Ikhsan Ikhsan
FMIPA Universitas Bengkulu

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI PENGAWAS MINUM OBAT DENGAN PENCAPAIAN ANGKA KONVERSI BTA PADA PEMERIKSAAN SPUTUM PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU TAHUN 2013 Ikhsan Ikhsan; Elpizon Elpizon
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v10i1.3

Abstract

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang secara khas di tandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosi jaringan,Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita ke orang lain.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat motivasi pengawas minum obat dengan pencapaian angka konversi BTA pada pemeriksaan sputum penderita TB Paru di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2013, dilaksanakan pada tanggal 29 April sampai 13 Mei 2013 dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif sampel yang digunakan adalah accidental sampling berjumlah 34 orang pasien penderita TB Paru dan jenis data yang diambil adalah data primer.Tehnik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistik Fhiser’s Exact Test yang disajikan dalam bentuk table dan narasi. Hasil penelitian uji univariat ,dimana sebagian besar 61,8 % PMO memiliki mortivasi rendah dan hampir seluruh 79,4% pencapaian angka konversi pada pasien TB Paru lambat,dengan uji Fhiser’s Exact Test dengan nilai ρ = 0,007, karenanilai ρ < α 0,05 maka secara statistik dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan tingkat motivasi pengawas minum obat dengan pencapaian angka konversi BTA pada pemeriksaan sputum penderita TB Paru di puskesmas sukamerindu kota Bengkulu Tahun 2013. Pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memberikan motivasi penjelasan yang kuat pada pasien TB Paru dalam menjalani pengobatan rutin TBC sehingga pencapaian angka konversi BTA tercapai dengan cepat.Kata kunci : Tingkat Motivasi, TB Paru, AngkaKonversi
Penetapan Kadar Vitamin C Buah Belimbing Wuluh Muda (Averrhoa bilimbi L.) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Suci Rahmawati; Anisa Lathifah Fauziah; Maiyulis Maiyulis; Ikhsan Ikhsan; Oky Hermansyah
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i2.9327

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar vitamin C pada buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) muda dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah buah belimbing wuluh yang berumur 14 hari. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Penetapan kadar vitamin C 50 g sampel buah belimbing wuluh dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada rentang panjang gelombang 200-400 nm. Penentuan kurva kalibrasi ditetapkan dari nilai absorban larutan baku vitamin C pada kosentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan 25 ppm. Hasil penelitian diperoleh panjang gelombang maksimum larutan baku vitamin C adalah 266,1 nm dan absorban sampel 0,846. Dari penetapan kurva kalibrasi diperoleh persamaan regresi y = 0,0616x + 0,0865 dengan nilai r sama dengan 0,986. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar Vitamin C pada buah belimbing wuluh muda adalah 0,0616%. Kata kunci : Vitamin C; Belimbing Wuluh; Averrhoa bilimbi L.; Spektrofotometri UV-Vis. ABSTRACTThis study was aimed to determine of vitamin C concentration in young bilimbi (Averrhoa bilimbi L.) fruit with use UV-Vis spectrophotometry. The sample that used in this study was bilimbi fruit with the aged 14th days. The sampling technique used was simple random sampling. Determination of vitamin C concentration in 50 g of samples was carried out using UV-Vis spectrophotometry in the wavelength range in 200-400 nm. The calibration curve was determined from the absorbance value of standard vitamin C solution at concentrations of 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, and 25 ppm. The results were showed that the maximum wavelength of vitamin C standard solution in 266.1 nm and the absorbance of the sample was 0.846. By determination of the calibration curve was obtained regression equation y = 0.0616x + 0.0865 with r value 0.986. This result it can be concluded that the concentration of Vitamin C in young bilimbi fruit was 0.0616%. Keywords : Vitamin C; Bilimbi fruit; Averrhoa bilimbi L.; UV-Vis Spectrophotometry
Pengaruh program brisk walking exercise terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Septi Andrianti; Ikhsan Ikhsan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i2.4697

