Nunuk Siti Rahayu
Prodi Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Univ Widya Dharma Klaten

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DIVERSIFIKASI MINUMAN TEH DALAM BENTUK INSTANS Rahayu, Nunuk Siti
MAGISTRA Vol 19, No 60 (2007): Magistra Edisi Maret
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

n/a
UMBI GARUT : ALTERNATIF SUMBER PANGAN YANG BELUM TERPIKIRKAN Rahayu, Nunuk Siti
MAGISTRA Vol 21, No 68 (2009): Magistra Edisi Maret
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

n/a
MODEL BUDAYA WIRAUSAHA BERBASIS AKULTURASI NILAI-NILAI SOSIO RELIGISIUTAS DAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL Nugroho, Arif Julianto Sri; Rahayu, Nunuk Siti
Jurnal Dinamika Manajemen (Journal of Management Dynamics) Proceeding Madic 2015
Publisher : Department of Management, Faculty of Economics, Semarang State University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jdm.v0i0.4744

Abstract

IDENTIFIKASI ANTIOKSIDAN JELLY DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK TEH HIJAU DARI BERBAGAI MEREK Wulandari, Aniek; Rahayu, Nunuk Siti; Purnomo, Wahyu
MAGISTRA Vol 28, No 95 (2016): Magistra Maret
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.427 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Identifikasi Antioksidan Jelly Dengan Penambahan Ekstrak Teh HijauDari Berbagai Merek” ini bertujuan untuk menghasilkan jelly dengan penambahan ekstrak teh hijau yang kayaantioksidan, yang bermanfaat bagi kesehatan, disukai oleh konsumen dan memenuhi standar mutu.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu perlakuan penambahanekstrak teh hijau dari merek teh hijau 4 macam yaitu (Tj) Teh Hijau Merek Kepala Jenggot, (Tt) Teh HijauMerek Tong Tji, (Tg) Teh Hijau Merek Gopek, dan (Ts) Teh Hijau Merek Sadel. Masing – masing perlakuandiulang 3 kali sehingga diperoleh 4 × 3 = 12 kali satuan percobaan. Parameter yang diukur adalah kadar air, pH,dan aktivitas antioksidan, dan uji organoleptik meliputi uji warna, rasa, dan kesukaan. Data yang diperolehkemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANAVA), dan apabila ada perbedaan antar perlakuan dilanjutdengan uji Duncan’s Range Test (DMRT) pada taraf 5 % dan 1 %.Berdasarkan penelitian ini, penambahan ekstrak dari berbagai merek teh hijau kedalam jelly berpengaruhnyata terhadap kadar air, pH, aktivitas antioksidan, warna, dan kesukaan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadaprasa jelly teh hijau yang dihasilkan.Berdasarkan uji kandungan antioksidan tertinggi pada jelly teh hijau yang menggunakan merek Tong Tjisebesar 76,147 % DPPH. Sedangkan uji organoleptik jelly teh hijau yang yang memiliki skor penilaian tertinggiadalah oleh panelis adalah jelly teh hijau merek Gopek dengan kadar air 75,813 % bb, nilai pH 7,1, aktivitasantioksidan 54,459 % DPPH, warna coklat sampai coklat tua (skor 2,80), cukup terasa teh (skor 2,95), tingkatkesukaan pada kisaran penilaian sangat suka (skor 2,90).Kata kunci : Jelly, teh hijau, antioksidan.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Pare (Momordica charantia L) terhadap Motilitas dan Morfologi Sperma Mencit Astuti, Yoni; Fitriana, Selly; Rahayu, Nunuk Siti
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of man in Family Planning extend o the birth space is rare. Therefore, improvement efforts to create the family planning tools that have characteristic safe and reversible for man ’s reproductive system are needed.It is wellknown that pare (Momordica charantia,L) showed the effect of spermatogenesis inhibition. The aim of this study is to reveal the influence of bitter melon extract on mice sperm activity. This experimental study used male mice which were given bitter melon extract by oral intubations. Twenty mice were divided into 2 groups. Group A was treated with bitter melon extract for 4 weeks and group B for 6 weeks. Each group were further divided into 5 subgroups which were treated with different dose 500, 600, 700, 800 mg/kg body weight/day and control subgroups were treated with aquadest. After this, mice were decapitated, and the left and right terminals of the epididymis were sectioned. Then the motility and morphology of the sperms cells were examined cupically. The results showed that there was a correlation between dose of extract, motility and morphology of sperms. The ANOVA analysis showed that there were significants differenced, at motility A(r = - 0,583), B(R = - 0,839) p = 0,27, normal morphology A(r = - 0,946), B(r = - 0,962) p = 0,000, abnormal morphology A(r = 0,930), B(r = 0,962) p = 0,000. It is concluded that the decreasing of motility and normal morphology of sperms were liniar with the increasing of dose and duration of extract treatment for sperm motility. The most minimally effective dosage were : 500 mg/weight/day during 4 weeks.Peran pria dalam mengikuti program Keluarga Berencana (KB) untuk menjaga jarak kelahiran anak masih sangat sedikit. Sehingga perlu usaha untuk menciptakan alat KB yang aman dan bersifat sementara bagi pria. Pare (Momordica charantiaL) diketahui memiliki efek penghambatan spermatogenesis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Mencit sebanyak 20 ekor terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok A (kelompok diberi perlakuan selama 4 minggu dan kelompok B (kelompok yang diberi perlakuan selama 6 minggu). Tiap kelompok terdiri dari 5 sub kelompok dengan dosis berbeda, yaitu 500, 600, 700, 800 mg ekstrak pare/kg BB/hari dan sub kelompok kontrol yang diberi aquadest. Setelah masa perlakuan, mencit didekapitasi, epididimis bagian akhir dari saluran reproduksi sebelah kanan dan kiri diambil, dibuat suspensi dengan NaCl 0,9%. Dihitung motilitas sperma ,dihitung morfologi normal dan morfologi tidak normal. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara dosis ekstrak dengan motilitas pada kelompok A : (r = -0,583) sedang pada kelompok B : (r = -0,839) dan korelasi dosis dengan morfologi sel sperma normal pada kelompok A : (r = -0,946), pada kelompok B : (r = -0,962) dan korelasi dosis dengan kelompok abnormal pada kelompok A : (r = 0,930) , pada kelompok B : (r = 0,962).Sedangkan uji ANOVA menunjukkan adanya beda nyata , yaitu antara dosis dengan pada motilitas p = 0,27 antara dosis dengan p = 0,000, morfologi abnormal p = 0,000. Disimpulkan bahwa penurunan motilitas dan morfologi sperma berbanding lurus dengan peningkatan dosis dan lama perlakuan. Dosis efektifminimal adalah 500mg/BB/hari selama waktu 4 minggu.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Pare (Momordica charantia L) terhadap Motilitas dan Morfologi Sperma Mencit Astuti, Yoni; Fitriana, Selly; Rahayu, Nunuk Siti
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v9i1.1588

