Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDY EFISIENSI TERMAL KETEL UAP DENGAN MELIHAT PENGARUH RASIO UDARA - BAHAN BAKAR SOLAR PADA ALAT WATER TUBE BOILER Ridwan, K.A.; ST.,M.T., Tahdid
KINETIKA Vol. 1 No. 1 (2011): KINETIKA 01032011
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.028 KB)

Abstract

Water Tube Boiler adalah alat yang dibuat untuk menghasilkan uap panas. Produksi uap dalam ketel uap dihasilkan dari pemanasan air menjadi uap dan karena uapnya dipampat dan menjadi bertekanan dan mempunyai panas yang suhunya tinggi. Tekanan atau panas ini dipergunakan orang untuk menjalankan pesawat-pesawat tenaga atau alat-alat angkat menjadi tekanan dan pengangkutan dan lain sebagainya untuk tujuan-tujuan tertentu. Kualitas steam Boiler dipengaruhi oleh aliran uap, Tekanan Boiler, Temperatur, Efisiensi Boiler dan Kapasitas. Untuk Mendapatkan Kualitas steam yang baik dipengaruhi dengan kondisi input bahan bakar dan udara pada proses pembakaran. Dimana bahan bakar yang digunakan harus mempunyai nilai kalor lebih besar agar kemampuan udara bercampur dengan bahan bakar akan lebih baik. Perbandingan udara bahan bakar yang belum begitu baik, merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan kecilnya konversi reaksi pembakaran. Melihat masalah tersebut maka dilakukan pengamatan dengan pengaruh rasio udara yang divariasikan untuk melihat kualitas dari steam yang dihasilkan. Dengan rasio yang digunakan 13,3; 20,0; 26,6; dan 33,3 dan Flow bahan bakar 0,3 L/mnt. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa rasio udara-bahan bakar mempengaruhi kualitas steam yang dihasilkan. Yang ditunjukkan dengan nilai optimum efisiensi pada rasio udara-bahan bakar 26,6.
THE ADSORBSI CUPER (II) BY SULFONATED SAWDUST Ridwan, K.A.; Husaini, A.; Nurimansyah, M.
KINETIKA Vol 3, No 3 (2012): KINETIKA 01112012
Publisher : Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.362 KB)

Abstract

The existence of heavy metals is one of the major problems in the world. Increasing concentration of heavy metals because toxic in the soil, air, and water. Many methods have been developed to decrease concentration of heavy metals from water, for example by precipitation, evaporation, electrochemical and resin?s consumption. However, the method is not effective because it requires high cost to operate. Therefore, the research for that materials are cheap and available. Biomaterial is one of the are used to reduce heavy metals from water (biosorption), for example sawdust. In this research, sawdust that used as adsorbent ion copper (II) must be modified by adding a sulfonate group by sulfonation process. The parameters tested are the activation time (sulfonation) and contact time. The optimum conditions of adsorption of Copper (II) by sulfonated sawdust in a single solution occurred at the sulfonation time 120 minutes and adsorption?s contact time 60 minutes, the efficiency adsorption is 99.27%. From that conditions, the sulfonated sawdust is tested on the adsorption of Copper (II) in electroplating wastewater. The efficiency adsorption of Copper (II) in electroplating wastewater isĀ  39.03%. This is occured because of the competition uptake?s metals in the electroplating wastewater.
Efisiensi Termal Ruang Bakar Water Tube Boiler Ditinjau dari Pengaruh Rasio Udara Bahan Bakar Solar dan Gas pada Produksi Superheated Steam Laila, Nibras Sirda; Nurfatihah, Yasyifa; Erlinawati, Erlinawati; Rusnadi, Irawan; Ridwan, K.A.
Jurnal Penelitian Sains Vol 26, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v26i3.1070

Abstract

Abstrak:Energi memiliki peran krusial dalam mendukung berbagai kegiatan operasional dan proses produksi di industri. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan energi, digunakan mesin konversi yang merupakan suatu sistem peralatan yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Salah satunya adalah boiler atau ketel uap. Boiler adalah bagian penting dari sistem pembangkit energi yang digunakan untuk menghasilkan steam bertekanan tinggi. Steam yang dihasilkan oleh boiler biasanya dapat digunakan sebagai fluida kerja dan penggerak peralatan industri seperti turbin uap. Agar dapat menghasilkan steam dengan kualitas yang baik, diperlukan pembakaran yang optimal. Berbagai upaya terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi termal dan mengurangi biaya operasional serta mengurangi emisi dengan mengatur rasio udara dan bahan bakar yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rasio udara bahan bakar optimal untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna, efisiensi termal ruang bakar yang tinggi dan specific fuel consumption yang rendah. Bahan bakar yang digunakan pada penelitian ini adalah solar dan gas LPG. Bahan bakar tersebut dipilih karena menghasilkan emisi yang rendah, harganya yang stabil, dan ketersediaannya yang berkelanjutan. Variasi rasio udara bahan bakar solar yang digunakan adalah 16, 18, 20, 22, dan 24, sedangkan untuk bahan bakar gas adalah 17, 19, 21, 23, dan 25. Hasil produksi superheated steam pada bahan bakar solar dan gas didapatkan kondisi paling optimal pada rasio udara bahan bakar ke-4 dengan efisiensi termal ruang bakar bahan bakar solar sebesar 79,48%, sedangkan untuk bahan bakar gas efisiensi termal ruang bakarnya sebesar 80,03%.Kata Kunci: boiler; steam; rasio udara bahan bakar; efisiensi termalAbstract: Energy has a crucial role in supporting various operational activities and production processes in industry. In an effort to meet energy needs, a conversion machine is used which is a system of equipment that can convert energy from one form to another. One of them is a boiler or steam boiler. Boilers are an important part of the energy generation system used to produce high-pressure steam. Steam produced by boilers can usually be used as a working fluid and drive industrial equipment such as steam turbines. In order to produce steam with good quality, optimal combustion is required. Various efforts continue to be developed to improve thermal efficiency and reduce operating costs and reduce emissions by setting the optimal air and fuel ratio. Therefore, this study was conducted to determine the optimal air-fuel ratio to obtain complete combustion, high combustion chamber thermal efficiency and low specific fuel consumption. The fuels used in this study are diesel and LPG gas. These fuels were chosen because they produce low emissions, are stable in price, and have sustainable availability. The air ratio variations of diesel fuel used are 16, 18, 20, 22, and 24, while for gas fuel are 17, 19, 21, 23, and 25. The results of superheated steam production on diesel fuel and gas obtained the most optimal condition at the 4th fuel air ratio with a combustion chamber thermal efficiency of diesel fuel of 79.48%, while for gas fuel the combustion chamber thermal efficiency is 80.03%.Keywords: boiler; steam; fuel air ratio; thermal efficiency