Dermiyati Dermiyati
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.) PADA TANAH ULTISOL, GEDONG MENENG Sopiyani Sopiyani; Jamalam Lumbanraja; Dermiyati Dermiyati; M. A. Syamsul Arif
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.995 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2110

Abstract

Pupuk Organonitrofos merupakan jenis pupuk organik yang berasal dari proses pengomposan kotoran sapi segar dan batuan fosfat yang ditambahkan mikroba pelarut fosfat dan mikroba penambat nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia yang menghasilkan pertumbuhan, produksi dan serapan hara terbaik pada tanaman cabai merah keriting, dan menetapkan efektivitas pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia secara agronomi (RAE) dan ekonomi pada tanaman cabai merah keriting. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedong Meneng pada titik koordinat 5° 22’ 10" LS dan 105°14’ 38" BT dengan ketinggian 146 m di atas permukaan laut dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian lapang dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai Maret 2013. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 ulangan disusun dalam Rancangan Acak kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan yaitu: A (Kontrol), B (300 kg urea ha -1 , 150 kg SP36 ha -1 , 150 kg KCl ha -1 ), C (3.000 kg Organonitrofos ha -1 ), D (150 kg urea ha -1 , 100 kg SP36 ha -1 , 100 kg KCl ha -1 , 500 kg Organonitrofos ha -1 ), E (100 kg urea ha -1 , 50 kg SP36 ha -1 , 50 kg KCl ha -1 , 1.000 kg Organonitrofos ha -1 ), F (100 kg urea ha -1 , 50 kg SP36 ha -1 , 50 kg KCl ha -1 , 2.000 kg Organonitrofos ha -1 ). Data dianalisis dengan analisis ragam dan perbedaannilai tengah perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan: Pemberian pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan, bobot basah dankering berangkasan, serapan NPK tanaman, dan NPK tanaman + buah cabai merah keriting. Perlakuan E (100 kg urea ha -1 , 50 kg SP36 ha -1 , 50 kg KCl ha -1 , 1.000 kg Organonitrofos ha -1 ) dan F (100 kg urea ha -1 , 50 kg SP36 ha -1 , 50 kg KCl ha -1 , 2.000 kg Organonitrofos ha -1 ) berpengaruh nyata meningkatkan bobot segar, bobot kering buah dan serapan NPK buah cabai merah keriting. Tidak terdapat korelasi antara serapan NPK dengan tinggi tanaman. Terdapat korelasi antara serapan NPK dengan bobot segar, bobot kering buah dan bobot basah berangkasan cabai merah keriting. Perlakuan E efektif dalam meningkatkanproduksi buah cabai merah keriting secara agronomis (RAE) dan ekonomis.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DENGAN PUPUK KIMIA PADA TANAMAN CABAI RAWIT KATHUR (Capsicum frutescens) DI TANAH ULTISOL Bella Christine; Jamalam Lumbanraja; Dermiyati Dermiyati; Sutopo Ghani Nugroho
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.181 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2106

Abstract

Pupuk Organonitrofos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari hasil dekomposisi campuran kotoran sapi segar dan batuan fosfat alam yang baru dikembangkan di Provinsi Lampung. Penelitan ini bertujuan untuk mempelajari uji efektivitas dan pengaruh pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman cabai rawit kathur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2012 di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 ulangan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan adalah A=tanpa pemupukan, B=1.000 kg urea ha-1, 400 kg SP36 ha-1, 300 kg KCl ha-1, C=800 kg urea ha-1, 300 kg SP36 ha-1, 300 kg KCl ha-1, 500 kg Organonitrofos ha-1, D=600 kg urea ha-1, 200 kg SP36 ha-1, 200 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1, E=400 kg urea ha-1, 100 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1, F=5.000 kg Organonitrofos ha-1. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) Perlakuan pupuk kombinasi E (400 kg urea ha-1 , 100 kg SP36 ha-1 , 100 kg KCl ha-1 , 2.000 kg Organonitrofos ha-1) dan pupuk Organonitrofos tunggal dengan dosis 5.000 kg ha-1 efektif terhadap produksi secara RAE masing-masing sebesar 47 dan 176%, serta perlakuan pupuk Organonitrofos tunggal menunjukkan yang paling ekonomis (2) Kombinasi pupuk Organonitrofos dan pupuk kimia dengan dosis 400 kg urea ha-1, 100 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan serapan hara NPK, sedangkan produksi terbaik terdapat pada perlakuan pupuk Organonitrofos tunggal dengan dosis 5.000 kg ha-1.
UJI EFEKTIFITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA Maya Azhari; Jamalam Lumbanraja; Henrie Buchari; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.713 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2036