Abstract

The effect of brisk walking exercise program on blood pressure for people with hypertension Background: Some patients with hypertensive only use antihypertensive drugs to decrease their blood pressure. There are alternatives and more effective as non-pharmacological alternatives to help decrease blood pressure.Purpose: To determine the effect of brisk walking exercise program on blood pressure for people with hypertensionMethod: Quasi-experimental design, the participants were divided into two groups (intervention group and nonintervention group). The sample of this study was 20 participants with contraindications taken by consecutive Sampling. Brisk walking exercise program for 20-30 minutes with an average speed of 4-6km/hour. Three times a week for two months. Data analyzed using a dependent t-test with a 95% confidence level.Results: The study showed that the mean of the intervention systolic pressure before intervention (154.00±10.75) with range (140-170) and after intervention (140.00±8.17) with range (130-160)(p-value=0.001). In the control group, mean the systolic pressure (143.00±8.23) with range (130-150) and after two months (135.50±5.50) with range (130-150). The mean of the diastolic pressure (Intervention group) before (97.00±6.75)with range (90-110) and after (85.00±4.71) with range (80-90). The control group (93.00±6.32) (80-100) and after (89.00±5.16) with range (85-95)(p-value=0.001)Conclusion: There was a significant effect of the brisk walking exercise program in the intervention group, which was stronger than the control group.Keywords: Brisk walking exercise; Blood pressure; Hypertension Pendahuluan: Beberapa penderita hipertensi hanya menggunakan obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darahnya. Ada alternatif dan lebih efektif sebagai alternatif non-farmakologis untuk membantu menurunkan tekanan darah.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh program brisk walking exercise terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.Metode: Quasi-experimental design, peserta dibagi menjadi dua kelompok (kelompok intervensi dan kelompok Kontrol). Sampel penelitiannya 20 partisipan tanpa kontraindikasi yang diambil secara Consecutive Sampling. Program brisk walking exercise selama 20-30 menit dengan kecepatan rata-rata 4-6km/jam. Tiga kali seminggu selama dua bulan. Data dianalisis menggunakan uji-t dependen dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Menunjukkan bahwa rerata tekanan sistolik intervensi sebelum intervensi (154,00±10,75) dengan rentang (140-170) dan setelah intervensi (140,00±8,17) dengan rentang (130-160)(p-value=0,001). Pada kelompok kontrol, rata-rata tekanan sistolik (143,00±8,23) dengan kisaran (130-150) dan setelah dua bulan (135,50±5,50) dengan rentang (130-150). Rerata tekanan diastolik (kelompok intervensi) sebelum (97,00±6.75) dengan rentang (90-110) dan setelahnya (85,00±4,71) dengan rentang (80-90). Kelompok kontrol (93.00±6.32) dengan rentang (80-100) dan setelahnya (89,00±5,16) dengan rentang (85-95)(nilai-p=0,001)Simpulan: Ada pengaruh yang signifikan dari program brisk walking exercise pada kelompok intervensi yang lebih kuat dibandingkan kelompok kontrol.
Pengaruh reminiscence therapy terhadap tingkat stres pada lansia masa pendemi covid-19 Ikhsan Ikhsan; Septi Andrianti; Titin Aprilatutini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 4 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i4.5616

