Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Relationship Between Online Learning Methods and The Stress Level of Parents of Primary School Students in Cimaung Village, Cimaung District, Bandung Regency Tri Nugroho Wismadi; Lisdianti Lisdianti; KM Yusfar
Jurnal KESANS : Kesehatan dan Sains Vol 1 No 7 (2022): KESANS : International Journal of Health and Science
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/kesans.v1i7.75

Abstract

The Covid-19 pandemic that occurred in the world, especially in Indonesia, had an impact on all community activities, including in the field of education. To reduce the spread of the COVID-19 virus, the government issued a policy to implement distance learning methods or online learning methods that apply to all levels of education including elementary schools. Online learning methods, especially for elementary schools, require the active role of parents. This of course adds to the burden of parental work which can trigger an increase in stress. Therefore, this study aimed to determine the relationship between online learning methods and the stress level of parents of elementary school students. The design of this study was quantitative with a cross-sectional approach. The sample is 59 parents of school students who take online learning. Questionnaires were used to measure online learning methods and PSS (Perceived Stress Scale) to measure stress on parents. The statistical test used Rank Spearmen Correlation with an error rate of 5%. The results showed that most parents stated that the online learning method was effective, and most experienced moderate stress, and there was a positive and significant relationship between online learning methods and the stress level of parents of elementary school students (correlation coefficient 0.658, p value 0.001) . Thus, in the implementation of online learning, parents are expected to be better prepared to play a positive and dynamic role in their learning so that the stress that occurs can be prevented.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN DI RUMAH SAKIT KM Yusfar; Astri Sulastri
Healthy Journal Vol. 5 No. 2 (2017): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.202 KB)

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan masalah utama bagi keselamatan pasien dan dampaknya mengakibatkan rawat inap menjadi lama, cacat permanen, meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap agen antimikroba menambah beban untuk biaya kesehatan, dan resiko meningkatnya kematian. Pengetahuan perawat tentang nosokomial sangat berpengaruh bagi perilaku mencuci tangan saat perawat sedang melakukan tindakan keperawatan dalam upaya peningkatan pencegahan infeski nosokomial. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial dengan perilaku cuci tangan. Desain dalam penelitian ini adalah studi kolerasi dengan menggunakan metode pendekatan cros sectional. Sampel yang diambil berjumlah 60 perawat. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dengan pengolahan data menggunakan Uji Statistic Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang infeksi nosokomial cukup (60,5%). Dan sebagian besar responden memiliki perilaku cuci tangan perawat dalam kategori cukup (53,3%). Hasil Rank Spearman menunjukan terdapat hubungan yang positif dan siginifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang infeksi nosokomial semakin baik maka perilaku cuci tangan perawat semakin baik, begitupun sebaliknya. Kata Kunci : Pengetahuan, infeksi nosokomial, perilaku cucitangan
PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT (LYCOPERSICUM COMMUNE) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI LANSIA KM Yusfar; Fitri Lestari
Healthy Journal Vol. 6 No. 1 (2018): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.299 KB)

Abstract

Prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahun dan secara epidemiologis menempati posisi tertinggi sebagai penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat berusia lanjut (45 tahun ke atas) sehingga memerlukan penanganan serius antara lain melalui terapi DASH dengan mengonsumsi tomat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian jus tomat (Lycopersicum Commune) terhadap perubahan tekanan darah (sistolik dan diastolik) pada penderita hipertensi lansia. Desain penelitian adalah pre experimental dengan pendekatan pre and post design terhadap 32 penderita hipertensi lansia yang dipilih dengan teknik total sampling dengan kriteria berusia 60 tahun ke atas dan tidak sedang diterapi farmakologis. Instrumen penelitian adalah lembar observasi pengukuran tekanan darah dan kuesioner tentang karakteristik responden. Data penelitian dianalisa menggunakan statistik univariat dan bivariat, dan untuk menguji hipotesis digunakan uji t sampel berpasangan (paired sample t test) setelah data diuji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rata-rata pre dan post yang signifikan pada tekanan darah sistolik maupun diastolik penderita hipertensi lansia. Sehingga pengaruh pemberian jus tomat (Lycopersicum Commune) terhadap perubahan tekanan darah penderita hipertensi pada lansia. Maka, penggunaan terapi jus tomat dapat secara terprogram digunakan oleh perawat dalam menangani pasien hipertensi maupun sebagai terapi komplementer pada terapi farmakologis hipertensi. Kata Kunci : Pemberian jus tomat, hipertensi, lansia
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN KARIES (KAVITASI) GIGI PADA ANAK USIA SEKO KM Yusfar; Ajeng Yuni
Healthy Journal Vol. 6 No. 2 (2018): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.256 KB)

