I Putu Sutawinaya
Politeknik Negeri Bali

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MODEL KONSEPTUAL PENERIMAAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PERGURUAN TINGGI Ni Kadek Dessy Hariyanti; I Putu Sutawinaya; I Ketut Suwintana
Just TI (Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi) Vol 11, No 1 (2019): JANUARI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.515 KB) | DOI: 10.46964/justti.v11i1.123

Abstract

Sistem informasi perencanaan dan penganggaran (SIPERA) telah digunakan sejak tahun 2016 untuk pengajuan dan pemantauan kegiatan perencanaan dan penganggaran di Politeknik Negeri Bali. Salah satu kunci keberhasilan penerapan teknologi informasi dalam suatu organisasi adalah kemauan untuk menerima teknologi di antara para pengguna. Proses evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan penerimaan suatu teknologi. Oleh karena itu penting bagi manajemen untuk mengetahui bagaimana pengguna menerima dan mengadopsi SIPERA.  Untuk menentukan model evaluasi yang tepat maka perlu dilakukan  penelitian terkait dengan model konseptual evaluasi sistem informasi. Penelitian ini mengusulkan dan membentuk pemodelan konseptual untuk evaluasi keberhasilan dan penerimaan suatu sistem informasi. Model ini dibangun dengan modifikasi konsep model TAM. Modifikasi disesuaikan dengan karakteristik institusi sehingga dapat menggambarkan penerimaan  serta adopsi teknologi sistem informasi SIPERA di PNB. Metodologi yang digunakan adalah tinjauan pustaka, gambaran umum model-model yang ada dan mengidentifikasi sistem untuk menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan penerimaan suatu teknologi. Hasil penelitian terdapat 2 faktor utama dalam model konseptual yang diajukan yaitu factor  keyakinan dan factor sikap pengguna. Faktor keyakiran pengguna berupa persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan penggunaan teknologi. Sedangkan faktor sikap berupa sikap terhadap penggunaan serta niat pelaku untuk menggunakan teknologi. Konseptual model penerimaan SIPERA yang dihasilkan dapat memberikan gambaran tentang indikator-indikator yang harus diperhatikan dan dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.
STUDI ANALISIS PENAMBAHAN TRANSFORMATOR SISIPAN UNTUK MENOPANG BEBAN LEBIH DAN DROP TEGANGAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI KA 1516 PENYULANG BUDUK MENGGUNAKAN SIMULASI PROGRAM ETAP 7.0. I Putu Sutawinaya; I Wayan Teresna; Febry Setyacahyana P
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 14 No 3 (2014): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.508 KB)

Abstract

Transformator distribusi berfungsi untuk mentransformasikan energi listrik dari sumber listrik ke pelanggan. PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan pengelola sistem tenaga listrik selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Untuk tetap dapat menjaga kualitas, maka keandalan sistem distribusi harus selalu terjaga dengan baik. Agar sistem distribusi tetap andal, maka prosentase pembebanan pada transformator distribusi tersebut jangan sampai melebihi ketentuan yaitu 80% dari bebannya. Begitu juga dengan drop tegangan di sisi pelanggan tidak lebih dari 10%. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan data pengukuran dan hasil simulasi ETAP, diketahui terjadi kenaikan pembebanan pada transformator KA 1516 secara berkala. Begitu juga terjadi drop tegangan di sisi pelanggan paling ujung yang relatif besar, yaitu sebesar 18,48%. Untuk dapat memperbaiki kondisi seperti ini, PT. PLN (Persero) telah berupaya untuk menambah suatu transformator sisipan dengan kapasitas sebesar 160 kVA. Berkenaan dengan pemasangan transformator sisipan tersebut, penulis membuat pemetaan terhadap tata letak Transfromator tersebut di lokasi. Harapannya agar keandalan dan kontinyuitas penyaluran energi listrik di lokasi tersebut tetap terjaga dengan baik.
PERBANDINGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN PADA PERAMALAN CURAH HUJAN I Putu Sutawinaya; I Nyoman Gede Arya Astawa; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 2 (2017): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.547 KB) | DOI: 10.31940/logic.v17i2.542

Abstract

Intensitas curah hujan dikatakan besar apabila hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan banjir dan longsor, untuk itu perlu dilakukan peramalan untuk memperkirakan seberapa besar curah hujan yang akan datang. Metode Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah paradigma pengolahan informasi yang terinspirasi oleh sistem saraf secara biologis, seperti proses informasi pada otak manusia. Metode JST yang digunakan dalam meramal curah hujan pada penelitian ini adalah metode Backpropagation dan Adaline. Hasil peramalan dengan tingkat kesalahan yang lebih kecil dari kedua metode JST tersebut akan menunjukkan bahwa metode tersebut baik digunakan untuk peramalan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada iterasi 1000 dihasilkan Root Mean Square Error (RMSE) dengan metode Backpropagation sebesar 0.0435, sedangkan Adaline sebesar 0.0674. Berdasarkan perbandingan nilai RMSE metode Backpropagation lebih baik dibandingkan dengan metode Adaline
ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN TRANSFORMATOR SISIPAN DAN UPRATING TRANSFORMATOR DALAM MENANGGULANGI DROP TEGANGAN PADA GARDU DISTRIBUSI KA 0819 PENYULANG MUMBUL I Made Aryasa Wiryawan; I Putu Sutawinaya; I Wayan Ryan Sutrawan
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 15 No 3 (2015): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.498 KB)