Abstract

Reminiscence therapy interventions for Chronic stress in elderly during pandemic covid-19 Background: The level of stress in the elderly also means the level of pressure felt or experienced by the elderly. During the COVID-19 pandemic, the government recommends social distancing. In addition, self-quarantine has almost a year. Conditions of social distancing or physical distancing can trigger psychological pressure, especially for the elderly who live in orphanages and have chronic diseases. Purpose: To determine the effect of Reminiscence therapy interventions for Chronic stress in elderly during pandemic covid-19Method: This research is a pre-experimental design with a one-group pretest and posttest design. The population is 65 elderly, using purposive sampling. This research was 30 elderly, 15 elderly in the control group, and 15 elderly in the intervention group. The instrument is the DASS (stress scale) questionnaire. Data analysis used the Paired Sample t-Test statistical test. The research was done on April June 2021.Results: Finding that the average stress score before and after which in the control group the stress score was before 27.81 with a standard deviation of 4.34 and in the eighth week the stress score decreased to 24.64 with a standard deviation of 4.74. In the intervention group, the stress score before 28.31 with a standard deviation of 4.44 and after being treated for eight weeks decreased to 14.80 with a standard deviation of 5.86. Evidenced by the p-value of 0.001 (α <0.05).Conclusion: The experience of the stress by the elderly with an average standard deviation of 65-89 years. The stress score before reminiscence therapy was 28.31 with a standard deviation of 4.44, and after 8 weeks of reminiscence therapy, it decreased to 14.80 with a standard deviation of 5.86.Keywords: Reminiscence therapy; Chronic stress; Elderly;  Pandemic covid-19Pendahuluan: Tingkat stres pada lansia juga berarti tingkat tekanan yang dirasakan atau dialami oleh lansia. Selama pandemi COVID-19, pemerintah merekomendasikan jarak sosial. Selain itu, karantina mandiri telah dilakukan selama hampir satu tahun. Kondisi social distancing atau jarak fisik dapat memicu tekanan psikologis, terutama bagi lansia yang tinggal di panti asuhan dan memiliki penyakit kronis. Tujuan: Mengetahui pengaruh Terapi Reminiscence terhadap tingkat stres pada lansia pada masa pandemi Covid 19 di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Bengkulu Tahun 2021.Metode: Penelitian pre-experimental design dengan one-group pretest and posttest design. Populasi adalah 65 partisipan, dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini berjumlah 30 lansia, 15 lansia pada kelompok kontrol dan 15 lansia pada kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner DASS (skala stres). Analisis data menggunakan uji statistik Paired Sample t Test. Penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan April Juni 2021.Hasil: Didapatkan bahwa rata-rata skor stres sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol skor stres sebelum 27,81 dengan standar deviasi 4,34 dan pada minggu kedelapan skor stres menurun menjadi 24,64 dengan standar deviasi 4,74. Pada kelompok intervensi, skor stres sebelum 28,31 dengan standar deviasi 4,44 dan setelah diberi perlakuan selama delapan minggu menurun menjadi 14,80 dengan standar deviasi 5,86. Dibuktikan dengan nilai p sebesar 0,001 (α < 0,05).Simpulan: Stress dialami oleh lansia dengan usia rata-rata standar deviasi 65-89 tahun. Skor stress sebelum reminiscence therapy adalah 28.31 dengan standar deviasi 4,44, dan setelah dilakukan reminiscence therapy  selama 8 minggu terjadi penurunan menjadi 14,80 dengan standar deviasi menjadi 5,86.
Persepsi ibu hamil tentang kerentanan, keseriusan dan manfaat dengan kejadian anemia Riche Octriza Syafti; Misnaniarti Misnaniarti; Rico Januar Sitorus; Nurrobikha Nurrobikha; Ikhsan Ikhsan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 4 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i4.5598

