Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MEMFASILITASI BELAJAR MANDIRI MAHASISWA PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA Wardani, Sri; Mudzalipah, Ipah; Hidayat, Edi
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 2 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i2.7

Abstract

Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematik merupakan kemampuan mahasiswa yang perlu dikembangkan di program studi pendidikan matematika. Kemampuan ini termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi yang perlu digali agar mahasiswa mampu berpikir secara rasional, logis, sistematis, kritis dan kreatif. Aplikasi multimedia pembelajaran matematika dapat menyajikan konsep dan keterampilan tingkat tinggi dalam matematika, yang memiliki keterkaitan antara satu unsur dan unsur lainnya yang sulit diajarkan dan dipelajari melalui buku semata. Kelebihan aplikasi multimedia interaktif matematika adalah dalam menjelaskan suatu konsep dapat menuntut mahasiswa bereksplorasi dan menganalisis, mencoba dan menggali konsep serta prinsip yang termuat dalam suatu materi yang dihadapinya,  sehingga dapat membangun struktur pemahamannya. Hal ini dapat terjadi dari terintegrasinya komponen-komponen seperti suara, teks, animasi, gambar/grafik, dan video yang berfungsi untuk mengoptimalkan peran indera dalam menerima informasi ke dalam sistem memori. Saat mahasiswa mengaplikasikan program ini ia diajak untuk terlibat secara auditif, visual dan kinetik sehingga dengan pelibatan ini, informasi atau pesannya mudah dimengerti. Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat memfasilitasi mahasiswa untuk belajar mandiri dalam mengembangkan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematiknya.Kata Kunci:  kemampuan pemahaman matematik, kemandirian belajar, pembelajaran multimedia interaktif, pemecahan masalah matematik 
Analisa Spasial Risiko Longsoran Skala Kecamatan, Studi Kasus di Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo Raharjo, Puguh Dwi; Hidayat, Edi; Widiyanto, Kristiawan; Puswanto, Eko; Winduhutomo, Sueno
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol 18, No 1 (2017): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.889 KB)

Abstract

Subdistricts of Kaliwiro - Wonosobo is a region with diverse topography and included in the Karangsambung Geological Nature Reserve. The purpose of this study was to determine the role of socio-community in Karangsambung which influencing the landslides risk. In this study, we analyted every environmental physical factors to give the landslide hazard map. Analytical Hierarchy Process (AHP) is used as a method to processing landslides maps using Geographic Information System (GIS). The landslides hazard associated with the socio-community and the environment, visible role in reducing the landslides risk. The results obtained that in some places have a high-level of landslide hazard. However, the socio-community is very well in overcoming the impact and mitigation of landslides. Social conditions is very influential on the landslides risk which often occur in the Kaliwiro Sub district. Keywords: GIS, lanslide, menace, vulnerability, capacity, risk.
INTERNET USAGE AND SELF-REGULATED LEARNING ASSESSMENT AT JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN TASIKMALAYA CITY, INDONESIA El Akbar, R. Reza; Ratnaningsih, Nani; Hidayat, Edi
APTIKOM Journal on Computer Science and Information Technologies Vol 4 No 2 (2019): APTIKOM Journal on Computer Science and Information Technologies (CSIT)
Publisher : APTIKOM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

describes the pattern of relationship between internet usages on students, on the assessment of aspects of selfregulated learning. The aspect of self-regulated learning measured from 10 aspects. This study discusses the effects ofgender, the categories of schools (excellent schools and regular school), the total value of self-regulated learning andthe value of math exams. In brief, the research stages consist of three stages. The first stage of research is to createand retrieve the questionnaire data. The goal is to obtain all things related to internet usage, as well as measure aspectsof self-regulated learning assessment. The second stage of treatment on students. This treatment time is done for fourmonths, where students follow the math lesson with self-regulated learning method. Students provided with multimediadevices, textbooks and other. The third stage is the assessment or math test. The analytical method used is qualitativemethod with descriptive statistical approach. The results obtained that the dominant male students using internet forgames tend to have greater Aspects of Finding and Utilizing Relevant Learning Resources. While female, tend to bedominant in aspects of Evaluating Learning Processes and Results. The average mathematical exam results, in studentswho often use the game tend to have a higher value, compared with other students who often use social media.
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN PERILAKU KERJA INOVATIF PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG TRANSMISI DAN DISTRIBUSI GAS BUMI Hidayat, Edi; Abadi, Ferryal
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 5 (2023): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i5.3730

