Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perbandingan Perkerasan Kaku Dan Perkerasan Lentur” (Studi Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi – Popoh Kab. Tulungagung) Maharani, Adhita; Wasono, Sapto Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 1, No 2: September 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.336 KB) | DOI: 10.25139/jprs.v1i2.1202

Abstract

Penentuan lapisan perkerasan yang akan digunakan akan sangat berpengaruh pada anggaran biaya yang tersedia, waktu dan kelancaran pekerjaan. Tujuan mengangkat Perbandingan Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur (Study Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi – Popoh Kab. Tulungagung) sebagai judul adalah untuk mengetahui jenis tebal perkerasan mana yang lebih efektif dan effisien bila dilihat dari beban operasional lalu lintas yang terjadi pada jalan raya pantai Perigi – Popoh kab. Tulungagung dengan menggunakan metode Bina Marga. Cara membandingkan cara membandingkan antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur adalah dengan menghitung perhitungan melalui data-data yang ada.Perkerasan Kaku atau di sebut dengan Rigid Pavement sudah sangat lama dikenal di Indonesia. Ia lebih di kenal pada masyarakat umum dengan nama Jalan Beton. Perkerasan tipe ini sudah sangat lama di kembangkan di negara – negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman dll. Perkerasan Lentur Adalah struktur perkerasan yang sangat banyak digunakan dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku. Struktur perkerasan lentur dikonstruksi baik untuk konstruksi jalan, maupun untuk konstruksi landasan pacu.
Perbandingan Perkerasan Kaku Dan Perkerasan Lentur” (Studi Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi – Popoh Kab. Tulungagung) Maharani, Adhita; Wasono, Sapto Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 1 No 2: September 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i2.1202

Abstract

Penentuan lapisan perkerasan yang akan digunakan akan sangat berpengaruh pada anggaran biaya yang tersedia, waktu dan kelancaran pekerjaan. Tujuan mengangkat Perbandingan Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur (Study Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi – Popoh Kab. Tulungagung) sebagai judul adalah untuk mengetahui jenis tebal perkerasan mana yang lebih efektif dan effisien bila dilihat dari beban operasional lalu lintas yang terjadi pada jalan raya pantai Perigi – Popoh kab. Tulungagung dengan menggunakan metode Bina Marga. Cara membandingkan cara membandingkan antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur adalah dengan menghitung perhitungan melalui data-data yang ada.Perkerasan Kaku atau di sebut dengan Rigid Pavement sudah sangat lama dikenal di Indonesia. Ia lebih di kenal pada masyarakat umum dengan nama Jalan Beton. Perkerasan tipe ini sudah sangat lama di kembangkan di negara – negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman dll. Perkerasan Lentur Adalah struktur perkerasan yang sangat banyak digunakan dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku. Struktur perkerasan lentur dikonstruksi baik untuk konstruksi jalan, maupun untuk konstruksi landasan pacu.
Perbandingan Perkerasan Kaku Dan Perkerasan Lentur” (Studi Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi – Popoh Kab. Tulungagung) Maharani, Adhita; Wasono, Sapto Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 1 No. 2: September 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i2.1202

Abstract

Penentuan lapisan perkerasan yang akan digunakan akan sangat berpengaruh pada anggaran biaya yang tersedia, waktu dan kelancaran pekerjaan. Tujuan mengangkat Perbandingan Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur (Study Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi – Popoh Kab. Tulungagung) sebagai judul adalah untuk mengetahui jenis tebal perkerasan mana yang lebih efektif dan effisien bila dilihat dari beban operasional lalu lintas yang terjadi pada jalan raya pantai Perigi – Popoh kab. Tulungagung dengan menggunakan metode Bina Marga. Cara membandingkan cara membandingkan antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur adalah dengan menghitung perhitungan melalui data-data yang ada.Perkerasan Kaku atau di sebut dengan Rigid Pavement sudah sangat lama dikenal di Indonesia. Ia lebih di kenal pada masyarakat umum dengan nama Jalan Beton. Perkerasan tipe ini sudah sangat lama di kembangkan di negara – negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman dll. Perkerasan Lentur Adalah struktur perkerasan yang sangat banyak digunakan dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku. Struktur perkerasan lentur dikonstruksi baik untuk konstruksi jalan, maupun untuk konstruksi landasan pacu.
Analisis Penyebab Kerusakan Perkerasan Jalan Beton Di Ruas Jalan Darmo Sugondo Gresik Sapto Budi Wasono; Atik Wahyuni; Adhi Muhtadi
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.524 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v18i2.4722

