Dedent Eka Bimmahariyanto S
Program Studi S1 Farmasi Fakultas kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama NTB

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN DUDUK (DESMODIUM TRIQUETRUM (L.) DC.) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI Dedent Eka Bimmahariyanto S; Adriyan Suhada; Ade Sukma Hamdani
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 3, No 3 (2019): JISIP: JURNAL ILMU SOSIAL DAN PENDIDIKAN
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v3i3.872

Abstract

Daun duduk  (Desmodium triquetrum (L.) DC.) mengandung tanin, alkaloid hipaforin, trigonelin, bahan penyamak, asam silikat, dan K2O. Tanin mempunyai efek sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) DC.) sebagai antibakteri dan untuk mengetahui kadar hambat yang sebanding dengan kloramfenikol. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni. Uji aktivitas senyawa antibakteri menggunakan metode difusi yaitu metode cakram. Sampel yang digunakan adalah infusa daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) DC.) dengan kadar 4%, 6%, 8%, dan 10%, Kontrol negatif menggunakan aquadest, dan kontrol positif menggunakan kloramfenikol. Bakteri uji yang digunakan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kadar hambat yang sebanding dengan kloramfenikol sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus adalah 4% (3,784 ± 0,197); 6% (4,168 ± 0,177); 8% (4,596 ± 0,100) dan 10% (5,365 ± 0,221) cm, sedangkan pada Escherichia coli adalah 4% (3112 ± 0,024); 6% (4,124 ± 0,144) ; 8% (4,936 ± 0,243) dan 10% (5,272 ± 0,075) cm. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut uji daya antibakteri dari daun duduk dengan menggunakan bentuk sediaan dan bakteri lain
Uji Daya Anthelmintik Ekstrak Etanol Biji Petai Cina (Leucaena leucocephala, Lmk. de Wit) terhadap cacing gelang (Ascaridia galli schrank) Secara In Vitro Recta Olivia Umboro; Dedent Eka Bimmahariyanto S; Ade Sukma Hamdani
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v3i1.953

Abstract

Biji petai cina (Leucaena leucocephala, Lmk. de Wit) dalam pengobatan tradisional mempunyai khasiat sebagai anthelmintik, susah tidur (insomnia), bengkak, radang ginjal, dan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek anthelmintik ekstrak etanol biji petai cina (Leucaena leucocephala, Lmk. de Wit)terhadap cacing gelang (Ascaridia galli Schrank) secara in vitro, dan mengetahui konsentrasi ekstrak etanol biji petai cina (Leucaena leucocephala, Lmk. de Wit)yang sebanding dengan mebendazol 0,5% (b/v). Penelitian ini bersifat eksperimental yang menggunakan probit. Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah post test dengan satu sebagai kontrol negatif yaitu NaCl 0,9%, satu sebagai kontrol positif yaitu mebendazol 0,5%, dan empat kelompok perlakuan dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, 15% dan 20%. Data yang diperoleh berupa kematian cacing, diuji statistik uji Anava 1 jalan dengan taraf kepercayaan 95% dan metode probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji petai cina (Leucaena leucocephala, Lmk. de Wit) dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% (b/v) mempunyai efek anthelmintik. Konsentrasi yang setara dengan mebendazol 0,5% sebagai anthelmintik adalah 10% b/v. Perlu dilakukan penelitian tentang uji daya anthelmintik ekstrak etanol biji petai cina (Leucaena leucocephala, lmk. De wit)terhadap jenis cacing yang lain serta uji daya anthelmintik menggunakan biji petai cina (Leucaena leucocephala, lmk. De wit) dengan bentuk sediaan lain