Abstract

Perilaku inovatif dan memiliki kesadaran terhadap pengembangan ide-ide baru maupun teknologi baru yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dapat menjadi keunggulan kompetitif yang mendukung keberlanjutan suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh gaya kepemimpinan melayani, transformasional, dan transaksional terhadap perilaku kerja inovatif dalam suatu perusahaan. Penelitian ini juga mempertimbangkan peran moderasi organizational citizenship behaviour (OCB) atau perilaku sukarela pekerja dan mediasi budaya perusahaan. Data yang dikumpulkan melibatkan 205 karyawan di salah satu perusahaan distribusi dan transmisi gas bumi di Indonesia, dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku kerja inovatif. Selain itu, gaya kepemimpinan melayani dan transformasional dapat membentuk budaya organisasi yang mendorong kreativitas, inovasi, dan penciptaan ide-ide baru. Meskipun perilaku sukarela karyawan di perusahaan cukup tinggi, penelitian ini menemukan bahwa hal tersebut tidak cukup untuk memperkuat pengaruh positif dari kepemimpinan melayani dan transformasional terhadap perilaku kerja inovatif. Implikasi manajerial dalam temuan ini menekankan pentingnya manajemen dan fungsi human capital management dalam meningkatkan kreativitas, inovasi, dan penciptaan ide-ide baru melalui gaya kepemimpinan yang tepat. Selain itu, menciptakan budaya kerja yang mendukung juga merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Kemandirian Belajar Dan Kemampuan Pemahaman Matematis: Studi Kasus di Homeschooling Fitria, Alfi Maulida Nurul; Hidayat, Edi; Muslim, Siska Ryane
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 3 (2024): Juli - September 2024 (In Progress)
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i3.1814

Abstract

Berdasarkan hasil pengisian angket kemandirian belajar peserta didik Pride Homeschooling di Kota Tasikmalaya diperoleh data terkait kategori kemandirian belajar yang dimiliki peserta didik pada kategori rendah dan sedang. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh peserta didik Pride Homeschooling, 66,7% peserta didik mampu memahami materi pembelajaran matematika hanya pada materi tertentu, sementara 33,7% lainnya menyatakan dapat memahami materi pembelajaran matematika dengan mudah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi rendahnya kemandirian belajar dan kemampuan pemahaman matematis. Peneliti menggunakan metode studi kasus dengan melibatkan 4 subjek pada kategori kemandirian belajar rendah serta 2 subjek dengan kategori kemampuan pemahaman matematis rendah. Teknik pengumpulan data terdiri dari penyebaran angket kemandirian belajar, tes kemampuan pemahaman matematis, wawancara dan triangulasi. Untuk menggali faktor rendahnya kemandirian belajar, dilakukan wawancara dengan peserta didik, orang tua/wali, dan pemilik lembaga homeschooling, dengan mengacu pada 8 indikator kemandirian belajar yang dikemukakan oleh Sumarmo dan Subliyanto. Hasilnya, teridentifikasi lima faktor internal dan satu faktor eksternal yang mempengaruhi rendahnya kemandirian belajar. Wawancara juga dilakukan terkait rendahnya pemahaman matematis dengan peserta didik, orang tua/wali, dan tutor matematika, berdasarkan pada faktor kemampuan pemahaman matematis yang dikemukakan oleh Kirk dan Gallagher, wawancara tersebut menghasilkan dua faktor internal dan satu faktor eksternal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: a) terdapat lima faktor internal dan satu faktor eksternal yang mempengaruhi rendahnya kemandirian belajar pada peserta didik di Pride Homeschooling Kota Tasikmalaya. Faktor internal tersebut diantaranya; kurangnya inisiatif belajar peserta didik; preferensi terhadap aktivitas hiburan; kurangnya kemampuan peserta didik untuk menjalin kerjasama dalam pembelajaran; kurangnya kemampuan peserta didik dalam melaksanakan strategi belajar yang efektif; serta kurangnya kemampuan peserta didik untuk melaksanakan evaluasi belajar secara mandiri. faktor eksternal yang mempengaruhi rendahnya kemandirian belajar yaitu pendampingan yang minimal dari orang tua dalam pembelajaran, b) terdapat dua faktor internal dan satu faktor eksternal yang mempengaruhi rendahnya kemampuan pemahaman matematis peserta didik di Pride Homeschooling Kota Tasikmalaya. faktor internal tersebut adalah kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika dan kurangnya kepercayaan diri peserta didik dalam pembelajaran matematika. Faktor eksternal yang teridentifikasi yaitu kurangnya kemampuan tutor dalam menjelaskan manfaat pembelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK MENUNJANG KETAHANAN PANGAN DALAM MENGHADAPI DAMPAK PANDEMI COVID-19 Herlina, Nina; Hartini, Elya; Ratnaningsih, Nani; Hidayat, Edi
Jurnal Pengabdian Siliwangi Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Univeristas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jsppm.v6i2.2303

