Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYULUHAN KESEHATAN DAN PEMANFAATAN TANAH PEKARANGAN MENJADI TOGA, KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG Agus Suprijono; Suwarmi; Tris Harni Pebriani; Yani Kresnawati
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.236 KB)

Abstract

Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami yang murni diambil dari saripati tumbuhan yangmempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuranhewan. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginsengdan lain-lain. Kesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisionalsekarang ini semakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukantanaman-tanaman obat yang bisa ditanam dipekarangan rumahnya. Warga di desa tersebut memerlukanpengetahuan tentang tanaman obat yang perlu ditanama di pekarangannya dan juga perlu mengetahui tentang jenisjenispenyakit yang ada dimasyarakat dan mengetahui tanaman obat apa saja yang dapat digunakan untukmengobati penyakit-penyakit tersebut. Kegiatan juga memberi penjelasan tentang pemanfaatan pekarangan menjadikebun TOGA. Kegiatan PKM melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yang digunakan dalamPKM ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalah pendampingan pembelajaranorang dewasa. Kegiatan PKM diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenis penyakit yang sering terjadidimasyarakat antara lain batuk, diare, masuk angin dan pemanfaatan beberapa tanaman obat untuk penyakitpenyakittersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diakhiri dengan penyerahan bibit-bibit tanamanobat dan penanaman tanaman obat keluarga di pekarangan warga. Dari kegiatan PKM ini masyarakat menjadi lebihpaham akan manfaat beberapa tanaman obat keluarga terhadap beberapa macam penyakit dan mengerti tata carapemanfaatan pekarangan menjadi kebun tanaman obat keluarga.sehingga dapat meningkatkan efektifitaspekarangan rumah.
Pembuatan Masker Peel-off Buah Naga di Dusun Demungan, Tuntang, Kabupaten Semarang Indah Sulistyarini; Ariani Hesti W; Eka Susanti; Dhimas A; Tris Harni; Yani Kresnawati; Agus Suprijono; Suwarmi; Uning Rininingsih; Intan Martha C
Jurnal Dimas Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.382 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i1.24

Abstract

Dusun Demungan memiliki salah satu hasil kebunnya adalah buah naga merah, buah ini hanya dijual dalam bentuk buah segar. Penduduk Dusun Demungan memiliki penduduk remajaputri dan ibu muda yangcukup banyak, di saat pandemic Covid-19 memerlukan tambahan kegiatan yang dapat menamabah penghasilan dan ketrampilan yang dapat dikerjakan dirumah. Kegiatan yang diusahakan menggunakan alat yang sederhana, mudah mengerjakannya tetapi memenuhi unsur hygiene. Sediaan kosmetik yang mudah dibuat yaitu masker peel off. Masker ini bertujuan untuk mengangkat sel-sel yang mati, untuk antiaging, mengatasi sunburn dan menjaga kelembaban kulit. Basis masker yang dipakai adalah PVA, HPMC dan propilen glikol. Pemanfaatan buah naga dengan cara dibender. Pengabdian dilakukan dengan cara edukasi secara langsung dengan warga meliputi penjelasan manfaat buah naga, pengetahuan tentang macam-macam sediaan kosmetik, dan cara pembuatan masker. Alat yang dipakai disesuaiakan dengan keadaan Dusun Demungan tetapi masih sesuai unsur hygiene. Pada pengabdian kepada masyarakat ini peserta dibatasi karena menjaga protocol kesehatan karena dilakukan saat pandemic Covid 19, namun antusiasme peserta bagus sekali. Setelah 2 mgg pelatihan, warga setempat sudah mulai membuat sediaan masker pell off sendiri yang diedarkan di kalangan warga setempat. Pengabdian di Dusun Demungan sangat bermanfaat bagi warga setempat
Pemanfaatan Kulit Buah sebagai Bahan Baku Eco-enzym di Dusun Demungan Tris Harni Pebriani; A. Ariani Hesti Wulan S; Eka Susanti Hanhadyanaputri; Indah Sulistyarini; Intan Martha Cahyani; Suwarmi; Yani Kresnawati; Agus Suprijono; Dhimas Adhityasmara
Jurnal Dimas Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i2.43

Abstract

Pengelolaan sampah menjadi tanggungjawab bersama antara apparat Desa, warga masyarakat maupun penggiat lingkungan hidup. Dusun Demungan merupakan salah satu dusun di Desa karanganyar Kec. Tuntang, Kab. Semarang yang warganya sebagian besar adalah petani, hasil kebunnya salah satunya adalah buah dan sayur. Jika musim panen sampah akan bertambah dan pengolahannya hanya ditimbun dengan tanah sebagai kompos yang membutuhkan tempat dan waktu yang lama. Pengolahan sampah yang dikembangkan dengan metode pemanfaatan sampah sebagai sumber daya alam dan penghasil energi salah satunya dengan pembuatan Eco enzym. Produk ini dapat dimanfaatkan untuk pembersihan lingkung, pembersih seperti desinfektan, maupun sebagai pupuk organik. Pengolahan sampah ini hanya memakai kulit buah; gula:air dengan perbandingan: 3;1:10. Tempat yang digunakan tidak membutuhkan tempat banyak, dan dapat menggunakan sampah anorganik seperti bekas botol minuman mineral, ember benas cat. Eco enzym dapat dikatakan berhasil jika berbau alkohol, agak asam dengan pH dibawah 4, berwarna coklat keruh. Bahan gula dan jenis kulit buah mempengaruhi kualitas dan kuantitas Eco enzym. Manfaat yang bisa diperoleh pada pembuatan Eco enzym ini adalah untuk pencuci pupuk, pencuci sayur, handsanitizer, pembersih lantai. Kegiatan ini dapat dikembangkan lebih lanjut ke semua dusun di desa Karanganyar agar pengolahan sampah dapat maksimal dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH GANDARIA (Bouea macrophylla Griffith) TERHADAP Staphylococcus aureus Rika Sebtiana Kristantri; Yani Kresnawati; Dewi Fitriani Puspitasari; Dwi Kurnia Rahayu
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v9i2.12347

Abstract

Buah gandaria memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Salah satu bakteri yang sering menyerang pada kulit adalah bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak buah gandaria dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini meliputi ekstraksi buah gandaria dengan metode remaserasi dengan pelarut etanol 70%, pengujian aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan metode sumuran, dengan parameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah gandaria mengandung senyawa fenolik, alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 30% dan 40% masing-masing memberikan diameter zona hambat sebesar 10,36 mm; 13,69 mm; 15,65 mm; 15,26 mm; 17,54; 18,50 mm. Ekstrak buah gandaria memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphlococcus aureus dengan kategori kuat. Kata kunci: antibakteri, buah gandaria, Staphylococcus aureus