Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Behavior Characterization of Use of Mobile Phones which Potentially Cause Health Problems of Elementary School-Age Children in Rural and Urban Areas Susi Wahyuning Asih; Ginanjar Sasmito Adi; Supriyadi
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan dr. Soebandi
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/jkds.v9i1.273

Abstract

Introduction: The development of communication technology meets a siginificant advancement, and mobile phones are part of it. Mobile phones are used not only by adults but also by children, including elementary school age children. Children in using mobile phones have different behavior based on their social, economic and cultural differences. Some behaviors of children in using mobile phones have a risk of health problems. Objective: The purpose of the study was to characterize the behavior of the use of mobile phones in primary school age children which could potentially cause health problems. Methods: This is a descriptive study using cross-sectional design. The study involved 60 children and their parents in urban and rural elementary schools. Data were collected by questionnaire (there were 13 questions) using the Google form application (close ended questionnaire) from population taken by the nonprobability sampling method. The data obtained were analyzed using descriptive analysis. Results: The results found that the possession of mobile phones, lighting, place and duration of use mobile phones were behaviors that descriptively showed that there were differences between children from rural and urban elementary schools. Behavior of time using mobile phones, body position, alignment and distance of the mobile phone to the head or eye, the purpose, tool and the place where to use the cellphone, both groups have the same percentage. Conclussion: there are differences and similarities in behavior in using mobile phones between children from rural and urban elementary schools.
HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD dr. SOEBANDI JEMBER Dwi Prastiyo Susanto; Asmuji, Asmuji; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i4.4587

Abstract

Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan jangka panjang dan dapat berdampak terhadap kualitas hidup. Masalah klinis dan komplikasi yang ditimbulkan oleh gagal ginjal kronik berdampak negatif terhadap fisik dan aspek biopsikososial yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas hidup pasien sehingga perlu adanya penyesuaian diri dan adaptasi yang lebih (resiliensi). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di RSD dr. Soebandi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien dengan gagal ginjal kronik di Ruang Instalasi Dialisis RSD dr. Soebandi Jember. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling dengan jumlah sampel 69 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji korelasi spearman rho untuk mengetahui adanya hubungan antara resiliensi dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Hasil penelitian menunjukkan p 0,004<0,05 yang artinya H1 diterima sehingga terdapat hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di RSD dr. Soebandi, Jember.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TB DENGAN PENEMUAN SUSPEK TB DI UPTD PUSKESMAS KENCONG Rischa Amalia Salsabilla; Asmuji, Asmuji; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i4.4628

Abstract

Latar Belakang: TB (Tuberculosis) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB (Tuberculosis) sampai saat merupakan masalah kesehatan yang perlu ditanggulangi. Penemuan suspek TB dengan melakukan investigasi kontak terhadap seseorang yang berada disekitar rumah penderita positif TB perlu dilakukan. Kader memiliki peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan pelacakan dan investigasi kontak penemuan suspek TB. Kegiatan ini memberikan manfaat untuk meningkatkan penemuan kasus dan mencegah penularan TB dimasyarakat. Peran kader ini akan dapat dipenuhi dengan membekali kader dengan pengetahuan yang memadai untuk melaksanakan tugasnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan kader TB di wilayah kerja Puskesmas Kencong Kecamatan Kencong Kabupaten Jember. Metode : Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan sampel penelitian ini seluruh kader TB di wilayah kerja Puskesmas Kencong Kecamatan Kencong Kabupaten Jember sebanyak 30 kader. Analisis data penelitian menggunakan uji Spearman Rho Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kader dengan ( p value < 0,005) dinyatakan memiliki hubungan yang signifikan dengan penemuan suspek TB. Diskusi: Diharapkan kader TB lebih aktif dalam mengikuti pengarahan atau pertemuan yang diselenggarakan oleh puskesmas serta kesediaan dari kader yang lama untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan kader yang baru.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, TINGKAT STRES DAN JENIS KELAMIN DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN ASMA BRONKIAL DI POLI PARU RUMAH SAKIT PARU JEMBER Dayinta Wintang Rukmi; Luh Titi Handayani; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i5.4743