Abstract

The PbM-KP service activities carried out by the PPM Team with a group of women fromCintaraja Village and Cipakat Village, Singaparna District, Tasikmalaya Regency, is one form ofthe Tri Dharma Perguruan Tinggi task that every lecturer must carry out.The purpose of PbM-KP dedication is to improve the mindset, skills of cultivating organicplants, improve and improve the family economy by seeking the availability of foodstuffs in theiryards, especially in the current Covid 19 pandemic conditions.Activities in the PPM program are socialization and demonstration of planting mediaprocessing, organic fertilizers and aquaponics of mina kale in the cultivation of fish in buckets,caysim / mustard greens, ginger, turmeric and lemongrass, minimizing the impact of a shortage ofspices and protein as a source of family health. Because with this application, food security can beaccelerated more quickly in the community affected by the Covid-19 pandemic.The output to be achieved from this PbM-KP community service activity is in the formof assistance to the family economy, publication of an organic vegetable farming manual in theyard, publication in a journal or national proceeding with ISSN not accredited and publication inthe local print media
Analisis Kemampuan Visualisasi Spasial dalam Menyelesaikan Soal Geometri Peserta Didik Ditinjau dari Dominasi Otak Kiri dan Kanan Zaini, Dwiki Husni; Hidayat, Edi; Hermanto, Redi
CARTESIUS : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No.1 Tahun 2025
Publisher : Unika Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan visualisasi spasial peserta didik dalam menyelesaikan soal geometri ditinjau dari dominasi otak kiri dan kanan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data terdiri dari penyebaran tes dominasi otak kiri dan kanan, memberikan tes kemampuan visualisasi spasial, dan melakukan wawancara tidak terstruktur. Instrumen yang digunakan yaitu peneliti, tes domoinasi otak kiri dan kanan, serta tes kemampuan visualisasi spasial. Subjek penelitian ini terdiri dari 2 peserta didik kelas IX-D SMP Negeri 3 Tasikmalaya yang dipilih berdasarkan pertimbangan peserta didik yang memberikan jawaban konsisten pada hasil tes dominasi otak kiri dan kanan, paling banyak memenuhi indikator kemampuan visualisasi spasial, serta memiliki kencenderungan dominasi otak yang tinggi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa peserta didik dengan dominasi otak kiri (S-17) mampu memenuhi 3 indikator kemampuan visualisasi spasial, yaitu pengimajinasian (imaging), pengonsepan (conceptualizing), dan pemecahan masalah (problem solving), sementara peserta didik dengan dominasi otak kanan (S-22) mampu memenuhi semua indikator kemampuan visualisasi spasial, yaitu pengimajinasian (imaging), pengonsepan (conceptualizing), pemecahan masalah (problem solving), dan pencarian pola (pattern seeking). S-17 membaca soal dan menuliskan informasi dengan sistematis dan detail serta lebih menguasai bahasa verbal, sedangkan S-22 membaca dan memahami soal dengan menyeluruh secara berulang, serta lebih menguasai bentuk visual. Dalam menentukan penyelesaian soal, S-17 menunjukkan pola pikir yang logis, kritis, dan linear, sedangkan S-17 menunjukkan pola pikir yang intuitif dan spasial.
Analisis Kemampuan Visualisasi Spasial dalam Menyelesaikan Soal Geometri Peserta Didik Ditinjau dari Dominasi Otak Kiri dan Kanan Zaini, Dwiki Husni; Hidayat, Edi; Hermanto, Redi
CARTESIUS : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No.1 Tahun 2025
Publisher : Unika Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan visualisasi spasial peserta didik dalam menyelesaikan soal geometri ditinjau dari dominasi otak kiri dan kanan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data terdiri dari penyebaran tes dominasi otak kiri dan kanan, memberikan tes kemampuan visualisasi spasial, dan melakukan wawancara tidak terstruktur. Instrumen yang digunakan yaitu peneliti, tes domoinasi otak kiri dan kanan, serta tes kemampuan visualisasi spasial. Subjek penelitian ini terdiri dari 2 peserta didik kelas IX-D SMP Negeri 3 Tasikmalaya yang dipilih berdasarkan pertimbangan peserta didik yang memberikan jawaban konsisten pada hasil tes dominasi otak kiri dan kanan, paling banyak memenuhi indikator kemampuan visualisasi spasial, serta memiliki kencenderungan dominasi otak yang tinggi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa peserta didik dengan dominasi otak kiri (S-17) mampu memenuhi 3 indikator kemampuan visualisasi spasial, yaitu pengimajinasian (imaging), pengonsepan (conceptualizing), dan pemecahan masalah (problem solving), sementara peserta didik dengan dominasi otak kanan (S-22) mampu memenuhi semua indikator kemampuan visualisasi spasial, yaitu pengimajinasian (imaging), pengonsepan (conceptualizing), pemecahan masalah (problem solving), dan pencarian pola (pattern seeking). S-17 membaca soal dan menuliskan informasi dengan sistematis dan detail serta lebih menguasai bahasa verbal, sedangkan S-22 membaca dan memahami soal dengan menyeluruh secara berulang, serta lebih menguasai bentuk visual. Dalam menentukan penyelesaian soal, S-17 menunjukkan pola pikir yang logis, kritis, dan linear, sedangkan S-17 menunjukkan pola pikir yang intuitif dan spasial.
Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kemandirian Belajar dan Kemampuan Pemahaman Matematis: Studi Kasus di Homeschooling Fitria, Alfi Maulida Nurul; Hidayat, Edi; Muslim, Siska Ryane
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 3 (2024): July - September 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i3.1814