Abstract

Pupuk Organonitrofos merupakan pupuk berbahan baku kotoran sapi, batuan fosfat, mikroorganisme pelarut fosfat (MPF) dan N-fikser yang baru dikembangkan di Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik dari kombinasi pupuk Organonitrofos dengan pupuk kimia dalam meningkatkan pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman kedelai pada musim tanam ketiga, serta menguji efektivitas pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimiasecara agronomi maupun secara ekonomi pada tanaman kedelai musim tanam ketiga. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Desember 2013 di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung. Pada penelitian ini terdapat 6 perlakuan dan 3 ulangan. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos dengan pupuk kimia 40 kg urea ha -1 , 50 kg SP-36 ha -1 , 50 kg KCl ha -1 , 2500 kg Organonitrofos ha -1 memberikan nilai tertinggi dibandingkan perlakuan kombinasi lainnya dalam hal bobotpolong, bobot biji dan serapan hara N, P dan K biji. Kombinasi pupuk Organonitrofos dengan pupuk kimia memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot berangkasan, serapan hara N, P dan K tanaman dan produksi secara RAE (Relative Agronomic Effectiviness) pada perlakuan 20 kg urea ha -1 , 25 kg SP-36 ha -1 , 25 kg KCl ha -1 , 3000 kg Organonitrofos ha -1
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA BAGAS TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU TAHUN KE-5 Mufli Hatus Salamah; Ainin Niswati; Dermiyati Dermiyati; Sri Yusnaini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.472 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i3.1856

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan aplikasi mulsa bagas terhadap populasi dan biomassa cacing tanahpada lahan pertanaman tebutahun Ke-5. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Oktober 2015,di lahan pertanaman tebu PT GMP dengan perlakuan sistem olah tanah dan aplikasi mulsa bagas. Analisis cacing tanah dilakukan di Laboratorium Biologi Ilmu Tanah dan analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian disusun secara split plot dalam rancangan acak kelompok terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan atau 20 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam yang sebelumnya telah diuji homogenitas ragamnya dengan Uji Bartlett dan aditivitasnya dengan Uji Tukey. Rata-rata nilai tengah diuji dengan uji BNT pada taraf 5%. Untuk mengetahui hubungan antara populasi dan biomassa cacing tanah dengan C-organik, pH, kadar air, dan suhu tanah dilakukan uji korelasi. Cacing tanah diamati dengan metode hand sorting dengan membuat monolith dengan ukuran 50 cm x 50 cm sedalam 30 cm dengan cara digali. Hasil penelitian pada pertanaman tebu tahun ke-5 menunjukan bahwa perlakuan tanpa olah tanah populasi cacing tanah pada pengamatan 9 BST dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 3 BST lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan olah tanah intensif pada lahan pertanaman tebu tahun ke-5, sedangkan pemberian mulsa bagas populasi cacing tanah lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa mulsa bagas pada pengamatan 3 BST. Tidak terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi mulsa bagas terhadap populasi dan biomassa cacing tanah. Terdapat 2 famili cacing tanah yang didapat yaitu famili Lumbricidae dan Glossoscolecidae.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA PADA TANAMAN JAGUNG DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG Azanu Rudit Septima; Jamalam Lumbanraja; Dermiyati Dermiyati; Sutopo Ghani Nugroho
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.022 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1982

