Articles
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN KLINIK HERBAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
Widada, Wahyudi;
Putri, Fitriana
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 4, No 1 (2018): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (100.814 KB)
|
DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v4i1.1500
Tujuan utama kegiatan IbK di Universitas Muhammadiyah Jember ini adalah : (1) Aspek produksi : meningkatkan mutu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember agar berjiwa entrepreneur menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator); (2) Aspek manajemen : mengembangkan usaha mahasiswa atau lulusan Universitas Muhammadiyah Jember menjadi entrepreneurhip baru. Target khusus dalam program IbK ini adalah meningkatkan jumlah entrepreneur baru yang dihasilkan oleh Universitas Muhammadiyah Jember minimal 10 tenant per tahun). Dengan program IbK di Universitas Muhammadiyah Jember ini diharapkan minimal 10 tenant baru terbentuk setiap tahun. Metode dalam program IbK ini meliputi tahapan : (a) Sosialisasi program IbK; (b) Persiapan prakondisi sosial, yakni penguatan tenant, mitra usaha IbK dan pengelola program IbK dalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapi tenant; (c) Pelaksanaan program IbK, yang didukung oleh lembaga terkait (Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember dan Perguruan Tinggi (Universitas Muhammadiyah Jember); Pelaksanaan kegiatan IbK di Universitas Muhammadiyah Jember meliputi tahapan : (1) Pola rekrutmen; (2) Pelatihan kewirausahaan; (3) Magang pada Industri Mitra; (4) Pola pembimbingan; (5) Pengawasan terhadap tenant; (6) Teknik Pembiayaan Tenant; (7) Pola Bantuan Teknologi; (8) Kolaborasi dengan Lembaga Sejenis di luar kampus. (d) Pemantauan, (e) evaluasi dan pelaporan. Hasil progam IbK ini adalah : (1) Program IbK tahun ke-1 telah dilaksanakan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember dengan melibatkan mitra 10 tenany di desa tersebut. (2). Indikator keberhasilan program IbK (a) Transfer teknologi program IbK dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh tenant; (b) terjadi peningkatan pendapatan pada tenant program IbK dengan adanya peningkatan kemampuan tenant. Kata Kunci : mutu mahasiswa, lulusan, kegiatan IbK, kewirausahaan
RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM BERDASARKAN KEADAAN AIR KETUBAN DI RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO TAHUN 2018
Palupi, Jenie;
Widada, Wahyudi;
Fitrianingsih, Ayu Agustina
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 1 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (360.256 KB)
|
DOI: 10.32528/ijhs.v11i1.2235
Asfiksia neonatorum adalah kondisi bayi baru lahir tidak segera bernafas secara spontan dan teratur. Salah satu penyebab dari asfiksia neonatorum ialah keadaan air ketuban yang bercampur dengan mekonium atau keruh. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar risiko asfiksia neonatorum berdasarkan keadaan air ketuban di RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel yaitu sebagian ibu bersalin. Besar sampel 100 responden. Instrumen yang digunakan adalah checklist dari data yang diambil di rekam medik RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso tahun 2018. Analisa data menggunakan odds ratio. Hasil penelitian didapatkan 49% bayi mengalami asfiksia dan 82% ibu bersalin dengan keadaan ketuban keruh serta 46% ibu bersalin dengan keadaan air ketuban keruh melahirkan bayi dengan asfiksia. Hasil analisis bivariat menggunakan komputer dengan SPSS didapatkan hasil odds ratio yaitu sebesar 6,389 yang artinya keadaan air ketuban keruh 6,389 kali lebih berisiko bayi lahir mengalami asfiksia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan perawat atau bidan dapat memberikan pelayanan serta mampu mendeteksi secara dini risiko bayi dengan asfiksia
Analisis Perkembangan Anak Usia Balita Di Desa Suci
Anggraeni, Zuhrotul Eka Y;
Widada, Wahyudi
The Indonesian Journal of Health Science Vol 9, No 1 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (134.26 KB)
|
DOI: 10.32528/the.v9i1.1260
Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif dan kualiatif. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembangan sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Penelitian yang bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sample 167 Balita tersebar di 5 posyandu melalui teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan pengukuran menggunakan KPSP. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan analisis multivariat regresi linier. Variabel yang berpengaruh terhadap perkembangan berdasarkan hasil analisis uji statistik diatas menunjukan variabel variabel yang berpengaruh adalah IMT ( indeks Massa Tubuh) dengan nilai p-value 0.17 faktor tersebut memiliki kontribusi lebih besar dibandingakan dengan faktor faktor lain dalam mempengaruhi perkembang. Status gizi anak memiliki peran penting peran penting dalam perkembangan anak. Gizi balita akan membantu optimalisasi dari perkembangan otak yang akan berdampak pada disemua semua aspek perkembangan. Aspek perkembangan meliputi: perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosial pada balita.Kata kunci : Perkembangan, Balita , Faktor dominan
PENGARUH PEMBEKALAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSD DR. SOEBANDI JEMBER
Gufron, Muhammad;
Widada, Wahyudi;
Putri, Fitriana
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 1 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (449.758 KB)
|
DOI: 10.32528/ijhs.v11i1.2242
Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruangan khusus dengan peralatan penunjang dan tenaga kesehatan terlatih untuk merawat pasien kritis yang mengancam jiwa sehingga sering menimbulkan kecemasan bagi keluarga pasien. Pembekalan kesejahteraan spiritual merupakan salah satu upaya menurunkan tingkat kecemasan pada keluarga pasien. Metode yang digunakan adalah pra eksperimen dengan pendekatan one grup pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini merupakan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSD dr. Soebandi Jember dengan jumlah sampel 30 keluarga pasien dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data tingkat kecemasan menggunakan kuesioner HRS-A (Hamilon Rating Scale for Anxiety). Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Shapiro Wilk Test. Tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU sebelum pembekalan kesejahteraan spiritual tingkat berat sekali 11 (36.7%), berat 10 (33.3%), sedang 4 (13.3%), ringan 7 (23.3%) dan normal 4 (13.3%). Sesudah pembekalan kesejahteraan spiritual tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU berat sekali 2 (6.7%), berat 9 (30%), sedang 8 (26.7%), ringan 7 (23.3%), normal 4 (13.3%). Pengukuran dengan tehnik uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikan 0.000 (P<0,05), yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan keluarga pasien antara sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi pembekalan kesejahteraan spiritual terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuhan untuk melengkapi pelayanan Islami pada keluarga pasien dengan referensi kasus-kasus kecemasan di ruang ICU RSD dr Soebandi Jember
GANGGUAN KESEHATAN MATA PADA PEKERJA DI BENGKEL LAS LISTRIK DESA SEMPOLAN, KECAMATAN SILO, KABUPATEN JEMBER
Zuhrotul Eka Yulis A.***, Yunita Satya Pratiwi* Wahyudi Widada**
The Indonesian Journal of Health Science Vol 5, No 2 (2015): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (316.857 KB)
|
DOI: 10.32528/the.v5i2.2
This study was an observational study that aims to identify eye health disorders on electric welding workers and related factors in Welding Power Sempolan Village, District Silo, Jember, because there were 12 sites of electric welding with 3 to 4 workers in each welding. Therefore there were 38 workers in all weldings. Those workers were selected as the research samples. Research instrument was questionnaire and observation sheet. The results showed that the majority (47.4%) of respondents had a working life of 1 to 5 years, and 66% were not disciplined in the use of personal protective equipment (PPE) welding glasses correctly. Based of that, all workers had felt and experienced eye health problems as a result of the activities of the welding process. Data analysis was logistic regression showed that the use of factors of personal protective equipment (PPE) electric welding goggles had had the most dominant relationship with the incidence of eye health problems (pvalue = 0.008; ? = 0.05) with an odds ratio (OR) = 27 which means that the electric welding workers were undisciplined wear personalprotective equipment (PPE) correctly had 27 times greater would experience risk of eye health problems when compared to the discipline after the controlled variable of working life. This research was conducted in an effort to improve the health of the eye on the electric welding workers. Hopefully, this study can be used as a basis to provide appropriate solutions to overcome the problems of workplace accidents (eye health problems) on electric welding workers.
