Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Desain Vaksin Berbasis Epitop dengan Pendekatan Bioinformatika untuk Menekan Glikoprotein Spike SARS-CoV-2 M Afrizal Firmansyah; Aris Susilo; Septina D Haryanti; Rina Herowati
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 18 No 2 (2021): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jfi.v18i2.1351

Abstract

Vaccination is one of the main prevention of the spread of Covid-19. Technological engineering based on virus attenuation has been applied in vaccine development. This study aims to obtain an epitope-based vaccine design with low risk of allergic reactions, safe, and inexpensive. The design of the vaccine was conducted by the collection of SARS-CoV-2 sequence data, phylogenetic analysis, prediction of protein antigenicity, and identification of CD 8+ T cell epitopes. Furthermore, epitope conservation and immunogenicity prediction, as well as molecular docking analysis were carried out to see the interaction between epitopes and alleles. The next step was B cell epitope prediction, population coverage prediction, construction and visualization of vaccine design, structural analysis and validation, interaction analysis between vaccines with TLR 3 and TLR 4, and evaluation of vaccine design immunogenicity. All stages were carried out using the appropriate webserver. The designed vaccine had an antigenicity of 0.5134, not toxic, and not allergenic. The physicochemical parameters met the requirements except for the molecular weight which was less than 40 KDa. The designed vaccine was predicted to have a population coverage of 95.14% for the Indonesian population. The results of the immunogenicity prediction of the vaccine design showed an increase of IgM and IgG until day 35.
Analisis Pengukuran Kondisi Lingkungan Kerja Pada Area Workshop dan Office di PT Duta Bara Utama, Kabupaten Muara Enim Pratama, Wahyu Panggaran; Reni Arisanti; Aris Susilo
Blantika: Multidisciplinary Journal Vol. 3 No. 10 (2025): Special Issue
Publisher : PT. Publikasiku Academic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/blantika.v3i10.430

Abstract

Lingkungan kerja yang tidak optimal pada industri pertambangan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Berdasarkan observasi awal di PT Duta Bara Utama, teridentifikasi permasalahan terkait tingkat kebisingan, pencahayaan, dan aspek ergonomi yang belum memenuhi standar yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi lingkungan kerja di area workshop dan office PT DBU, meliputi aspek kebisingan, pencahayaan, ergonomi, dan identifikasi risiko kerja (HIRA). Hasil pengukuran menunjukkan tingkat kebisingan di sekitar genset mencapai 87,9 dB, melebihi ambang batas 85 dB. Intensitas pencahayaan di semua titik kerja juga berada di bawah standar 300 lux. Evaluasi ergonomi menunjukkan postur kerja yang tidak ideal dan penggunaan fasilitas kerja yang kurang sesuai. Penelitian ini juga melakukan penilaian HIRA dan menemukan berbagai potensi bahaya fisika, kimia, biologi, dan ergonomi, baik di area office maupun workshop. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan telah menerapkan beberapa upaya pengendalian, seperti penambahan pencahayaan, pemasangan peredam suara, rotasi kerja, dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Hasilnya, risiko kerja dapat ditekan dari tingkat tinggi menjadi rendah. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan tambang.
EVALUASI TEKNIK PENANGANAN SWABAKAR PADA STOCKPILE DI PT BUDI GEMA GEMPITA, LAHAT, SUMATERA SELATAN Pingky Yuito; Ridho Yovanda; Aris Susilo
Jurnal Humaniora dan Sosial Sains Vol. 2 No. 3 (2025)
Publisher : Pojok Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap teknik penanganan swabakar yang saat ini diterapkan di PT Budi Gema Gempita. Untuk mencapai tujuan ini, digunakan metode penelitian gabungan yang meliputi observasi lapangan untuk mengamati praktik penimbunan dan penanganan, pengukuran suhu secara berkala menggunakan termogun industri untuk mendeteksi titik panas, wawancara dengan operator untuk memahami prosedur standar, serta analisis data sekunder. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa faktor pemicu utama swabakar di lokasi adalah kombinasi dari karakteristik internal batubara, yaitu tingginya kadar Total Moisture (31,36%) dan volatile matter (40,45%), yang diperparah oleh lama penyimpanan melebihi dua bulan. Pengukuran suhu lapangan berhasil mendeteksi adanya titik kritis di Seam 6 dengan temperatur mencapai 72°C, mengindikasikan proses oksidasi yang sudah berjalan lanjut dan memerlukan penanganan segera. Studi ini mengevaluasi dua metode penanganan: penggunaan excavator saja dan kombinasi excavator dengan cairan kimia. Terbukti bahwa penanganan konvensional dengan membongkar dan mendinginkan tumpukan menggunakan excavator cukup efektif untuk disipasi panas. Namun, metode kombinasi yang menyemprotkan cairan kimia setelah pembongkaran menunjukkan hasil yang jauh lebih superior, karena mampu menurunkan suhu secara drastis dan lebih cepat sekaligus menghentikan proses oksidasi dengan melapisi permukaan batubara, sehingga menawarkan solusi yang lebih efisien dan tuntas.
EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) PADA WORKSHOP DI PT LEMATANG COAL LESTARI (LCL) MUARA ENIM Niky Oktariza; Ridho Yovanda; Aris Susilo
Jurnal Humaniora dan Sosial Sains Vol. 2 No. 3 (2025)
Publisher : Pojok Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas pertambangan batubara PT LCL di Muara Enim yang intensif menggunakan alat berat menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari area workshop, sehingga pengelolaan yang patuh regulasi menjadi krusial untuk mencegah risiko lingkungan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis limbah B3 yang dihasilkan dan mengevaluasi tingkat kesesuaian sistem pengelolaannya berdasarkan PERMEN LHK No. 6 Tahun 2021. Melalui metode deskriptif evaluatif, data dikumpulkan dengan observasi langsung di workshop dan Tempat Penyimpanan Sementara (TPS), wawancara dengan personel, serta analisis dokumen seperti logbook dan manifes. Hasil identifikasi menunjukkan limbah B3 yang dominan meliputi oli bekas, filter bekas, aki bekas, majun terkontaminasi, dan kemasan B3 bekas. Alur pengelolaan di perusahaan sudah terstruktur, mulai dari pewadahan, pengumpulan, hingga penyimpanan di TPS sebelum diserahkan ke pihak ketiga pengolah berizin. Evaluasi menyimpulkan bahwa sebagian besar aspek pengelolaan, seperti konstruksi TPS, pemisahan jenis limbah, dan kontrak pihak ketiga, telah memenuhi peraturan. Namun, masih ditemukan kekurangan minor yang memerlukan perbaikan, terutama pada kelengkapan pelabelan di setiap wadah limbah dan praktik penataan atau housekeeping di dalam TPS yang belum optimal.