Abstract

Maternal anemia and attitudes concerning health behaviors during pregnancy Background: Maternal anemia during pregnancy is still a health problem, it can endanger the safety of the mother and the health of the fetus in the uterus.Purpose: To know the relationship between maternal anemia and attitudes concerning health behaviors during pregnancyMethod: Quantitative research with a cross-sectional design, the population is pregnant women at the public health center Kepahiang District. The sample of 104 pregnant women aged 18 to 20 years as respondents.Instrument attitudes concerning health behaviors during pregnancy and check laboratory maternal anemia. Data statistics used univariate, Bivariate, and multivariate analysis, data analysis chi-square.Results: The finding of 104 respondents, 79  (76%) had a high vulnerability, 71 (68.3%), had a high seriousness, 58 (55.8%) felt a high benefit, 71 (68.3%) felt a high sign, and 85 (81.7%) had anemia. The results of the bivariate analysis showed that susceptibility, seriousness, cues/signs, benefits had a significant effect on the incidence of anemia in pregnant women with a p-value <0.05. In the result of multivariate analysis, the most dominant variable influencing the incidence of anemia in pregnant women in Kepahiang Regency is the seriousness variable with a p-value = 0.000 < (0.05).Conclusion: There is a significant influence between vulnerability, seriousness, benefits, and cues that affect the incidence of anemia in pregnant women in Kepahiang Regency.Suggestion: It is necessary to improve health promotion efforts, especially for pregnant women so that the compliance of pregnant women to perform ANC increases.Keywords: Maternal anemia; Attitudes; Health behaviors; During pregnancyPendahuluan: Kejadian anemia pada ibu hamil sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan tidak terkecuali di Kabupaten Kepahiang. Kehamilan dengan anemia dapat membahayakan keselamatan ibu dan kesehatan janin didalam kandungan.Tujuan: Untuk menganalisis persepsi ibu hamil tentang  kerentanan, keseriusan dan manfaat dengan kejadian anemiaMetode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, populasinya adalah ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kepahiang. Sampel sebanyak 104 ibu hamil berusia 18 sampai 20 tahun sebagai responden. Instrumen sikap tentang perilaku kesehatan selama kehamilan dan pemeriksaan laboratorium anemia ibu. Statistik data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat, analisis data chi-square.Hasil: Didapatkan 104 responden, 79 (76%) memiliki kerentanan yang tinggi, 71 (68,3%), memiliki keseriusan yang tinggi, 58 (55,8%) merasakan manfaat yang tinggi, 71 (68,3%) merasakan isyarat/tanda yang tinggi, dan 85 (81,7%) mengalami anemia. Hasil analisa bivariate menunjukkan kerentanan, keseriusan, isyarat/ tanda, manfaat memiliki pengaruh yang signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan p value < 0,05. Hasil akhir analisa multivarait variabel yang paling dominan berpengaruh dengan kejadian anemia pada ibu hamil  di Kabupaten Kepahiang  adalah variabel keseriusan dengan nilai p value = 0,000 < α (0,05).Simpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna antara kerentanan, keseriusan, manfaat dan isyarat berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten Kepahiang.Saran: Perlu ditingkatkan usaha promosi kesehatan khususnya pada ibu hamil agar kepatuhan ibu hamil untuk melakukan ANC meningkat.
HUBUNGAN ASUPAN FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN SELUMA ANI MELIYANI; RICO JANUAR SITORUS; ROSTIKA FLORA; HAMZAH HASYIM; MOHAMMAD ZULKARNAIN; RISNAWATI TANJUNG; NESHY SULUNG; IKHSAN IKHSAN; NURMALIA ERMI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pada saat kehamilan terjadi hemodelusi yang mengakibatkan penurunan kadar Hb. Oleh karena itu, konsumsi makanan tinggi zat besi sangat diperlukan pada saat kehamilan. Asupan zat besi yang kurang akan berdampak terhadap defisiensi zat besi dan mengganggu pertumbuhan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Kabupaten Seluma. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 136 orang ibu hamil dari 4 Puskesmas di Kabupaten Seluma. Pengukuran asupan zat besi menggunakan food recall 3x24 jam, sedangkan penentuan anemia defisiensi besi berdasarkan pengukuran kadar Hb, Fe serum dan TIBC. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan software SPSS. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan uji analisis bivariat didapatkan bahwa ada hubungan antara asupan Fe dan kejadian anemia defisiensi besi dengan p-value=0.003 (PR=0.225; 95% CI: 0.078-0.647). Tidak hanya pada responden dengan asupan Fe yang kurang tetapi mayoritas asupan Fe dengan kategori cukup. Kesimpulan: Pada penelitian selanjutnyadapat ditambahkkan variabel yang mempengaruhi asupan Fe sehingga hal yang mempengaruhi antara penyerapan dan kejadian ADB dapat menjadi lebih jelas.
PENGARUH EDUKASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SAMBIREJO Elsa Novrianti; Ikhsan Ikhsan; Suci Rahmawati
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i2.151