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi rendahnya kemandirian belajar dan kemampuan pemahaman matematis. Kami menggunakan metode studi kasus dengan mengumpulkan data dari penyebaran angket kemandirian belajar, tes kemampuan pemahaman matematis, wawancara dan triangulasi. Subjek dipilih dari peserta didik kelas IX, XI, dan XII Pride Homeschooling Kota Tasikmalaya. Subjek dalam menggali kemandirian belajar terdiri dari 4 orang peserta didik dengan kategori kemandirian belajar rendah. Subjek dalam menggali kemampuan pemahaman matematis terdiri dari 2 orang peserta didik dengan kategori kemampuan pemahaman matematis yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat lima faktor internal dan satu faktor eksternal yang mempengaruhi rendahnya kemandirian belajar pada peserta didik di Pride Homeschooling kota tasikmalaya. Faktor internal tersebut diantaranya; kurangnya inisiatif belajar peserta didik; preferensi terhadap aktivitas hiburan; kurangnya kemampuan peserta didik untuk menjalin kerjasama dalam pembelajaran; kurangnya kemampuan peserta didik dalam melaksanakan strategi belajar yang efektif; serta kurangnya kemampuan peserta didik untuk melaksanakan evaluasi belajar secara mandiri. faktor eksternal yang mempengaruhi rendahnya kemandirian belajar yaitu pendampingan yang minimal dari orang tua dalam pembelajaran.