Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi dan Pemanfaatan Labu Kuning sebagai Bahan Pangan Sehat di Desa Wisata Jamalsari Dewi Ramonah; Dewi Fitriani Puspitasari; Arik Dian Eka Pratiwi; Wulandari Wulandari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.11774

Abstract

ABSTRAK Desa Wisata Jamalsari, Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa Tengah memiliki julukan “Kampung Tematik Labu” karena cukup banyak tanaman labu kuning yang dibudidayakan. Labu kuning (Cucurbita moschata Duchesne) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar olahan makanan, salah satunya adalah kue bolu. Pemanfaatan hasil bumi ini belum optimal. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi pangan sehat dan pelatihan terkait pembuatan produk pangan sehat berupa kue bolu yang berbahan dasar labu kuning, diharapkan dengan  kegiatan tersebut dapat meningkatkan pula pemberdayaan ibu-ibu dan remaja perempuan. Metode pengabdian yang dilakukan dengan memberikan edukasi warga terkait pangan sehat dan olahan labu kuning melalui pemaparan materi dan pelatihan pembuatan bolu labu kuning kepada warga. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini warga menjadi teredukasi terkait sumber pangan sehat labu kuning serta warga dapat membuat produk serupa. Melaui edukasi dan pelatihan, dapat meningkatkan pemberdayaan warga. Kata Kunci: Labu Kuning, Kue Bolu, Jamalsari  ABSTRACT Jamalsari Tourism Village, Kedungpane Village, Mijen Subdistrict, Semarang, Central Java, has the nickname "Pumpkin Thematic Village" because of the large number of pumpkin plants that are cultivated. Pumpkin (Cucurbita moschata Duchesne) is one of the plants that can be utilized as a basic ingredient for processed foods, one of which is sponge cake. The utilization of this crop has not been optimal. This service aims to provide healthy food education and training related to making healthy food products in the form of sponge cake made from pumpkin, it is hoped that these activities can also increase the empowerment of mothers and young women. The service method is carried out by educating residents regarding healthy food and processed pumpkin through material presentation and training in making pumpkin sponge cake to residents. The conclusion of this service activity is that residents become educated regarding healthy food sources of pumpkin and residents can make similar products. Through education and training, it can increase community empowerment. Keywords: Yellow Pumpkin, Sponge Cake, Jamalsari
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH GANDARIA (Bouea macrophylla Griffith) TERHADAP Staphylococcus aureus Rika Sebtiana Kristantri; Yani Kresnawati; Dewi Fitriani Puspitasari; Dwi Kurnia Rahayu
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v9i2.12347

Abstract

Buah gandaria memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Salah satu bakteri yang sering menyerang pada kulit adalah bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak buah gandaria dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini meliputi ekstraksi buah gandaria dengan metode remaserasi dengan pelarut etanol 70%, pengujian aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan metode sumuran, dengan parameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah gandaria mengandung senyawa fenolik, alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 30% dan 40% masing-masing memberikan diameter zona hambat sebesar 10,36 mm; 13,69 mm; 15,65 mm; 15,26 mm; 17,54; 18,50 mm. Ekstrak buah gandaria memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphlococcus aureus dengan kategori kuat. Kata kunci: antibakteri, buah gandaria, Staphylococcus aureus