Abstract

Latar belakang: Asma bronkial merupakan penyakit kronis yang dapat kambuh dan memberikan efek negatif pada kualitas hidup penderita. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kekambuhan asma bronkial antara lain indeks massa tubuh (IMT), tingkat stres, dan jenis kelamin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh, tingkat stres, dan jenis kelamin dengan tingkat kekambuhan asma bronkial di Poli Paru Rumah Sakit Paru Jember. Metode: Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan crosssectional. Sampel penelitian ini sejumlah 32 pasien dengan diagnosa asma bronkial. Teknik sampling yang digunakan adalahtotal sampling. Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner dan lembar observasi. Hasil: Hasil uji statistik Spearman’s Rho menujukan hubungan yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh, tingkat stres, dan jenis kelamin terhadap tingkat kekambuhan asma (p= 0,03 1 , p= 0,0 19 , dan p= 0,0 33). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian Indeks Massa Tubuh, tingkat stres, dan jenis kelamin memiliki hubungan dengan tingkat kekambuhan asma bronkial.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL (RLPP) DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSUD dr. H. KOESNADI BONDOWOSO Evis Amaliyah; Luh Titi Handayani; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i5.4744

Abstract

Latar belakang: Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolism kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein yang dapat menyebabkan terganggunya kestabilan Indeks Massa Tubuh, Rasio Lingkar Pinggang Panggul, Kadar Gula Darah dan kolesterol. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan Indeks Masa Tubuh dan rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar kolesterol pada penderita diabetes melitus di RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 38 pasien penderita diabetes melitus yang ada di poli interna RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso dengan teknik pengambilan sampelrandomsampling. Alat ukur penelitian ini adalah lembar observasi. Hasil: Hasil univariat menujunya bahwa indeks massa tubuh dialami oleh 17 (44,7%) pasien berada pada kategori obesitas, rasio lingkar pinggang panggul dialami oleh 30 (78,9%) pasien berada dalam kategori obesitas dan kadar kolesterol berada dalam kategori batas normal 27 (71,1%). Hasil uji statistik spearmanrho menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol pada penderita diabetes melitus di RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso dengan nilai signifikan sebesar 0,635, terdapat hubungan antara rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar kolesterol pada penderita diabetes melitus di RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso dengan nilai signifikan sebesar 0,791. Kesimpulan: Tingginya kadar kolesterol pada pasien diabetes melitus dipengaruhi oleh indeks masa tubuh dan rasio lingkar pinggang pinggul, salah satu cara untuk menjaga berat badan dan lingkar pinggang pinggul melaluiolahraga dan diet untuk mengontrol kadar kolesterol pada pasien diabetes melitus.
HUBUNGAN TINGKAT SPIRITUAL DENGAN EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT DAERAH BALUNG JEMBER Diva Yumeka Putri; Wahyudi Widada; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i5.4745

Abstract

Latar Belakang: Tingginya angka kejadian diabetes melitus tidak lepas dari masalah rendahnya kepatuhan pasien dalam manajemen diri. Kepatuhan manajemen diri diabetes melitus yang baik dapat mencapai keberhasilan jika individu memiliki efikasi diri untuk melakukan pengelolaan diabetes melitus. Keberhasilan pengelolaan diabetes melitus tergantung pada proses efikasi diri untuk melakukan manajemen perawatan diri untuk menghindari komplikasi. Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat spiritual dengan efikasi diri pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Daerah Balung Jember. Metode: Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini 260 pasien diabetes melitus dengan sampel 157 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah non- probability sampling dengan purposive sampling. Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner tingkat spiritual dan kuesioner efikasi diri. Hasil:uji statistic Spearman’s Rho dengan α=0,05 didapatkan p value=0,000 dan r=0,790 yang artinya tingkat spiritual memiliki hubungan dalam kategori tinggi dengan efikasi diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 79 pasien DM memiliki tingkat spiritual dengan kategori tinggi (50,3%), sementara pasien DM dengan efikasi diri tinggi sebanyak 79 orang. Kesimpulan: ada hubungan antara tingkat spiritual dengan efikasi diri, semakin tinggi tingkat spiritual maka semakin tinggi efikasi diri pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Daerah Balung Jember.
HUBUNGAN HEALTH SEEKING BEHAVIOR DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS PADA PASIEN PASCA STROKE DIRUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA JEMBER Nadiatul Uzhma; Ginanjar Sasmito Adi; Sasmiyanto, Sasmiyanto
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i3.4854