Abstract

Salah satu masalah di Indonesia yang perlu diperhatikan adalah masalah tentang kesehatan gigi dan mulut. Perilaku hidup bersih dan sehat yang tidak baik pada anak usia sekolah dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit salah satunya yaitu karies gigi. Salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan karies gigi yaitu dari frekuensi menyikat gigi yang kurang baik, kurangnya pengetahuan orang tua dan dari faktor makanan jajanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian karies (Kavitasi) gigi pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 123 anak usia sekolah dasar dengan menggunakan teknik sampling stratified random sampling, analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan observasi secara langsung untuk melihat tingkat keparahan karies gigi responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian karies (kavitasi) gigi dengan arah hubungan negative. Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian karies (kavitasi) gigi pada anak usia sekolah. Peran serta dari guru, orang tua, dan pihak puskesmas sangatlah diperlukan dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di sekolah dasar terutama pada kesehatan gigi dan mulut. Kata Kunci : PHBS, Makanan Jajanan, Anak Usia Sekolah, Karies Gigi
HUBUNGAN FAKTOR RESIKO GASTRITIS DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA SISWA-SISWI SMA DAN SMK KM Yusfar; Ariyanti
Healthy Journal Vol. 7 No. 1 (2019): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.474 KB)

Abstract

Secara global gastritis menempati urutan ke empat dengan jumlah penderita gastritis terbanyak yaitu berjumlah 430 juta penderita gastritis, kejadian gastritis merupakan penyakit saluran cerna tertinggi di Jawa Barat dibandingkan dengan diare, tifoid fever, hepatitis, dan apendiksitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko pola makan, tingkat stress, konsumsi alkohol, dan merokok dengan kejadian gastritis. Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 95 responden. penelitian ini dilakukan di SMA dan SMK. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dengan gastritis, terdapat hubungan antara tingkat stress dengan gastritis, terdapat hubungan konsumsi alkohol dengan kejadian gastritis. Tidak terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian gastritis. Oleh karena itu diharapkan para siswa-siswi meningkatkan pola makan yang baik, tidak stress berlebihan, tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak mengkonsumsi rokok. dan dapat memberikan edukasi yang terstruktur dan bertahap yang dapat menambah pengetahuan siswa tentang pencegahan gastritis. Kata kunci: Gastritis, Pola Makan, Stress, Alkohol, Merokok
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI DESA PATROLSARI KM Yusfar; Setya
Healthy Journal Vol. 7 No. 2 (2019): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.16 KB)

Abstract

Cakupan imunisasi campak di Jawa Barat tahun 2017 sudah memenuhi target pemerintah yaitu 95,2 % atau lebih 0,2% dari target pemerintah yaitu 95% meski begitu cakupan imunisasi campak di Jawa Barat belum 100%. Di Kabupaten Bandung cakupan imunisasi pada tahun 2017 yaitu sekitar 87,14 atau kurang dari target kabupaten bandung 90% atau mengalami penurunan dari cakupan imunisasi campak tahun 2016 yaitu sekitar 89,78%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pengetahuan dan dukungan keluarga dengan Motivasi ibu dalam pemberian imunisasi campak pada bayi. Desain penelitian ini adalah Analitik korelasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini bayi sebanyak 190 orang. Dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dan uji statistik yang digunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi dan memiliki hubungan yang kuat. Hasil penelitian motivasi, hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi memiliki tingkat hubungan kuat Saran dari penelitian ini adalah Tenaga kesehatan, kader,dan perangkat setempat diharapkan menjalin komunikasi yang baik tidak hanya kepada ibu yang memiliki bayi/balita, namun juga kepada anggota keluarga yang lain. Terlebih kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap program yang telah di rencanakan oleh pihak tenaga kesehatan agar cakupan imunisasi dapat terlaksana menyeluruh. Kata Kunci : Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Motivasi, Imunisasi
PERBANDINGAN ANTARA KOMPRES HANGAT DAN BREASTFEEDING TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN PROSEDUR IMUNISASI PENTAVALEN I DI KLINIK PRATAMA KM Yusfar; Sylvi Rahesty
Healthy Journal Vol. 8 No. 1 (2020): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.572 KB)