Abstract

Organonitros merupakan pupuk organik formula baru yang perlu diuji efektivitas aplikasi pupuk tersebut terhadap tanaman, khususnya tanaman pangan dan hortikultura. Dalam hal ini, ujiefektivitas aplikasi pupuk Organonitrofos, dikombinasikan dengan pupuk kimia, dilakukan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi dosis pupuk Organonitrofos dan pupuk kimia yang paling mempengaruhi pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman jagung dan menguji efektivitas pupuk Organonitrofos terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman jagung. Percobaan plot (plot experiment) dengan tanaman jagung dilakukan di Kebun Laboratorium Lapang Terpadu Pakultas Pertanian Unila di Gedung Menang. Percobaan dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan 6 perlakuan dan ulangan 3. Ukuran petak percobaan 3 x 3 m. Perlakuan percobaan meliputi: Kontrol (tanpa pupuk); 100% pupuk kimia rekomendasi; 10% substitusi dengan Organitrofos; 20% substitusi dengan Organitrofos;40% substitusi dengan Organitrofos; dan 100% pupuk Organonitrofos. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dari performance pertumbuhan tanaman (bobot brangkasan) dan produksi jagung (bobot pipilan kering dan bobot seratus butir) terbukti secara konsisten perlakuan kombinasi pupuk kimia dengan Organonitrofos, yaitu substitusi sebagian pupuk kimia anjuran dengan pupuk Organonitrofos sebesar 40%, menghasilkan berangkasan tanaman, produksi pipilan kering, dan bobot seratus butir jagung tertinggi, diikuti pada peringkat kedua oleh perlakuan 100% pupuk Organonitrofos tanpa kombinasi dengan pupuk kimia
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME TANAH (C-MIK) PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) TAHUN KE-5 Nur Mutiara Pauza; Ainin Niswati; Dermiyati Dermiyati; Sri Yusnaini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.542 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i2.1866

Abstract

Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas lahan yang telah terdegradasi antara lain dengan penerapan sistem tanpa olah tanah (TOT) dan pemberian mulsa bagas. Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh olah tanah dan aplikasi mulsa bagas terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terbagi dan disusun secara split plot dengan 5 ulangan. Sebagai petak utama adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu: T 0 = tanpa olah tanah; T 1 = olah tanah intensif dan anak petak dalam penelitian ini adalah penggunaan limbah pabrik gula (M) yaitu: M 0 = tanpa mulsa ; M 1 = mulsa bagas 80 ton ha -1 . Semua perlakuan diaplikasikan pupuk anorganik NPK, dan aplikasi bahan organik BBA 80 t ha -1 . Data yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan Uji Bartlet dan aditivitasnya dengan Uji Tukey, serta uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sistem olah tanah tidak berpengaruh terhadap C-mik tanah, pada perlakuan aplikasi mulsa bagas hasil C-mik tanah lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa mulsa bagas pada waktu pengamatan 0, 3 dan 9 BST dan tidak terdapat interkasi antara sistem olah tanah dan aplikasi mulsa bagas terhadap C-mik tanah. Terdapat korelasi antara pH tanah dan suhu tanah dengan C-mik tanah, namun C-organik tanah dan kadar air tanah tidak berkorelasi nyata dengan C-mik tanah.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP TOTAL BAKTERI TANAH PADA PERTANAMAN KEDELAI MUSIM TANAM KEDUA SETELAH PERTANAMAN JAGUNG DI LAHAN BEKAS ALANG-ALANG (Imperata cylindrica. L) Ardy Mahendra Saragih; Dermiyati Dermiyati; Henrie Buchari; M. A. Syamsul Arif
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.558 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.2011