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan golongan penyakit gawat yang menyebabkan kerusakan neurologis dan fungsional yang terjadi secara mendadak (akut) yang disebabkan oleh kurangnya atau terputusnya aliran darah yang mengalir ke otak. Kerusakan atau defisit neurologis pada pasien stroke secara umum berkaitan dengan gangguan vascular berupa terputusnya suplai darah akibat dari penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah sehingga terjadi kematian sel-sel pada bagian otak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Health Seeking Behavior dengan defisit neurologis pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Metode: Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian studi korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 responden. Analisa data dilakukan menggunakan uji Spearman Rho. Hasil: Hasil penelitian didapatkan nilai signifikan atau p-value = 0,000 (< α=0,05) sehingga H1 diterima yang artinya terdapat Hubungan Hubungan Health Seeking Behavior Dengan Defisit Neurologis Pada Pasien Pasca Stroke Di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Hasil nilai r= 0,739 yang artinya Health Seeking Behavior memiliki hubungan yang positif dengan defisit neurologis atau kerusakan neurologis pada pasien pasca stroke, serta memiliki tingkat tingkat korelasi dan hubungan yang kuat. Diskusi: Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi dan promosi kesehatan terkait pentingnya mencari pertolongan ketika pasien mengalami serangan stroke guna mencegah defisit atau kerusakan neurologis pada pasien pasca stroke.
HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PETANI DI DESA GAMBIRAN KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER Uslimatul Hasanah; Luh Titi Handayani; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i4.4896

Abstract

Latar Belakang: Musculoskeletal disorders merupakan cedera yang terjadi pada bagian otot, saraf, sendi, ligament, tulang rawan, dan tulang belakang, baik bersifat sementara maupun kronis. Gangguan ini dapat disebabkan oleh postur kerja yang tidak ergonomis, terutama pada pekerjaan pertanian yang memerlukan energi yang tinggi dan melibatkan berbagai aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara postur kerja dengan keluhan musculoskeletal disorders pada petani di Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah petani di Desa Gambiran dengan jumlah 473 orang, dan sampel yang digunakan adalah 148 petani yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman rho. Hasil: Hasil uji statistik Spearman rhomenunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan keluhan musculoskeletal disorders pada petani di Desa Gambiran (p-value = 0,709). Nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh adalah 0,031, yang menunjukkan bahwa hubungan antara postur kerja dan keluhan musculoskeletal disorders sangat lemah. Kesimpulan:Tidak ada hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan keluhan musculoskeletal disorders pada petani di Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.
PENGARUH PENERAPAN KARTU KONTROL TERHADAP NILAI TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS JOMBANG Siti Mashuda; Asmuji, Asmuji; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i2.5028

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mematikan didunia yang dikenal juga sebagai silent killer. Dengan tingginya angka hipertensi untuk mengendalikan hipertensi tersebut masih kurang sehingga dapat menekan angka hipertensi. Keberhasilan penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat antihipentensi secara rutin, namun kebanyakan penderita hipertensi lupa untuk meminum obat secara rutin sehingga tensi darah tidak terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh pemberian kartu kontrol terhadap nilai tekanan darah penderita hipertensi di UPTD Puskesmas Jombang Kabupaten Jember. Metode: Desain penelitian ini menggunakan Pra-experimental dengan rancangan One Group pre-test post-test. Populasi pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Jombang Kabupaten Jember dengan jumlah sampel 30 orang.teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji paired t-test. Hasil: Hasil penelitian ini tekanan sistolik dan diastolik didapatkan p-value 0,00<0,05 menunjukkan ada pengaruh yang signifikan rata-rata nilai hipertensi sebelum dan sesudah diberikan kartu kontrol. Diskusi : Faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien hipertensi untuk melakukan kontrol hipertensi seara rutin dapat meningkatkan kestabilan kondisi tekanan darah pada pasien hipertensi.
GAMBARAN ISOMETRIC HANDGRIP EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH DESA PEKAUMAN KABUPATEN BONDOWOSO Devian Ayu Putriantari; Luh Titi Handayani; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i3.5049

Abstract

Pendahuluan : Semakin bertambahnya usia dan memasuki periode lansia menjadikann lansia mengalami masalah kesehatan salah satunya adalah hipertensi. Tatalaksana hipertensi bisa dilakukan secara farmakologis dan nonfarmakologis, Terapi non farmakologis yang dapat diberikan pada klien hipertensi adalah isometric handgrip exercise. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Isometric handgrip exercise terhadap penurunan tekanan darah lansia Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik tipe pra eksperimen dengan menggunakan pendekatan one group Pre-Post test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia Desa Pekauman Kabupaten Bondowoso yang mengalami hipertensi berjumlah 96 Lansia, sampel yang digunakan sebanyak 73 responden dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian: Hasil uji wilcoxon diperoleh p value = 0,000, nilai positive ranks antara hasil sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan hasil 0 data positif (n) yang artinya tidak ada responden yang mengalami kenaikan nilai MAP tekanan darah setelah diberikan intervensi isometric handgrip exercise Kesimpulan : isometric hadgrip exerciseberpengaruh terhadap penurunan tekanan darah lansia Saran: diharapkan penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih dalam dan spesifik terkait penelitian penurunan tekanan darah dengan kombinasi terapi isometric handgrip exercise dengan terapi lainnya.