Abstract

Penatalaksanaan nyeri non-farmakologi pada saat bayi dilakukan prosedur penyuntikan imunisasi khususnya imunisasi pentavalen I yaitu kompres hangat dan breastfeeding. Kompres hangat salah satu cara yang dapat menurunkan rasa nyeri dan memberikan rasa nyaman serta meningkatkan relaksasi otot. Sedangkan breastfeeding kegiatan yang dilakukan seorang ibu dalam memberi makanan kepada bayinya dalam bentuk ASI dari payudara ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara kompres hangat dan breastfeeding terhadap respon nyeri pada bayi yang dilakukan prosedur imunisasi pentavalen I di Klinik Pratama. Desain penelitian ini adalah Pre Eksperimental dengan pendekatan Two Group Pretest-Posttest. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 responden, 22 responden kelompok intervensi kompres hangat dan 22 responden kelompok intervensi breastfeeding. Analisis perbedaan rata-rata respon nyeri bayi menggunakan Independent Sampel t-Test. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata skor respon nyeri pada bayi kelompok intervensi kompres hangat adalah 3,95 sedangkan pada kelompok intervensi breastfeeding adalah 3,00. Hasil uji statistik menunjukan bahwa rata-rata skor respon nyeri pada bayi pada kelompok intervensi breastfeeding lebih efektif dibandingkan dengan bayi pada kelompok intervensi kompres hangat. Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian breastfeeding dapat menurunkan respon nyeri pada bayi yang dilakukan prosedur imunisasi pentavalen I dibandingkan kelompok intervensi kompres hangat. Kata kunci : Kompres Hangat, Breastfeeding, Respon Nyeri Bayi, Imunisasi Pentavalen I
POLA ASUH OTORITER TERHADAP TINGKAT KEDISIPLINAN BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Krisdayanti; KM Yusfar
Healthy Journal Vol. 8 No. 2 (2020): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.722 KB)

Abstract

Pola asuh Orang tua merupakan serangkaian sikap yang di terapkan kepada anak dan sebagai cara untuk mendisiplinkan sehingga pola asuh yang di berikan orang tua kepada anaknya sangat mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak. Orang tua yang berpola asuh otoriter menekankan adanya kepatuhan seorang anak terhadap peraturan yang mereka buat ,tanpa penjelasan kepada anaknya mengenai sebab dan tujuan diberlakukannya peraturan tersebut, cenderung menghukum anaknya yang melanggar peraturan atau menyalahi norma yang berlaku. Oleh karna itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh otoriter terhadap tingkat kedisiplinan belajar pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar. Sampel dalam penelititan ini berjumlah 36 responden dengan metode pendekatan cross sectional dengan uji statistic menggunakan rank spearman. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar orang tua masuk kedalam kategori otoriter 30 orang tua(83,3%) dan Kedisiplinan belajar pada anak usia sekolah sebagian besar 18 orang masuk kedalam kategori rendah (50%), selain itu bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan pola asuh orang tua otoriter dengan Tingkat Kedisiplinan Belajar pada anak usia sekolah.Dengan demikian dapat disimpulkan pola asuh otoriter semakin diterapkan maka kedisiplinan belajar akan meningkat. Peneliti menyarankan orang tua menerapkan pola asuh otoriter terhadap anaknya agar kedisiplinan anak meningkat. Kata kunci : Pola otoriter, anak usia sekolah, Kedisiplinan belajar
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KADER POSYANDU DENGAN KETERAMPILAN KADER DALAM DETEKSI STUNTING DI DESA MANDALAMEKAR Siti Solihat Holida; KM Yusfar; Siti Dina Karimah
Healthy Journal Vol. 13 No. 2 (2024): Healthy Journal
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55222/5dxfw707

Abstract

Stunting dapat disebabkan salah satunya oleh rendahnya pendidikan dan kurangnya pengetahuan orang tua dan kader posyandu yang mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan terhadap anak. Tingkat pengetahuan dan ketrampilan kader akan lebih baik jika dasar pendidikan tamat dasar atau tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan kader posyandu dengan keterampilan kader dalam deteksi stunting Di Desa Mandalamekar Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung 2024. . Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode analitik deskriptif cross-sectional. Populasi dalam penelitan ini adalah kader posyandu Di Desa Mandalamekar Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dengan jumlah sampel 62 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner berbentuk lembar checklist. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Chisquare. Hasil : kader dari 62 responden hampir seluruh berkategori kurang yaitu sebanyak 56 responden (90,3%), dan Sebagian kecil berkategori cukup yaitu sebanyak 6 responden (9,7%), dan hampir setengah responden memiliki keterampilan deteksi stunting dalam kategori cukup 46 responden (74,2%%), dan kategori baik sebanyak 16 responden (25.8%) . Hasil Uji Chi Square  menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan kader posyandu dengan keterampilan kader dalam deteksi stunting