Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MODEL KONSEPTUAL PENERIMAAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PERGURUAN TINGGI Ni Kadek Dessy Hariyanti; I Putu Sutawinaya; I Ketut Suwintana
Just TI (Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi) Vol 11, No 1 (2019): JANUARI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.515 KB) | DOI: 10.46964/justti.v11i1.123

Abstract

Sistem informasi perencanaan dan penganggaran (SIPERA) telah digunakan sejak tahun 2016 untuk pengajuan dan pemantauan kegiatan perencanaan dan penganggaran di Politeknik Negeri Bali. Salah satu kunci keberhasilan penerapan teknologi informasi dalam suatu organisasi adalah kemauan untuk menerima teknologi di antara para pengguna. Proses evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan penerimaan suatu teknologi. Oleh karena itu penting bagi manajemen untuk mengetahui bagaimana pengguna menerima dan mengadopsi SIPERA.  Untuk menentukan model evaluasi yang tepat maka perlu dilakukan  penelitian terkait dengan model konseptual evaluasi sistem informasi. Penelitian ini mengusulkan dan membentuk pemodelan konseptual untuk evaluasi keberhasilan dan penerimaan suatu sistem informasi. Model ini dibangun dengan modifikasi konsep model TAM. Modifikasi disesuaikan dengan karakteristik institusi sehingga dapat menggambarkan penerimaan  serta adopsi teknologi sistem informasi SIPERA di PNB. Metodologi yang digunakan adalah tinjauan pustaka, gambaran umum model-model yang ada dan mengidentifikasi sistem untuk menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan penerimaan suatu teknologi. Hasil penelitian terdapat 2 faktor utama dalam model konseptual yang diajukan yaitu factor  keyakinan dan factor sikap pengguna. Faktor keyakiran pengguna berupa persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan penggunaan teknologi. Sedangkan faktor sikap berupa sikap terhadap penggunaan serta niat pelaku untuk menggunakan teknologi. Konseptual model penerimaan SIPERA yang dihasilkan dapat memberikan gambaran tentang indikator-indikator yang harus diperhatikan dan dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.
PERBANDINGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN PADA PERAMALAN CURAH HUJAN I Putu Sutawinaya; I Nyoman Gede Arya Astawa; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 2 (2017): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.547 KB) | DOI: 10.31940/logic.v17i2.542

Abstract

Intensitas curah hujan dikatakan besar apabila hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan banjir dan longsor, untuk itu perlu dilakukan peramalan untuk memperkirakan seberapa besar curah hujan yang akan datang. Metode Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah paradigma pengolahan informasi yang terinspirasi oleh sistem saraf secara biologis, seperti proses informasi pada otak manusia. Metode JST yang digunakan dalam meramal curah hujan pada penelitian ini adalah metode Backpropagation dan Adaline. Hasil peramalan dengan tingkat kesalahan yang lebih kecil dari kedua metode JST tersebut akan menunjukkan bahwa metode tersebut baik digunakan untuk peramalan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada iterasi 1000 dihasilkan Root Mean Square Error (RMSE) dengan metode Backpropagation sebesar 0.0435, sedangkan Adaline sebesar 0.0674. Berdasarkan perbandingan nilai RMSE metode Backpropagation lebih baik dibandingkan dengan metode Adaline
DIVERSIVIKASI DESAIN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PENGERAJIN LIMBAH DRUM BEKAS I Made Rajendra; I Ketut Suherman; NK Dessy Hariyanti; I Made Sudana; IGN Suta Waisnawa; IA Dwita Krisna Ari
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 3 No 1 (2017): Nopember 2017
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.184 KB)