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN KLINIK HERBAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
Widada, Wahyudi;
Putri, Fitriana
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 4, No 1 (2018): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v4i1.1500
Tujuan utama kegiatan IbK di Universitas Muhammadiyah Jember ini adalah : (1) Aspek produksi : meningkatkan mutu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember agar berjiwa entrepreneur menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator); (2) Aspek manajemen : mengembangkan usaha mahasiswa atau lulusan Universitas Muhammadiyah Jember menjadi entrepreneurhip baru. Target khusus dalam program IbK ini adalah meningkatkan jumlah entrepreneur baru yang dihasilkan oleh Universitas Muhammadiyah Jember minimal 10 tenant per tahun). Dengan program IbK di Universitas Muhammadiyah Jember ini diharapkan minimal 10 tenant baru terbentuk setiap tahun. Metode dalam program IbK ini meliputi tahapan : (a) Sosialisasi program IbK; (b) Persiapan prakondisi sosial, yakni penguatan tenant, mitra usaha IbK dan pengelola program IbK dalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapi tenant; (c) Pelaksanaan program IbK, yang didukung oleh lembaga terkait (Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember dan Perguruan Tinggi (Universitas Muhammadiyah Jember); Pelaksanaan kegiatan IbK di Universitas Muhammadiyah Jember meliputi tahapan : (1) Pola rekrutmen; (2) Pelatihan kewirausahaan; (3) Magang pada Industri Mitra; (4) Pola pembimbingan; (5) Pengawasan terhadap tenant; (6) Teknik Pembiayaan Tenant; (7) Pola Bantuan Teknologi; (8) Kolaborasi dengan Lembaga Sejenis di luar kampus. (d) Pemantauan, (e) evaluasi dan pelaporan. Hasil progam IbK ini adalah : (1) Program IbK tahun ke-1 telah dilaksanakan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember dengan melibatkan mitra 10 tenany di desa tersebut. (2). Indikator keberhasilan program IbK (a) Transfer teknologi program IbK dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh tenant; (b) terjadi peningkatan pendapatan pada tenant program IbK dengan adanya peningkatan kemampuan tenant. Kata Kunci : mutu mahasiswa, lulusan, kegiatan IbK, kewirausahaan
GANGGUAN KESEHATAN MATA PADA PEKERJA DI BENGKEL LAS LISTRIK DESA SEMPOLAN, KECAMATAN SILO, KABUPATEN JEMBER
Yunita Satya Pratiwi* Wahyudi Widada** Zuhrotul Eka Yulis A.***
The Indonesian Journal of Health Science Vol 5, No 2 (2015): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/the.v5i2.2
This study was an observational study that aims to identify eye health disorders on electric welding workers and related factors in Welding Power Sempolan Village, District Silo, Jember, because there were 12 sites of electric welding with 3 to 4 workers in each welding. Therefore there were 38 workers in all weldings. Those workers were selected as the research samples. Research instrument was questionnaire and observation sheet. The results showed that the majority (47.4%) of respondents had a working life of 1 to 5 years, and 66% were not disciplined in the use of personal protective equipment (PPE) welding glasses correctly. Based of that, all workers had felt and experienced eye health problems as a result of the activities of the welding process. Data analysis was logistic regression showed that the use of factors of personal protective equipment (PPE) electric welding goggles had had the most dominant relationship with the incidence of eye health problems (pvalue = 0.008; α = 0.05) with an odds ratio (OR) = 27 which means that the electric welding workers were undisciplined wear personalprotective equipment (PPE) correctly had 27 times greater would experience risk of eye health problems when compared to the discipline after the controlled variable of working life. This research was conducted in an effort to improve the health of the eye on the electric welding workers. Hopefully, this study can be used as a basis to provide appropriate solutions to overcome the problems of workplace accidents (eye health problems) on electric welding workers.