Abstract

This study aims to determine the effect of tillage systems on Imperata grasslands are used as a soybean crop after the second growing season maize to total soil bacteria. The research this performed using by randomized block design (RBD) with three treatments tillage systems namely: TOT = No Tillage, OTM = Minimum Tillage, OTI = Intensive Tillage, with six replications. Soil samples were taken two weeks before tillage, one day after tillage, vegetative the maximum, and one day before harvest soybean plants. Soybean crop is used as an indicator of response to the treatment applied. The data obtained were tested homogeneity with Bartlett test and additivity tested by Tukey’s test. Test the correlation between the main variables of total soil bacteria with supporting variable pH, C-organic, N-total, temperature, and soil moisture. Data were analyzed by analysis of variance followed by LSD test 5%. Tillage treatments were not significantly different to the total bacteria in the soil two weeks before the observation tillage, one day after tillage, vegetative period and the maximum one day before harvest soybean plants. There is a correlation between soil pH (HO) with total soil bacteria in the observation of one day before harvest soybean plants.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) RATOON KE-2 Alexander Sibuea; Sri Yusnaini; Ainin Niswati; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.951 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i2.2013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem olah tanah (TOT) dan aplikasi mulsa bagas pada lahan pertanaman tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap populasi dan biomassa cacing tanah di PT Gunung Madu Plantations, Lampung Tengah pada ratoon 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013. Percobaan dilakukan di lahan pertanaman tebu PT Gunung Madu Plantations dengan perlakuan sistem olah tanah dan aplikasi limbah pabrik gula jangka panjang dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020. Analisis cacing tanah dilakukan di Laboratorium Biologi Ilmu Tanah dan analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Unversitas Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dan disusun secara split plot dengan 5 ulangan. Sebagai petak utama adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu T 0 = olah tanah intensif, T 1 = tanpa olah tanah, dan anak petak dalam penelitian ini adalah penggunaan limbah pabrik gula yaitu : M 0 = tanpa mulsa ; M 1 = mulsa 80 ton ha -1 bagas (C/N ratio 86). Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam yang sebelumnya telah diuji homogenitas ragamnya dengan Uji Bartlett dan aditivitasnya dengan Uji Tukey. Rata-rata nilai tengah diuji dengan uji BNT pada taraf 1% dan 5%. Untuk mengetahui hubungan antara populasi dan biomassa cacing tanah dengan C-organik, pH, kadar air tanah, dan suhu tanah dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Sistem olah tanah tidak berpengaruh terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pertanaman tebu; (2) pengaplikasian mulsa bagas berpengaruh terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pertanaman tebu; (3) terdapat 2 famili cacing tanah yang didapat dari hasil identifikasi, yaitu famili Megascolecidae dan famili Glossoscolecidae; (4) tidak terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi mulsa bagas terhadap populasi dan biomassa cacing tanah.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) PADA MUSIM TANAM KE DUA DI TANAH ULTISOLS GEDONG MENENG Metha Deviana; Dermiyati Dermiyati; Jamalam Lumbanraja
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.864 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2100

Abstract

Pupuk Organonitrofos merupakan pupuk organik baru yang terbuat dari pencampuran kotoran sapi dengan batuan fosfat alam yang diperkaya mikroorganisme penambat N dan pelarut P. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan, serapan hara, dan produksi tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan yaitu A (kontrol), B (900 kg urea ha-1, 250 kg SP-36 ha-1, 250 kg KCl ha-1), C (600 kg urea ha-1, 150 kg SP-36 ha-1, 150 kg KCl ha-1, 500 kg Organonitrofos ha-1), D (150 kg urea ha-1, 50 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1), E (100 kg urea ha-1, 50 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1), dan F (3.000 kg Organonitrofos ha-1) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk Organonitrofos mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Berdasarkan perhitungan standar deviasi kombinasi antara pupuk anorganik dan Organonitrofos pada perlakuan D dengan dosis 150 kg urea ha-1, 50 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1 menunjukkan hasil pertumbuhan, produksi, serta serapan hara N, P, dan K total tertinggi. Perlakuan D juga paling efektif terhadap biomass total tanaman jagung berdasarkan perhitungan Relative Agronomic Effectiveness yaitu sebesar 125,33 %. Serapan hara N, P, dan K berkorelasi dengan tinggi tanaman, bobot pipilan kering serta bobot berangkasan tanaman, kecuali antara serapan P dengan tinggi tanaman.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP EMISI GAS CO 2 TANAH BEKAS LAHAN ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) YANG DITANAMI KEDELAI (Glycine max L) PADA MUSIM KEDUA Shela Tiara Putri; Henrie Buchari; M.A. Syamsul Arif; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.215 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah pada lahan alang-alang (Imperata cylidrica) terhadap emisi CO 2 tanah yang ditanami kedelai (Glycine max L) pada musim ke dua.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan 3 sistem olah tanah, TOT = Tanpa Olah Tanah, OTM = Olah Tanah Minimum, OTI = Olah Tanah Intensif, dengan 6 kali ulangan.Tanaman kedelai digunakan sebagai indikator respon perlakuan yang diterapkan. Data yang diperoleh diuji homogenitasnya, dengan uji Bartlett dan aditifitas diuji dengan uji Tukey. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji BNT 5%. Dari hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pengamatan hari ke-1, hari ke- 21, dan hari ke-47 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap emisi CO 2 tanah. Namun pengamatan hari ke-78, sistem olah tanah memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap emisi CO 2 tanah, dan berpengaruh nyata pada hari ke-114 setelah pengolahan tanah. Berdasarkan hasil uji BNT 5% emisi gas CO 2 tanah pada sistem TOT lebih rendah dibandingkan dengan sistem OTM dan sistem OTI serta terdapat korelasi antara emisi gas CO 2 tanah dengan kapasitas tukar kation (KTK).