Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA Septi Andrianti
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v11i2.23

Abstract

Keluarga memiliki empat fungsi suportif, antara lain: dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional,jika dari semua dukungan ini kita dapat mengukur baik dan tidaknya dukungan keluarga kepada klien harga diri rendah. Tujuan penelitian diketahui hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu. Desain penelitian menggunakan metode penelitian secara survey analitik dengan metode penilaian Cross Sectional,dengan jumlah sampel sebanyak 178 orang. Data dianalisis secara univariat dan bivariate dengan chi-square Hasil penelitian menunjukkan terdapat 66 orang (37,1%) responden memiliki dukungan keluarga kurang baik dan 70 orang (39,3%) mengalami kekambuhan dan kembali menjalani pengobatan kurang dari 2 bulan pada pasien harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu tahun 2019. Hasil analisi bivariate didapatkan ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kejadian kekambuhan pada pasien harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu Saran peneliti hendaknya pemberian pendidikan kesehatan tentang dukungan keluarga pada penderita gangguan harga diri rendah di tingkatkan dan program home visit menjadi prioritas utama untuk mencegah kekambuhan pada penderita gangguan harga diri rendah. Kata kunci :  Harga Diri Rendah, Dukungan Keluarga 
Pengaruh reminiscence therapy terhadap tingkat stres pada lansia masa pendemi covid-19 Ikhsan Ikhsan; Septi Andrianti; Titin Aprilatutini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 4 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i4.5616

Abstract

Reminiscence therapy interventions for Chronic stress in elderly during pandemic covid-19 Background: The level of stress in the elderly also means the level of pressure felt or experienced by the elderly. During the COVID-19 pandemic, the government recommends social distancing. In addition, self-quarantine has almost a year. Conditions of social distancing or physical distancing can trigger psychological pressure, especially for the elderly who live in orphanages and have chronic diseases. Purpose: To determine the effect of Reminiscence therapy interventions for Chronic stress in elderly during pandemic covid-19Method: This research is a pre-experimental design with a one-group pretest and posttest design. The population is 65 elderly, using purposive sampling. This research was 30 elderly, 15 elderly in the control group, and 15 elderly in the intervention group. The instrument is the DASS (stress scale) questionnaire. Data analysis used the Paired Sample t-Test statistical test. The research was done on April June 2021.Results: Finding that the average stress score before and after which in the control group the stress score was before 27.81 with a standard deviation of 4.34 and in the eighth week the stress score decreased to 24.64 with a standard deviation of 4.74. In the intervention group, the stress score before 28.31 with a standard deviation of 4.44 and after being treated for eight weeks decreased to 14.80 with a standard deviation of 5.86. Evidenced by the p-value of 0.001 (α <0.05).Conclusion: The experience of the stress by the elderly with an average standard deviation of 65-89 years. The stress score before reminiscence therapy was 28.31 with a standard deviation of 4.44, and after 8 weeks of reminiscence therapy, it decreased to 14.80 with a standard deviation of 5.86.Keywords: Reminiscence therapy; Chronic stress; Elderly;  Pandemic covid-19Pendahuluan: Tingkat stres pada lansia juga berarti tingkat tekanan yang dirasakan atau dialami oleh lansia. Selama pandemi COVID-19, pemerintah merekomendasikan jarak sosial. Selain itu, karantina mandiri telah dilakukan selama hampir satu tahun. Kondisi social distancing atau jarak fisik dapat memicu tekanan psikologis, terutama bagi lansia yang tinggal di panti asuhan dan memiliki penyakit kronis. Tujuan: Mengetahui pengaruh Terapi Reminiscence terhadap tingkat stres pada lansia pada masa pandemi Covid 19 di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Bengkulu Tahun 2021.Metode: Penelitian pre-experimental design dengan one-group pretest and posttest design. Populasi adalah 65 partisipan, dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini berjumlah 30 lansia, 15 lansia pada kelompok kontrol dan 15 lansia pada kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner DASS (skala stres). Analisis data menggunakan uji statistik Paired Sample t Test. Penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan April Juni 2021.Hasil: Didapatkan bahwa rata-rata skor stres sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol skor stres sebelum 27,81 dengan standar deviasi 4,34 dan pada minggu kedelapan skor stres menurun menjadi 24,64 dengan standar deviasi 4,74. Pada kelompok intervensi, skor stres sebelum 28,31 dengan standar deviasi 4,44 dan setelah diberi perlakuan selama delapan minggu menurun menjadi 14,80 dengan standar deviasi 5,86. Dibuktikan dengan nilai p sebesar 0,001 (α < 0,05).Simpulan: Stress dialami oleh lansia dengan usia rata-rata standar deviasi 65-89 tahun. Skor stress sebelum reminiscence therapy adalah 28.31 dengan standar deviasi 4,44, dan setelah dilakukan reminiscence therapy  selama 8 minggu terjadi penurunan menjadi 14,80 dengan standar deviasi menjadi 5,86.
PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM UPAYA MENURUNKAN INTENSITAS NYERI MELALUI TERAPI BENSON DI RUMAH SAKIT TK II DR. AK GANI PALEMBANG Dwi Apriani; Tri Ferianti; Septi Andrianti
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.248

