Samsudin
Institut Ilmu Al Qur'an An Nur Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pesantren and Liberating Education: A Case Study at Islamic Boarding School ISC Aswaja Lintang Songo Piyungan Yogyakarta Ahmad Shofiyuddin Ichsan; Samsudin Samsudin; Nindya Rachman Pranajati
DAYAH: Journal of Islamic Education Vol 4, No 1 (2021): DAYAH: Journal of Islamic Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jie.v4i1.8269

Abstract

This research aims to explain how the existence of Islamic Boarding School (pesantren) ISC Aswaja Lintang Songo Piyungan Yogyakarta in implementing education that liberates its students and how progressivism views a liberating education in this pesantren. This research is naturalistic qualitative research and the strategy used is a case study. At the same time, these research objects are a pesantren leader (kiai) and several senior teachers. The data obtained through observations, interviews, and documentation. The data analysis technique uses the Miles and Huberman model analysis. This research indicates that independent education in this pesantren is the starting point for implementing liberating education. This pesantren has an education system which is different from other pesantren, in that kiai gives liberation for their students (santri) to choose activities inside and outside pesantren. Therefore, in the view of progressivism, there are at least five things seen from the education process in this pesantren, namely 1). Kiai does not use their leadership in an authoritarian manner, 2). Kiai never carries out an exclusive educational process, 3). Kiai gives flexibility to santri in understanding Islamic education material, 4). Pesantren education has to continue to be open to social realities, and 5). The educational process carried out in pesantren is education of individual and social awareness.
GAYA BELAJAR SISWA KELAS III A DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI MIN 3 BANTUL YOGYAKARTA Wuriyani Wuriyani; Samsudin Samsudin; Muhammad Asrofi; Ahmad Shofiyuddin Ichsan
Jurnal keilmuan dan Kependidikan dasar Vol 13 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/primary.v13i1.3769

Abstract

Abstract. The purpose of this study is to determine student learning styles, teacher strategies in teaching based on student learning styles, and the implications of student learning styles in Thematic learning in class III A MIN 3 Bantul Yogyakarta. The research is conducted using qualitative methods, with the type of field research, data collection techniques are carried out by observation, documentation and interviews. While the data analysis used Sugiyono's Circular model, namely the descriptive stage, the reduction stage and the selection stage. The results of the data analysis are: 1) There are six types of learning styles in class III MIN 3 Bantul, namely verbal, aural, kinesthetic, visual, logical, and social learning styles. Of the six student learning styles, the dominant frequency of student learning styles in this class is the kinesthetic learning style. 2) There are several specific strategies from the teacher in teaching based on students’ learning styles of class III A by adjusting their classes. 3). There are two implications of student learning styles in class III A MIN Bantul Yogyakarta in Thematic learning, namely using mental science in the application of student learning styles and the importance of knowing student learning styles.
PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM STUKTUR SOSIAL KELUARGA DESA DI YOGYAKARTA Ahmad Shofiyuddin Ichsan; Samsudin Samsudin
Jurnal Basicedu Vol 3, No 2 (2019): April Pages 263- 849
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.3 KB) | DOI: 10.31004/basicedu.v3i2.34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang struktur sosial keluarga desa di Yogyakarta yang berimplikasi pada penanaman pendidikan karakter anak dan mencoba menguraikan bagaimana pendekatan sosiologi (struktur fungsional) mampu memberikan sumbangsih keilmuan terhadap dinamika keluarga desa di Yogyakarta dalam konteks tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus di Kecamatan Piyungan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dalam keluarga desa di Yogyakarta sejak dini telah diberikan pendidikan njawani, yakni pendidikan yang tidak hanya memahami bahasa Jawa, tetapi juga harus menjalankan etika, budaya, dan agama yang telah dilestarikan dalam masyarakat Jawa. Struktur sosial mampu memberi ruang dalam menanamkan pendidikan karakter pada anak. Untuk itu, diperlukan pemahaman secara utuh dengan menyadari dua aspek penting dalam melihat perubahan keluarga desa di Yogyakarta, yakni aspek struktural dan aspek fungsional.
PEMBELAJARAN ASWAJA SEBAGAI BASIS KEKUATAN PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR DI MI MA’ARIF SAMBENG BANTUL YOGYAKARTA Alifatul Azizah Istiyani; Ahmad Shofiyuddin Ichsan; Samsudin
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 11 No. no 1 (2021): TARBIYAH ISLAMIYA
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the increasing number of young people who join Islamic organizations which sometimes conflict with national customs and traditions. Aswaja learning in schools has an important role to provide an understanding of the correct creed without overriding the values ??of nationalism. This research type is field research using qualitative methods with a case study approach. This research took place in Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Sambeng Bantul, Yogyakarta. Data collection was done by observations, interviews, and documentations, while data analysis used circular theory. The results of this research are: 1) implementation of Aswaja learning as the basis for the strength of character education at MI Ma'arif Sambeng, among others: a) habituation activities, b) intra-curricular activities, and c) extracurricular activities. 2) the implications of Aswaja learning as the basis for the strength of character education at MI Ma'arif Sambeng, among others: a) respect for hero services, b) choosing to travel domestically, and c) respect for national culture. 3) the relevance of Aswaja's learning as the basis for the strength of character education in love the homeland at MI Ma'arif Sambeng according to current conditions by formulating a basic national attitude through a balance between Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, and Ukhuwah Insaniyah which need to be instilled in students from an early age.
Strategi Penanaman Karakter Islami pada Santri di Asrama SMK Ma’arif 5 Gombong Kebumen Nasirudin; Munjahid; Samsudin
AN NUR: Jurnal Studi Islam Vol. 14 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Istitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta Komplek PP An Nur Ngrukem PO BOX 135 Bantul 55702 Yogyakarta Tlp/Fax (0274) 6469012. http://jurnalannur.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37252/annur.v14i1.266

