Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI SITUS-SITUS WARISAN GEOLOGI DI AREA KARS GUNUNG SEWU SEBAGAI PENDUKUNG DAN PELUANG PENGEMBANGAN GEOPARK DI INDONESIA UNTUK ASET GEOWISATA KREATIF Permadi, Reza; Rachwibowo, Prakosa; Hidajat, Wahju Krisna
Geological Engineering E-Journal Vol 6, No 2 (2014): Wisuda Periode Juli - Oktober 2014
Publisher : Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.262 KB)

Abstract

Kars Gunung Sewu yang melingkupi wilayah Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan merupakan salah satu kawasan Kars yang paling terkenal di Jawa karena kekhasan dan keunikan Karsnya.  Gunung sewu secara geologi terbentuk dari batugamping berumur Neogen (Miosen Tengah) dengan ketebalan mencapai lebih dari 200 m. Karena ciri khas morfologinya menjadikan Gunung Sewu terpilih sebagai kandidat Geopark (Taman Bumi) di Indonesia. Geopark merupakan suatu konsep manajemen pengembangan kawasan secara berkelanjutan, yang memadu-serasikan tiga keragaman alam, yaitu keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity), dengan tujuan untuk pembangunan serta pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada asas perlindungan (konservasi) terhadap ketiga keragaman tersebut.  Sebanyak 30 geological heritage dan 3 non-geological heritage yang berada di Kawasan Kars Gunung Sewu yang diakui sebagai geopark atau taman geologi nasional oleh Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Situs-situs ini ditargetkan akan dikelola oleh masyarakat dengan berbasis pemberdayaan masyarakat.Berdasarkan hasil analisis citra landsat Area Kars Gunung Sewu dikelompokkan menjadi 4 Satuan yaitu : Unit K1 Dataran Tinggi Kars, Unit K5 Dataran Alluvial Kars, Unit K6 Doline dan Unit K8 Lembah Kering (Brahmantyo B, 2006). Hasil analisis SWOT dan scoring self-assesment yang melingkupi Keadaan Geologi, Struktur Manajemen, Edukasi Lingkungan, Geotourism dan Perkembangan Ekonomi Daerah secara berkelanjutan didapat nilai 73,25%, angka tersebut (lebih dari 50 %) yang berarti Kawasan Kars Gunung Sewu sangat layak untuk bergabung ke dalam Jaringan Global Geopark National oleh UNESCO. Sebab, pengembangan kawasan geopark memiliki dampak yang sangat besar untuk pariwisata yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat juga kebutuhan Negara.
Utilization of Geodiversity of Mount Gamalama Eruption Products as Geotourism Activities on The Batu Angus Geotrail, Aspiring Ternate Geopark Arif, Abdul Kadir D; Agastya, Ida Bagus Oka; Permadi, Reza; Marsaoly, Rizal; Waliyanti, Ida Kurnia
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 6 No 2 (2024): Jurnal BIOSAINSTEK
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v6i2.2395

Abstract

The eruption activities of Gamalama Volcano produced various volcanic materials which ultimately became a geological diversity on Ternate Island. Where the identified geodiversity consists of rock types, landscapes, beaches, hot springs and underwater geology which are very beautiful and interesting. In an effort to support the development of geotourism activities in the Aspiring Ternate geopark area, research is needed regarding the use of geological diversity, especially in the Batu Angus Geotrail, to provide an overview of how it can be utilized in geotourism activities and at the same time create opportunities for economic growth. This research uses a qualitative approach utilizing the inventory of geological diversity issued by the Geological Agency, 2017 with mapping and field observations related to geological diversity and its use in geotourism activities. The geological diversity resulting from the eruptive activity of Mount Gamalama, namely producing aa lava flow, blocky lava, spatter cone, spatter vent, lava tumuli, hornito lava, lava tube, channel lava, blocky lava flow, blocky lava smoother, accreted lava, lava walls and fracture. The geological diversity contained in the Batu Angus Geotrail is used for geotourism activities in the form of trekking activities, sport tourism activities (trail running, jogging, gymnastics, yoga), adventuring, research activities, jeep tours, Geo-Edu (field trips and excursions), art attraction stages & culture and conservation activities. Utilization of the geological diversity of eruption products from Mount Gamalama provides opportunities for local communities and regional governments to develop sustainable tourism activities in the form of geotourism.
Pendampingan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Desa Wisata Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau Asy'ari, Rifqi; Larasati, Ajeng Ramadhita; Permadi, Reza; Tamrin, Irwan; Sumarahadi, Suryo Agung
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 8 (2025): Juni
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/j8hwps77

Abstract

Desa menjadi salah satu target dalam perwujudan pariwisata alternatif dewasa ini. Hal ini didukung karena desa dapat memberikan daya tarik yang beragam dan membentuk satu kegiatan tematik yang beragam untuk di kunjungi. Desa Wisata Dayun merupakan desa wisata yang memenangi anugerah desa wisata dalam kategori kelembagaan. Potensi wisata yang berada di Desa Wisata Dayun cukup tinggi namun belum terkelola secara terintegrasi khususnya dalam lingkup potensi ruang administrasi Kecamatan. Mengintegrasikan potensi yang ada dalam lingkup destinasi pariwisata dibutuhkan tata kelola untuk membentuk integrasi yang berkesinambungan, maka dari itu dilakukan pendampingan tata kelola destinasi pariwisata di Desa Wisata Dayun dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Proses pendampingan dilakukan secara intensif dalam pendekatan pemberdayaan. Hasil pendampingan yang dilakukan terlihat dalam peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola dan memasarkan produk wisata. Secara keseluruhan, pelatihan dan pendampingan bukan hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga merangsang motivasi dan semangat kolaboratif di antara masyarakat.
The Role of Pentahelix Actors for Sawahlunto City to be Deemed a Unesco World Heritage Permadi, Reza; Junizar, Fahriza; Siregar, Nurul Aldha Mauliddinna; Khadijah, Ute Lies Siti
Journal of Business on Hospitality and Tourism Vol. 7 No. 1 (2021): JOURNAL OF BUSINESS ON HOSPITALITY AND TOURISM
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/jbhost.v7i1.253

Abstract

The coal mine closures have turned Sawahlunto into an idle city. By integrating the post-mining sites landscape and the Dutch colonial architecture heritage, Sawahlunto becomes a city of a kind. Therefore, the local government and the legislature (DPRD) as well as other stakeholders created a vision for Sawahlunto as a “A Cultural Tourism Mining City” in 2020, set in Local Government Regulation (PERDA) No 2 of 2001. The year 2020 was set as a target to motivate the local government and stakeholders to achieve the vision. As a matter of fact, Sawahlunto has been included as a World Heritage site by UNESCO as of 2019. This research aims to understand the role of stakeholders in developing and rebranding Sawahlunto, by using the Pentahelix model. This research uses a qualitative method along with the case study approach as well as utilizing interviews, observations and archival study as the types of research methodology. Finally, the result of this research shows that the stakeholders carry out their roles well and fully support the vision of Sawahlunto city.