Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP CLEANING SERVICE TERHADAP TINDAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI WILAYAH PERKANTORAN PROVINSI SULAWESI BARAT Rahmah, Siti; Hairuddin, Miftah Chairani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 17 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v17i2.22431

Abstract

Pengelolaan sampah merupakan upaya dalam mengurangi, mengumpulkan, memindahkan, menyimpan sementara, mengolah dan menimbun sampah. Pengelolaan yang selama ini terjadi adalah pengelolaan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah sedangkan masalah utama berasal dari sumber penghasil sampah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi perilaku (pengetahuan dan sikap) cleaning service terhadap tindakan pengelolaan sampah di wilayah perkantoran Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancang bangun cross sectional yang dilakukan di kawasan perkantoran Provinsi Sulawesi Barat. Sampel penelitian 59 orang yang diambil secara acak menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata–rata penilaian terhadap variabel pengetahuan sebesar 25,2 (baik); sikap 46,5 (baik); dan tindakan 16,1 (baik). Hasil uji bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengelolaan sampah (p-value 0,76, r : 0,04) dan tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan pengelolaan sampah (p-value 0,23, r : 0,16). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman pengetahuan yang telah diketahui dan sikap yang ditunjukkan tentang pengelolaan sampah oleh responden tidak diaplikasikan dalam tindakannya saat bekerja.
Kualitas Mikrobiologi Udara di Ruang Perawatan Rumah Sakit Islam, Fahrul; Pala’langan, Yusri; Chairani Hairuddin, Miftah
Banua: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/bjkl.v3i1.2407

Abstract

Latar Belakang: Rumah sakit mempunyai fungsi menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga memberikan daya dukung bagi makhluk hidup untuk hidup secara optimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui kualitas miktobiologi udara di ruang perawatan Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju. Metode: Jenis penelitian observasi laboratorik dengan rancangan deskriptif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 4 ruangan perawatan yang terdiri dari ruangan kelas I, kelas II, kelas III dan VIP. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat pagi hari dan sore hari. Hasil: Penelitian ini menemukan hasil bahwa angka kuman di pagi hari pada ruangan kelas I, kelas II, kelas III dan VIP, adalah 550 CFU/m3, 955 CFU/m3, 510 CFU/m3,dan 412 CFU/m3. Sedangkan angka kuman di sore hari pada ruangan kelas I, kelas II, kelas III dan VIP, adalah 510 CFU/m3, 770 CFU/m3, 315 CFU/m3, dan 385 CFU/m3.  Rata-rata kelembaban pada ruang perawatan yaitu 56,5%. Rata-rata pengukuran suhu pada ruang perawatan sebesar 28⁰C. Rata-rata pencahayaan pada ruang perawatan sebesar 147 lux. Kesimpulan: Kualitas mikrobiologi udara yang tidak memenuhi syarat adalah angka kuman pada ruang perawatan kamar kelas II, yaitu sebesar 955 CFU/m3.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SANITASI Chairani, Miftah; Akbar, Fajar
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.19940

Abstract

Masalah stunting di Indonesia tidak banyak mengalami perubahan selama hampir satu dekade. Kejadian balita stunting (pendek) merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia.  Tingginya prevalensi stunting yang disebabkan oleh multi faktor yang memerlukan adanya upaya pencegahan dan penanggulangan melalui pendekatan dari berbagai segi disiplin ilmu, karena pencegahan dan penanggulangan stunting tidak cukup dengan memperbaiki intervensi gizi saja tetapi ada faktor lain yaitu gaya hidup, sanitasi dan kebersihan lingkungan. Faktor rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan merupakan salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi PHBS dan sanitasi pada masyarakat di wilayah kerja PKM Tampa Padang, sehingga dapat mencegah dan menurunkan angka kejadian stunting. Metode pengabdian yang dapat dilakukan adalah pemberian edukasi PHBS) dan sanitasi terhadap masyarakat sehingga dapat membantu mencegah kejadian stunting, pembagian buku saku PHBS dan Sanitasi sebagai tambahan pengetahuan kepada masyarakat dan praktek pembuatan bipori sebagai solusi konkrit dalam mengurangi timbulan sampah organik yang bisa menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan pada masyarakat. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara hasil post test dengan pre test sehingga metode penyuluhan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan. Serta penambahan lubang biopori di rumah masyarakat Kelurahan Bebanga.
The Behavior Of Food Handlers On The Use Of Food Packaging In Restraurants In Mamuju District, Mamuju Regency Hairuddin, Miftah Chairani; Adiningsih, Ridhayani; Magfirah; Rahmah, Siti
Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Juni
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jspi.4.01.54-63

