Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Kesehatan Paket Cerdas Ibu Menyusui (PCIM) terhadap Efikasi Diri Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Haharu, Sumba Timur Umbu Nggiku Njakatara; Lely Lusmilasari; Anik Rustiyaningsih
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.945 KB) | DOI: 10.22146/jkkk.49351

Abstract

Background: Maternal self-efficacy is a mother's ability to manage her role. This ability has a positive impact towards children’s safety and development. Knowledge to take care of newborn will increase maternal self-efficacy, especially for primiparous (a woman who is pregnant or gives birth for the first time). Health education may be one effective way, among others, to deliver this knowledge.Objective: To examine the effect of a health education module called Paket Cerdas Ibu Menyusui/PCIM (translated as breastfeeding smart package) toward self-efficacy of primiparous in caring newborns. The second objective is to examine the corelation between social support and maternal self-efficacy.Method: This research used a quasi-experimental with pre-test and post-test for comparing intervention, and a control grup. There were 60 primiparous who became participants which were selected by consecutive sampling techniques. Research instruments were PSES scale for primiparous self-efficacy and PSSP for social support measurement. Data analysis were using paired t-test, independent t-test and Spearman test with significance level or p value <0,05.Results: PCIM health education module affected maternal self-efficacy score. Respondents received scores of 3,51 before intervention and increased into 5,49 after intervention (p=0,001). The increasement in intervention group was higher than control group (p=0,001). On the other hand, there was not any significant correlation between social supprot and self-efficacy for both groups (p>0,05).Conclusion: PCIM health education module increases the self-efficacy of primiparous in caring for newborns. But, there is not any correlation between social support and the self-efficacy of primiparous in caring for newborns. ABSTRAKLatar Belakang: Efikasi diri ibu merupakan keyakinan seorang ibu akan kemampuannya dalam menjalankan peran yang dapat memberi pengaruh positif terhadap keselamatan dan perkembangan anaknya. Untuk meningkatkan keyakinan ibu, khususnya pada ibu primipara (perempuan yang pertama kali hamil atau melahirkan bayi) diperlukan pengetahuan dalam merawat bayi baru lahir yang dapat dilakukan melalui edukasi kesehatan.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan paket cerdas ibu menyusui terhadap efikasi diri ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir, dan hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri ibu primipara.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experiment pre-test and post-test dengan kelompok kontrol. Subjek penelitian berjumlah 60 ibu primipara yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen PSES untuk mengukur efikasi diri ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir dan PSSP untuk melihat hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri ibu. Analisis data menggunakan uji paired t-test, independent t-test dan Spearman dengan tingkat kemaknaan p<0,05.Hasil: Edukasi kesehatan paket cerdas ibu menyusui berpengaruh terhadap efikasi diri ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir dengan nilai 3,51 sebelum intervensi, menjadi 5,49 setelah intervensi dengan nilai (p=0,001). Peningkatan efikasi diri pada kelompok intervensi lebih tinggi dari kelompok kontrol (p=0,001). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan efikasi diri pada kedua kelompok (p>0,05).Kesimpulan: Edukasi kesehatan paket cerdas ibu menyusui memengaruhi peningkatan efikasi diri ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir. Dukungan sosial tidak berhubungan dengan peningkatan efikasi diri ibu primipara.
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Efikasi Diri Merawat Bayi Baru Lahir pada Ibu Primipara Umbu Nggiku Njakatara; Domianus Namuwali
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 7 No 1 (2022): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v7i1.607

Abstract

Introductions: A mother's self-confidence or self-efficacy is self-confidence in her ability to show behavior that leads to the results to be achieved. Increasing the self-confidence of a primiparous mother requires support from the closest family, especially partners in increasing the mother's ability to care for newborns. The aims of this research was to estimate family social support and self-confidence correlation for primiparous mothers to carry out newborns. Methods:  A cross-sectional design was used in this research. 54 primiparous mothers as total sample of the study, and determined by the total sampling technique. The PSES (Parental Self-Efficacy Scale)   instrument was used to establish the self-efficacy of primiparous in caring for newborns, and Family Social Support Questionnaire to show family social support for primiparous mothers. The data was analized with person correlation test with a significance level of p value <0.05. Results: Study result was showed a significant correlation between family support and self-efficacy of primiparous mothers, with p value <0.024. Conclusion: It was founded a significant correlation between primiparous mother self-efficacy and family social support in caring for newborns. Keywords: Family support; mother's self-efficacy; social support  
PEMBENTUKAN KADER DETEKSI DINI PENYAKIT TB PARU DI KELURAHAN LAMBANAPU Domianus Namuwali; Maria Kareri Hara; Umbu Nggiku Njakatara
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 11: November 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit TB Paru masih merupakan adalah satu dari 10 penyebab kematian. Pada tahun 2018 WHO memperkirakan jumlah penderita Tuberkulosis Paru sebanyak 10 juta orang. Jumlah Penderita TB Paru di Kabupaten Sumba Timur pada tahun 2019 sebanyak 398 kasus. Salah upaya yang dilakukan agar Indonesia Bebas TB Paru di tahun 2030 adalah peningkatan penemuan Kasus Baru penyakit TB Paru. untuk meningkatkan penemuan Kasus Baru penyakit TB Paru perlu dilakukan pembentukan dan Pemberdayaan Kader Deteksi Dini Penyakit TB Paru di Kelurahan Lambanapu Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pembentukan Kader Deteksi Dini Penyakit TB Paru di Kelurahan Lambanapu. Sasaran sasaran pada kegiatan ini adalah kader kesehatan kelurahan Lambanapu. Kegiatan yang dilakukan antara lain Pelatihan dan pembentukan kader Deteksi penyakit TB Paru. Hasil dari kegiatan ini adalah telah terbentuk kader Deteksi Dini Kelurahan Lambanapu sebanyak 10 orang kader kesehatan.
Pengalaman Stigma Penderita Covid-19 selama Menjalani Isolasi Mandiri Domianus Namuwali; Maria Kareri Hara; Umbu Nggiku Njakatara
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.552 KB)

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sampai dengan tanggal 19 Juli 2022 secara global jumlah penderita covid-19 terkonformasi positif sebanyak 559.469.605 dan penderita Covid-19 terkonfirmasi positif di Indonesia sebanyak 6.138.346. masalah lain yang timbul akibat covid-19 adalah adanya stigma pada penderita Covid-19. Stigma timbul karena kurangnya informasi mengenai covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengalaman stigma penderita Covid-19 selama menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Kambajawa Kecamatan Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pemilihan informan dilakukan secara purposive. jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara langsung pada informan dengan menggunakan panduan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Kambajawa pada Bulan Februari 2022. Pengolahan data dilakukan dengan Transkrip data, Kategorisasi, Verifikasi, Interpretasi dan Deskripsi. Sebagai besar informan menyatakan bahwa ada masyarakat yang memberikan label sebagai penderita Covid-19, mantan penderita covid-19 dan ada yang menjauhkan diri dari mereka supaya tidak tertular covid-19 walaupun informan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Akibat adanya label dari masyarakat tersebut menyebabkan keluarga terdekat maupun tetangga tidak berkunjung ke rumah penderita