Areyne Christi
Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan

PENGELOLAAN INTERAKSI KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PENGEMBANGAN DIRI ANAK DALAM KONTEKS MINAT BELAJAR Belinda Mau; Areyne Christi
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v2i2.44

Abstract

Abstract: In this era of globalization, teachers are very dominant in self-actualizing to educate the nation in facing the challenges and competition in the world, so that they are required to improve their professionalism in dealing with any existing problems. Solutions to answer the problems faced by teachers arise in the following questions: Who is the teacher? What is the role of the teacher both as a teacher and in relation to their students? How to manage the quality of the teaching and learning process on children's self-development in the context of interest in learning? The answers are: (1) a teacher is a professional educator who educates, teaches a science, guides, trains, provides assessments, and evaluates students. (2) the role of the teacher to work holistically. The teacher not only carries out his duties as a teacher, but becomes an example and a companion to his students. (3) the teacher must be able to manage the class very well so that in every learning process, children can be interested and respond when a teacher delivers a material. Abstrak: Dalam era globalisasi ini guru sangatlah dominan di dalam mengaktualisasi diri untuk mencerdaskan bangsa dalam menghadapi tantangan dan persaingan dunia, sehingga dituntut untuk meningkatkan profesionalnya dalam menangani setiap masalah yang ada. Solusi untuk menjawab persoalan-persoalan yang di hadapi oleh guru muncul dalam pertanyaan sebagai berikut: Siapakah guru itu? Apakah peranan guru baik sebagai guru dan berhubungan dengan anak didiknya? Bagaimanakah mengelola kualitas proses belajar mengajar terhadap pengembangan diri anak dalam konteks minat belajar?  Jawabnya adalah: (1) guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.  (2) peranan guru bekerja secara holistik. Guru tidak saja menjalankan tugasnya sebagai seorang pengajar, tetapi menjadi teladan dan teman bergaul bagi para muridnya. (3) guru harus dapat mengelola kelas dengan sangat baik sehingga dalam setiap proses pembelajaran, anak dapat tertarik dan meresponi ketika seorang guru menyampaikan sebuah materi.
PERAN ORANG TUA BERDASARKAN ULANGAN 6:4-7 SEBAGAI DASAR PENANAMAN PEMAHAMAN MENGASIHI ALLAH PADA ANAK Areyne Christi; Belinda Mau
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2023): Vol. 7 No. 1 Juni (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v7i3.111

Abstract

Tanggung jawab peran orang tua adalah kewajiban yang tidak bisa diabaikan begitu saja karena orangtua memiliki peranan yang penting untuk memenuhi kebutuhan spritual dan jasmani anak. Tujuan penelitian adalah  bagaimanakah peran orang tua yang mengajarkan berulang-ulang berdasarkan ulangan 6:4-5 sebagai landasan pemahaman mengasihi Allah pada anak sekolah minggu? Penelitian ini menghasilkan bentuk kepustakaan mengenai peranan orang yang dapat dipegang dalam hidup yaitu: (1) Kasihilah Tuhan Allahmu, Kasihilah Tuhan Allahmu adalah inti dari kata “Dengarlah” merupakan jembatan antara kasih dan ketaatan (2) Dengan segenap Hati mengasihi Tuhan segenap hati adalah standar kasih dan ketaatan yang dikehendaki Allah adalah pusat untuk memancar segala kehidupan (3) Dengan segenap jiwa diartikan bahwa manusia yang memiliki hubungan khusus kepada Tuhan dapat mencintainya seperti jiwanya sendiri. Begitu juga dengan cinta manusia kepada Tuhan dapat ditunjukan lewat setiap tindakan (4) Segenap Kekuatan Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan fisik anak untuk melakukan suatu perbuatan yang dapat memberikan seluruh hidupnya  untuk bisa mengasihi Allah.
TANTANGAN ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIK MENURUT ULANGAN 6:1-9 DALAM MENDIDIK IMAN ANAK DALAM ERA DIGITAL 4.0 Yudi Handoko; Areyne Christi
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2024): Vol.8 No.1 Juni (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v8i1.130

Abstract

Abstrak: Orang tua tidak hanya melahirkan dan membesarkan anaknya, Allah memberikan perintah kepada orang tua untuk mendidik anaknya. Orang tua tidak hanya mendidik dengan mengasihi anak, orang tua juga perlu mendidik anak-anaknya untuk mengasihi Allah. Orang tua harus melakukan perannya sebagai pendidik dalam mendidik iman anak agar tetap percaya kepada Allah, terutama saat ini telah memasuki era digital dimana anak lebih bergantung kepada peralatan-peralatan yang canggih. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tantangan orang tua sebagai pendidik menurut Ulangan 6: 1-9 dalam mendidik iman anak di era digital 4.0. metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka. Hasil penelitian yaitu: para orang tua memahami bahwa  peran seorang pendidik yang bertugas mendidik iman anak-anaknya, agar anak-anaknya dapat mengenal Allah dan mengasihi Allah. Para orang tua mengerti bahwa harus hidup menjadi teladan bagi  anak-anak sehingga  semua hidup takut akan Tuhan, harus setia berpegang pada firman dan menghidupi firman Tuhan.