Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA EDUKASI ILMU BALAGHOH DENGAN KETERTARIKAN MEMPELAJARI TAFSIR AL-QUR’AN PADA PESERTA PROGRAM I’DAD LUGHOWI LANJUTAN Ahyat Habibi; Arif Husnul Khuluq; Inanda Tsabithah Salsabila
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 9 No 2 (2022): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/almajaalis.v9i2.197

Abstract

Balaghoh is a study that discusses words in Arabic, regarding their composition, meaning, as well as the beauty and accuracy in choosing the right words. The Qur’an which is considered to be at the peak of the beauty of language is a holy book that was revealed by Allah to the Prophet Muhammad through the intermediary of the angel Gabriel to mankind, as a guidance of life in this world and the hereafter. The Qur’an Interpretation is a study that helps to uncover and clarify the meaning of the Qur’an verses and extract the laws from it. This study aims to examine the correlation between balaghoh education and interest in studying the Qur’an interpretation. The approach used in this research is quantitative. The population of this study is female students who take part in the Advanced Language Preparation Program. The number of samples is at least 30 students taken by simple random sampling technique. The instrument used is a questionnaire with a Likert scale. The data analysis technique used simple linear regression with the help of SPSS version 23. The results of this study indicated that there is a significant positive correlation between balaghoh education and interest in studying the Qur’an interpretation of the Advanced Language Preparation Program participants. So, the higher the education of balaghoh is, the higher the interest in studying the Qur'an interpretation is. The level of correlation between balaghoh education and interest in studying the Qur'an interpretation is moderate.
KETENTUAN-KETENTUAN PENGGABUNGAN DUA NIAT ATAU LEBIH DALAM SATU IBADAH Arif Husnul Khuluq; Fathan Jihadul Islam; Winning Son Ashari
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 10 No 2 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/amj.v10i2.309

Abstract

Intention is one of the determinants of the acceptance of a servant's worship. Without the right intention, one's worship becomes empty even though the rituals he performs are full of hardships. Among the problems of fiqh in the chapter of intentions is the merging of two intentions in one worship. This study aims to explain the provisions explained by the scholars to be able to combine intentions in one worship only. This study uses a descriptive qualitative method by looking at the relevant literature data. The results showed that not all worship with the same ritual can be combined in its intentions. But there is a stipulation that worship that can be combined is only between worship that is meant by its essence and that which is not meant by its essence. While worship that is both meant by its essence, it should not be combined and must be carried out one by one. So a Muslim should pay attention to the evidences of the worship that he will combine his intentions and seek the truth by seeking explanations from the scholars so that this combination is valid, so that his worship can be accepted and does not become a useless practice because it is rejected.
PRINSIP "MAPAN DAHULU BARU MENIKAH" DALAM PERSPEKTIF ISLAM Misbahuzzulam; Arif Husnul Khuluq; Muhammad Wahid Abdullah
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 11 No 1 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/amj.v11i1.462

Abstract

Sebagian orang memiliki prinsip bahwa dia tidak akan menikah sebelum hidupnya mapan. Dalam bayangannya, semua apa yang dibutuhkan setelah menikah nanti harus terpenuhi.  Namun bila prinsip ini dipegang teguh lalu hidupnya tak kunjung mapan sampai dengan usianya yang sudah lanjut maka ini akan berakibat dia tidak akan menikah sampai di usia tersebut. Jika ketidakmapanannya itu berlanjut sampai akhir hayatnya maka dia tidak akan pernah menikah sepanjang hayatnya. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyadarkan setiap orang agar pandai melihat kondisinya masing-masing. Jangan sampai memegang prinsip yang menyulitkan dirinya, padahal dia tidak masalah bila meninggalkan prinsip itu. Dalam menyusun penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Adapun pengumpulan datanya, metode yang digunakan adalah library research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip mapan dulu baru menikah adalah prinsip yang kurang selaras dengan syari'at Islam, karena syari'at Islam menganjurkan untuk menikah tanpa mempersyaratkan harus mapan terlebih dahulu. Di samping berbagai dalil menunjukkan ketidakselarasan tersebut, prinsip seperti itu bisa mempersulit terjadinya pernikahan karena tidak kunjung mapan.
PERAN KELUARGA MUSLIM DALAM MENCEGAH PENYIMPANGAN SEKSUAL (LGBT) PADA REMAJA DI KABUPATEN NATUNA Rizqi Putri Andani; Arif Husnul Khuluq
Al-Usariyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 1 No 2 (2023): AL-USARIYAH: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LGBT merupakan bentuk penyimpangan orientasi seksual pada manusia. LGBT banyak dijumpai di kalangan remaja yang mana seseorang masih labil, mudah terpengaruh, dan sedang mencari jati dirinya. Keberadaan keluarga muslim diharapkan menjadi tameng bagi anggotanya untuk tetap pada koridor agama yang benar dan menjauhi penyimpangan sosial. Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten terluar Indonesia. Berkembangnya fasilitas pendidikan serta sarana komunikasi di daerah ini memudahkan masyarakat terutama para remaja untuk mengakses apapun dari media sosial, termasuk isu mengenai LGBT. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) menganalisis dan menemukan pandangan remaja di Kabupaten Natuna tentang LGBT, (2) menganalisis dan menemukan peran keluarga muslim dalam mencegah LGBT pada remaja di Kabupaten Natuna, (3) menganalisis dan menemukan tinjauan hukum Islam mengenai LGBT. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Informan dalam penelitian ini adalah para remaja dan orang tua di Kabupaten Natuna. Teknik pengambilan data yaitu dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) LGBT merupakan suatu ketidaknormalan, ketidakwajaran, dan bukan sebuah pilihan, (2) peran keluarga dalam mencegah LGBT pada remaja yaitu dengan menanamkan nilai agama pada anak sejak dini, bersahabat dengan anak, dan menjadi teladan terbaik bagi anak, (3) LGBT dilarang oleh syariat dan lebih keji dari pada zina. Kata Kunci: LGBT; Remaja; Keluarga Muslim.