Abstract

Salah satu produk karya seni yang lahir melalui sebuah proses kreatif adalah kerajinan berbahan dasar drum bekas pelumas yang keberadaannya saat ini mulai dilirik oleh wisatawan mancanegara. Kerajinan ini berpusat di Desa Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Produk karya seni yang dihasilkan oleh pengerajin ini berupa hiasan dinding dengan motif yang bervariasi, seperti: bentuk bunga, frame kaca cermin, berbagai jenis motif satwa, seni instalasi berbentuk robot dari plat drum dan suku cadang kendaraan bekas. Akan tetapi, Â produk karya seni berupa handy craft ini dari segi jumlah dan varian desainnya masih terbatas. Desain yang diproduksi masih terpaku pada bentuk-bentuk baku dengan teknik pengerjaan yang masih kasar. Hal ini dapat dilihat pada hasil pemotongan, pengelasan dan permainan bentuk yang kurang bervariasi, sehingga produk-produk yang dihasilkan oleh pengerajin belum terlihat adanya pembaharuan yang signifikan dan produktivitasnya masih rendah. Melalui PPM (Program Pemberdayaan Masyarakat) diupayakan mendorong produktivitas dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan, di antaranya: pelatihan diversivikasi desain, brainstorming ide-ide baru, pengenalan produk nirmana, pelatihan pengelasan, dan chrome. Hasil pelatihan ini telah mampu menambah ragam produk dengan melahirkan 2 (dua) produk baru yang inovatif dengan kualitas semakin baik, sehingga produktivitas diukur dari jumlah jenis produk dapat dikatakan telah meningkat. Â
KERAJINAN LIMBAH DRUM BEKAS DAN PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI I Made Rajendra; I Ketut Suherman; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 2 No 1 (2016): Nopember 2016
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.342 KB)

Abstract

Program Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE) ”Mira Ferro Perkasa” yang beralamat di Banjar Penusuan, Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali dan ”Budiana Art” yang beralamat di Banjar Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Kedua UKM ini bergerak dalam usaha kerajinan berbahan limbah drum bekas penampung pelumas dan suku cadang kendaraan yang rusak. Produk kerajinan yang dihasilkan berupa model berbagai jenis satwa, meja, kursi, bingkai cermin, tempat lampu, dan barang seni lainnya. Adapun hasil luaran kegiatan adalah penataan layout bengkel kerja dengan aliran proses produksi yang efisien, penataan stasiun kerja yang ergonomis dan nyaman, penyediaan perkakas atau alat kerja yang lebih modern, sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja. Contohnya adalah proses pemotongan pelat untuk model bulu landak yang sebelumnya butuh waktu 5 menit namun sekarang bisa dilakukan dalam 1 menit. Tataletak fasilitas memiliki total jarak perpindahan material yang lebih dekat dibandingkan tata letak faslitas sebelumnya, urutan mesin dan peralatan pada tata letak fasilitas yang baru memiliki tipe aliran zig-zag. Pola aliran zig-zag dapat mengatasi keterbatasan luas area serta bentuk dan ukuran bangunan UKM yang ada. Perbaikan tataletak fasilitas kerja diharapkan mampu meningkatkan produksi dan produktivitas pengrajin/pekerja karena pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman sehingga beban kerja menjadi lebih ringan.
PERSEPSI PENDIDIK VOKASI ATAS ATRIBUT-ATRIBUT EMPLOYABILITY SKILLS YANG DIBUTUHKAN DUNIA KERJA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 I Made Suarta; I Ketut Suwintana; I G P Fajar Pranadi Sudhana; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 8, No 1 (2020): Volume 8 No.1 January-Juni 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jvi.v8i1.150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi pendidik pada program pendidikan tinggi vokasi tentang tingkat kepentingan atribut employability skills yang dibutuhkan oleh lulusan pendidikan tinggi vokasi dalam memasuki dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Penelitian dilakukan dengan metode survei, menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Responden dipilih secara purposive sampling dari pendidik pada program studi akuntansi vokasi politeknik negeri dan swasta. Instrumen penelitian disusun berdasarkan model hipotetik employability skills yang meliputi keterampilan generik dan atribut personal. Keterampilan generik terdiri atas 45 item pertanyaan dan atribut pribadi terdiri atas 20 item pertanyaan. Instrumen penelitian disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup menggunakan skala Likert lima poin, mulai dari tidak penting hingga sangat penting. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, yaitu skor rata-rata, standar deviasi, dan grafik. Rata-rata skor diurutkan dari tinggi ke rendah yang menunjukkan tingkat kepentingan atribut-atribut employability skills menurut persepsi pendidik vokasi. Keterampilan komunikasi, keterampilan mengelola diri, keterampilan kerjasama tim, dan keterampilan belajar adalah kelompok keterampilan generik dengan tingkat kepentingan tinggi menurut persepsi pendidik vokasi. Pendidik vokasi juga menempatkan kejujuran, integritas, etika kerja, akurasi, dan kepribadian sebagai atribut pribadi dengan tingkat kepentingan tinggi yang harus dimiliki oleh lulusan pendidikan tinggi vokasi. Implikasi dari temuan ini adalah kebutuhan untuk merevitalisasi kurikulum pendidikan vokasi, yang tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang pekerjaan tertentu, tetapi juga memberikan perhatian pada pengembangan atribut-atribut employability skills mahasiswa vokasi.
PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE TELLER LEMBAGA PERKREDITAN DESA BERBASIS ANDROID I Ketut Suwintana; I Gusti Putu Fajar Pranadi Sudhana; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 8 No 3 (2018): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.686 KB) | DOI: 10.31940/matrix.v8i3.823