Abstract

Abstract Latar Belakang, Appendicitis merupakan suatu keadaan inflamasi pada kuadran kanan bawah rongga abdomen atau lebih dikenal dengan nama usus buntu. Apendiktomi adalah pembedahan atau operasi pengangkatan apendiks yang mengalami peradangan. Pembedahan yang dilakukan memberikan efek nyeri pada pasien. Salah satu Teknik non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri adalah dengan terapi relaksasi Benson. Terapi relaksasi Benson merupakan penggabunggan antara respon relaksasi dan system keyakinan individu/faith factor (difokuskan pada ungkapan tertentu berupa nama-nama Tuhan atau kata yang memiliki makna menyenangkan bagi pasien itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan pendidikan kesehatan dalam upaya menurunkan intensitas nyeri melalui terapi benson pada pasien post operasi apendektomi. Metode Penelitian ini   menggunakan metode deskriptif yaitu pendekatan penerapan terapi dengan Standar Operasional Prosedur. Pengumpulan data diambil dengan metode wawancara dan pengisian kuisioner lembar NRS. Kesimpulan dari penelitian dua pasien menunjukkan adanya penurunan tingkat nyeri. Peneliti mengharapkan terapi Benson dapat meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat dan penerapan ini dapat di terapkan di Rumah Sakit maupun Lingkungan Masyarakat. Kata Kunci : Appendektomi, Nyeri Abdomen, Terapi Relaksasi Benson
HUBUNGAN PRILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ZAINAL ARIFIN KOTA BENGKULU Septi Andrianti; Feny Marlena
INJECTION : Nursing Journal Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.814 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku Caring perawat sangat penting dalam memenuhi kepuasan pasien, hal ini menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan di sebuah rumah sakit. Perawat adalah orang yang menjadi salah satu kunci dalam memenuhi kepuasan pasien. Rumusan masalah masih adanya pasien rawat inap menyatakan kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat. Tujuan penelitian diketahui hubungan perilaku caring dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Zainal Arifin Kota Bengkulu .Metode : Desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 91 orang. Data dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji chi- square.Metode :Hasil penelitian terdapat 51,6% responden mendapatkan prilaku caring yang kurang baik dari perawat dan 36,3% menyatakan kurang puas terhadap pelayann di  RS.Zainal Arifin. Hasil uji chi –square nilai p 0,000 (p<0,05) artinya ada hubungan perilaku caring dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Zainal Arifin.Simpulan :Saran pihak membuat program pelatihan untuk meningkatkan pengarhuan dan perilaku caring perawat sehingga tingkat kepuasan meningkat.Kata kunci : Caring, Kepuasan