Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Sikap Penanganan Dismenore pada Remaja Puteri di SMA Swasta St. Petrus Medan Tahun 2024 Indra Hizkia P; Magda Siringo ringo; Santi Tamara Hutapea
Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF) Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober: Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF)
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/jrikuf.v2i4.367

Abstract

Menstrual pain problems sometimes become a problem for women when they visit a doctor because of menstruation. This condition becomes worse if accompanied by an unstable psychological state, such as stress, depression, excessive anxiety, and excessive feelings of sadness or happiness. Knowledge about dysmenorrhea has a significant impact on attitudes towards dysmenorrhea, women who have sufficient knowledge and get the right explanation about dysmenorrhea about dealing with symptoms and complaints with an enthusiastic attitude. This study aims to determine the Picture of Dysmenorrhea Handling Attitudes in Adolescent Girls at SMA St. Petrus Medan in 2024. This study uses a quantitative method with a descriptive research type. This study uses a questionnaire with a research population of 107 respondents. Sampling was carried out using a purposive sampling technique with a total of 53 respondents. The results of the study showed that Adolescent Girls at SMA St. Petrus Medan 2024 regarding attitudes towards signs and symptoms of dysmenorrhea as many as 44 respondents (83.0%) in the negative category, attitudes towards preventing dysmenorrhea as many as 27 respondents (50.9%) in the negative category, attitudes towards handling dysmenorrhea as many as 33 respondents (62.3%) in the negative category, attitudes towards handling 44 respondents (83.0%) in the negative category. It is hoped that there will be an increase in health education about handling dysmenorrhea carried out by health workers and teachers to improve the knowledge of female students of St. Petrus High School regarding handling dysmenorrhea.
Kepatuhan Diet Dalam Mencegah Komplikasi Hipoglikemia Dan Hiperglikemia Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2024 br Sinaga, Marsel indah Fitri; Magda Siringo ringo; Gryttha Tondang
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16304

Abstract

Komplikasi yang sering terjadi pada diabetes mellitus yang dapat menimbulkan kenaikan pada kadar gula darah (hiperlikemia) dan penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) komplikasi kerusakan mata (retinopati), kerusakan ginjal (nepropati) kerusakan saraf (neuropatif), luka pada kaki, ketosiadosis diabetic. Upaya untuk mencegah kompliksi pada diabetes mellitus yaitu 4 pila manajemen diabetes mellitus, termasuk edukasi, diet, aktivitas fisik dan kepatuhan meminum obat. Tujuan dari penelitian adalah Mengidentifikasi kepatuhan diet pasien diabetes melitus dan mengatahui kadar gula darah dalam mencegah resiko komplikasi hipoglikemia hipergipelikemia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pengumpulan data menggunakan kuesioner PDAQ 9 pertanyaan, dan skor 0-63 dengan sakala tinggi dan rendah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah populasi sebanyak 68 orang. Pengambilan sampel dengan tekhnik purposive sampling. Didapatkan hasil penelitian data bahwa dari 68 responden terhadap kepatuhan Diet yang di Rasakan dengan Kategori rendah sebanyak 54 responden (78.3%), dengan kategori tinggi yaitu 14 responden (20.3%). terhadap hasil Glukosa dengan kategori Normal sebanyak 19 responden (27,9%), dengan kategori Hiperglikemia sebanyak 41 responden (60,3%), dengan kategori Hipoglikemia Sebanyak 8 responden (11,8%). Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian kepatuhan diet data dengan kategori rendah yaitu rendah sebanyak 54 responden(78.3%), kategori tinggi yaitu 14 responden(20.3%). Kadar Gula Darah Sewaktu berdasarkan hasil penelitian data dengan kategori normal sebanyak 19 responden (27.9%), dengan kategori hipoglikemia yaitu 8 responden (11.8%), kategori hiperglikemia 41 responden (60.3%). Diharapkan pasien yang menjalani diet diabetes melitus diharapkan dapat memperhatikan pola makan atau terapi diet sesuai dengan anjuran dengan makan 3x/hari sesuai porsi yang di tentukan.
GAMBARAN ASUPAN MAKANAN DAN IMOBILISASI PADA PASIEN BEDREST DENGAN RESIKO DEKUBITUS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2024 Magda Siringo ringo; Indra Hizkia Perangin angin; Rusma Lauri Silitonga
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 3 No. 12: Agustus 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imobilisasi atau bedrest sebagai ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan penuh energi disebabkan adanya beragam penyakit yang mengganggu kesehatan tubuh baik secara internal maupun eksternal merupakan resiko terjadinya dekubitus sehingga perlu adanya Asupan makanan yang cukup serta tepat untuk mencukupi keperluan gizi untuk seseorang yang sedang mengalami imobilisasi tersebut untuk mencegah terjadinya luka dekubitus akibat dari tekanan yang berlebih selama bedrest. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana Gambaran Asupan Makanan Dan Imobilisasi Pada Pasien Bedrest Dengan Resiko Dekubitus Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan recall food atau lembar catatan makanan 24 jam dan lembar checklist/observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa univariat. Adapun penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tanggal 29 April- 05 Mei 2024 Hasil penelitian iniadalah Resiko dekubitus dengan resiko tinggi sebanyak 20 responden (66,7%) dikarenakan asupan makanan kalori kurang sebanyak 25 responden (83,3%), karbohidrat kurang sebanyak 27 responden (90%), protein lebih sebanyak 19 responden (63,3%), lemak kurang 18 responden (60%), vitamin kurang sebanyak 29 responden (96,7%), mineral kurang sebanyak 17 responden (56,7%), cairan lebih sebanyak 23 responden (76,7%) serta imobilisasi yang belum mampu pada responden yaitu sebanyak 21 responden (70%). Kesimpulannya adalah resiko tinggi terkena dekubitus disebabkan oleh adanya asupan nutrisi yang tidak terpenuhi dan imobilisasi dari anggota gerak tubuh pasien. Saran: Diharapkan pasien dapat menghabiskan diet yang sudah disediakan oleh rumah sakit agar angka kecukupan gizi dapat terpenuhi, dan keluarga dapat membantu pasien melakukan ROM selama perawatan dirumah sakit sehingga mengurangi resiko terjadinya dekubitus yang tinggi