Dika Lukitaningtyas
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ngawi

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN BULLYING VERBAL TERHADAP PENERIMAAN DIRI DAN HARGA DIRI REMAJA DI KELURAHAN KARANGTENGAH KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI Endri ekayamti; Dika Lukitaningtyas
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku bullying saat ini masih banyak kita temukan di masyarakat, terutama dikalangan remaja, dan bullying yang paling sering dilakukan adalah bullying verbal seperti menjuluki, mengejek, meledek, menuduk dan menebar gosib. Perilaku bullying ini berdampak negative pada tugas perkembangan remaja. Dampak yang diakibatkan tidak hanya pada korban, tetapi juga pada pelaku serta penonton bullying. Pada korban salah satunya berpengaruh pada penerimaan diri dan harga diri remaja, jangka panjang remaja bisa ke perilaku depresi dan bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bullying verbal pada penerimaan diri dan harga diri remaja. Metode penelitian adalah cross sectional dengan populasi remaja di Kelurahan Karangtengah Kabupaten Ngawi sejumlah 138 remaja. Besar sampel yang dihitung didapatkan 102 responden dengan tehnik pengambilan sampel simple random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner Bulllying verbal, penerimaan diri dan Harga diri, kemudian dilakukan uji analisis menggunakan korelasi spearman. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara bullying verbal dengan penerimaan diri dengan nilai p=0,037 (p<0,05). bullying verbal dengan harga diri remaja dengan nilai p=0,000 (p<0,05), dan terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan harga diri remaja dengan p=0,000 (p<0,05). Remaja yang mendapatkan perilaku bullying secara verbal berpotensi menurunkan penerimaan diri disertai penurunan kepercayaan diri, dan secara perlahan mengikis harga diri mereka. Remaja yang mampu menerima dirinya dengan baik akan berpengaruh terhadap harga dirinya.
Pencegahan Dampak Perilaku Bullying Terhadap Perkembangan Psikologis Remaja Melalui Edukasi Orang Tua di Desa Purwosari Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi Endri Ekayamti; Dika Lukitaningtyas
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i2.168

Abstract

Bullying adalah perilaku agresif yang disengaja dan dilakukan secara berulang-ulang untuk menyerang orang lain, dan perilaku bullying ini lebih sering terjadi dikalangan remaja. Remaja dengan masa pencarian jati diri memerlukan pendampingan yang tepat supaya tidak terjerumus ke perilaku yang negative. Pembentukan perilaku dan karakter anak bergantung dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Apabila anak mendapatkan perhatian dan pendidikan yang baik dari keluarga, maka anakpun akan besperilaku sesuai dengan norma sosial yang berlaku dilingkungannya. Perilaku bullying yang sering terjadi dikalangan remaja di anggap hal yang biasa oleh sebagian orang, padahal apabila perilaku ini terus berlanjut dapat berdampak seriaun terhada perkembangan remaja, baik itu bagi korban, pelaku, dan penonton bullying. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan orangtua tentang perilaku bullying dan dampaknya terhadap perkembangan psikologis remaja. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah penyuluhan dengan populasi target adalah orang tua warga desa Purwosari yang memiliki anak di usia remaja sejumlah 54 orang.  Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdi dari Akper Pemkab Ngawi berjalan lancar Semua peserta antusias di dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dari orang tua terkait dengan tindakan bulying dan dampaknya pada remaja. Untuk selanjutnya diharapkan orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya yang saat ini sedang berada dimasa pertumbuhan baik secara fisik maupun psikologis.
Deteksi Dini dan Monitoring Penyakit Degeneratif Diabetes Melitus di Dusun Pilangpayung I , Desa Geneng Kec. Geneng Kabupaten Ngawi Dika Lukitaningtyas; Erwin Kurniasih; Pariyem Pariyem
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.8148

Abstract

ABSTRAK Diabetes Melitus adalah penyakit degeneratif penyumbang angka mordititas tertinggi setelah penyakit stroke,ginjal dan jantung. Deteksi dini dan mengontrol kadar gula darah atau menejemen pengobatan yang baik dapat meningkatkan kwalitas hidup orang dengan DM. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melaksanakan deteksi dini dan monitoring Penyakit Degeneratif Diabetes Melitus Di Dusun Pilangpayung I, Desa Geneng Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi. Metode yang digunakan adalah survey analitik, dan untuk kegiatan pengabdian masyarakat metode yang digunakan adalah penyuluhan. Setelah diberikan edukasi berupa penyuluhan warga Dusun Pilangpayung I tentang pengertian, tanda gejala, jenis diit, komplikasi, dan pentingnya monitoring pengobatan tentang penyakit Diabetes. Dengan demikian diharapkan para warga akan mengalami peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini dan monitoring penyakit degeneratif Diabetes Melitus. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan target luaran yang telah ditetapkan terutama pada peningkatan pengetahuan masyarkat tentang deteksi dini dan monitoring penyakit degeneratif diabetes melitus. Kata kunci: Diabetes Melitus (DM), Deteksi Dini, Monitoring ABSTRACT Diabetes Mellitus is a degenerative disease that contributes the highest morbidity rate after stroke, kidney and heart disease. Early detection and control of blood sugar levels or good treatment management can improve the quality of life of people with DM. Increase public knowledge in carrying out early detection and monitoring of Degenerative Diabetes Mellitus in Pilangpayung I Hamlet, Geneng Village, Geneng District, Ngawi Regency. The method used is an analytical survey, and for community service activities the method used is counseling. After being given education in the form of counseling the residents of Dusun Pilangpayung I about the meaning, signs and symptoms, types of diet, complications, and the importance of monitoring treatment about diabetes. Thus, it is hoped that the residents will experience an increase in knowledge about early detection and monitoring of degenerative diabetes mellitus. Community service activities resulted in changes that were in accordance with the set output targets, namely increasing public knowledge about early detection and monitoring of degenerative diabetes mellitus.  Keywords : Diabetes Mellitus (DM), Early Detection, Monitoring
Pengetahuan Keluarga Berhubungan dengan Upaya Keluarga dalam Pencegahan Penularan Tb Paru Dika Lukitaningtyas; Nurul Hidayah; Ruli Mahendra
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i1.1453

