Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PUASA SENIN KAMIS DENGAN METODE LATIHAN O7W (OCD 7 MINUTE WORKOUT) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN Nune Wire Panji Sakti; Muhsan Muhsan; M. Satria Mulyajaya
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 3, No 3 (2019): JISIP: JURNAL ILMU SOSIAL DAN PENDIDIKAN
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.115 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v3i3.821

Abstract

Beberapa waktu lalu, di Indonesia tengah demam sebuah diet unik dengan hasil yang sangat mengejutkan yang dikenal dengan sebutan OCD (Obsessive Corbuzier Diet). Dalam metode puasa yang saya gunakan saya memberikan pola latihan O7W (OCD 7 Minute Workout). Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengkaji dan menjelaskan tentang pengaruh puasa senin kamis dengan metode latihan O7W (OCD 7minute Workout) terhadap penurunan berat badan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode Pre Experimental Design dengan rancangan penelitian menggunakan The one pretest-posttest group design. Hasil analisis uji Paired Sample T-Test menunjukkan rerata skor berat badan pretest-posttest mengalami penurunan sebesar 3.13125, dengan nilai t-hitung sebesar 4.566, kemudian melihat nilai t-tabel pada taraf signifikan 5% dengan daya beda (db) = N–1 (16-1= 15) adalah 2.131. Kenyataan, ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikansi antara nilai Thitung sebesar 4.566 > Ttabel sebesar 2.131 dengan probabilitas 0.000 < 0.05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara puasa senin kamis dengan metode latihan O7W (OCD 7minute Workout) terhadap penurunan berat badan pada ekstrakurikuler pencaksilat SMAN 1 Gunungsari Tahun 2019
Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan Program Latihan Pada Pelatih Dan Pembina Pencaksilat Kabupaten Lombok Tengah Nune Wire Panji Sakti; Supriadin Supriadin; Adi Suriatno; Sukarman Sukarman; Rusdiana Yusuf
Abdi Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.623 KB) | DOI: 10.36312/abdi.v1i1.950

Abstract

Latihan adalah proses penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan ilmiah, khususnya prinsip-prinsip pendidikan, secara teratur dan terencana sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan, (Ambarukmi, et al,  2007). Latihan atau training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai (Sukadiyanto dan Muluk, 2011). Sedangkan pendapat dari Chu & Myer (2013) “latihan merupakan suatu kegiatan yang sistematis dalam waktu yang panjang, ditingkatkan secara bertahap dan perorangan, yang bertujuan membentuk manusia yang berfungsi fisiologis dan psikologisnya untuk memenuhi tuntutan tugas”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian bertambah jumlah beban latihannya. Pencak silat merupakan salah satu budaya asli bangsa indonesia. Dimana sangat diyakini oleh para pendekarnya dan pakar pencak silat bahwa masyarakat Melayu saat itu menciptakan dan mempergunakan ilmu beladiri ini sejak di masa prasejarah, karna pada masa itu manusia harus menghadapi alam yang keras dengan tujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya (survive) dari berburu melawan binatang buas dan pada akhirnya manusia mengembangkan gerak-gerak beladiri. Kabupaten Lombok Barat memiliki penurunan prestasi khususnya pada cabang olahraga pencaksilat, mereka selalu ketertinggalan dalam hal prestasi atlet pencaksilat. Dilihat dari segi fisik, mereka sebenarnya bisa unggul dari atlet kota Mataram dan Sumbawa, yang selalu melihatkan progress yang begitu pesat dan hebat dalam hal prestasi. Saya sebagai akademisi melihat problem yang terjadi adalah kesalahan program latihan yang diterapkan, dan keegoisan sang pelatih yang selalu percaya program latihan yang tidak terukur.    Berdasarkan problem itulah, FPOK sebagai satu-satunya fakultas dilingkungan IKIP Mataram yang telah menunjukkan perkembangannya yang terus maju dan inovatif dalam bidang olahraga dari sejak awal berdiri hingga sekarang, sehingga saya selaku akademisi yang lahir di  Kabupaten Lombok Tengah, yang prihatin dalam hal perkembangan pencaksilat di Kabupaten kelahiran saya tersebut. Ingin memberikan perhatian lebih dalam memberikan program latihan yang tepat dan terukur terhadap pelatih dan pembina sesuai cabang olahraga pencaksilat di Kabupaten Lombok Tengah.