Abstract

Transformator distribusi berfungsi untuk mentransformasikan energi listrik dari sumber listrik ke pelanggan. PT PLN (Persero) sebagai perusahaan pengelola sistem tenaga listrik selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.Untuk tetap dapat menjaga kualitas, maka keandalan sistem distribusi harus selalu terjaga dengan baik.Agar sistem distribusi tetap andal, maka prosentase pembebanan pada transformator distribusi tersebut jangan sampai melebihi ketentuan yaitu 80% dari bebannya. Begitu juga dengan drop tegangan di sisi pelanggan tidak lebih dari 10%. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan data pengukuran dan hasil simulasi ETAP, diketahui terjadi kenaikan pembebanan pada transformator KA 0819 secara berkala. Begitu juga terjadi drop tegangan di sisi pelanggan paling ujung yang relatif besar, yaitu sebesar 14,77%. Untuk dapat memperbaiki kondisi seperti ini, dibandingkan dua cara yaitu dengan peningkatan kapasitas (uprating) transformator dan penambahan transformator sisipan. Harapannya agar keandalan dan kontinyuitas penyaluran energi listrik di lokasi tersebut tetap terjaga dengan baik.
PERANCANGAN SOFTWARE MENGHITUNG PENYUSUTAN UMUR TRANSFORMATOR DAN EFISIENSI GARDU DISTRIBUSI PADA PENYULANG PERUMNAS IG Suputra Widharma; I Putu Sutawinaya
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 14 No 3 (2014): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.494 KB)

Abstract

Pembebanan pada sistem gardu distribusi merupakan salah satu penyebab timbulnya panas dan rugirugi pada sistem tersebut. Hal ini tentunya akan berdampak pada penurunan efisiensi gardu distibusi dan penyusutan umur teknis dari transformator yang digunakan pada sistem tersebut. Bila efisiensi gardu distibusi dan umur teknis dari transformator semakin menurun, maka keandalan sistem distribusi tersebut juga semakin menurun. Dengan demikian, kualitas pelayanan PT. PLN (Persero) terhadap masyarakat akan dianggap semakin menurun, sehingga ini akan berdampak negatif terhadap citra pelayanannya. Untuk dapat menghitung penurunan efisiensi gardu distibusi dan penyusutan umur transformator dengan cepat dan akurat, maka dirancang suatu sistem informasi menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0. Untuk menguji performa dan kinerja program yang dirancang, maka dalam penelitian ini diuji 5 (lima) unit gardu distribusi yakni : DB0244, DB0524, DB0403, DB0846, dan DB0644 pada Penyulang Perumnas. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar pembebanan suatu transformator maka efisiensi gardu distribusi dan umur teknis transformator semakin berkurang.
PENGEMBANGAN MODEL TRANSFORMASI “ CLARKE-PARK ” PADA PENGENDALIAN MOTOR INDUKSI TIGA PHASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK I Putu Sutawinaya
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 1 (2013): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor induksi sebagai mesin penggerak banyak digunakan di industri-industri jika dibandingkan dengan jenis motor listrik yang lain. Ini disebabkan oleh konstruksinya sederhana serta kokoh, harganya relatif murah, biaya operasional rendah dan perawatannya mudah. Disamping beberapa keunggulan itu, motor induksi mempunyai beberapa kelemahan, yaitu sulit untuk mempertahankan kecepatannya apabila terjadi perubahan dinamika motor akibat terjadinya perubahan pembebanan. Hal ini dikarenakan fluks rotor dan torsi elektromagnetik sulit untuk dikontrol secara bersamaan. Pada tulisan ini dikembangkan suatu model Transformasi Clarke-Park pada sistem pengendalian motor induksi tiga phasa menggunakan metode field oriented control sebagai pengendali arus torsi. Harapannya, motor induksi bekerja seperti mesin DC penguat terpisah, di mana torsi dan fluksi dikontrol secara terpisah. Sistem pengendalian ini disimulasikan menggunakan perangkat lunak Matlab / Simulink. Hasil simulasi menunjukkan bahwa unjuk kerja sistem kontrol yang dirancang cukup bagus, kesalahan set point relatif kecil
PENGEMBANGAN MODEL FUZZY MAMDANI UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS METODE KONTROL FIELD ORIENTED I Putu Sutawinaya
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 2 (2013): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.289 KB)

