Salamah Salamah
(Sxopus ID: 57211532199) Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction.) dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 75 Kota Bengkulu Sukarno Sukarno; Salamah Salamah
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 18, No 1 (2019): JUNI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v18i1.1867

Abstract

Abstract: Effect of ARCS Learning Model (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) and Motivation on Social Studies Learning Outcomes of 5th Grade Students 75th State Elementary in Bengkulu City. This study aimed to determine the differences in student learning outcomes using the ARCS learning model with conventional learning models in class V of SD Negeri 75 Kota Bengkulu, differences in learning outcomes from groups of students with high learning motivation levels using the ARCS learning model with conventional learning models in class V SD Negeri 75 Kota Bengkulu, differences in learning outcomes from groups of students with low learning motivation levels using the ARCS learning model with conventional learning models in class V of SD Negeri 75 Kota Bengkulu, and interaction of learning models with motivation towards learning outcomes of fifth grade students at SD Negeri Kota Bengkulu. This study uses a quantitative approach with a type of quasi-experimental research. The subjects of this study were 75 elementary school students in the city of Bengkulu, totaling 62 students. Data collection is done by using tests and questionnaires with a research design using factorial 2X2. Data analysis techniques, using the "t" test and "F" test The results showed 1) Overall there are differences between student learning outcomes taught by using the ARCS learning model with conventional learning models IPS subjects class V SD Negeri Bengkulu city. By showing the test results "t" Sig. 0,000 (2-tailed) <0.050. 2) there are differences in learning outcomes of students with high learning motivation between those taught by using the ARCS learning model with conventional learning models on social studies subjects in class V of SD Negeri 75 Kota Bengkulu. By showing the results of the "t" test sig value of 0.010 <alpha 5% (0.050). 3) there is no difference in learning outcomes of students with low learning motivation between those taught by using the ARCS learning model with conventional learning models on social studies subjects in class V 75 SD Negeri Bengkulu city. With the results of the "t" test, the sig value is 0.235> alpha 5% (0.050). 4) There is no interaction between the learning model and learning motivation towards student learning outcomes in social studies subjects in grade V in SD Negeri 75 Kota Bengkulu. By showing the results of the "F" test sig. 0.490> 0.050 .Abstrak: Pengaruh Model Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V  SD Negeri 75 Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ARCS dengan model pembelajaran konvensional pada kelas V SD Negeri 75   Kota Bengkulu, perbedaan hasil belajar dari kelompok siswa yang tingkat motivasi belajar tinggi dengan menggunakan model pembelajaran ARCS dengan model pembelajaran konvensional pada kelas V SD Negeri 75  Kota Bengkulu, perbedaan hasil belajar dari kelompok siswa yang tingkat motivasi belajar rendah dengan menggunakan model pembelajaran ARCS dengan model pembelajaran konvensional pada kelas V SD Negeri 75  Kota Bengkulu, dan interaksi model pembelajaran dengan motivasi terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen . Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri 75 kota Bengkulu  yang berjumlah 62 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan angket dengan desain penelitian menggunakan factorial 2X2.  Teknik analisis data, menggunakan uji “t” dan uji “F” Hasil penelitian menunjukkan 1) Secara keseluruhan terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ARCS dengan model pembelajaran konvensional mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri kota Bengkulu. Dengan ditunjukkan hasil uji “t” Nilai Sig.  0,000 (2-tailed) < 0.050. 2) terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi antara yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ARCS dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 75 kota Bengkulu. Dengan ditunjukkan hasil uji “t” Nilai sig sebesar 0.010 <  alpha  5%  (0,050). 3) tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan motivasi belajar rendah antara yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ARCS dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 75 kota Bengkulu. Dengan ditunjukkan hasil uji “t” Nilai sig sebesar 0.235 > alpha  5%  (0,050). 4) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V  SD Negeri 75 kota Bengkulu.  Dengan ditunjukkan hasil uji “F” sig. 0.490 > 0.050.
Hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 10 Kota Bengkulu Lusi Permata Sari; Asiyah Asiyah; Salamah Salamah
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v5i1.7669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan jenis metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional untuk menguji hubungan antara dua variabel yaitu variabel X dan Y. Populasi dari penelitian ini berjumlah 191 siswa dengan jumlah sampel 66 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini berupa observasi, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa uji prasyarat, yaitu uji normalitas data, uji homogenitas data, dan hipotesis data. Untuk uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat (hitung), sedangkan pengujian hipotesis data menggunakan kompratif Product Moment. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari uji korelasional Product Moment, hasil dari  sebesar 0,975. Kemudian dengan dilihat dengan nilai koefisien “r” product moment dari 66 adalah 0,975. Maka artinya lebih besar dari  yaitu 0,975 0,235. Dari angka tersebut menunjukkan adanya korelasi antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 10 Kota Bengkulu. Dengan demikian, untuk hipotesis alternatif) dalam penelitian ini diterima, sedangkan hipotesis nihil () ditolak. 
Peran Guru IPS dalam Mengantisipasi Pelecehan Seksual Putri Ningsih; Adisel Adisel; Salamah Salamah
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6402

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui peran guru IPS dalam mengantisipasi pelecehan seksual di SMP Negeri 2 Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang. Jenis penelitian yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan). Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru IPS dalam mengantisipasi pelecehan seksual, dengan menasehati peserta didik untuk memperhatikan lingkungan dan pertemanan agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif, selain memberikan motivasi, juga menjadi tempat cerita masalah yang dihadapi peserta didik. Kendala yang dihadapi guru IPS dalam mengantisipasi pelecehan seksual adalah belum terprogramnya pengetahuan tentang pendidikan seks karena program tersebut sudah tidak aktif lagi dan terhenti. Sekolah mengalami kendala untuk mengadakan program pendidikan seks secara terstruktur. Simpulan penelitian ini yaitu guru harus memberikan pemahaman mengenai pendidikan seks, mengarahkan peserta didik agar tidak terjerumus kepada hal yang negatif, menasehati, memperhatikan permasalahan yang dihadapi peserta didik. Kendala dalam mengantisipasi pelecehan seksual: Peserta didik sulit memahami kosakata yang jarang didengar dan belum terprogram pendidikan seks karena kendala biaya. Kata Kunci: Guru IPS, Motivasi, Pelecehan Seksual.
Pengaruh Ice Breaking terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Ouci Utami; Adisel Adisel; Salamah Salamah
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol. 7 No. 1 (2024): Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v7i1.7622

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh ice breaking terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMPN 13 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukan bawah motivasi belajar siswa kelas VII C dengan menggunakan ice breaking saat proses pembelajaran lebih baik dar pada kelas VII D yang menggunakan konvensional di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu. Hal tersebut dapat dibuktikan pada hasil skor motivasi siswa kelas VII C yang menggunakan ice breaking yaitu dalam kategori sedang dan tinggi sebanyak 23 siswa (79%) dengan skor 71 sampai 86 sedangkan hasil skor motivasi belajar siswa kelas VII D yang menggunakan metode konvensional sebanyak 26 siswa dengan skor 67 sampai 83. Selain itu dapat dibuktikan juga dengan hasil perhitungan Uji T karena dk pembilang 50 pada taraf 5% yaitu 2,021. Dengan demikian thitung > ttabel (2,239>2,021). Simpulan dari analisis tersebut diperoleh bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Sehingga kelas yang diajarkan menggunakan ice breaking memiliki motivasi belajar yang baik sehingga mata pelajaran IPS mudah dipahami. Kata Kunci: Ice Breaking, Motivasi Belajar, IPS