Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kesejahteraan Siswa: Faktor Pendukung dan Penghambatnya Ana Ianah; Rena Latifa; Risatianti Kolopaking; Muhamad Nanang Suprayogi
Business Economic, Communication, and Social Sciences (BECOSS) Journal Vol. 3 No. 1 (2021): BECOSS
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/becossjournal.v3i1.7028

Abstract

The efforts to improve student wellbeing are one of the main concerns in the current educational process. There are a lot of research on wellbeing, but there is still very little research on the wellbeing of children and adolescents, especially in the school context. This paper aims to examine internal and external factors for improving student wellbeing, as well as to reveal the inhibiting factors for student wellbeing. The student wellbeing during childhood and adolescence is important because it will determine the quality of life of students in the future. The results of the study show the factors of increasing wellbeing internally are: 1. The ability to adapt; 2. Learning orientation; 3. Self-assessment; 4. Personal characteristics, while external factors are 1. Student teacher relations; 2. Relationship between children and parents; 3. Friend relations; 4. An environment that supports discipline. While the factors that inhibit wellbeing internally are: 1. Physical health, 2. Students are not maximal in learning, 3. Inadequate achievement, 4. Inadequate material needs, 5. Negative behavior, such as lazy, arrogant, shy, and naughty. While externally are 1. The unpleasant environment 2. Receiving less pleasant treatment; 3. Not able to actualize well.
Gambaran Kesejahteraan Subjectif Santri di Masa Pendemi COVID-19 Ana Ianah; Muhamad Nanang Suprayogi
Business Economic, Communication, and Social Sciences Journal (BECOSS) Vol. 4 No. 3 (2022): BECOSS
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/becossjournal.v4i3.9038

Abstract

Kesejahteraan subjektif santri perlu diperhatikan di masa pandemic covid-19 ini. Di saat sekolah regular masih menerapkan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ), sebagaian para santri sudah menjalani kegiatan pembelajaran secara utuh di pesantren. Mereka tinggal dan menetap di pesantren untuk menjalani rutinitas kegiatan belajar. Oleh sebab itu, pesantren perlu memperhatikan aspek psikologis santri diantaranya terkait dengan kesejahteraan subjektif para santri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kesejahteraan subjektif santri di salah satu pesantren di wilayah Bogor Jawa Barat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 223 santri. Pengambilan sampel secara non-probability sampling dengan teknik accidental sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang dimodifikasi dari Brief Adolescents Subjective well-being in School Scale (BASWBSS). Confirmatory factor analysis (CFA) digunakan untuk menguji validitas alat ukur. Berdasarkan hasil Analisa data, dalam rentang score 1 – 100, nilai minimum kesejahteraan subjektif santri sebesar 16,54 dan nilai maksimum sebesar 69,13. Selanjutnya berdasarkan kategori rendah, sedang dan tinggi, diperoleh hasil sebanyak 29 orang (13%) memiliki nilai kesejahteraan subjektif yang rendah, 148 orang (66,4%) memiliki nilai kesejahteraan subjektif yang sedang, dan 46 orang (20,6%) memiliki nilai kesejahteraan subjektif yang tinggi. Implikasi dari penelitian ini merekomendasikan agar pesantren memberikan perhatian yang baik bagi kesejahteraan santri, terutama pada masa pendemi covid-19 ini.