Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

تبديل قلب الميت في منظور حكم الإسلام Aufi Munaya; Wahyudi Bakrie
Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law Vol 2, No 2 (2019): Ahkam al Islami
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jicl.v2i2.4491

Abstract

AbstrakTeknologi mewujudkan pengobatan dengan transplantasi, yang disebut jugapemindahan organ ataupun jaringan tubuh pada pasien, pada poin ini diperlukannyaperaturan yang komperhensif. Transplantasi jantung dengan donor hidup tidakdiperbolehkan. Namun, jika donor diambil dari mayat tidak akan membawa akibatburuk untuk donor. Sedang kita diharuskan menjaga kehormatan mayat dan tidak bolehmelukainya.Penelitian ini merupakan studi pustaka (Library Reseach). Dengan teknikanalisa peneliti menggunakan metode deduksi. (Deductive Method). Dalam hukum islamsetiap hukum yang ada mengandung maqasid syar’iah. Maqasid syari’ah bertujuan untukmenjauhkan diri dari kerusakan dan bahaya, serta di dalam hukum islam mempunyaipengeculian dalam penerapannya. Jika manusia dalam keadaan terpaksa dan hal yangdilarang mempunyai kepentingan untuk dilakukan, maka hal ini termasuk hukum terpaksa.Dari pada itu Islam memperbolehkan memakan bangkai jika dalam keadaan terpaksa.Maka pengobatan dengan tubuh mayat tidak dilarang dalam Islam karena mempunyaimaksud untuk menolong dan menyelamatkan diri seseorang dari bahaya. Hal ini dapatdiukur dari kepentingan dan bahaya yang akan datang dari penyakit jantung serta dampakyang akan terjadi pada pendonor atau mayat. Maka dalam penerapan transplantasi jantungmayat diperlukan beberapa syarat agar tidak bertolak belakang dengan maqasid syari’ahdan hukum yang ada.Kata kunci : Transplantasi, maqasid syari’ah, dharar, dharurat.
Copyright Division in the Concept of Mawaris and Copyright Act No.28 Years 2014 Elina Adi wijayanti; Wahyudi Bakrie
Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law Vol 2, No 1 (2019): Pandangan Hukum Dalam Fiqih Islam
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jicl.v2i1.4487

Abstract

AbstractCopyright is the right of Intellectual Property (right over the wealth of Intellectual). The rightover the wealth of intellectual, is the right to enjoy economic result of some intellectual creativity. Inthe terms of copyright in Copyright Act No.28 year 2014 explained that “copyright is an exclusiveright of the creator or the right recipient to announce or reproduce the creation or give permission for itwithout any reduce a limitations or restrictions according to the applicable law”. In this case, copyrightcan be transfer to the inheritor or to the other parties. This research aims to know the division ordinancesin inheritance in the concept of mawaris and copyright Act No.28 years 2014. This transfer is aimsto respect the struggle, thought, creativity of the creator, and to keep the benefts felt by society and hisinheritor. The fnding of study are according to copyright act, the creation that get a copyright is all ofcreation in art and science that metioned in copyright act. In Islam not all of creation get a protectionby copyright but it must to have some of requirements as pure, halal or legal, thayyib or good, and itdoesn’t damage a moral of society. The copyright division in inheritance is regulated in civil law bookand mawaris concept. Takharruj system or mutual agreement system is allowed be use after the divisionin the concept of mawaris.Keyword: Copyright, Mawaris, Intellectual property, Sharia
PENCEMARAN LINGKUNGAN DALAM FIQIH ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Ruqoyyah Habibaturrahim; Wahyudi Bakrie
Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law Vol 3, No 1 (2020): Hukum Syariat
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.886 KB) | DOI: 10.21111/jicl.v3i1.4513

Abstract

AbstrakPencemaran merupakan masalah lingkungan yang dihadapi oleh seluruh Negara.Peningkatan jumlah industry serta aktiftasnya yang kurang memperhatikan standarpelaksanaan dan pengaruh pada lingkungan yang akan ditimbulkan memberikandampak buruk yang besar. Hukum Islam telah melarang melakukan kerusakan demiterjaga dan terjaminnya kehidupan setiap manusia. Begitu pula di Indonesia, secarategas telah mengatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintahan No. 41 Tahun 1999tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untukmengetahui tentang bagaimana pencemaran lingkungan dalam Fiqih Islam dan UndangUndang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidupserta bagaimana persamaan dan perbedaan antara pencemaran lingkungan dalam FiqihIslam dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) denganmenggunakan pendekatan kualitatif sedangkan untuk menganalisis data penulismenggunakan metode penelitian komparatif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwaFiqih Islam memandang pencemaran lingkungan sebagai suatu kerusakan dan merugikanorang lain, yang hukumnya haram dan dapat dikenakan hukuman ta’zir bahkan qotl jikamenyebabkan kematian orang lain. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 32 Tahun2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkanya komponen ke udara yang menyebabkan udara tidakdapat berfungsi sebagaimana mestinya. Perbuatan ini dilarang oleh pemerintah dandikenakan hukuman tergantung jenis dan berat pelanggarannya.Kata Kunci: Hukum Islam, Linkungan Hidup, Undang-Undang
Copyright Division in the Concept of Mawaris and Copyright Act No.28 Years 2014 Elina Adi wijayanti; Wahyudi Bakrie
JOURNAL OF INDONESIAN COMPARATIVE OF SYARIAH LAW Vol 2 No 1 (2019): Pandangan Hukum Dalam Fiqih Islam
Publisher : Journal of Indonesian Comparative of SyariÆah Law

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jicl.v2i1.4487

Abstract

AbstractCopyright is the right of Intellectual Property (right over the wealth of Intellectual). The rightover the wealth of intellectual, is the right to enjoy economic result of some intellectual creativity. Inthe terms of copyright in Copyright Act No.28 year 2014 explained that “copyright is an exclusiveright of the creator or the right recipient to announce or reproduce the creation or give permission for itwithout any reduce a limitations or restrictions according to the applicable law”. In this case, copyrightcan be transfer to the inheritor or to the other parties. This research aims to know the division ordinancesin inheritance in the concept of mawaris and copyright Act No.28 years 2014. This transfer is aimsto respect the struggle, thought, creativity of the creator, and to keep the benefts felt by society and hisinheritor. The fnding of study are according to copyright act, the creation that get a copyright is all ofcreation in art and science that metioned in copyright act. In Islam not all of creation get a protectionby copyright but it must to have some of requirements as pure, halal or legal, thayyib or good, and itdoesn’t damage a moral of society. The copyright division in inheritance is regulated in civil law bookand mawaris concept. Takharruj system or mutual agreement system is allowed be use after the divisionin the concept of mawaris.Keyword: Copyright, Mawaris, Intellectual property, Sharia