Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembatalan Perkawinan Akibat Pemalsuan Identitas Diri Menurut Perspektif Fikih Islam Amirudin Amirudin; Misbahuzzulam Misbahuzzulam
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.541 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i1.10966

Abstract

Pernikahan merupakan keinginan semua orang, dengan harapan mencapai kebahagiaan dan ketenangan. Namun tak semua pernikahan dapat mencapai semua tujuan tersebut bisa saja pernikahan mengalami kehancuran baik itu berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal. Seperti terjadinya pembatalan pernikahan akibat tidak memenuhi syarat-syarat pernikahan yang ditetapkan pemerintah secara undang-undang perkawinan maupun tidak terpenuhinya rukun-rukun pernikahan itu sendiri. Hal ini sebagaimana terjadi di Pengadilan Agama Jember pada putusan nomor:1428/Pdt.G/2021/PA.Jr. akibat adanya cacat hukum pada pernikahan tersebut. Suami mengaku warga negara Indonesia padahal dia berkewarga negaraan Banglades. sedangkan istri mengaku masih perawan ternyata bestatus istri orang pada saat melakukan pernikahan, sehingga terbitlah putusan Pengadilan Agama Jember nomor:1428/Pdt.G/2021/PA.Jr. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pertimbangan hakim dalam menetapkan putusan tersebut dan bagaimana pandangan Fikih Islam terhadap putusan Pengadilan Agama Jember tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pembatalan pernikahan pada putusan Pengadilan Agama Jember nomor: 1428/Pdt.G/2021/PA.Jr. di putuskan sudah sesuai aturan perundang-undangan. Bahwa adanya pemalsuan idenditas suami istri, suami yang mengaku warga negara indonesia namun sebenarnya merupakan waga negara Banglades, istri yang mengaku berstatus perawan ternyata merupakan istri orang, (2) Berdasarkan fikih islam bahwa ada tiga tinjauan dalam putusan Pengadilan Agama Jember nomor: 1428/Pdt.G/2021/PA.Jr. tersebut yaitu; (a). penipuan atau pemalsuan idenditas merupakan bentuk kebohongan, islam mengharamkan perbuatan berbohong, (b). Islam mengharamkan menikahi istri orang lain dan (c). berdasarkan Siasah Syar’iah adanya kewajiban taat terhadap pemimpin selama tidak memeritahkan dalam kemaksiatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
ANALISIS PENGUSAHA MENINGGALKAN MUAMALAH YANG HARAM: (Studi Fenomologi Pengusaha di Sumbersari Jember) Misbahuzzulam; Abd.Muthalib; Khoirul Ahsan
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 10 No 2 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/amj.v10i2.305

Abstract

Business/entrepreneurship is one of the muamalah practices that the community often engages in, but unfortunately many of them are still involved with the problem of usury for capital. Besides aiming to find out someone's life experience in business. This research was also carried out to explore the causes, namely starting a business, starting capital, constraints when running a business using usury money and the benefits of leaving usury. The research focused on small-scale businesses in Sumbersari, Jember Regency using a qualitative approach. This research uses a type of case study research. A case study is a process of examining, understanding, explaining and testing comprehensively, intensively and in detail about a natural setting of individuals, groups, organizations, institutions, certain cultures, parties, events, certain documents, and so on. Keywords: muamalah; unclean; usury.
PRINSIP "MAPAN DAHULU BARU MENIKAH" DALAM PERSPEKTIF ISLAM Misbahuzzulam; Arif Husnul Khuluq; Muhammad Wahid Abdullah
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 11 No 1 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/amj.v11i1.462

Abstract

Sebagian orang memiliki prinsip bahwa dia tidak akan menikah sebelum hidupnya mapan. Dalam bayangannya, semua apa yang dibutuhkan setelah menikah nanti harus terpenuhi.  Namun bila prinsip ini dipegang teguh lalu hidupnya tak kunjung mapan sampai dengan usianya yang sudah lanjut maka ini akan berakibat dia tidak akan menikah sampai di usia tersebut. Jika ketidakmapanannya itu berlanjut sampai akhir hayatnya maka dia tidak akan pernah menikah sepanjang hayatnya. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk menyadarkan setiap orang agar pandai melihat kondisinya masing-masing. Jangan sampai memegang prinsip yang menyulitkan dirinya, padahal dia tidak masalah bila meninggalkan prinsip itu. Dalam menyusun penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Adapun pengumpulan datanya, metode yang digunakan adalah library research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip mapan dulu baru menikah adalah prinsip yang kurang selaras dengan syari'at Islam, karena syari'at Islam menganjurkan untuk menikah tanpa mempersyaratkan harus mapan terlebih dahulu. Di samping berbagai dalil menunjukkan ketidakselarasan tersebut, prinsip seperti itu bisa mempersulit terjadinya pernikahan karena tidak kunjung mapan.
KESETARAAN GENDER DALAM PERCERAIAN: (Kajian Hadis tentang Gugat Cerai) Misbahuzzulam; Umi Sumbulah; Fauzan Zenrif
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 11 No 2 (2024): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/amj.v11i2.583

Abstract

This article explores aspects of gender equality in the context of divorce, with a study focus on the hadith that discuss divorce actions taken by women. This study aims to explore a deeper understanding of the Islamic view of divorce initiated by women and its impact on gender equality in society. By detailing the various relevant hadiths, the study analyzes the context, law, and wisdom behind the ruling. The results of this study show that women can terminate their marriage by filing a khul' (sue for divorce) before a religious court. With this, it is hoped that every married couple has the awareness to carry out their duties and treat their spouses well, so that the harmony and integrity of the household can be maintained.
Analysis Of The Utilization Of The Waqf Facilities Of Al-Munawarrah Mosque Is Increasing The Number Of Visitors To Pray At The Mosque Ahnaf; Misbahuzzulam
Maro: Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/maro.v6i2.4304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana pemanfaatan fasilitas wakaf masjid Al-Munawarrah dalam meningkatkan jumlah kunjungan jamaah yang shalat di masjid. Sebelum terjadinya renovasi pembangunan masjid Al-Munawarrah, kurangnya minat jamaah untuk shalat di masjid, manajemen pengelolaan masjid yang tidak tetap, masjid tidak terawat dan tempat parkir yang sempit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan data dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Hasil dalam penelitian ini bahwa renovasi pembangunan masjid Al-Munawarrah memberikan dampak yang positif sehingga banyak jamaah yang memanfaatkan fasilitas wakaf dari masjid tersebut. Jumlah kunjungan jamaah naik secara signifikan karena mereka merasakan perubahan yang berbeda dari segi kebersihan masjid yang terjaga, keamanan dan kenyamanan dalam melakukan ibadah. Di samping itu banyak program yang dilaksanakan oleh para pengurus DKM Masjid Al-Munawarrah sehingga antusiasme jamaah semakin meningkat.