Abstract

Packaging today often uses plastic and Styrofoam as food packaging. The current packaging can endanger consumers, food contamination due to the use of Styrofoam can occur due to the following ; food or drink that is too hot, the higher the temperature of the food in the styrofoam, the easier it will be for the styrene substance to transfer to the food. Ths study aims to determine the behavior of handlers towards the use of food packaging in restaurants in Mamuju District of Mamuju Regency. The sample in this study were 127 restaurant handlers. The results showed that the level of knowledge of food handlers in the less category was 59,1%, the attitude of food handlers was in the positive category by 37,8% and 62,2% had a negative attidue, the actions of handlerswere 40,9% had a positive attitude and 59,1% had a negative attitude. The number of restaurants handlers was 127 handlers interviewed, 62,2% had a negative attitude and as many as 37,8% positive attitude. This study concluded that the attitude of respondents was in a negative category towards the use of food packaging as a food and beverage container, because the attitude of the handler was not only formed by the knowledge of the handler but was also influenced by the emotional aspects, experience, and environtmental conditions the handlers was in. conclusion the description of the knowledge, attitudes and actions of handlers towards the use of food packaging in restaurants in Mamuju District, Mamuju Regency is in less category based on the results of the study.
Kebisingan Di Sektor Informal : Studi Kasus Mesin Penghalus Bahan Makanan Di Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju Hairuddin, Miftah Chairani; Adiningsih, Ridhayani
Jurnal Kesehatan Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/4ha3tq21

Abstract

Latar Belakang : Mesin penghalus atau penggiling menjadi salah satu penyumbang sumber kebisingan di Pasar. Mesin tentunya membutuhkan pekerja untuk dapat mengoperasikan mesin tersebut. Pekerja yang sering terpapar oleh suara yang ditimbulkan dapat menimbulkan gangguan pendengaran dari ringan hingga berat. Tujuan: Mengetahui tingkat kebisingan dan jenis kebisingan. Metode: Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju pada tahun 2023. Populasi penelitian ini adalah seluruh pedagang yang memiliki mesin penghalus bahan makanan di Kecamatan Mamuju yaitu 41 pedagang. Sampel dipilih dengan teknik total population sampling, yang berarti semua  populasi menjadi responden penelitian. Prosedur pengumpulan data untuk intensitas kebisingan diukur menggunakan Sound Level Meter, sesuai dengan standar SNI-7231-2009. Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif untuk menentukan rata-rata dan distribusi karakteristik kebisingan. Hasil : Pengukuran intensitas kebisingan menunjukkan rata-rata 93,97 dB, 94,76 dB, dan 95,48 dB. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebagian besar mesin menghasilkan kebisingan intermittent. Kesimpulan : intensitas kebisingan yang dihasilkan oleh mesin penghalus makanan melebihi nilai ambang batas (NAB) sebesar 85 dB.
PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MAJENE Abdul Ganing; Miftah Chairani
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 2 No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.458 KB) | DOI: 10.33490/jkm.v2i2.17

Abstract

There is 89.02% urban/rural yet On Defecation Free (ODF) in Regional of Majene. Factors affecting the formation of village ODF is community behavior. The aim of this study was to describe behavior of society (knowledge, attitudes, and actions) towards the establishment of ODF village in Regional of Majene. Qualitative research methods carried out in Tande Timur and Adolang Dhua Village with descriptive design. The number of informants as many as 29 people (22 people informant ordinary and 7 key informants). Data processing begins with coll (place holder) ecting the results of the interview are processed, according to the studied variables and the contents analyzed and presented in manuscript form. The research result shows that the knowledge, attitudes and actions of people is good and supports the formation of ODF in the Village of Tande Timur. Knowledge and attitudes of people in the village Adolang Dhua is good yet the action not support to become ODF village.
KEPADATAN HUNIAN, VENTILASI DAN PENCAHAYAAN TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINANGA KABUPATEN MAMUJU SULAWESI BARAT Dina Mariana; Miftah Chairani H.
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 3 No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.845 KB) | DOI: 10.33490/jkm.v3i2.40

Abstract

The home environment is one of the potential factors in the spread of Pulmonary Tuberculosis incidence. This study aims to analyze the environmental risk factors of the incidence of Pulmonary Tuberculosis in the working area Puskesmas Binanga Mamuju 2016. The study design is a case-control study. Sample size of 93 with a comparison between case and control 1: 2. TB case sample 31 patient and control sample 62 people. TB cases are pulmonary TB patients and controls, not the lungs. The data were collected by interview using questionnaire. Bivariate statistic test using Odds Ratio with α = 0,05. The results showed that residential density (OR 1.969, 95% CI: 0.641 - 6.049), Ventilation (OR 1.492, 95% CI: 0.576-3.863), and Lighting (OR 6.471, 95% CI: 0.795 - 52.6) significant to the incidence of pulmonary TB.
Pemberdayaan Kepala Keluarga Tentang Pengelolaan Sampah Metode Maggot Composter Dan Ecobrick Akbar, Fajar; Chairani, Miftah; Rusdi, Muhammad
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i2.5364