Abstract

Pengetahuan pasien tentang hipertensi penting untuk menentukan langkah pencegahan serta pengobatan hipertensi. Tingkat pengetahuan yang tinggi dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan hipertensi. Media audiovisual merupakan media edukasi yang memiliki efektivitas yang baik untuk meningkatkan pengetahuan karena merangsang lebih banyak indera. Desain penelitian menggunakan rancangan one group  pre test and post test dengan jumlah sampel penelitian 63 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah video tentang hipertensi dan kuesioner pengetahuan hipertensi Hypertension Fact Quisionnare (HFQ). Hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji testData diolah secara analisis univariat dan bivariat Hasil penelitian dari 63 responden didapatkan rata-rata tingkat pengetahuan pasien sebelum diberikan edukasi adalah sebesar 6,95 dan rata-rata tingkat pengetahuan setelah diberikan edukasi adalah sebesar 9,10 dan didapatkan hasil p value 0,001(<0,05) yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan pasien hipertensi sebelum dan sesudah diberikan edukasi melalui media audio visual di Puskesmas Sambirejo.Kata Kunci : Hipertensi, Pengetahuan, Media audiovisual   ABSTRACTPatient knowledge about hypertension is important to determine steps to prevent and treat hypertension. A high level of knowledge can affect the success of hypertension treatment. Audiovisual media is an educational medium that has good effectiveness for increasing knowledge because it stimulates more senses. This study used a one group pre test and post test design with a total sample of 63 people. The research instrument used was a video about hypertension and a hypertension knowledge questionnaire. Hypertension Fact Questionnare (HFQ). The results of the study were analyzed statistically using a test test. The results of the study from 63 respondents obtained that the average level of knowledge of patients before being given education was 6.95 and the average level of knowledge after being given education was 9.10 and the p value was 0.001 (<0.05), which means that there is an effect There was a significant difference between the knowledge level of hypertension patients before and after being given education through audio-visual media at the Sambirejo Health Center.Keywords: Hypertension, Knowledge, Audiovisual Media
Kemandirian Lanjut Usia dalam Aktifitas Sehari-Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Bengkulu Rosa Aria; Ikhsan ikhsan; Nurlaily Nurlaily
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 2 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v2i1.10651

Abstract

Tahap akhir proses penuaan pada pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan istilah dari lanjut usia. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun. Lansia mandiri adalah lansia dalam kondisi mampu untuk menjalankan kehidupan pribadinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tentang Gambaran Kemandirian Lansia Dalam Aktivitas Sehari-hari Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel  50 lansia dengan tekniik pusposive sampling Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa  Indah  Kota  Bengkulu  alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisoner Barthel index. Data diolah dengan deksriptif persentase,  dari 50 responden di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu, mayoritas paling banyak yaitu lansia berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 33 lansia (66%). Terdapat 47 responden (94%) lansia mempunyai tingkat  kemandirian  yang mandiri, sedangkan 3 responden (6%) dikatakan tidak mandiri. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya status perkembangan, kondisi kesehatan, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial yang baik.Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya, diantaranya penelitian yang dapat dihubungkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian lansia serta pentingnya terkait dukungan keluarga dalam memberikan motivasi kepada lansia. 
Uji Efek Antihiperglikemik Seduhan Daun Sirih Cina (Peperomia Pellicida) Diberikan Secara Oral Pada Mencit Jantan (Mus Musculus) Ruri Ayu Agrace; Riana Versita; Muhamad Arifin; Dwi Kurnia Putri; Dwi Dominica; Dian Handayani; Ikhsan Ikhsan
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2024): May : OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v2i3.401

Abstract

Chinese Betel Plant (Paperomia pellucida) is an herbal plant that has benefits for treating diseases such as acne, ulcers, antidiabetic, antioxidant, anti-inflammatory, antimicrobial, and antibacterial. The content of bioactive compounds from Chinese betel include alkaloids, flavonoids, steroids, saponins, tannins, triterpenoids, and carbohydrates. The aim The purpose of this study was to determine the effect of steeping Chinese betel and on reducing blood glucose levels in male mice. This method used is an experimental method at the Pharmacology Laboratory D3 Pharmacy FMIPA Bengkulu University. The test animals used were three groups, namely the positive control treatment group that received glibenclamide, the negative control treatment group received aquadest, and the 2% Chinese betel steeping treatment group. The results showed that Chinese betel curd was reduced from 125 mg/dl to 93 mg/dl and there was no hypoglycemic decrease in blood glucose due to glibenclamide. From the results of the study it can be concluded that the administration of Chinese betel and glibenclamide steeping is effective in lowering blood glucose levels in male mice.