Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI LAPANG MESIN PENGOLAHAN SAGU PRODUKSI BENGKEL PERMESINAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS PAPUA Darma Darma; Reniana Reniana; Arbianto Arif Moh.
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 9, No 3 (2020): September 2020
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v9i3.191-200

Abstract

Papua and West Papua Province have the large potential of sago palm (Metroxylon sagu), however, until now the production and utilization is very low compared with its potential. This is because of most farmers in this area still use traditional method in processing sago.  The traditional method is labour intensive and time consuming process.  Sago farmers in this area still apply traditional ways to process sago starch due to the lack of processing machines. The objective of this research was to conduct field testing of sago processing  machine produced by Agroindustry Machinery Workshop of Papua University. The machines that have been tested consist of cylinder type sago rasping machine and stirrer rotary blade sago starch extraction machine. The machine’s performance under field condition was evaluated by measuring parameters (a) rasping capacity, (b) extraction capacity, (c) starch percentage, (d) starch yield and (e) starch loss in waste. Results showed that all parts of the machine are functioning properly and farmers can easily operate the machine.  The performances of the machines under field condition were (a) rasping capacity 1,159. 8 kg/hour, (b) extraction capacity 243.8 kg/hour, (c) starch percentage 38.26 %, (d) starch yield 93 kg/hour   and (e) starch loss in waste 1.03 %.   Keywords: cylinder type, field test, rasping machine, sago processing, starch percentage
PENGARUH METODE PENGUMPANAN BAHAN TERHADAP PERFORMANSI MESIN PEMARUT SAGU (Metroxylon sagu Rottb.) TIPE SILINDER Darma Darma; Reniana Reniana; Feri Andi Surya
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.24.2.138-147.2020

Abstract

Proses pengolahan sagu baik secara tradisional maupun secara mekanis, satu-satunya metode yang digunakan untuk mengekstrak atau memisahkan pati dari ampas adalah dengan menggunakan air.  Untuk maksud tersebut, sel-sel empulur harus dihancurkan terlebih dahulu agar pati yang terkandung di dalamnya dapat terekstrak pada saat proses ekstraksi. Pemarutan bertujuan untuk menghancurkan atau merusak struktur seluler empulur batang sagu sehingga butiran pati yang terdapat dalam sel dapat tersuspensi ke dalam air untuk kemudian dipisahkan dari ampas menggunakan saringan.  Pada saat ini, mesin pemarut sagu yang banyak digunakan oleh para petani sagu di Papu dan Papua Barat adalah tipe silinder dengan metode pengumpanan bahan tegak lurus terhadap poros silinder. Namun, di beberapa daerah potongan-potongan empulur batang sagu diumpankan ke silinder searah dengan poros.  Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh metode pengumpanan bahan terhadap performansi mesin pemarut sagu tipe silinder.  Pada penelitian ini diuji 4 arah metode pengumpanan bahan yaitu (1) parallel (0°), (2) membentuk sudut 45°, (3) sudut 67,5° dan  (4) tegak lurus (90°) terhadap poros silinder. Performansi pemarutan dievaluasi dengan mengukur kapasitas pemarutan, rendemen pemarutan, rendemen pati dan kehilangan pati pada ampas.  Hasil penelitian menunjukkan  bahwa metode pengumpanan bahan berpengaruh nyata terhadap performansi mesin pemarut sagu tipe silinder. Performansi tertinggi diperoleh pada metode pengumpanan bahan  membentuk sudut 67,5°.  Performansi mesin pemarut pada kondisi tersebut adalah (1) kapasitas pemarutan 1745kg/jam, (2) rendemen pemarutan 99,3% (3) rendemen pati 26,75% and (4) kehilangan pati pada ampas 16,0%.
Sosialisasi Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pemasaran Produk Hasil Olahan Sagu Papua di Kampung Baingkete Muh Fadli Hasa; Ponisri Ponisri; Anif Farida; Darma Darma; Bertha Mangallo; Murtiningrum Murtiningrum; Nur Abu
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.12792

