Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Gesture: Jurnal Seni Tari

FUNGSI FOLAYA PADA ACARA FOKO™O SIMATE DALAM UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT NIAS Zebua, Ayu Marnila; Rahayu, Tuti
Gesture: Jurnal Seni Tari Vol. 11 No. 1 (2022): Gesture: Jurnal Seni Tari (April)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gest.v11i1.34273

Abstract

Abstract - This study aims to describe the function of Folaya at the Foko'o Simate event in the traditional ceremony of the death of the Nias community, especially in Hiliweto village, Gido District, Nias Regency. The theory used in this study is the theory of M. Jazuli about the function of dance as a means of traditional ceremonies related to events in human life in the form of death. The population in this study is the Nias community in Hiliweto Village, Gido District, Nias Regency, such as traditional leaders, community leaders, artists and cultural experts. The sample refers to 6 people, namely 2 artists, 2 cultural observers, 1 traditional leader and 1 community leader who clearly know about Folaya at the Nias community death ceremony. The research method used in this research is descriptive qualitative method with data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation in the field. In qualitative research methods, research results are described and described in accordance with the facts on the ground. The results of the study indicate that Folaya functions as a means of traditional ceremonies in the Nias community's death ceremony which is a medium for conveying respect to someone who has died. Keywords: Folaya, Function, Death Ceremony       Abstrak “ Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi Folaya pada acara Foko™o Simate dalam upacara adat kematian masyarakat Nias khususnya di desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabuparen Nias. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari M. Jazuli tentang fungsi tari sebagai sarana upacara adat yang berkaitan dengan peristiwa kehidupan manusia berupa kematian. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Nias yang ada di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, seniman dan budayawan. Sampel merujuk pada 6 orang yaitu 2 seniman, 2 budayawan, 1 tokoh adat dan 1 tokoh masyarakat yang mengetahui secara jelas tentang Folaya pada upacara kematian masyarakat Nias. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan. Dalam metode penelitian kualitatif, hasil penelitian digambarkan dan diuraikan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Hasil penelitian mengatakan bahwa Folaya  berfungsi sebagai sarana upacara adat dalam upacara kematian masyarakat Nias yang menjadi media penyampaian rasa hormat kepada seseorang yang sudah meninggal. Kata Kunci: Folaya, Fungsi, Upacara Kematian.
STUDI KOMPARATIF BENTUK PENYAJIAN TARI SERAMPANG XII YANG BERKEMBANG DI DELI SERDANG DENGAN TARI SERAMPANG XII VERSI MANUSKRIP Damayanti, Intan; Rahayu, Tuti
Gesture: Jurnal Seni Tari Vol. 13 No. 2 (2024): Gesture: Jurnal Seni Tari (October)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gjst.v13i2.64634

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adanya perbedaan bentuk penyajian pada Tari Serampang XII yang sudah berkembang di Deli Serdang dengan Tari Serampang XII versi Manuskrip. Penulis menggunakan landasan teoritis Sugiyono (2014:54) dan teori M.Zajuli (1994:9) agar dapat menjelaskan serta menguatkan judul yang terkait dengan Studi Komparatif Bentuk Penyajian Tari Serampang XII yang berkembang Di Deli Serdang dengan Tari Serampang XII Versi Manuskrip dan mengguakan teori studi komparatif dan teori bentuk penyajian. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari beberapa aspek yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di Museum Deli Serdang dan Sanggar Cipta Pesona. Penelitian dilakukan pada bulan April 2023 sampai Juni 2023. Populasi dan Sampel terdiri dari 2 seniman tari Deli Serdang dan 2 pasang penari Sanggar Cipta Pesona. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan dari Tari Serampang XII yang sudah berkembang di Deli Serdang dengan Tari Serampang XII versi Manuskrip dari bentuk penyajiannya yang dapat dilihat dari aspek-aspek yang terdiri dari gerak kaki, busana, musik, pola lantai dan beberapa ragam gerak yang sangat terlihat perbedaannya pada ragam ke 10 yaitu ragam datang mendatangi.