Secara geologi kecamatan Sadang termasuk kedalam kompleks melange Luk Ulo yang merupakan percampuran berbagai jenis blok batuan yang tertanam dalam massa dasar lempung hitam bersisik (scaly clay). Percampuran ini diakibatkan oleh proses subduksi lempeng benua Eurasia dan lempeng samudera Indo-Australia pada zaman kapur. Blok-blok batuan yang tertanam dalam massa dasar lempung hitam itu beraneka jenis, baik batuan sedimen, batuan beku dan batuan metamorf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik air bersih yang dipergunakan sehari-hari oleh masyarakat kecamatan Sadang dan pola aliran airtanah dangkalnya yang selanjutnya untuk mengidentifikasi konservasi airtanah.Pendekatan survei geologi dan pengamatan hidrogeologi di lapangan menghasilkan data pH, TDS dan suhu air bersih serta kondisi pola aliran airtanah dangkalnya. Hasil identifikasi kondisi fisik air bersih di daerah Sadang memperlihatkan variasi nilai pH, TDS dan suhu. Nilai pH air berkisar antara 6,4 – 8,7, dengan rata-rata pH 7,32. Nilai pH terendah tercatat di sumur penduduk (SP) 19 dan SP 23 dengan nilai 6,4, sementara nilai pH tertinggi tercatat di Bak Penampungan (BP) 3 dan BP 4 dengan nilai 8,7. Berdasarkan standar air baku Permenkes No. 32 tahun 2017, pH air baku berada pada kisaran 6,5 – 8,5. Sehingga di empat lokasi yaitu SP 19, SP 23, BP 3 dan BP 4, dimana nilai pH-nya diluar kisaran perlu menjadi perhatian. Secara keseluruhan daerah Sadang dan sekitarnya yang mempunyai nilai rata-rata pH 7,32 merupakan daerah dengan kondisi air yang baku, sedang variasi nilai TDS berkisar antara 29-190, dengan rata-rata TDS 95,87. Nilai TDS terendah tercatat di SP 9 sebesar 29 dan nilai TDS tertinggi tercatat di SP 26 sebesar 190. Berdasarkan standar air baku Permenkes No. 32 (2017), TDS air baku maksimal 500 mg/L. Nilai TDS tertinggi yang tercatat di daerah telitian sebesar 190 mg/L, tidak melebihi 500 mg/L, sehingga secara keseluruhan kondisi titik pengamatan termasuk kedalam air baku dari segi nilai TDS. Variasi nilai suhu berkisar 270C – 320C, dengan rata-rata suhu 28,750C. Nilai suhu terendah tercatat di SP 1, SP 9, SP 10, SP 12, SP 13 sebesar 270C dan nilai suhu tertinggi tercatat di SP 31 dan BP 4 sebesar 320C. Secara keseluruhan nilai suhu air daerah telitian sesuai dengan standar baku air bersih.Pola aliran airtanah di daerah telitian mengalir dari wilayah utara dan wilayah barat menuju wilayah timur dan wilayah selatan dengan ketinggian MAT di wilayah utara dan wilayah barat pada kisaran 55 mdpl semakin ke wilayah selatan dan wilayah timur ketinggian MAT semakin tinggi mencapai 219 mdpl.Kata kunci : geologi, air bersih, Sadang, pola pengaliran, akuifer, konservasi airtanah