Abstract

Kapten Darmo Sugondo Street daily passed by heavy vehicles which are road access to and leave the Port area in Gresik. Increasing road pavement on Jalan Kapten Darmo Sugondo is absolutely necessary to repair damaged old road pavement to facilitate the flow the transfer of passengers  and  goods,  therefore  an  increase  in  road pavement must  be  in  accordance  with established standards. from the results of the analysis, it is obtained from the location of point 1 with a plate thickness of 25 cm, it turns out the number of fatique 30 <100% (OK), at the location of point 2 it turns out the quantity of 19.504> 100% (not OK) concrete quality 191 kg /cm2. So the concrete plate thickness is insufficient and this damage happened. Because the thickness and quality of the concrete are not comparable to the heavy vehicles if the heavy vehicles passed daily as long as age of the plan.
Potential Number of Passenger and Performance Evaluation of Surabaya School Bus Adhi Muhtadi; Sapto Budi Wasono; Hitapriya Suprayitno; Ervina Ahyudanari
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management Vol 1, No 2 (2019): Journal of Infrastructure & Facility Asset Management
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.186 KB) | DOI: 10.12962/jifam.v1i2.5972

Abstract

Surabaya school bus is one of public facilitiesassetsand itsperformance should be evaluated periodically. Because the school bus is a public asset, it necessary to process the facility asset management to maintain operational performance optimally and efficiently. The number of students who use the school bus declines from year to year. Therefore, it’s necessary to study the current performance of school buses and the number of potential students who can use the Surabaya school bus. The method used to survey the number of students utilizing school buses and to conduct school bus performance research. School bus itinerary starts from Dukuh Menanggal Street down to Dharmahusada Indah Street and back to Dukuh Menanggal Street. There are 43 schools along the school buses route. Travel time observed was 1 hour and 10 minutes. The load factoraverage of the 1stschool bus in segment 1 (Dukuh Menanggal - RSI) is 78.67% while in segment 2 (RSI - SMKN 5) it reaches 96%. The load factoraverage of 2nd school bus for segment 1 reach 31.33% and for segment 2 reach only 8%.The total number of students from 11 schools was 12,391 students. However, the number of passengers/day was only 38 students from the operational of two school buses. This indicates that many students were still reluctant to use school buses, so that school bus performance improvements are needed to attract high school and junior high school students.
Analysis Mixed Layer Asphalt Surface as Asbuton Ac-Wc Characteristics of Marshall Huda Alfian Aunur Hasyir; Sapto Budi Wasono
IJESEMS : International Journal of Engineering Science Educatioon and Management System Vol 3 No 2 (2020): September 2020
Publisher : LPPM NAROTAMA UNIVERSITY, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/ijieeb.v3i2.1173

