suprapto, Dwiyanto Joko; Rachwibowo, Prakosa
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 2 (2014): Wisuda Periode Juli - Oktober 2014
Publisher : Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.85 KB)

Abstract

Movement of soil often found in the State of Indonesia and is one of the natural disasters that can damage and harm humans each year. Indonesia most of the territory is hilly and mountainous, it is what makes our country vulnerable to catastrophic ground motion. This condition coupled with high rainfall as a trigger of ground motion. PT. Ciputra International is one company that is engaged in the development of housing. Housing development in the implementation problems encountered Citraland Manado local ground motion (local). Even landslides in Cluster 4 Eden Bridge damage homes and 6 people died. The cause of the avalanche is the presence of high rainfall and the presence of cracks in the rocks of the area. In anticipation of this problem, mapping and planning geotechnical slope reinforcement. Some of the data that is needed is the type of rock, heavy rock, fracture conditions, slope geometry, and rock mechanics of data. The lithology of the research sites is a tuff, sand gravel, volcanic breccias, soil embankment and sand. Based on the research generated sites prone to landslides for slope stability analysis is then performed using the software slides and phase2. The location of the Church of the Holy Kalam and Northern Hill still potentially complex landslide, being Cluster Eden Bridge is secure. At the location of the Church of the Holy Kalam, which meets the safety factor in both dry and water-saturated conditions are 1.423 and 1.349 which is a combination between the anchor and grouting grouting on the slopes and at the summit. While the location of the Northern Hill barrow, which meets the safety factor in both dry and water-saturated conditions are 1.505 and 1.494 which is the slope reinforcement using grouting.
POTENSI SITUS-SITUS WARISAN GEOLOGI DI AREA KARS GUNUNG SEWU SEBAGAI PENDUKUNG DAN PELUANG PENGEMBANGAN GEOPARK DI INDONESIA UNTUK ASET GEOWISATA KREATIF Permadi, Reza; Rachwibowo, Prakosa; Hidajat, Wahju Krisna
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 2 (2014): Wisuda Periode Juli - Oktober 2014
Publisher : Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.262 KB)

Abstract

Kars Gunung Sewu yang melingkupi wilayah Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan merupakan salah satu kawasan Kars yang paling terkenal di Jawa karena kekhasan dan keunikan Karsnya.  Gunung sewu secara geologi terbentuk dari batugamping berumur Neogen (Miosen Tengah) dengan ketebalan mencapai lebih dari 200 m. Karena ciri khas morfologinya menjadikan Gunung Sewu terpilih sebagai kandidat Geopark (Taman Bumi) di Indonesia. Geopark merupakan suatu konsep manajemen pengembangan kawasan secara berkelanjutan, yang memadu-serasikan tiga keragaman alam, yaitu keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity), dengan tujuan untuk pembangunan serta pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada asas perlindungan (konservasi) terhadap ketiga keragaman tersebut.  Sebanyak 30 geological heritage dan 3 non-geological heritage yang berada di Kawasan Kars Gunung Sewu yang diakui sebagai geopark atau taman geologi nasional oleh Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Situs-situs ini ditargetkan akan dikelola oleh masyarakat dengan berbasis pemberdayaan masyarakat.Berdasarkan hasil analisis citra landsat Area Kars Gunung Sewu dikelompokkan menjadi 4 Satuan yaitu : Unit K1 Dataran Tinggi Kars, Unit K5 Dataran Alluvial Kars, Unit K6 Doline dan Unit K8 Lembah Kering (Brahmantyo B, 2006). Hasil analisis SWOT dan scoring self-assesment yang melingkupi Keadaan Geologi, Struktur Manajemen, Edukasi Lingkungan, Geotourism dan Perkembangan Ekonomi Daerah secara berkelanjutan didapat nilai 73,25%, angka tersebut (lebih dari 50 %) yang berarti Kawasan Kars Gunung Sewu sangat layak untuk bergabung ke dalam Jaringan Global Geopark National oleh UNESCO. Sebab, pengembangan kawasan geopark memiliki dampak yang sangat besar untuk pariwisata yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat juga kebutuhan Negara.