Abstract

Penyakit TB disebabkan bakteri Mycobacterium Tuberculosis, biasanya menyerang organ paru dan lainnya. Upaya pencegahan merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk menahan agar suatu hal tidak terjadi. Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan membantu memutuskan tindakan yang akan dilakukan. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan keluarga dengan upaya pencegahan penularan TB Paru. Penelitian kuatitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel 30 secara total menggunakan uji rank spearman. Hasil diperoleh keluarga pengetahuan baik dan pencegahan baik 17 (85,0%), pengetahuan baik dan tindakan pencegahan cukup 3 (15,0%). Pengetahuan cukup dan tindakan pencegahan baik 2 (28,6%), pengetahuan cukup dan tindakan pencegahan cukup 5 (71,4%). Pengetahuan kurang dan pencegahan kurang sebanyak 3 (100%). Hasil uji statistik didapatkan p 0,000, terdapat hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan. Tindakan pencegahan penularan TB Paru dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengurangi Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi dengan Terapi Kompres Hangat Dhian Luluh Rohmawati; Dika Lukitaningtyas; Pariyem Pariyem
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16193

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di seluruh dunia yang prevalensinya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg. Salah satu keluhan yang sering dialami oleh penderita hipertensi adalah sakit kepala. Sakit kepala pada pasien hipertensi disebabkan karena kerusakan vaskuler pembuluh darah. Salah satu teknik nonfarmakologis yang dapat dilakukan pada pasien hipertensi dengan nyeri kepala adalah terapi kompres hangat. Fenomena yang terjadi adalah sebagian besar warga yang menderita hipertensi belum paham mengenai teknik nonfarmakologis untuk menurunkan nyeri kepala dengan kompres hangat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan edukasi pada penderita hipertensi bahwa terapi kompres hangat dapat menurunkan intensitas nyeri kepala. Sasaran dari pengabdian masyarakat ini adalah penderita hipertensi sejumlah 50 peserta. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2024. Adapun bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan pemeriksaan kesehatan, penyampaikan materi penyuluhan, simulasi praktik. Kegiatan ini berjalan lancar terbukti dengan antusias peserta yang tinggi. Peserta menyimak dan memperhatikan semua materi dan mengaplikasikan terapi kompres hangat. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta sangat senang mendapatkan pengetahuan tentang penyakit hipertensi dan tata laksana mengatasi keluhan khususnya nyeri kepala pada saat tekanan darah tinggi. Diharapkan setelah kegiatan ini penderita hipertensi dapat mengaplikasikan terapi kompres hangat dalam menurunkan nyeri kepala. Kata Kunci: Hipertensi, Nyeri Kepala, Terapi Kompres Hangat  ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease that is the biggest cause of death throughout the world and its prevalence increases every year. A person is said to be hypertensive if their systolic blood pressure is ≥ 140 mmHg and diastolic blood pressure is ≥ 90 mmHg. One of the complaints often experienced by hypertension sufferers is headaches. Headaches in hypertensive patients are caused by vascular damage to blood vessels. One non-pharmacological technique that can be used in hypertensive patients with headaches is warm compress therapy. The phenomenon that occurs is that most people who suffer from hypertension do not understand non-pharmacological techniques for reducing headaches with warm compresses. The community service activity aims to provide education to hypertension sufferers that warm compress therapy can reduce the intensity of headaches. The target of this community service is 50 participants suffering from hypertension. This activity will be carried out in June 2024. This form of community service activity begins with a health examination, delivery of counseling material, and practical simulations. This activity ran smoothly as evidenced by the high enthusiasm of the participants. Participants listen and pay attention to all the material and apply warm compress therapy. The result of this activity was that participants were pleased to gain knowledge about hypertension and how to deal with complaints, especially headaches when blood pressure is high. It is hoped that after this activity, hypertension sufferers can apply warm compress therapy to reduce headaches. Keywords: Headaches, Hypertension, Warm Compress Therapy