Abstract

The role of man in Family Planning extend o the birth space is rare. Therefore, improvement efforts to create the family planning tools that have characteristic safe and reversible for man ’s reproductive system are needed.It is wellknown that pare (Momordica charantia,L) showed the effect of spermatogenesis inhibition. The aim of this study is to reveal the influence of bitter melon extract on mice sperm activity. This experimental study used male mice which were given bitter melon extract by oral intubations. Twenty mice were divided into 2 groups. Group A was treated with bitter melon extract for 4 weeks and group B for 6 weeks. Each group were further divided into 5 subgroups which were treated with different dose 500, 600, 700, 800 mg/kg body weight/day and control subgroups were treated with aquadest. After this, mice were decapitated, and the left and right terminals of the epididymis were sectioned. Then the motility and morphology of the sperms cells were examined cupically. The results showed that there was a correlation between dose of extract, motility and morphology of sperms. The ANOVA analysis showed that there were significants differenced, at motility A(r = - 0,583), B(R = - 0,839) p = 0,27, normal morphology A(r = - 0,946), B(r = - 0,962) p = 0,000, abnormal morphology A(r = 0,930), B(r = 0,962) p = 0,000. It is concluded that the decreasing of motility and normal morphology of sperms were liniar with the increasing of dose and duration of extract treatment for sperm motility. The most minimally effective dosage were : 500 mg/weight/day during 4 weeks.Peran pria dalam mengikuti program Keluarga Berencana (KB) untuk menjaga jarak kelahiran anak masih sangat sedikit. Sehingga perlu usaha untuk menciptakan alat KB yang aman dan bersifat sementara bagi pria. Pare (Momordica charantiaL) diketahui memiliki efek penghambatan spermatogenesis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Mencit sebanyak 20 ekor terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok A (kelompok diberi perlakuan selama 4 minggu dan kelompok B (kelompok yang diberi perlakuan selama 6 minggu). Tiap kelompok terdiri dari 5 sub kelompok dengan dosis berbeda, yaitu 500, 600, 700, 800 mg ekstrak pare/kg BB/hari dan sub kelompok kontrol yang diberi aquadest. Setelah masa perlakuan, mencit didekapitasi, epididimis bagian akhir dari saluran reproduksi sebelah kanan dan kiri diambil, dibuat suspensi dengan NaCl 0,9%. Dihitung motilitas sperma ,dihitung morfologi normal dan morfologi tidak normal. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara dosis ekstrak dengan motilitas pada kelompok A : (r = -0,583) sedang pada kelompok B : (r = -0,839) dan korelasi dosis dengan morfologi sel sperma normal pada kelompok A : (r = -0,946), pada kelompok B : (r = -0,962) dan korelasi dosis dengan kelompok abnormal pada kelompok A : (r = 0,930) , pada kelompok B : (r = 0,962).Sedangkan uji ANOVA menunjukkan adanya beda nyata , yaitu antara dosis dengan pada motilitas p = 0,27 antara dosis dengan p = 0,000, morfologi abnormal p = 0,000. Disimpulkan bahwa penurunan motilitas dan morfologi sperma berbanding lurus dengan peningkatan dosis dan lama perlakuan. Dosis efektifminimal adalah 500mg/BB/hari selama waktu 4 minggu.