Abstract

Natural asphalt is asphalt obtained somewhere in nature, and can be used as obtained or with little processing. No natural asphalt obtained in the mountains like asphalt in Buton island called Asbuton. Asphalt Buton island is a mixture of bitumen material with other mineral materials in the form of rocks. Because asbuton is so sajaa material found in nature, the levels of bitumen dikandungnyaa greatly varies from low to high. To overcome this, then asbuton began to be produced in various forms at the processing plant asbuton. To reduce the use of natural asphalt eat more steps to do research on utilizing asbuton with the composition 6%, 8%, 10%. The purpose of this study is 1.) Determine the material characteristics LGA Asbuton can meet the specifications of Highways in 2018 on a mix of AC-WC 2.) Determine the value of Optimum Asphalt Content on asphalt concrete AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) with extra material LGA Asbuton 3.) Knowing how the performance of asphalt concrete AC-WC with additional material and bitumen 60/70 Asbuton terms of Marshall Test. The study was conducted with an experimental method through laboratory testing. The expected benefits of this research is the discovery of optimizing the use of Asbuton for at the time of execution of the work of new road construction or road maintenance and provide alternative natural aggregate material consumption to a minimum.The test results for the optimum bitumen content KAO on the composition 1 Asbuton 6% with a variation of bitumen (5.05% 5.55% 6.05% 6.55% 7.05%) of the chart can be found KAO Marshall 6.2%. Composition 2 Asbuton 8% with a variation of asphalt (5.0% 5.5% 6.0% 6.5% 7.0%) on the graph can be found KAO Marshall 6.3%. Composition 3 Asbuton 10% with a variation of asphalt (5.0% 5.5% 6.0% 6.5% 7.0%) on the graph can be found KAO Marshall 6.4%. Variations in the composition of 6%, 8% and 10% meet all the requirements of the properties of hot asphalt mix can specification of Highways in 2018.
Operational Plan For The Numbers Using Fast Mass Transport Trem In Surabaya Sapto Budi Wasono; M Zusron Anggik
IJTI International Journal of Transportation and Infrastructure eISSN 2597-4769 pISSN 2597-4734 Vol 4 No 1 (2020): September 2020
Publisher : NAROTAMA UNIVERSITY, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/ijti.v4i1.1166

Abstract

Traffic jams often occur in the city of Surabaya. Due to the increasing population and the desire to have private vehicles, this has led to the need for adequate additional road capacity. However, the frequent increase in road capacity is not enough with the very high growth of road users. Therefore, the Surabaya city government planned an alternative route to reduce the congestion that occurred, one of which was building a rapid mass transportation, the tram, the construction of the tram itself was still in the planning stage, requiring a study of the influence of operational plans on public interest in trams, specifically for motorcyclists. What factors can make motorbike riders divert to the tram. One way to find out how much interest motorbike riders have is to use multiple linear regression methods which require data from road users. Questionnaires are needed to retrieve data and collect samples consisting of 200 respondents. In this study the location of the deployment is in the area that trams are going to plan for, starting from Joyoboo - Jl.Raya Darmo - Urip Sumoharjo - Jl.Basuki Rahmat - Jl.Embong Malang - Jl.Blauran - Jl.Bubutan - Tugu Pahlawan - Jl. Indrapura - Jl. Rajawali. While going south will pass Jl. Heroes - Jl. Gemblongan - Jl, Tunjungan - Jl. Governor Suryo - Jl. Panglima Sudirman - Jl. Urip Sumoharjo - Jl. Raya Darmo - Terminal Joyoboyo
STUDI PENGARUH RENCANA FASILITAS TRANSIT TERHADAP NIAT MENGGUNAKAN ANGKUTAN MASSAL CEPAT DI SURABAYA M. SYAIKHU ANWARI; Adhi Muhtadi; Sapto Budi Wasono
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2 No 1 (2016): Narotama Jurnal Teknik Sipil (JUNI, 2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v2i1.182