Abstract

Motor induksi banyak digunakan pada industri karena kokoh serta handal jika dibandingkan dengan motor DC. Ini disebabkan oleh konstruksinya sederhana serta kokoh, harganya relatif murah, biaya operasional rendah dan perawatannya mudah. Di samping beberapa keunggulan itu, motor induksi mempunyai beberapa kelemahan, yaitu sulit untuk mempertahankan kecepatannya apabila terjadi perubahan dinamika motor akibat terjadinya perubahan pembebanan. Hal ini dikarenakan fluks rotor dan torsi elektromagnetik sulit untuk dikontrol secara bersamaan Pada tulisan ini dikembangkan suatu kontrol fuzzy model Mamdani pada sistem pengendalian motor induksi tiga phasa menggunakan metode field oriented control sebagai pengendali arus torsi. Harapannya, motor induksi bekerja seperti mesin DC penguat terpisah, torsi dan fluksi dikontrol secara terpisah. Sistem pengendalian ini disimulasikan menggunakan perangkat lunak Matlab / Simulink. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan menggunakan model fuzzy Mamdani ini, lonjakan dan waktu pemulihan pencapaian setpoint relatif kecil.
Studi Analisis Rugi-Rugi Daya pada Penghantar Netral Akibat Sistem Tidak Seimbang di Jaringan Distribusi Gardu KA 1495 Penyulang Citraland Menggunakan Simulasi Program ETAP 7.0. I Wayan Suwardana; I Putu Sutawinaya; I Ayu Rai Wulandari
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 14 No 3 (2014): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.915 KB)

Abstract

Pada suatu sistem distribusi tenaga listrik, ketidakseimbangan beban sering kali terjadi sebagai akibat sulitnya mengatur beban di sisi pelanggan. Sebagai akibat dari ketidakseimbangan beban tersebut, muncul arus pada penghantar netral. Arus yang mengalir pada penghantar netral ini menyebabkan terjadinya rugi-rugi daya (losses). Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis bagaimana pengaruh ketidakseimbangan beban pada Gardu Distribusi KA 1495 terhadap rugi-rugi daya penghantar netral saluran induk menggunakan program ETAP 7.0. Adapun hasil yang diperoleh, prosentase pembebanan trafo mengacu pada dasar data hasil pengukuran adalah sebesar 83,96 %, sedangkan yang mengacu pada data hasil simulasi ETAP adalah sebesar 84,77 %. Prosentase ketidakseimbangan beban mengacu pada data hasil pengukuran adalah sebesar 55,62%, sedangkan yang mengacu pada data hasil simulasi ETAP adalah sebesar 55,07 %. Besarnya arus netral mengacu pada data hasil pengukuran adalah sebesar 155,2409 ampere, sedangkan yang mengacu pada data hasi simulasi ETAP adalah sebesar 155,8148 ampere. Rugi-rugi daya yang terjadi pada penghantar netral saluran induk mengacu pada data hasil pengukuran adalah sebesar 56,5138 watt, sedangkan yang mengacu pada data hasil simulasi ETAP adalah 56,9325 watt.
Analisis Perubahan Sinyal Frekuensi Input Terhadap Kebutuhan Kapasitas Catu Daya DC Power Amplifer OCL I Made Sumerta Yasa; I Putu Sutawinaya
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 15 No 3 (2015): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.045 KB)

Abstract

Audio amplifier idealnya akan menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya sama persis dengan bentuk sinyal masukan, hanya amplitudonya lebih besar karena adanya penguatan (gain). Namun, sayangnya di dunia ini tidak ada yang ideal. Sinyal keluaran dari audio amplifier selalu tidak sama persis bentuknya dibandingkan dengan sinyal masukannya. Cacat pada audio amplifier dapat berupa dengung, suara kurang kencang, treble pecah, bass tidak penuh, interfrensi dan lainnya. Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh salah satunya berupa catu daya DC power amplifier yang tidak stabil atau kapasitas catu dayanya kurang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sinyal input dengan frekuensi yang berbeda dari 20 Hz sampai dengan 20 KHz terhadap kebutuhan catu daya DC nya pada power amplifier OCL tersebut. Dari penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dengan perubahan frekuensi input power amplifier maka terjadi perubahan kebutuhan kapasitas daya yang berubah pula, pada frekuensi input rendah membutuhkan catu daya yang lebih besar dibandingkan dengan pada saat diberikan sinyal frekuensi input tinggi, sehingga dalam merancang power supply DC untuk power amplifier OCL sangat perlu diperhatikan kestabilannya pada kondisi frekuensi rendah atau nada-nada rendah pada saat mendengarkan musik.