Sukarlan Sukarlan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN STATUS PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN KOTA BANJARMASIN TAHUN 2016 Ruslinawati Ruslinawati; Sukarlan Sukarlan; Hanan Hanan
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.44

Abstract

Latar belakang : Berdasarkan SDKI (2012), AKI mencapai 359/100.000 KH dan AKB mencapai 32/1000 KH. ANC menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin, masih ada ibu tidak melakukan K1 dan K4, rata-rata cakupan belum mencukupi 100%. Tujuan : Mengetahui perbedaan status pekerjaan ibu hamil dengan frekuensi kunjungan antenatal care (ANC) di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin tahun 2016. Metode : Survei analitik dengan metode cross sectional. Populasi ibu hamil trimester III memeriksakan kehamilannya ke puskesmas berjumlah 93 orang. Sampel berjumlah 42 orang sesuai kriteria. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi dengan uji Kruskal-Wallis Test pada α = 5%. Hasil : Status pekerjaan ibu rumah tangga dengan kategori tidak bekerja berjumlah 30 orang (71,4%). Frekuensi kunjungan ANC melakukan kunjungan ANC dengan kategori lengkap berjumlah 23 orang (54,8%). Tidak ada perbedaan status pekerjaan ibu hamil dengan frekuensi kunjungan ANC (p = 0,219).
The Effect Of Pre-Phacoemulsification Education On Cataract Patients’ Anxieties In Rumah Sakit Islam Banjarmasin Rabiyatul Adawiah; Yurida Olviani; Sukarlan Sukarlan
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i2.290

Abstract

Pasien yang akan mengalami tindakan Phacoemulsifikasisering mengalami kecemasan karena kurangnya informasi yang diberikan. Pemberian infromasi ini diperoleh dari edukasi yang dilakukan oleh perawat sebelum tindakan phacoemulsifikasidilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi pre-phacoemulsifikasiterhadap kecemasan pasien katarak di Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen dengan menggunakan rancangan one group pretest posttest design. Populasi adalah semua pasien pre-operasi phacoemulsifikasidi Poliklinik Mata pada tanggal 21 November sampai dengan 21 Desember 2020 dengan tekhnik accidental sampling berjumlah 20 orang. Analisis data menggunakan wilcoxon signed rank test. Hasil Penelitian menunjukkan penurunan kecemasan dari kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan sebelum ke sesudah diberikan edukasi dengan nilai ρ = 0,000. Penelitian ini menyarankan agar perawat sebaiknya melakukan edukasi pre-phacoemulsifikasikepada pasien katarak menggunakan SOP yang telah dientukan oleh rumah sakit. Kata Kunci: Edukasi,Katarak, Kecemasan Daftar Rujukan Anggreny, L.O (2018) Hubungan Sumber Akses Informasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Klien Pre Operasi Katarak di Rumah Sakit Mata Smec Balikpapan. Jurnal Nerspedia. Volume 2. Nomor 1. Edisi April 2019 Bruce, J (2015). Lecture Notes Oftalmologi. Alih bahasa: dr. Asri Dwi Rachmawati. Jakarta: Erlangga Evans, D. C (2013). Alleviating Anxiety and Preventing Panic Attacks in the Surgical Patient.” AORN Journal Volume 97. Nomor 3. Edisi 2013 Hawari, D (2015). Manajemen Stres Cemas Dan Depresi Hypnosis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mansjoer, A. (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius McEwen & Wills, (2011). Dasar Teori Keperawatan. Jakarta: EGC Ping, G (2012). A Preoperative Education Intervention to Reduce Anxiety and Improve Recovery Among Chinese Cardiac Patients: A Randomised Controlled Trial. Thesis, University of Nottingham Pirhonen, Silvennoinen, and Sillence, (2014). Patient Education as an Information System, Healthcare Tool and Interaction. Information System Education Journal, Volume 25 Nomor 4. Edisi 2014 Potter & Perry, (2014). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Prektik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa: Renata Komalasari, dkk. Jakarta: EGC Riskesdas (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riskesdas (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Smeltzer, S. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Stuart, G, W (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Tauqir, (2012) Knowledge of patients’ visual experience during cataract surgery: a survey of eye doctors in Karachi, Pakistan. BMC Ophthalmology. Volume 12. Nomor 55. Edisi 2012 Wahyuningtyas, S. P. (2016). “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tindakan Phacoemulsifikasi Dengan Kecemasan Pada Pasien Katarak Di Rumah Sakit Mata Solo‟. skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta World Health Organization, (2018). Prevention of Blindness Program, Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 1-7. Hyperlink "http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf. Diakses pada tanggal 01 April 2021.
Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pola Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin Siti Maulida Rahmah; Muhsinin Muhsinin; Sukarlan Sukarlan; Suci Fitri Rahayu
Jurnal Siti Rufaidah Vol. 3 No. 3 (2025): :Jurnal Siti Rufaidah
Publisher : PPNI UNIMMAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jasira.v3i3.213

Abstract

Stunting is a growth failure condition in toddlers caused by chronic malnutrition, particularly during the critical first 1,000 days of life. This condition is influenced by various factors, including maternal education and feeding practices. This study aims to analyze the relationship between maternal education level and feeding patterns with the incidence of stunting among toddlers in the working area of the Pekauman Community Health Center, Banjarmasin City. The research employed a quantitative design with a cross-sectional approach. The population consisted of mothers with toddlers, with 66 respondents selected through accidental sampling. Data collection was carried out using structured questionnaires and documentation studies related to children’s nutritional status. Data analysis was performed using univariate and bivariate methods, with the Spearman Rho test applied at a 0.05 significance level. The findings revealed a significant relationship between maternal education level and stunting incidence (p = 0.009), suggesting that lower levels of maternal education were associated with higher stunting rates. Conversely, feeding patterns did not show a statistically significant relationship with stunting (p = 0.081), although descriptive data indicated that inappropriate feeding practices were common among respondents. The majority of mothers in this study had basic education (elementary to junior high school), and a considerable number of toddlers were found to be stunted. Based on these results, it can be concluded that maternal education level plays an essential role in influencing stunting, while feeding patterns require further investigation with larger samples. The study recommends strengthening nutrition education and counseling programs for mothers, particularly those with low educational backgrounds, alongside regular monitoring of child growth and development by health professionals. Additionally, government efforts to expand access to health and nutrition information through easily accessible media are expected to contribute to stunting prevention and reduction strategies.