Abstract

Surabaya menjadi pusat perdagangan, pendidikan, maritim, pariwisata terus mengalami perkembangan pesat. Transportasi di surabaya mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, meningkatnya kesempatan kerja, dan meningkatnya pendapatan masyarakat, Pertumbuhan sepeda dan mobil pribadi yang naik tidak mampu diimbangi oleh pertumbuhan jaringan ataupun kapasitas jalan dan juga Kurangnya masyarakat akan sadarnya dalam menggunakan fasilitas transit sehingga memperihatinkan khususnya dalam memecahkan masalah angkutan umum yang hubunganya dengan kemacetan lalu lintas. Salah satu cara pemerintah dalam mengatasi kemacetan dengan cara membangun AMC yang akan rencananya di realisasikan pada tahun 2017, AMC kota surabaya kedepan mengusung pergerakan berbasis transit, akan tetapi fasilitas-fasilitas transit yang ada sekarang belum mampu menunjang operasional AMC. Untuk itu diperlukan sebuah penilitian terhadap fasilitas-fasilitas transit , indikasi fasilitas transit dalam penilitian ini yaitu fasilitas halte (X1), shelter (X2), jembatan penyebrangan (X3) dan fasilitas parkir (X4), setelah di lakukan berbagai uji dengan 100 responden, menyatakan hasil uji Validitas & Reliabilitas masing masing indikator dari fasilitas Transit adalah seluruh indikator dalam kuisioner layak ditanyakan oleh responden. Sedangkan nilai untuk fasilitas halte adalah β = 0.130, fasilitas shelter sebesar β = 0.039 dan yang sangat berpengaruh besar dalam niat mengggunakan AMC(Y) adalah fasilitas Parkir yang mempunyai nilai β = 0.543. dari uji koefisien determinasi yang didapatkan sebesar 0.387 yang berarti 38.7% niat menggunakan AMC dijelaskan oleh variabel fasilitas halte, shelter, jembatan penyebrangan dan fasilitas parkir. Sedangkan sisanya (100 % - 38,7 % = 61,3 %) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Dengan adanya AMC dan fasilitas Transit yang baik, Prasarana yang aman & menyenangkan dapat merubah sistem transportasi di kota surabaya, sehingga masyarakat lebih memilih untuk AMC dari pada kendaraan pribadi dengan perhitungan biaya, waktu dan kenyaman yang efisien.
ANALISIS PERBANDINGAN KARASTERISTIK STABILITAS CAMPURAN ASPAL KARET UNTUK LAPISAN ASPAL BETON AC-BC MUHAMMAD FARID HADI; Sapto Budi Wasono; Hendro Sutowijoyo
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5 No 1 (2021): Narotama Jurnal Teknik Sipil (JUNI, 2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v5i1.1465

Abstract

ANALISIS KUAT LENTUR MATERIAL GALVALUM PROFIL C SEBAGAI KOMPONEN BANGUNAN ANDRE FERDIAN SALEH; Sapto Budi Wasono; Julistyana Tistogondo
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5 No 2 (2021): Narotama Jurnal Teknik Sipil (NOPEMBER, 2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v5i2.1489

Abstract

ABSTRAK Profil C baja ringan adalah suatu produk yang terbuat dari bahan dasar baja dan sifat dasar baja ringan sangatlah kaku, jadi sangat kuat untuk menopang beban berat. Pemakaian profil C baja ringan bisa membuat proses pembangungan menjadi lebih cepat dan biaya pengerjaan bisa sangat singkat. Dan mengetahui nilai detail kuat lentur beton dengan menggunakan tulangan profil C baja ringan dan beton tulangan besi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan beton tulangan profil C baja ringan sebagai komponen bangunan. Di harapkan dalam penelitian ini, profil C baja ringan mendapatkan hasil uji kuat lentur dengan efektifitas dan kualitas yang optimal sehingga dapat diproduksi secara massal. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai kuat lentur beton tulangan profil C baja ringan dan beton tulangan normal mendapatkan nilai kuat lentur yang berbeda. Hasil tes kuat lentur benda uji balok beton diumur 7, 14 dan 28 hari untuk nilai kuat lentur beton tulangan normal 68 kg/cm², 92.5 kg/cm², 103.36 kg/cm² dan nilai beton tulangan profil C baja ringan 95.2 kg/cm², 106.08 kg/cm², 111.52 kg/cm².