Abstract

The purpose of this research was to determine the strategy of inculcating Islamic character in students in dormitory of SMK (Vocational High School) Ma'arif 5 Gombong, what character values were there, and the supporting and inhibiting factors in the learning process there. This research was qualitative with data collection through observation, interviews and documentation. The validity of the data was done by using the triangulation method. The study results stated that the strategy of planting Islamic students in dormitory of SMK Ma'arif 5 Gombong was exemplary, disciplined, habituation. While the values of Islamic character were pious, grateful, polite, polite, honest, disciplined, and respecting time. The supporting factors for this strategy were the high level of conditioning, the presence of CCTV, good management, while the inhibiting factor was the diverse input of students and not all students had the intention to study religion.
PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM STUKTUR SOSIAL KELUARGA DESA DI YOGYAKARTA Ahmad Shofiyuddin Ichsan; Samsudin Samsudin
Jurnal Basicedu Vol 3, No 2 (2019): April Pages 263- 849
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v3i2.34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang struktur sosial keluarga desa di Yogyakarta yang berimplikasi pada penanaman pendidikan karakter anak dan mencoba menguraikan bagaimana pendekatan sosiologi (struktur fungsional) mampu memberikan sumbangsih keilmuan terhadap dinamika keluarga desa di Yogyakarta dalam konteks tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus di Kecamatan Piyungan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dalam keluarga desa di Yogyakarta sejak dini telah diberikan pendidikan njawani, yakni pendidikan yang tidak hanya memahami bahasa Jawa, tetapi juga harus menjalankan etika, budaya, dan agama yang telah dilestarikan dalam masyarakat Jawa. Struktur sosial mampu memberi ruang dalam menanamkan pendidikan karakter pada anak. Untuk itu, diperlukan pemahaman secara utuh dengan menyadari dua aspek penting dalam melihat perubahan keluarga desa di Yogyakarta, yakni aspek struktural dan aspek fungsional.
Hukuman dalam Pendidikan Islam: Studi atas Dampak Psikologis Anak Usia Dasar dan Citra Guru Samsudin Samsudin; Muhammad Asrofi
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 14 No. 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/tarbiyatuna.v14i2.892

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui hukuman dalam perspektif Islam dan dampak hukuman bagi anak usia Sekolah Dasar (Madrasah Ibtidaiyah) dan citra guru disertai dengan uraian beberapa solusi dalam pembelajaran tanpa hukuman. Jenis artikel ini adalah library research dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa hukuman dalam konteks pendidikan Islam tidak mutlak diberikan kepada anak, tetapi hukuman bisa dijatuhkan kepada mereka dalam upaya memperbaiki perilaku menyimpang, khususnya dalam konteks syariat Islam. Dampak hukuman bagi psikologis anak adalah menimbulkan rasa benci anak terhadap guru, membentuk jiwa pemberontak, dan tidak antusias anak dalam belajar, sedangkan dampak hukuman terhadap citra guru adalah profesi guru yang dipandang mulia akan memudar dan guru tidak lagi menjadi teladan bagi anak. Maka dari itu, diperlukan upaya guru secara profesional dalam mendidik tanpa menggunakan hukuman, yakni dengan memahami perkembangan anak, membuat kontrak belajar, mengapresiasi, menasihati, menjelaskan letak kesalahan, memberi keteladanan, mengajar secara pendekatan personal, dan menyadari kewibawaan seorang pendidik.