Abstract

Saat ini perkembangan teknologi internet begitu pesat dan semakin murah, hampir semua smartphone terkoneksi internet. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) terutama petugas kolektor dalam melayani transaksi nasabah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi mobile teller LPD berbasis Android. Metode penelitian yang digunakan adalah mengikuti tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode system development life cycle (SDLC) melalui pendekatan air terjun (waterfall approach), yang meliputi: (1) system engineering, (2) analysis, (3) design, (4) coding, (5) testing, dan (6) maintenance. Fasilitas yang disediakan dalam aplikasi ini adalah transaksi setoran, tarikan tunai, laporan mutasi tabungan, pinjaman, dan deposito, serta laporan transaksi harian teller. Aplikasi mobile mengakses replikasi database LPD (DBMS MySQL) di hosting server melalui web service, dan data yang ada di database server LPD (MS SQL) akan disinkronisasi setiap 5 detik dengan menggunakan aplikasi switching sinkronisasi data. Berdasarkan pengujian aplikasi yang dilakukan dengan metode black box testing, semua fungsi aplikasi telah berjalan dengan baik.
PERSEPSI PENDIDIK VOKASI ATAS ATRIBUT-ATRIBUT EMPLOYABILITYSKILLS YANG DIBUTUHKAN DUNIA KERJA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Suarta, I Made; Suwintana, I Ketut; Sudhana, I G P Fajar Pranadi; Hariyanti, Ni Kadek Dessy
Jurnal Vokasi Indonesia Vol. 8, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of study was to examine the perceptions of higher vocational educators about the importance level of employability skills attributes that needed by higher vocational education graduates in entering the workforce in the era of industrial revolution 4.0. The study was conducted by survey method, using a questionnaire. Respondents were selected by purposive sampling from state and public polytechnic vocational accounting educators. The research instruments were arranged based on a hypothetical model of employability skills which included generic skills and personal attributes. The generic skills group consists of 45 items and personal attributes consists of 20 items. The research instrument was arranged in the form of closed questions using five point Likert scale, ranging from not important to very important. Data were analyzed by descriptive statistics, namely mean scores, standard deviations, and graphics. The average score is sorted from high to low, indicating the importance level of employability skills according to higher vocational educator perceptions. Communication skills, self-management skills, teamwork skills, and learning skills are generic skills groups with a high importance level perceived by higher vocational educators. Educators also place honesty, integrity, work ethics, accuracy, and have good personalities as personal attributes with a high importance level that must be possessed by higher vocational graduates. The implication of this finding is the need to revitalize higher vocational education curriculum, which are not solely focused on mastering the knowledge and technical skills in specific field, but also able to develop the attributes of employability skill students.
The Application of Neural Network Models to Explain the Relationship Between Stock Value, Returns Value, and Information on Prices Dessy Hariyanti, Ni Kadek; Iwan Henri Kusnadi; Rezky Nurbakti; Enny Diah Astuti; Rahmat Taufik R.L Bau
Jurnal Informasi dan Teknologi 2024, Vol. 6, No. 2
Publisher : SEULANGA SYSTEM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60083/jidt.v6i2.525