Abstract

Pemanfaatan internet dapat mengurangi ketergantungan pada saluran pemasaran konvensional dan membuka peluang kerjasama dengan pelaku usaha di luar daerah. Dalam konteks pemasaran produk lokal, pemanfaatan internet sebagai media pemasaran menawarkan potensi besar dalam mendukung pertumbuhan bisnis lokal dan memperluas akses pasar. Kampung Baingkete, yang terletak di Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, memiliki potensi utama yaitu dalam bidang pertanian, terutama dalam pengolahan tanaman sagu.  Potensi pertanian ini memberikan peluang untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat dan mendukung pengembangan produk olahan lokal. Kehadiran internet di kampung Beingkete menjadi hal yang positif bagi penduduk setempat. Namun, kehadiran internet masih terbatas pada penggunaannya sebagai alat komunikasi dan belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran produk lokal. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya pemahaman mengenai cara memanfaatkan internet secara efektif untuk kegiatan pemasaran produk. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait manfaat dan potensi internet dalam mempromosikan produk-produk lokal.
OPTIMALISASI LIMBAH AMPAS SAGU SEBAGAI PAKAN TERNAK UNGGAS DI KAMPUNG BAINGKETE KABUPATEN SORONG Ponisri Ponisri; Anif Farida; Muhammad Fadli Hasa; Darma Darma; Bertha Mangallo; Murtiningrum Murtiningrum; Nur Abu
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #4 & International Community Service 2023
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah ampas sagu, melimpah di berbagai wilayah, terutama di daerah produsen utama sagu. Dalam konteks keberlanjutan lingkungan dan meningkatnya kebutuhan pangan, potensi pemanfaatan limbah ampas sagu sebagai pakan ternak unggas menjadi fokus eksplorasi. Berdasarkan kandungan nutrisi ampas sagu, optimalisasi limbah ini sebagai bahan pakan ternak unggas dianggap sebagai solusi berkelanjutan. Pemanfaatan limbah ampas sagu di Kampung Baingkete, Kabupaten Sorong, dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, termasuk peningkatan kesejahteraan petani, pemberdayaan ekonomi lokal, keberlanjutan lingkungan, peningkatan produktivitas peternakan, dan peningkatan pengetahuan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, implementasi sistem pengolahan, monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang potensi limbah ampas sagu, mengembangkan sistem pengolahan lokal, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Hasil kegiatan menyatakan bahwa penyuluhan memberikan pemahaman mendalam tentang potensi limbah ampas sagu, termasuk kandungan nutrisinya dan dampak positif penggunaannya. Pelatihan dan demonstrasi bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan, pemahaman praktis kepada peserta terkait pembuatan pakan ternak yang berkualitas. Proses pengeringan, sterilisasi, fermentasi, dan pengemasan dilakukan untuk menghasilkan pakan ternak dari limbah ampas sagu. Monitoring dan evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta terkait pembuatan pakan ternak yakni sebesar 55-60 %. Dengan demikian, kegiatan optimalisasi limbah ampas sagu diharapkan memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal, lingkungan, dan ekonomi.
Analysis of Air Distribution in a Double Tube Model Heat Exchanger System using Computational Fluid Dynamic (CFD) Reniana Reniana; Darma Darma; Paulus Payung
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 3 (2024): September 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i3.763-771

Abstract

The double-tube model heat exchanger has a construction of three tube cylinders arranged into one. This model of heat exchanger has a fairly simple construction, making it easier to manufacture and speeding up the manufacturing process. Computational Fluid Dynamics (CFD) is software that can be used to optimize the design and performance evaluation process as well as to speed up the process and minimize costs in tool development because it can represent phenomena that occur in a system. This research aims to analyze air distribution in a double tube model heat exchanger system using CFD analysis and to validate the analysis results with experiments. Based on the research results, a double tube model heat exchanger has been created with an average performance of output temperature and air velocity reaching 97.8oC and 10.4 m/s at a coconut shell fuel consumption of 0.24 kg/minute. The results of evaluating experimental data with simulations obtained RMSE values between 59.33 – 71.69, and MAPE values between 26.26 – 32.93. Meanwhile, the results of the Paired Sample T-Test show that there is no real difference between experimental data and simulation data with an R-value of 0.875 – 0.964. CFD analysis in this research can be used as a reference in the optimization process and development of heat exchangers, especially double-tube models. Keywords: CFD, Design, Double-Tube. Heat Exchanger, Simulation,
PENINGKATAN KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN KUE BERBAHAN BAKU TEPUNG SAGU PADA KAMPUNG BAINGKETE KABUPATEN SORONG Murtiningrum murtingrum; Ponisri Ponisri; Anif Farida; Bertha Mangallo; Darma Darma; Nur Abu; Muh. Fadli Hasa
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 1 (2024): June
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v8i1.1850

Abstract

Sagu memiliki potensi sebagai sumber pangan kaya kalori dan karbohidrat yang setara dengan beras. Distribusi luas tanaman sagu di Indonesia menjadikannya bahan pangan alternatif potensial untuk produk seperti tepung sagu, sirup, kue, mie, dan bio-etanol. Preferensi konsumen terhadap produk sagu menjadi kunci dalam strategi pemasaran. Kampung Baingkete di Kabupaten Sorong memiliki potensi besar dalam sumber daya alam, terutama sagu yang telah menjadi bagian integral kehidupan masyarakat untuk produksi tepung sagu dan produk olahan tradisional. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kreativitas pembuatan kue berbahan sagu, ekonomi lokal, dan pelestarian budaya. Metode meliputi sosialisasi, pelatihan, demonstrasi, monitoring, dan evaluasi. Pelatihan di Kampung Baingkete menghasilkan kue berbahan sagu seperti brownies sagu, kue gabus, chookies sagu coklat, dan chookies sagu keju. Kegiatan ini diharapkan menambah nilai ekonomi masyarakat, membuka pasar baru, meningkatkan daya saing produk lokal, serta melestarikan kearifan lokal dan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok PKK sebesar 55%.  Abstract. Sago has the potential as a high-calorie and carbohydrate-rich food source, comparable to rice. The wide distribution of sago plants in Indonesia makes it a viable alternative food source for products like sago flour, syrup, cakes, noodles, and bio-ethanol. Consumer preference for sago products is crucial for marketing strategies. Baingkete Village in Sorong Regency has significant natural resource potential, especially sago, which is integral to local life for sago flour and traditional products. The activity aims to enhance creativity in sago-based cake making, boost the local economy, and preserve local culture. Methods include socialization, training, demonstration, monitoring, and evaluation. Training in Baingkete Village produced sago-based cakes such as sago brownies, kue gabus, chocolate sago cookies, and cheese sago cookies. This activity is expected to add economic value to the community, open new market opportunities, increase local product competitiveness, and preserve local wisdom and sustainable natural resource use. Pre-test and post-test evaluations showed a 55% increase in the knowledge and skills of the PKK group.