Abstract

Pesisir pantai merupakan salah satu wilayah yang kerap menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat yang bermukim di sekitarnya. Kawasan ini dipenuhi oleh sampah, baik yang secara langsung dibuang ke laut maupun yang terbawa aliran sungai hingga mencapai pesisir. Masyarakat di Dusun Babana Pantai, Kabupaten Mamuju terbiasa membuang sampah ke laut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pesisir mengenai pengelolaan sampah dengan menggunakan metode maggot composter dan ecobrick. Pelaksanaan kegiatan mencakup edukasi kepada masyarakat mengenai kedua metode tersebut, yang diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman. Setelah sesi edukasi, masyarakat didampingi dalam praktik pembuatan maggot composter dan ecobrick. Hasil penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mitra terkait pengelolaan sampah rumah tangga di pesisir pantai, yang tercermin dari peningkatan skor pre-test dan post-test. Hasil analisis statistic menggunakan uji Wilcoxon diketahui bahwa Asymp.Sig.(2-tailed), 0,000<0,05, terjadi peningkatan poin pengatahuan 9,94. Setiap peserta pelatihan berhasil membuat maggot composter dan ecobrick, yang dibuktikan dengan hasil praktik yang telah mereka kerjakan. Evaluasi dan monitoring lebih lanjut menunjukkan bahwa masyarakat masih memanfaatkan alat komposter maggot tersebut dalam pengelolaan sampah rumah tangga mereka
Gambaran Pengelolaan Bank Sampah Di Kabupaten Mamuju Putri, Nur Amanda; Ganing, Abdul; Akbar, Fajar; Haeruddin, Miftah Chairani
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 2 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v2i1.1060

Abstract

Garbage is still a problem for the environment to this day, and if waste is not handled properly it will have an impact that can harm living things, especially humans. The waste bank is a waste management system that has been developed by the Mamuju district government since 2019. Currently, 6 active BSUs have been formed. BSU is only 25% and has reduced waste by 13% of the total generation. The type of research used in this research is qualitative research, using in-depth interviews. Informants in this study were taken from the Head of the Mamuju Regency Environment and Sanitation Service and the leadership of the BSI Manakarra Keren Bank and BSI waste bank customers . The results of research on the service performance of the Mamuju Regency waste bank related to productivity, service quality and responsibility found that the waste production that can be reduced over the last 2 years is 9,203.3 kg. The aspect of service quality seen from the provision of waste storage facilities and infrastructure at the waste bank has not yet increased efforts to sort waste, services carried out by the waste bank with the aspirations of the community. Of the total population of 293,326 people (2019) only 238 are customers at the Garbage Bank who participate in BSI as customers, where the success indicator for the performance of the main Garbage Bank service is also based on the number of customers and activity The unit waste bank, the research shows that the performance of BSI is still low. The suggestion from this study is that BSI needs assistance with the management of the unit waste bank providing infrastructure facilities, awareness and campaigns about the existence of a waste bank through outreach.
Pemanfaatan Limbah Kotoran Ayam Dan Sapi Menjadi Biogas Sebagai Sumber Energi Alternatif Rumah Tangga syah, zulfadri; Hairuddin, Miftah Chairani; Adiningsih, Ridhayani; Akbar, Fajar
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 2 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v2i1.1114

Abstract

The droppings produced by chickens and cows cause odors that can harm the health of people around the cage, especially the psychosomatic symptoms that people complain about. The odor emitted comes from the nitrogen and sulfide elements in chicken droppings, which during the decomposition process will form ammonia, nitrite and hydrogen sulfide gas. Gas can come from various kinds of organic waste, animal waste can be used for energy through the process of anaerobic digestion. The research method used was experimental research. This biogas research produces biogas from a mixture of chicken and cow manure with a ratio of 3:1, namely 3 kg of chicken manure and 1 kg of cow manure and water as a diluent. The fermentation process in biogas lasts for 17 days and monitoring is carried out regarding the development of methane gas production in the digester and temperature measurements are carried out every day. Based on the data and results of measurements of the temperature and quality of the gas produced, it was found that the average temperature in the digester was in mesophilic conditions at a temperature of 24 – 32 ˚C. This temperature is considered optimal so that it produces good quality methane gas The conclusion of this research is that chicken and cow manure waste can produce good methane gas and produce a blue flame with a flame duration of 11 seconds. Suggestions for researchers are to use a larger digester and use more waste so that more methane gas is produced.