Abstract

This study aims to identify features for stock market value predictions based on time series grouping. This research uses various data sets for different activities. We have the balance sheet data set, which includes a series of quarterly balance sheets. Next, there is the ratio data set. The clustering data set consists of a series of daily prices. There are two data sets for testing activities: pilot forecasts and investments with daily data, projections, and investments. To speed up the development and exploration of different methods, testing begins with a subset of the data, with additional shares of witnesses. This research uses ARIMA and artificial neural networks to predict stock prices. Predicted results provide an investment strategy that compares the results obtained with what happens, resulting in generally positive profits. The capacity of artificial neural networks to manage non-linearities in financial data explains this. Second, many experiments demonstrate that not all data can be utilized using predicting techniques. These results indicate that improved estimations do not always result from more significant data. Forecast accuracy and performance on the test set will likely be negatively impacted by noise and competing signals introduced by data from unrelated stocks. Put another way, by including unrelated data, the information about the action supplied by the group of which it is a member is obscured. As such, the forecasts more closely align with the market's average behavior than with the performance of a specific stock.
Digital Applications and The Use of Information Technology in Increasing the Attractiveness of Foreign Tourist Visits Dessy Hariyanti, Ni Kadek; Noviani, Lona; Khairani, Elisa; Latief, Yanuar; Mustafa, Fahrina
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 4, No 3 (2024)
Publisher : Malikussaleh University, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v4i3.525

Abstract

This study aims to analyze the role of the adoption of technology and digital devices in facilitating business processes in the tourism industry in terms of delivering interactive information to tourists, especially foreign tourists. This study uses a qualitative method. Data collection methods used in the study are literature reviews, field surveys, and observations. The results of the study show that many foreign tourists are active and regular in using information and communication technology with laptops, smartphones, and the Internet. The results of the study also concluded that applications such as digital maps are the most popular devices for planning travel. Although the demand for digital solutions is very high, there is a gap between the technology preferences of foreign tourists and the ability of industry players to adopt technology, the majority of tourism industry players still rely on conventional methods. Foreign tourists who are currently dominated by the digital generation show a fast understanding and adaptation of technology, this should be responded to quickly by tourism business actors in Indonesia in developing digital devices. The tourism sector needs to improve technology integration to improve the efficiency and relevance of information services. To meet the needs of foreign tourists and technology-savvy tourists, it is important to develop technological devices that can be used to provide information and are easily accessible
Ontology-based data framework for the digital preservation cultural heritage: A case of Subak Hariyanti, Ni Kadek Dessy; Linawati; I Made Oka Widyantara; Gede Sukadarmika
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol. 14 No. 3 (2024): Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/matrix.v14i3.135-145

Abstract

Cultural heritage is increasingly fading due to the influence of globalization and social changes that shift traditional values. Digitalization is critical to addressing the degradation of cultural heritage knowledge by enabling more accessible storage and documentation and facilitating preservation and education efforts for future generations. Subak, as a unique traditional agricultural system in Bali, Indonesia, has a wealth of valuable knowledge and culture, but it is still scattered and unstructured. An ontology-based Knowledge Management System is designed to capture, organize, and utilize knowledge within a domain using ontologies as a fundamental component. Ontologies explicitly represent knowledge by providing meaning, properties, and relationships with related concepts. This paper proposes data modelling with the Ontology Development framework for the knowledge base. The methodological framework consists of knowledge externalization, including identifying and collecting knowledge based on data modelling through interviews and observations. The second steps are modelling and development of ontology, based on the knowledge that has been previously disclosed, including the hierarchical structure, properties, and relationships that form the knowledge base. The third stage is the Implementation and evaluation, which involves evaluating the quality of ontology using onto metrics and implementing the ontology into the KMS. The result of this study is data modeling for the knowledge base and the Ontology Development framework. The data modelling is a form of data mapping based on a combination of traditional philosophy and modern management principles that underlie Subak activities and artefacts, namely Tri Hita Karana, Desa Kala Patra, and POAC. The proposed framework can be a reference in developing new ontologies from scratch on unstructured cultural heritage data.