THE EFFECT OF CUPPING THERAPY ON THE SCALE OF PAIN IN ADVANCED AGE WHO EXPERIENCED JOINT PAIN IN JEMBER
Istiadhatul Magfiroh;
Wahyudi Widada;
Sofia Rhosma Dewi
International Journal of Islamic and Complementary Medicine Vol. 1 No. 1 (2020): International Journal Islamic Medicine
Publisher : International Islamic Medicine Forum
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (217.448 KB)
|
DOI: 10.55116/IJIM.V1I1.4
Joint inflammation characterized by swelling of the joints, redness, heat, pain and movement disorders. Arthralgia causes the elderly to have difficulty in carrying out activities that are burdening the joints of the body. Wet cupping therapy is a complementary therapy that has a working principle of vacuum, injury and blood-sucking in certain areas so it can cure the disease. This study was to identify the effect of cupping therapy on pain intensity in elderly patients with arthralgia in Bangsalsari Jember. It was a quasy experiment research with pretest-posttest with control group approach. The sample in this study was 30 elderly then divided into two groups, i.e. 15 elderly in the wet cupping therapy group and 15 elderly in the warm compress group. It used purposive sampling. The average pain intensity before moist cupping therapy was 7.47, and after wet cupping therapy 5.53. While the moderate pain intensity before warm compress was 7.00 and after warm compress 5.73. Wilcoxon test results moist cupping therapy obtained P- value 0.001 means there are significant differences before and after the wet cupping therapy. Whi le Wilcoxon test results, warm compress got P-value 0.001 means there are substantial differences before and after the warm compress. Mann Whitney test result obtained P-value 0.383 means there is no significant difference of effect between the treatment group and the control group. There is an effect of cupping therapy and warm compress on pain intensity. Elderly can use wet cupping therapy as an alternative treatment to decrease joint pain intensity arthralgia.
Santri Thibun Nabawi Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Fanani Unmuh Jember
Wahyudi Widada;
Priyo Widodo;
Baiq Ananda Sherly;
Novia Putri Ramadhani
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Vol 4, No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/jiwakerta.v4i1.20929
Mahasiswa yang menekuni bidang agama (santri) umumnya kurang memahami nilai-nilai kesehatan. Sedangkan mahasiswa bidang kesehatan biasanya kurang memahami esensi agama Islam. Menguasai nilai-nilai kesehatan bermanfaat sebagai pencegahan maupun pengobatan. Tujuan kegiatan ini adalah memberi pembekalan kompetensi pengobatan Islam sebagai tindakan preventif dan kuratif kepada santri pondok pesantren tahfidzul Quran Al-Fanani Universitas Muhammadiyah Jember. Bentuk kegiatannya berupa pelatihan Thibbun Nabawi yaitu pendidikan kesehatan, pelatihan Bekam dan Ruqyah Syariyah. Meliputi teori dan praktik langsung. Peserta sebanyak dua puluh tujuh (27) orang santri dan pengasuh. Materi pelatihan diberikan selama tiga hari berturut-turut. Metode pembelajaran diberikan secara dua arah dan berpusat pada santri (student center). Kegiatan berlangsung lancar, semua santri melakukan praktik satu persatu. Santri bertanya dan mendapat jawaban dari pembimbing. Banyak manfaat yang bisa didapat para santri diantaranya perbaikan pola hidup sehat sehari-hari. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi santri baik saat ini maupun kelak bila sudah lulus. Bekal ketrampilan ini dapat dilakukan secara mandiri dan mudah dipraktikkan. Dibutuhkan tindakan pendampingan yang berkelanjutan agar kompetensi ini dapat terus dikuasai santri.
OPTIMALISASI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN JIWA
Zaini, Mad;
Widada, Wahyudi;
Dwi Cahya Ningrum, Dian;
Isnaini Agustina, Intan
Jurnal of Community Health Development Vol 3 No 2 (2022): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2022
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (553.089 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2022.3.2.5882
Prevalensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami masalah kesehatan psikososial, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Desa Sukorambi merupakan wilayah transisi perkotaan di Kabupaten jember sehingga memungkinkan masuknya budaya dari luar daerah Jember, hal ini disebabkan banyaknya pendatang baru di wilayah tersebut. Selain itu sebagian masyarakat Desa Sukorambi adalah masyarakat dengan mata pencaharian sebagai petani atau berkebun. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan kesehatan jiwa dan deteksi masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Peserta yang ikut dalam kegiatan ini sebanyak 40 orang. Dalam kegiatan ini, seluruh peserta aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Pengetahuan peserta tentang masalah kesehatan jiwa di masyarakat juga mengalami penigkatan. Luaran dalam kegiatan ini adalah terbentuknya kader kesehatan jiwa dan laporan hasil kegiatan sebagai data dasar perencanaan intervensi tahap selanjutnya.